Persoalan finansial seringkali mempengaruhi banyak faktor dalam kehidupan. Kondisi keuangan yang kurang memadai berpeluang berakibat buruk pada pendidikan, kesehatan, bahkan sangat rentan terhadap keretakan rumah tangga. Oleh karena itu mengatur keuangan utamanya dalam rumah tangga adalah sebuah keharusan. Bukan hanya demi kelancaran pemenuhan kebutuhan, akan tetapi untuk keharmonisan hubungan dalam jangka panjang.
Indeks angka perceraian yang terjadi di Indonesia ternyata masih relatif tinggi. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan bahwasanya per Maret 2019 telah ada sekitar 121 kasus perceraian di Jawa Timur. Kasus tersebut didominasi oleh ketidakharmonisan dan masalah ekonomi. Oleh sebab itu apabila Anda saat ini belum menikah, maka perlu mengetahui dan mempersiapkan strategi sebagai tindakan preventif. Begitu pun dengan Anda yang sudah menikah, berikut cara mengatur keuangan keluarga yang efektif:
Tetapkan Anggaran keluarga
Jika Anda berpikir bahwa kebutuhan keluarga tidak perlu dianggarkan, itu adalah sebuah kesalahpahaman. Sebab, keuangan keluarga bergantung pada seberapa pandai Anda mengatur anggaran. Kemudian konsisten membelanjakannya dengan mengacu padanya.
Aktifkan alarm tagihan bulanan lebih awal
Setelah menetapkan anggaran bulanan dan tahunan, sebaiknya segera setting alarm untuk berbagai tagihan setiap bulan. Semisal tagihan biaya listrik, air, wifi, cicilan motor, dan sebagainya. Terpenting, atur alarm tersebut 3 hari sebelum waktu tagihan. Dengan demikian ketika Anda kekurangan dana untuk pembayaran, masih ada cukup waktu untul mendapat solusi.
Dana darurat, penyelamat saat sekarat
Disebut dana darurat karena keberadaannya hanya boleh difungsikan ketika dalam keaadan terdesak. Komitmen sangat dibutuhkan dalam hal ini. Apabila Anda tidak teguh pendirian, dana darurat pun akan terkuras habis tidak pada waktunya. Guna mensiasatinya, simpan dana ini di tempat yang sulit untuk diambil.
Investasikan dana untuk jangka panjang
Menyisihkan pemasukan untuk ditabung memang sebuah tindakan cerdas untuk mengatur keuangan keluarga. Namun akan lebih cerdas lagi jika uang yang Anda sisihkan tersebut diinvestasikan. Dana tidak hanya mengendap, akan tetapi juga berkembang tanpa perlu mengeluarkan banyak tenaga. Ada banyak macam investasi yang bisa Anda pilih untuk masa depan. Pertimbangkanlah terlebih dahulu bersama pasangan terkait keuntungan dan kerugiannya. Dan yang paling utama. Pilihlah jenis investasi yang bisa Anda tarik kapanpun saat dibutuhkan.
Menyortir kebutuhan keluarga
Banyak sekali pengeluaran pribadi yang sebenarnya tidak terlalu penting. Ini lah yang perlu Anda sortir dengan jeli. Semisal ketika hendak membeli pernak-pernik seperti tas, dompet, topi karena bentuknya yang lucu atau motifnya yang elegan; bukan sebab kebutuhan, maka tunda dahulu. Belilah ketika benda tersebut menunjang terhadap karir atau bisnis Anda.
Sebagai contoh, saat Anda memiliki bisnis jasa penginapan guest house kemudian membeli properti atau pun pernak pernik yang unik untuk dipajang agar menciptakan suasana yang instagramable. Hal demikian tidak perlu lagi ditahan untuk membelinya.
Perbaiki konsep menabung yang kurang tepat
Melakukan tindakan baik tidak dilarang, namun perhatikan lagi waktu dan kondisinya saat kita melakukannya. Begitu pun dengan aktifitas menabung yang menjadi salah satu penunjang terhadap keuangan keluarga. Konsep menabung yang dilakukan mayoritas orang masih banyak yang kurang tepat karena tabungan tersebut disisihkan setelah membelanjakan kebutuhan, bahkan sesuatu yang hanya sebuah keinginan.
Mulailah mencoba konsep yang lebih menantang dan lebih tepat untuk menjadikan rumah tangga Anda tetap harmonis. Berkaca pada apa yang dilakukan inverstor dunia ternama, Warren Buffet, '93Jangan menyimpan apa yang tersisa setelah memperbelanjakan, akan tetapi belanjakanlah apa yang tersisa setelah melakukan simpanan'94.
Apabila Anda melakukan konsep ini dengan disiplin, niscaya kondisi ekonomi keluarga Anda akan stabil dan tidak rentan terlilit hutang.
