Penambangan Bitcoin adalah proses ketika bongkahan blockchain baru ditemukan untuk dimasukkan ke dalam sirkulasi. Setiap satu blok Bitcoin baru yang ditemukan, penambang akan mendapatkan reward setara dengan Rp580.000.000, angka yang sangat fantastis. Akan tetapi, cara menambang Bitcoin pada umumnya membutuhkan metode yang sulit dan mahal. Diperlukan perangkat komputasi canggih untuk memecahkan masalah matematika kompleks demi mendapatkan Bitcoin.

Komputer yang berhasil menemukan solusi untuk masalah matematika tersebut akan menerima blok Bitcoin sebagai hadiah. Namun bukan berarti tidak ada solusi yang lebih terjangkau untuk menambang Bitcoin. Baca penjelasan dalam artikel MoneyDuck ini untuk memahami cara menambang Bitcoin dengan laptop biasa untuk pemula!

Apa Itu Bitcoin dan Menambang Bitcoin?

Menambang Bitcoin harus memecahkan masalah numerik

Bitcoin adalah bentuk mata uang digital yang ditemukan oleh Satoshi Nakamoto saat terjadi krisis keuangan pada 2009. Pada bulan September 2008, Lehman Brothers, perusahaan penyedia jasa finansial terbesar dunia, mengalami kebangkrutan terbesar dalam sejarah. Runtuhnya perusahaan raksasa ini memicu krisis keuangan global. Beberapa bulan setelah krisis, Bitcoin lahir sebagai mata uang digital pertama. Sebagai penjelasan dasar, Bitcoin adalah uang digital yang tidak dikendalikan oleh bank dan juga pemerintah. Sedangkan Satoshi Nakamoto merupakan nama samaran dari penemu Bitcoin yang sesungguhnya.

Harga Bitcoin yang terus melambung menarik perhatian banyak investor. Awalnya Bitcoin dijual dengan harga kurang dari $1 saja. Pada 2012 harga Bitcoin naik hingga 4-5 kali lipat dari harga awalnya. Kini di tahun 2022, harga Bitcoin telah mencapai $40.800 atau setara dengan Rp580.000.000. Hal inilah yang membuat banyak orang mengalami Fear of Missing Out (FOMO) untuk ikut berinvestasi pada Bitcoin.

Fungsi Bitcoin yang paling utama adalah memvalidasi transaksi secara aman, pribadi, serta bebas dari pihak ketiga seperti pemerintah dan bank. Bitcoin memiliki jumlah peredaran yang sangat terbatas, yakni hanya berkisar 21 juta keping. Sehingga Bitcoin semakin langka dan mahal. Jumlah Bitcoin yang beredar saat ini telah mencapai 18,89 juta keping. Jadi, Bitcoin yang belum berhasil ditambang setidaknya bersisa sekitar 2,11 juta.

Untuk mendapatkan Bitcoin baru, kamu harus cara menambang Bitcoin dan menjadi penambang pertama yang mampu memecahkan masalah numerik yang benar. Proses ini juga dikenal sebagai proof of work (PoW). Dengan kata lain, kamu harus menjadi penambang pertama yang menghasilkan 64 digit angka heksadesimal (hash) yang kurang dari atau sama dengan hash target untuk mendapatkan Bitcoin.

Baca Juga: Keuntungan Investasi Bitcoin Bisa Diraih Pakai Cara-Cara Ini

Ketahui Jenis Cara Menambang Bitcoin

Ada beberapa cara menambang Bitcoin

Terdapat beberapa cara menambang Bitcoin dilihat dari metode dan alat yang dibutuhkan. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing jika dilihat dari biaya yang dibutuhkan dan tingkat efektifitas dalam menemukan hash. Agar kamu bisa menemukan cara menambang Bitcoin yang terbaik, simak penjelasannya berikut ini!

1. Pool Mining

Pool mining adalah cara menambang Bitcoin paling terjangkau untuk penambang pemula. Pool mining bekerja dengan cara memanfaatkan jaringan internet untuk bekerjasama antar sesama penambang dalam berbagi sumberdaya mining untuk digunakan bersama. Metode ini adalah metode paling efisien karena dengan modal yang sedikit penambang sudah dapat memulai menambang dan membagi hasil secara merata sesuai dengan proporsi kontribusi masing-masing penambang.

Terdapat tiga cara menambang Bitcoin yang bisa digunakan dalam berbagi kontribusi mining. Yang pertama adalah proportional mining pool, yaitu para penambang akan mendapatkan imbal hasil sesuai dengan kontribusi yang disumbangkan. Metode ketiga adalah pay-per-share berupa pembagian imbal hasil sesuai kontribusi, namun tidak ditetapkan waktu pembagian hasilnya. Yang terakhir adalah peer-to-peers pools yang bertujuan untuk mencegah server terpusat. Metode ini mencegah terjadinya kegagalan sistem apabila terjadi kendala teknis pada server pusat.

