Agar tujuan finansial dapat terwujud, kamu harus tahu cara investasi di pasar modal dengan tepat. Investasi di pasar modal memungkinkan investor untuk melakukan mitigasi risiko dan mengoptimalkan keuntungan aset sekaligus. Alhasil, kamu bisa memiliki portofolio investasi yang aman sekaligus menguntungkan. Tidak hanya itu, dengan investasi di pasar modal kamu dapat memiliki kemampuan likuiditas yang tinggi, praktis, dengan modal awal yang kecil. Semua keunggulan ini bisa hanya kamu rasakan dengan cara investasi di pasar modal.

Namun, investasi di pasar modal dapat membuat investor harus menghadapi risiko seperti fluktuasi harga dan risiko investasi lainnya. Hal ini hanya dapat diminimalisir jika investor memahami cara investasi di pasar modal dengan tepat. Melalui artikel ini MoneyDuck akan menjelaskan yang harus kamu ketahui sekaligus tips terbaik untuk investasi di pasar modal, yuk baca penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa itu Pasar Modal

Pasar modal sebagai media pertemuan investor, broker, perusahaan emiten

Sebelum kita membahas masalah yang lebih teknikal, kita harus tahu lebih dahulu definisi pasar modal. Secara sederhana, pasar modal adalah sarana yang mempertemukan investor dengan pihak yang membutuhkan modal. Dari penjelasan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pasar modal adalah pasar yang terdiri dari unit surplus yang ingin berinvestasi dengan unit defisit yang membutuhkan modal usaha.

Tetapi, kedua pihak yang memiliki kepentingan ini tidak dapat melakukan kerjasama tanpa peran pihak ketiga, yakni perantara atau financial intermediary. Itu sebabnya, dalam pasar modal diperlukan pihak-pihak yang berperan sebagai perantara seperti broker, Penjamin Emisi (underwriter), dan agen penjualan yang berperan sebagai penjual saham Go Public.

Pasar modal menjadi sarana penghubung antara investor dan emiten (pihak yang membutuhkan modal) melalui sistem yang terorganisir. Di pasar modal, investor tidak hanya memperdagangkan saham saja, namun instrumen lain seperti obligasi, ekuitas, reksa dana, derivatif, kontrak perdagangan komoditi berjangka, dan surat berharga lainnya. Di pasar modal, investor dapat meningkatkan nilai asetnya, sedangkan pihak emiten dapat memenuhi kebutuhan modalnya. Sehingga kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan baik dan kesejahteraan masyarakat terjamin.

Baca Juga: Perhitungan Margin Trading Saham yang Harus Diketahui

Keunggulan Investasi di Pasar Modal

Investasi di pasar modal memberikan pasif income

Pasar modal dapat membantu investor untuk mencapai tujuan finansial bukan tanpa sebab. Peran pasar modal yang begitu penting bagi perekonomian menjadikannya industri yang paling banyak melahirkan miliuner baru. Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa pasar modal menjadi wadah investasi terbaik dan terpopuler:

1. Investasi di Pasar Modal Praktis

Dulu cara investasi di pasar modal, kamu harus datang langsung ke kantor perusahaan sekuritas untuk mendaftarkan diri sebagai investor. Sekarang berkat teknologi digital, semua transaksi jual-beli saham dan surat berharga lain bisa dilakukan hanya melalui genggaman tangan. Cara investasi di pasar modal dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja sehingga menjamin mobilitas investor.

Ibaratnya seperti ini. Ketika kamu memiliki aset seperti restoran ataupun hotel, kamu harus bekerja sebagai manajer yang mengawasi sekaligus mengoperasikan bisnis sepanjang waktu. Apalagi jika kamu memiliki beberapa cabang bisnis yang harus diawasi bersamaan. Memiliki aset finansial berupa saham bisa diibaratkan seperti memiliki banyak bisnis yang bisa berjalan secara mandiri tanpa perlu pengawasan.

Sekarang coba bayangkan betapa menyenangkannya memiliki aset yang selalu produktif tanpa harus terpaku di satu tempat. Kamu bisa jalan-jalan selagi nilai aset terus meningkat karena bisnis kamu dikelola oleh orang-orang berpengalaman dan profesional. Hal ini memungkinkan investor untuk memiliki bisnis tanpa harus belajar dari nol.