Minimalisir adanya uang pecahan
Tahukah Anda bahwa memiliki banyak uang pecahan itu memicu terhadap meningkatnya daya beli? Hal itu dikarenakan dengan uang pecahan atau uang receh, Anda akan merasa mudah mengeluarkannya dan tidak terlalu pikir panjang. Berbeda ketika uang Anda bernominal besar seperti 50.000 dan 100.000, aka ada perasaan saying untuk membelanjakannya sembarangan.
Jika di rumah Anda terdapat banyak uang receh, segera tukarkan dengan nominal yang lebih besar. Kemudian gunakanlah dengan bijak.
Miliki asuransi yang tepat
Kita tidak pernah tahu kapan dan di mana akan tertimpa musibah seperti sakit parah, kecelakaan, kebakaran, dan musibah lainnya. Memiliki asuransi adalah salah satu upaya preventif untuk mengamankan keuangan keluarga Anda di saat-saat genting. Namun perlu digarisbawahi bahwasanya tidak semua asuransi bisa asal dipilih. Harus selektif pula dalam mengajukan asuransi, baik kesehatan, ketenagakerjaan, kebakaran, dan sebagainya. Berkonsultasilah kepada teman atau kerabat yang sudah berpengalaman dalam hal asuransi.
Bersedekah walau sedikit
Poin ini sangat ditekankan agar harta yang kita miliki berkah dan selalu bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Selain menabung dan investasi, bersedekah dilakukan juga untuk menabung dan investasi dalam urusan akhirat kita.
Tidak harus menunggu kaya terlebih dahulu untuk bersedekah. Meskipun sedikit, pastikan sedekah yang Anda berikan diterima orang yang layak dan di saat yang tepat.
Terpenting, keterbukaan suami istri adalah kekuatan finansial
Semua cara yang telah dipaparkan di atas tidak akan berguna apabila komunikasi dengan pasangan tidak terbuka terkait keuangan keluarga. Pastikan selalu merundingkan bersama-sama karena hal tersebut untuk kepentingan bersama pula.
Jadi, poin manakah yang sudah Anda terapkan?
Edi
Mengatur keuangan Rumah tangga biasanya dilakukan pihak isteri. Karena biasanya para isteri lebih teliti dan tertib. Misalnya saja pada tiap menerima gaji bulanan dari suami atau lebih bagus lagi jika suami maupun isteri sama-sama memiliki penghasilan, maka isteri langsung membaginya dalam beberapa amplop. Ditulis di depan amplop : Uang belanja, PLN, PAM, Internet, Uang sekola si Unyil, uang les privat si unyil, uang cicilan mobil/ motor, uang asuransi, uang tabungan dan lain-lain. Jika ada kelebihan, maka itu adalah uang untuk ditabung keperluan mendadak. Dengan demikian sudah ada keteraturan dadri sejak awal menikah.
Laila Sari
Dalam sebuah keluarga, keuangan memang merupakan hal yang kontroversial. Oleh karena itu, lebih baik diskusikan dan bicarakan dengan keluarga mengenaik masalah keuangan agar tidak menjadi masalah. Untuk mengatur keuangan keluarga, terdapat beberapa tips yang dapat anda coba, diantaranya adah pahami aspek keuangan keluarga, buat perencanaan keuangan yang baik, menabung, hidup hemat, hindari hutang, prioritaskan keperluan daripada keinginan, lakukan investasi, atau gunakan uang untuk usaha, dan masih banyak lainnya.
Hani
Supaya keuangan keluarga tidak berantakan, kamu harus buat anggaran belanja bulanan lebih rinci dan buat sesuai jumlah pemasukan. Sisihkan penghasilan buat tabungan di awal bulan, buat tabungan darurat terpisah dengan akun rekening utama. Pikirkan juga mendapatkan penghasilan tambahan, bisa dengan kerja sampingan atau berinvestasi.
Edi
Makasih banyak sis! Saran yang menarik, bisa dicoba nih buat yang pengen sukses mengatur keuangan keluarga.
Munaf
Mengatur keuangan keluarga agar sukses adalah dengan membuat prioritas pengeluaran dan mengalokasikannya ke pos-pos pengeluaran secara konsisten. Tanpa ada perencanaan keuangan, maka akan sulit untuk mencapai target yang diinginkan. Misalnya dana darurat sisihkan setidaknya 10% dari gaji sampai mencapai 5-7 kali pengeluaran, dana kesehatan 5% dari gaji dan lain-lain.
Ms Joo
Mengatur keuangan adalah salah satu aktivitas yang tentu saja tidak bisa disepelekan, karena bagaimana kondisi keuangan keluarga akan ditentukan dari seberapa baik pengambil keputusan keuangan dalam keluarga mengatur dana yang dimiliki. Yang perlu dipastikan adalah nilai pendapatan dan pengeluaran rutin yang harus dipenuhi terlebih dahulu kemudian pengelolaan dana cadangan dan kebutuhan lain-lain.