Keuntungan cara menambang Bitcoin dengan pool mining adalah biaya yang dibutuhkan untuk memulai menambang sangatlah kecil dibandingkan metode menambang secara pribadi atau solo mining. Kelemahan dari cara menambang Bitcoin dengan metode pool mining adalah imbal hasil yang dibagikan akan terasa lebih kecil dibandingkan solo mining. Selain itu para miner akan terikat dengan aturan yang diberlakukan oleh penyedia jasa pool mining.

2. Cloud Mining

Cloud mining adalah cara menambang Bitcoin dengan memanfaatkan komputasi awan atau cloud computing. Sebagai investor kamu hanya perlu membayar pihak penyedia jasa cloud mining untuk melakukan seluruh aktivitas mining. Seluruh hasil mining yang didapat akan menjadi milikmu tanpa harus berbagi dengan siapapun. Kamu tidak harus menginstalasi mining rig sendiri di rumah, sehingga kamu tidak akan mengalami kendala teknis apapun. Token kripto yang kamu dapatkan biasanya akan ditawar oleh penyedia layanan untuk memanfaatkan hash power yang dihasilkan.

Terdapat dua cara menambang Bitcoin dengan metode cloud mining, yaitu host mining dan lease hash power. Metode host mining adalah cara menambang Bitcoin yang mengharuskan kamu untuk membeli atau menyewa rig pada farm mining. Metode ini memungkinkan kamu untuk mengurangi biaya overhead terkait akses listrik yang digunakan saat mining. Kamu juga memiliki kontrol penuh pada rig yang kamu sewa sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih besar. Kamu juga bisa mengalihkan hash power yang didapat untuk memperkuat peluang untuk mendapatkan blok baru.

Pada metode leash hash power kamu tidak diharuskan untuk menyewa rig, namun harus membayar biaya berlangganan paket mining agar bisa mendapatkan reward. Pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas mining akan dibagi sesuai dengan proporsi kontribusi dari masing-masing penambang. Kamu tidak akan dibebani biaya lebih untuk pemeliharaan dan pengaturan rig. Tetapi kamu tidak memiliki kontrol penuh atas rig yang digunakan untuk menambang layaknya metode host mining.

Apapun metode yang kamu pilih, cloud mining memiliki keunggulan dibandingkan metode lain, terutama pada sisi fleksibilitas. Kamu tidak perlu memikirkan kendala teknis apapun seperti proses instalasi perangkat rig ataupun biaya listrik. Kamu bisa menjalankan aktivitas ini dimanapun selama terdapat koneksi internet. Akan tetapi kamu tetap harus waspada pada risiko penipuan berupa reward atas kontribusi mining tidak dibayarkan.

Baca Juga: Keunggulan dan Kekurangan dalam Investasi Bitcoin

3. Solo Mining

Cara menambang Bitcoin yang ketiga adalah solo mining yang mengandalkan rig milik pribadi tanpa menggunakan pools. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, pools adalah wadah untuk para penambang agar dapat bekerjasama dengan cara membagi sumber daya yang dimiliki untuk digunakan bersama. Namun pada solo mining, aktivitas penambangan dilakukan oleh individu dengan mengandalkan sumber daya yang ia miliki.

Keunggulan solo mining adalah kamu akan mendapatkan hak penuh atas penghasilan dari aktivitas penambangan. Tetapi kamu juga akan menanggung penuh semua risiko dari aktivitas penambangan seperti biaya instalasi perangkat keras, biaya listrik, biaya perawatan, dan lain-lain. Selain itu, kamu juga akan berhadapan langsung pada semua jenis kendala teknis. Tingkat persaingan yang tinggi juga mengurangi potensi solo mining menemukan blok baru dibandingkan metode pools. Peluang pendapatan solo mining juga tidak lebih stabil dibandingkan pools mining.

4. Platform Trading

Cara menambang Bitcoin yang terakhir adalah dengan trading kripto. Kamu bisa membeli Bitcoin dengan platform trading yang sudah legal di Indonesia seperti Triv, Indodax, Tokocrypto, Luno, dan sebagainya. Kamu bisa mulai trading hanya dengan Rp10.000 saja. Kamu bisa gunakan strategi investasi jangka pendek ataupun jangka panjang.

Cara ini sangat cocok untuk kamu yang tidak ingin bersinggungan dengan masalah teknis seperti instalasi software, hardware, maupun akses listrik. Tetapi kamu tetap harus memelajari berbagai teknik analisis seperti analitik fundamental, dan teknikal. Kamu juga dituntut untuk dapat memahami pergerakan harga dengan membaca tren pasar melalui berbagai grafik seperti candlestick, grafik batang, maupun grafik garis.

Baca Juga: Apa Itu Staking Kripto, Trik untuk Dapatkan Passive Income?