Baca Juga: Cara Menabung Saham di BCA, Mudah & Diminati Milenial

2. Aset Mudah Dicairkan

Ketika kamu sedang membutuhkan dana, kamu perlu mencairkan aset menjadi uang kas. Pada umumnya, ini bisa dilakukan dengan menjual aset tersebut. Namun, umumnya aset bernilai tinggi seperti tanah, kendaraan, mesin usaha, atau aset lainnya tidak dapat dijual dengan cepat. Belum lagi jika aset yang dimiliki mengalami risiko depresiasi, pada akhirnya kamu harus menjual aset dengan harga murah agar cepat laku.

Risiko semacam ini dapat dihindari dengan cara investasi di pasar modal. Kamu bisa menjual aset sesuai dengan harga pasar dalam hitungan menit. Tentu saja ini juga bergantung dari likuiditas saham yang dimiliki. Saham paling likuid di bursa saham bisa ditemukan pada indeks LQ45 atau IDX30, yakni daftar saham paling cepat laku di Indonesia.

3. Menjanjikan Pasif Income

Tidak seperti investasi emas atau logam mulia lain yang hanya mengandalkan kenaikan nilai aset atau capital gain, keuntungan investasi saham bisa didapat melalui dividen (dividend stock). Dengan begitu investor dapat merasakan keuntungan investasi tanpa harus menjual aset yang dimiliki. Tidak semua saham menjanjikan dividen, tapi kamu bisa menemukan dividend stock dengan membaca prospektus yang disediakan di situs resmi perusahaan tersebut.

4. Bisa Dimulai Dengan Modal Kecil

Dulu cara investasi di pasar modal membutuhkan dana Rp10.000.000 untuk menjadi investor. Kini hanya dengan Rp50.000 kamu sudah bisa memiliki aset di pasar modal. Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga telah memangkas ukuran lot saham dari semula 1.000 unit per lot menjadi hanya 100 unit per lot. Sehingga transaksi jual-beli saham menjadi lebih terjangkau bagi investor pemula.

5. Dapat Dijadikan Agunan

Ketika kamu sedang membutuhkan dana, kamu harus menjual saham. Tetapi, kamu bisa kehilangan momentum kenaikan harga saham. Jadi, sebaiknya kamu menggadaikan saham daripada menjualnya. Sebagai aset bergerak, saham dapat dijadikan agunan untuk mengajukan pinjaman. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Pasal 60 ayat (2) dan (3) UUPT.

Tetapi, tidak semua saham dapat digadaikan sebagai agunan. Lembaga keuangan seperti bank dan Pegadaian hanya menerima saham likuid saja. Jadi, kamu perlu pertimbangkan untuk investasi saham blue chip terutama saham yang bertengger di indeks LQ45. Sehingga kamu bisa mempertahankan kepemilikan saham sekaligus tetap likuid dengan cara investasi di pasar saham.

Baca Juga: Jadwal Trading Saham BEI dari Pembukaan Hingga Penutupan

Kekurangan Investasi di Pasar Modal

Ada risiko tinggi yang harus diwaspadai dalam berinvestasi di pasar modal

Pasar modal menawarkan berjuta peluang, namun tidak terlepas dari risiko investasi. Sehingga penting bagi setiap investor untuk mengetahui kelemahan investasi di pasar uang. Agar kamu tidak menderita kerugian besar saat menerapkan cara investasi di pasar modal, kenali setiap risiko investasi di pasar modal berikut ini:

1. Risiko Investasi Tinggi

Ketika investor memilih sebuah perusahaan untuk dijadikan wadah investasi, terdapat risiko perusahaan tersebut akan mengalami kerugian dan di de-listing dari pasar saham. Akibatnya sahamnya tidak dapat diperdagangkan di pasar saham. Investor juga perlu waspada dengan risiko capital loss yang terjadi ketika harga saham menurun. Jadi, investor harus mampu melakukan analisa fundamental untuk menemukan perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Selain itu, jangan menaruh semua uang pada satu perusahaan saja untuk memitigasi risiko.

2. Harga Naik Turun

Risiko fluktuasi harga kerap membuat investor mengalami kerugian akibat keputusan yang dipengaruhi oleh emosi sesat. Investor pemula yang panik cenderung membeli saat harga saham naik dan menjual ketika harga saham menurun. Hal inilah yang menyebabkan banyak investor agal merasakan manfaat dari investasi di pasar modal. Agar hal ini tidak terjadi melakukan analisa fundamental sebelum membeli saham merupakan sebuah kewajiban agar investor tetep tenang meskipun saham mengalami fluktuasi harga.

Baca Juga: Cara Main Saham untuk Pemula, Trik agar Dapat Cuan

3. Investasi Jangka Panjang

Keuntungan investasi baru akan terasa jika investor menanamkan modalnya dalam jangka waktu 5-10 tahun. Banyak investor pemula yang kecewa karena salah mengira bahwa pasar modal adalah jalan pintas menuju kaya. Kamu tetap harus tahu bagaimana cara investasi di pasar modal untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang. Jadi, ubah tujuan semula untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dengan komitmen jangka panjang.

Jika kamu ingin mendapatkan keuntungan jangka pendek di pasar modal, kamu bisa mencoba alternatif lain, yakni trading saham. Berbeda dengan investasi, trading adalah aktivitas jual-beli saham untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga dalam kerangka waktu relatif singkat di bawah satu tahun bahkan harian. Kamu perlu tahu bahwa trading mengandung risiko yang lebih besar daripada investasi jangka panjang.

Baca Juga: 11 Aplikasi Trading Saham OJK, Legal dan Cara Tradingnya

Tips Investasi di Pasar Modal

Lakukan analisa mendalam sebelum investasi

Agar kamu bisa mencapai tujuan investasi jangka panjang, kamu harus tahu cara investasi di pasar modal yang tepat. Keputusan keuangan yang tepat dan bijak hanya bisa dilakukan jika kamu memiliki pemahaman yang mendalam mengenai pasar modal. Nah, simak tips investasi di pasar modal di bawah ini:

1. Analisa Fundamental Mendalam

Analisa fundamental adalah jenis analisa yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan suatu perusahaan sebagai wadah investasi jangka panjang. Analisis ini dilakukan dengan cara melihat kinerja keuangan melalui laporan keuangan tahunan perusahaan yang diterbitkan pada situs resmi perusahaan atau situs BEI. Selain itu, investor juga harus melihat kinerja perusahaan melalui usia perusahaan, kinerja dan integritas manajemen, serta melalui indikator lain seperti market cap dan loyalitas pelanggan. Dengan melakukan analisa fundamental, investor dapat menemukan perusahaan terbaik untuk wadah investasi sekaligus merasakan ketenangan saat krisis keuangan melanda.

2. Pengelolaan Keuangan yang Baik

Jangan gunakan uang panas untuk modal investasi, agar investor tetap memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Definisi uang panas adalah uang yang masih dibutuhkan untuk kepentingan primer seperti biaya sekolah anak, dana cicilan KPR, dan sebagainya. Strategi ini akan menjauhkan investor dari kepanikan saat harga saham naik-turun. Selalu mengelola keuangan dengan menyisihkan pendapatan di awal bulan untuk langsung diinvestasikan adalah langkah bijak daripada menunggu sisa gaji di akhir bulan.

3. Amati Situasi Pasar

Harga saham yang sedang naik akan memicu investor untuk membeli saham dalam jumlah besar. Namun, hal ini biasanya akan diikuti oleh penurunan harga yang signifikan sehingga nilai aset yang dimiliki akan berkurang. Karenanya, seorang investor jangka panjang tidak perlu terlalu memikirkan harga saham terutama saat harga saham sedang menurun. Selalu lakukan analisa fundamental mendalam dan jangan takut untuk berinvestasi saat pasar sedang turun karena suatu saat performa pasar akan naik kembali.

4. Beli Saham Teratur

Ketika kamu sudah melakukan analisa fundamental dan menemukan perusahaan yang terbaik, maka cara investasi di pasar modal yang tepat adalah kamu perlu membeli saham perusahaan tersebut secara berkala. Kamu tidak harus menunggu harga saham turun karena investor jangka panjang menemukan nilai intrinsik perusahaan pada kinerja perusahaan bukan dari harga saham semata.

Ada banyak saham gorengan dengan kenaikan harga yang signifikan, namun pada akhirnya nilainya hancur dan tidak laku dijual. Jadi, jangan terbuai untuk melakukan spekulasi dan tetap teguh dengan rencana investasi jangka panjang.

5. Kenali Instrumen Investasi

Ada banyak jenis instrumen investasi di pasar modal, mulai dari reksadana, obligasi, saham, derivatif, dan sebagainya. Cara investasi di pasar modal dengan aman dan tenang, kamu perlu mengetahui semua karakter dari instrumen tersebut. Investor pada umumnya memiliki beberapa jenis instrumen sekaligus dalam portofolionya. Misalnya logam mulia, obligasi, deposito, dan saham dalam satu portofolio.