Cara Menambang Bitcoin Pakai Laptop

Kamu bisa menambang Bitcoin dengan laptop biasa

Untuk bisa mendapatkan Bitcoin secara efisien diperlukan cara menambang Bitcoin yang tepat. Kamu harus bisa memilih metode mana yang paling cocok dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki. Diperlukan perangkat keras dan juga perangkat lunak yang tepat serta penggunaan ASIC yang baik untuk menghasilkan kinerja penambangan yang Optimal. Faktor seperti konsumsi listrik dan juga hash rate merupakan hal yang patut dipertimbangkan. Berikut ini penjelasan detail cara menambang Bitcoin pakai laptop yang tepat.

1. Siapkan Perangkat Keras ASIC

ASIC (Application Specific Integrated Circuit) atau penambang sirkuit terintegrasi khusus aplikasi merupakan perangkat yang dibuat khusus untuk menambang aset kripto. Bitcoin ASIC juga biasa disebut Bitcoin Generator, biasanya nampak seperti gabungan antara CPU, RAM, dan GPU yang tersusun. Kamu bisa membeli perangkat ini di berbagai toko online dalam kondisi siap pakai beserta perangkat tambahan seperti power supply, pendingin, dan juga generator cadangan. Harga rata-rata ASIC bisa berada pada kisaran Rp5.000.000 tergantung spesifikasi perangkat.

2. Bergabung dengan Pool Mining

Setelah menyiapkan perangkat ASIC, langkah selanjutnya adalah mendaftar pada pool mining. Fungsinya untuk menggabungkan sumberdaya mining yang kamu miliki dengan penambang lain. Dengan bergabung bersama pool mining, peluang kamu untuk mendapatkan Bitcoin menjadi lebih besar. Beberapa pool mining yang terpercaya di antaranya adalah:

  • MinerGate
  • Kano Pool
  • Discus Fish
  • Ant Pool
  • Slush Pool

Baca Juga: 7 Cara Mendapatkan Bitcoin dengan Mudah dan Cepat

3. Buka Akun Dompet Bitcoin

Untuk dapat menyimpan Bitcoin yang berhasil didapatkan, kamu memerlukan dompet Bitcoin. Kamu hanya perlu mengunjungi situs penyedia dompet kripto kemudian melakukan registrasi dengan mengisi formulir pendaftaran dengan data yang diperlukan. Dompet ini bisa menyimpan berbagai jenis aset kripto tidak hanya Bitcoin saja. Kamu bisa mengunjungi berbagai situs dompet Bitcoin di Indonesia untuk mendapatkan dompet Bitcoin.

4. Hubungkan ASIC ke Pool Mining

Cara menambang Bitcoin selanjutnya adalah menghubungkan perangkat ASIC yang kamu miliki pada pool mining yang terpercaya. Kamu hanya perlu melakukan registrasi pada situs pool mining untuk mendapatkan akun mining. Setelah itu, lakukan pengaturan address server pool dan port, username, password dan alamat dompet Bitcoin untuk menghubungkan perangkat ASIC dengan pool mining.

5. Instal Perangkat Lunak Mining Bitcoin

Untuk mulai mining, kamu perlu menginstalasi perangkat lunak khusus mining di laptop. Kamu bisa gunakan HoneyMiner, CGMiner, BFGMiner, EasyMiner, atau Awesome Miner. Dengan begitu aktivitas mining yang kamu lakukan telah terhubung dengan jaringan pool mining. Berikut ini langkah pengaturan konfigurasi dengan menggunakan HoneyMiner:

  • Lakukan instalasi HoneyMiner pada laptop yang kamu gunakan untuk menambang Bitcoin.
  • Registrasi dengan memasukkan email dan password.
  • Atur penggunaan memori pada laptop untuk menyesuaikan penggunaan laptop untuk penambangan dan pekerjaan sehari-hari.
  • Tautkan alamat dompet Bitcoin yang kamu miliki untuk melakukan otomatis transfer Bitcoin yang berhasil didapatkan.
  • Aktivitas penambangan Bitcoin sudah bisa dilakukan lewat laptop.

Baca Juga: 6 Cara Mining Bitcoin di Android untuk Trader Pemula

Apakah Aman Cara Menambang Bitcoin Lewat Laptop?

Selalu jaga keamanan aktivitas aset kripto kamu

Kamu kini sudah tahu cara menambang Bitcoin, kamu juga harus tahu cara mengamankannya. Layaknya aset fisik seperti emas, kamu juga perlu melakukan pengamanan pada aset kripto yang kamu miliki. Kamu bisa menggunakan hardware wallet dan juga multi signature. Selain itu kamu juga perlu menyimpan private key di luar jaringan internet. Kamu juga disarankan untuk menyimpan aset kripto. yang dimiliki pada beberapa dompet yang berbeda untuk melakukan diversifikasi risiko.

Agar kamu bisa melakukan mitigasi risiko dengan lebih optimal, lakukan investasi ada berbagai aset yang berbeda seperti investasi emas, deposito, reksadana, obligasi, dan produk keuangan lainnya mengingat aset kripto merupakan aset yang memiliki risiko tinggi. Agar bisa mendapatkan saran terbaik seputar keuangan lainnya, kamu bisa menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini untuk terhubung dengan Expert MoneyDuck.