Beberapa instrumen terkadang menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada instrumen lain. Ini dapat menyebabkan investor mengalami kenaikan aset sekaligus terpapar risiko yang lebih besar daripada yang dikehendaki. Solusinya melakukan revaluasi aset dan sesuaikan porsi portofolio dengan profil risiko yang dimiliki.

6. Tentukan Jangka Waktu Investasi

Ketika kamu ingin berinvestasi, tentukan terlebih dahulu apa tujuan investasi. Apakah kamu ingin membeli gadget baru, membeli mobil pertama, atau menabung untuk keperluan menikah. Lalu kamu bisa menentukan seberapa besar risiko yang ingin diambil sekaligus lama waktu untuk masuk di pasar modal. Cara investasi di pasar modal yang tepat dengan lebih mengutamakan mitigasi risiko ketimbang besaran keuntungan yang bisa dicapai.

7. Lakukan Diversifikasi Investasi

Diversifikasi adalah upaya untuk menyebarkan risiko melalui pemilihan beberapa instrumen investasi sekaligus. Ini untuk meminimalisir kerugian apabila salah satu instrumen yang dipilih mengalami kerugian atau penurunan nilai. Diversifikasi risiko dapat dilakukan dengan menanamkan modal pada beberapa saham berbeda.

Apabila salah satu saham mengalami penurunan, maka keuntungan dari saham lain dapat memberikan subsidi. Tetapi, melakukan diversifikasi pada terlalu banyak saham bukanlah langkah yang bijak. Kamu akan merasakan manfaat nyata diversifikasi pada tiga pilihan saham yang berbeda daripada tiga puluh saham berbeda.

8. Hindari Investasi karena Tren

Seseorang yang masuk ke pasar modal karena momentum kenaikan harga akan keluar dalam keadaan merugi saat pasar mengalami penurunan. Seorang investor harus tahu apa yang dilakukannya dan bukan karena ikut-ikutan tren sesaat. Melakukan analisa mandiri adalah pilihan terbaik daripada mencoba menerka tren yang sedang terjadi di pasar. Sejarah telah mencatat bahwa kenaikan harga saham yang terjadi karena tren selalu diikuti oleh banyaknya investor yang merugi.

Baca Juga: Cara Mengukur Volatilitas Saham, Jenis, dan Manfaatnya

Cara Melihat Saham Mahal atau Murah

Gunakan price to earning rasio untuk melihat harga saham

Jangan pernah membeli saham dengan valuasi yang terlalu besar dibanding pendapatan tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut membutuhkan modal besar untuk menghasilkan keuntungan yang kecil. Selain terasa mahal, perusahaan dengan valuasi yang tinggi juga cenderung merugikan dalam jangka panjang.

Cara investasi di pasar modal dengan menemukan saham harga yang murah namun memiliki nilai intrinsik yang tinggi, kamu bisa menggunakan Price to Earning Ratio (PER). Rasio ini digunakan untuk menghitung modal yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Nilai dari PER dapat diketahui dengan menghitung harga saham dibagi pendapatan tahunan.

Semakin kecil nilai PER, semakin baik kinerja perusahaan tersebut. Selain PER, kamu juga bisa gunakan rasio lain seperti Earning per Share (EPS), Price to Book Value (PBV), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Yield (DY). Kamu bisa menggunakan beberapa rasio sekaligus untuk menentukan kinerja dari suatu perusahaan emiten.

Baca Juga: Gini Cara Baca Candlestick Saham yang Tepat Biar Cuan

Semua Bisa Cuan dengan Investasi di Pasar Modal

Saatnya dapatkan keuntungan dari investasi di pasar modal

Kamu sudah tahu cara investasi di pasar modal dengan tepat sekaligus cara melihat mahal tidaknya suatu saham. Kamu harus ingat bahwa kunci sukses investasi jangka panjang adalah memprioritaskan nilai intrinsik perusahaan ketimbang analisa harga semata. Agar tujuan finansialmu dapat tercapai, perdalam pengetahuan literasi keuangan dengan membaca artikel keuangan di MoneyDuck. Kamu juga bisa mendapatkan nasihat dan rekomendasi produk keuangan dari Expert MoneyDuck, kamu hanya perlu menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini!