Memulai sebuah bisnis tentu membutuhkan modal usaha. Umumnya, modal usaha yang dibutuhkan tidak sedikit. Karenanya, para pelaku usaha gencar mencari pinjaman modal usaha dari investor. Seiring perkembangan teknologi, layanan pinjaman modal usaha semakin mudah dijangkau. Namun, kamu pun harus berhati-hati dalam mencari investor pribadi dan mengajukan pinjaman modal usaha.

Sebelum kamu mencari investor pribadi untuk modal usaha, pahami juga apa itu investasi dan investor. Sudah tahukah kamu ada beberapa jenis investor yang bisa menjadi pilihan yang sesuai untuk modal usaha kamu? Yuk, simak penjelasan mengenai investasi dan bagaimana cara aman mencari investor pribadi untuk mendapatkan pinjaman modal usaha di artikel berikut ini.

Sebelum Cari Investor Pribadi, Pahami Pengertian Investasi dan Investor

Sebelum Cari Investor Pribadi, Pahami Pengertian Investasi dan Investor

Sebelum membahas investasi yang cocok untuk usaha kamu, pahami dulu pengertian investasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Investor menurut KBBI adalah penanam uang atau modal dalam sebuah usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Jadi, sederhananya, investor adalah orang yang melakukan investasi. Investor memiliki tujuan untuk memperoleh imbal balik yang lebih besar dengan risiko-risiko yang siap dihadapinya.

Investor secara garis besar dibagi menjadi, yaitu investor pribadi (perorangan) dan investor institusi (perusahaan). Investor institusi adalah lembaga keuangan dan bank. Sementara, investor pribadi adalah orang yang melakukan investasi atas nama pribadi, bukan perusahaan. Kebanyakan orang beranggapan mudah saja mendapatkan investor pribadi, namun sebagai pelaku usaha kamu harus berhati-hati dengan investor pribadi palsu atau bodong.

Pasalnya, bila kamu mendapatkan pinjaman modal usaha dari investor pribadi bodong, bukan tidak mungkin kamu harus membayarkan bunga pinjaman yang terlalu besar. Namun, tidak perlu khawatir, buat kamu yang sedang mencari investor pribadi, ada banyak kok investor pribadi profesional yang telah memiliki izin dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Cara Aman Cari Investor Pribadi

Cara Aman Cari Investor Pribadi

Ada beberapa alternatif pinjaman yang tersedia untuk para pelaku usaha mendapatkan modal usahanya. Tentunya, kamu harus memastikan investor pribadi yang kamu pilih merupakan pemberi modal yang sesuai dengan aturan perundang-undangan. Baik terkait persyaratan, bunga, dan jaminan pinjaman. Hal ini untuk mencegah risiko kamu menjadi korban penipuan pinjaman modal usaha.

Berikut beberapa cara aman untuk cari investor pribadi bagi usaha kamu:

Cari Investor Pribadi Melalui Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending

Meminjam uang kini bisa melalui investor pribadi fintech P2P Lending.

Menurut Peraturan OJK No.77/POJK.01.2016, fintech peer-to-peer (P2P) lending adalah layanan pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah secara langsung antara kreditur/lender (pemberi pinjaman) dan debitur/borrower (penerima pinjaman) berbasis teknologi informasi.

Berdasarkan pengertian tersebut, P2P lending menjadi alternatif tepat bila kamu mencari investor pribadi, atau bisa dikatakan pinjaman modal usaha. Melalui bantuan teknologi berupa platform online, kamu bisa mengajukan pinjaman secara langsung kepada kreditur dengan syarat yang mudah dan proses yang cepat.

Bahkan, beberapa fintech P2P lending menawarkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan atau agunan. Hal ini tentu menguntungkan bagi pemilik usaha, seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang tidak memiliki jaminan. Hanya saja, perlu diperhatikan tingkat bunga yang ditawarkan akan relatif lebih tinggi dibandingkan bunga bank.

Tertarik mendapatkan investasi dari P2P lending? Sebelum mengajukan pinjaman, perhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Perhatikan Suku Bunga yang Ditawarkan

Proses pengajuan pinjaman yang mudah dan cepat tentu menggiurkan calon peminjam. Namun, kamu juga harus memerhatikan suku bunga yang ditawarkan. Beberapa P2P lending menentukan bunga yang relatif tinggi sebagai kompensasi persyaratan yang mudah. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) telah mengatur biaya pinjaman maksimal 0.8% per hari.

Tipsnya, pilihlah platform P2P lending yang menawarkan bunga sekecil mungkin sesuai dengan kemampuan finansial kamu. Pelajari risikonya agar kamu tidak kewalahan saat tenggat pembayaran.

2. Pinjam Sesuai Kebutuhan Produktif

OJK menyarankan kepada para peminjam untuk meminjam dana sesuai dengan kebutuhan produktif. Dan sebaiknya, kamu tidak meminjam melebihi 30% dari penghasilan. Ini dimaksudkan agar kamu tidak kesulitan untuk membayar kembali pinjaman. Ingat ya, tentu kamu harus mengeluarkan biaya untuk kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya, kan?

3. Melunasi Cicilan Tepat Waktu

Poin satu ini harus kamu perhatikan dengan seksama. Bayarlah cicilan pinjaman tepat waktu agar pengembalian tidak membengkak karena denda keterlambatan. Kamu bisa memasang alarm di kalender handphone sebagai pengingat tanggal jatuh tempo.

Dengan memerhatikan tiga hal di atas, kamu bisa tenang dan bijaksana dalam melakukan pinjaman modal usaha di platform P2P lending. Meski ada banyak pilihan fintech P2P lending, tetaplah memilih calon investor pribadi yang berkredibilitas. Berikut ini alternatif fintech P2P lending untuk pinjaman modal usaha:

1. Danamas (PT Pasar Dana Pinjaman)

Danamas adalah platform P2P lending yang didirikan oleh PT Pasar Dana Pinjaman yang berada di bawah naungan Sinarmas Financial Service. Layanan Danamas telah mendapatkan izin dan terdaftar di OJK. Bila kamu salah satu pelaku usaha mikro, Danamas pilihan tepat untuk peminjaman dana. Pasalnya, Danamas berkomitmen untuk membantu sektor usaha mikro dalam hal pendanaan modal usaha.

Proses pengajuan pinjaman melalui Danamas terbilang mudah. Untuk mengajukan pinjaman, kamu harus terdaftar sebagai peminjam di aplikasi Danamas. Persyaratannya sangat mudah, yaitu,

  • Warga negara Indonesia;
  • Usai minimal 21 tahun;
  • Memiliki rekening bank Sinarmas;
  • Memiliki kartu identitas;
  • Memiliki usaha produktif yang akan dikembangkan.

Setelah memenuhi syarat, ikuti langkah-langkah untuk mengajukan pinjaman di Danamas berikut ini:

  • Klik menu Pengajuan Pinjaman.
  • Pilih tenor yang tersedia.
  • Isi nilai pinjaman yang tersedia.
  • Lalu akan tampil informasi pinjaman yang kamu ajukan. Pastikan nilainya benar dan kamu telah menyetujui syarat serta ketentuannya.
  • Klik Ajukan.
  • Pengajuan pinjaman berhasil dan akan diproses.

2. Asetku (PT Pinta Inovasi Digital)

Asetku memiliki produk pinjaman tunai berupa KTA Asetku. Pinjaman tunai melalui Asetku cocok buat kamu yang tengah mencari investor pribadi dengan proses yang cepat dan mudah. Kamu bisa lho mendapatkan pinjaman tunai langsung dalam kurun waktu 5 menit. Menarik, kan? Hanya saja, jumlah nominal pinjaman KTA Asetku terbilang kecil dengan tenor yang singkat.

Pinjaman tunai kilat ini menawarkan plafon mulai dari Rp500.000 hingga Rp3.000.000, dengan tenor maksimal 22 hari. Bila kamu membutuhkan pinjaman tunai untuk UKM, kenapa tidak coba mengajukan pinjaman ke Asetku? Kamu cukup memenuhi persyaratan berikut ini:

  • Warga negara Indonesia (WNI);
  • Usia minimal 17 tahun;
  • Memiliki kartu identitas;
  • Memiliki akun rekening bank.

Kamu bisa mengajukan pinjaman dengan langkah-langkah berikut:

  • Unduh aplikasi Akulaku.
  • Daftarkan diri kamu dengan melakukan verifikasi email.
  • Pilih menu KTA Asetku.
  • Pilih nominal pinjaman dan tenor pinjaman.
  • Masukkan nomor rekening dan data pribadi.
  • Verifikasi data, verifikasi suara, dan verifikasi SMS dari pihak Akulaku.
  • Proses pengajuan pinjaman selesai.

3. UangMe (PT Uangme Fintek Indonesia)

Fintech P2P lending berikutnya yang bisa kamu gunakan sebagai investor pribadi adalah UangMe. Pinjaman modal usaha melalui UangMe akan langsung dicairkan ke rekening peminjam. Kamu bisa lho meminjam untuk mulai dari Rp400.000 hingga Rp4.000.000 dengan tenor empat bulan. Biaya hariannya pun bervariasi hingga 0.79%.

Persyaratan untuk meminjam dana melalui UangMe juga mudah, yaitu,

  • Warga negara Indonesia (WNI);
  • Usia minimal 21 tahun;
  • Memiliki KTP.

Berikut langkah pengajuan pinjaman melalui UangMe:

  • Unduh aplikasi UangMe.
  • UangMe akan mengirimkan kode verifikasi ke nomor handphone yang kamu daftarkan.
  • Masukkan kode verifikasi ke aplikasi UangMe.
  • Lalu akan muncul perjanjian, syarat, dan ketentuan pinjaman.
  • Klik Setuju.
  • Isi formulir pinjaman.
  • Persetujuan peminjaman dana.
  • Pinjaman akan ditransfer ke rekening peminjam.

Untuk proses verifikasi, kamu harus menunggu antara 1-3 hari. Tim verifikasi UangMe akan menghubungi ke nomor handphone. Bila proses verifikasi berhasil, kamu akan mendapatkan pesan singkat (SMS). Kamu juga harus menunggu maksimal dua hari untuk proses pencairan dana.

Baca Juga: Mau Tahu Pinjaman Online untuk Wirausaha Terbaik? Simak Jawabannya Disini!

Cari Investor Pribadi melalui Produk Pinjaman Bank

Butuh pinjaman modal untuk usaha?

Dibandingkan dengan kemudahan proses pengajuan pinjaman online, pengajuan pinjaman di bank memang lebih rumit. Persyaratan yang ditetapkan bank pun cukup banyak. Misalnya, peminjam harus memiliki riwayat kredit yang bagus, proses persetujuan yang membutuhkan waktu lama, hingga kewajiban memiliki kartu kredit.

Meski demikian, bank tetap bisa menjadi pilihan bagi kamu yang tengah cari investor pribadi. Terutama, untuk UMKM. Ketahuilah, meminjam modal usaha dari bank juga ada untungnya kok. Seperti beberapa keuntungan berikut ini:

1. Bunga yang Rendah

Bunga pinjaman bank adalah biaya yang harus dibayarkan peminjam (nasabah) atas pinjaman yang diberikan bank. Setiap bank menetapkan bunga pinjaman yang berbeda-beda. Karenanya, kamu harus selektif memilih bank agar bunga pinjaman tidak memberatkan kondisi finansial usaha. Ada dua tipe suku pinjaman yang sering digunakan bank:

  • Bunga flat, yaitu perhitungan suku bunga berdasarkan pokok utang awal. Perhitungan bunga flat paling mudah dan sederhana. Biasanya, bunga flat dipakai untuk pinjaman jangka pendek, seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA). Misalnya, kamu meminjam dana Rp120.000.000 dengan bunga 10% per tahun dan tenor 12 bulan. Maka perhitungan bunga flat adalah (Rp12.000.000 x 10%) : 12 bulan = Rp1.000.000. Sementara cicilan pokoknya adalah (Rp120.000.000 : 12 bulan) = Rp.10.000.000. Nah, cicilan per bulan yang harus dibayarkan sebesar Rp10.000.000 + Rp.1.000.000 = Rp11.000.000.

  • Bunga efektif, yaitu perhitungan suku bunga berdasarkan sisa utang peminjam. Artinya, bunga per bulan akan berbeda dan semakin kecil disesuaikan dengan sisa utang. Namun, jumlah cicilan pokok tetap sama.

2. Bank Tidak Ikut Campur dalam Usaha Peminjam

Meskipun bank berperan sebagai investor melalui dana pinjaman, pihak bank tidak akan ikut campur dalam usaha peminjam. Kamu bebas mengalokasikan modal pinjaman sesuai dengan rencana bisnismu. Dalam kerjasama pinjaman ini, bank hanya memastikan kamu sebagai debitur akan mematuhi peraturan. Salah satunya, pengembalian dana.

Sementara itu, bank juga akan bertanggung jawab akan tugasnya, yaitu menjaga agunan atau jaminan utang. Beberapa produk pinjaman bank mensyaratkan adanya jaminan aset berharga. Hal ini sebagai jaminan bahwa dana pinjaman akan dikembalikan.

3. Bank Menawarkan Pinjaman yang Beragam

Keuntungan lain investor pribadi berupa bank adalah adanya produk-produk pinjaman yang beragam. Kamu bisa menyesuaikan pinjaman dengan model bisnismu. Mulai dari pinjaman modal usaha mikro hingga makro. Setiap produk pinjaman bank menawarkan keuntungan yang berbeda-beda. Jadi, apa pinjaman dari bank yang cocok untuk bisnismu?

Kredit Tanpa Agunan (KTA)

Kredit Tanpa Agunan (KTA) merupakan produk pinjaman bank yang populer. Pasalnya, KTA memberikan pinjaman dengan mudah tanpa agunan atau jaminan dari peminjam. Dengan kemudahan ini, KTA biasanya diajukan oleh peminjam yang membutuhkan dana cepat dengan jumlah yang tidak terlalu besar. Tenor atau jangka waktu peminjamannya juga relatif singkat.

Dalam proses KTA, bank hanya melakukan verifikasi peminjam dengan tujuan mengecek sejarah pembayaran kredit dan kemampuan finansial peminjam. Hal ini penting untuk memastikan bank akan mendapatkan kembali dana pinjaman. Verifikasi dilakukan bank melalui wawancara via telepon dan mendatangi rumah serta kantor atau tempat usaha peminjam.

Nah, kamu yang sedang mencari investor pribadi tanpa jaminan, bisa memanfaatkan produk KTA ini. Hanya saja, patut kamu ketahui bahwa limit pinjaman tidak terlalu besar, sementara bunga yang ditetapkan relatif besar. Bila kamu tertarik meminjam KTA, berikut dokumen yang harus dipersiapkan:

  • Fotokopi sampul buku tabungan;
  • Mutasi rekening tiga bulan terakhir;
  • Slip gaji terakhir;
  • Arsiran bagian depan kartu kredit;
  • Fotokopi kartu kredit dari bank;
  • Fotokopi identitas diri;
  • Fotokopi NPWP.

Kredit multiguna (KMG)

Ada juga pinjaman dengan agunan atau jaminan, yaitu Kredit Multiguna (KMG). Produk pinjaman ini memungkinkan bank untuk memberikan pinjaman dengan syarat adanya jaminan berupa aset. Alhasil, berbeda dengan KTA yang limit pinjamannya relatif kecil, KMG memberikan peluang untuk meminjam dalam jumlah besar.

Tentu saja, besar pinjaman akan disesuaikan dengan taksiran harga aset yang dijaminkan. Jadi, semakin tinggi aset yang kamu jaminkan, maka kamu akan mendapatkan dana pinjaman yang lebih besar untuk modal usaha. Bahkan, bank bersedia memberikan pinjaman hingga miliaran rupiah.

Dengan limit pinjaman yang relatif besar, masa tenor atau jangka waktu pinjaman juga lebih lama. Tenor KMG bisa mencapai lima hingga 10 tahun. Karena risiko pinjaman yang tinggi, kamu harus mempertimbangkan matang-matang sebelum mengajukan KMG. Pasalnya, kamu akan kehilangan aset jaminan bila tidak mampu membayar kembali pinjaman.

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kamu yang memiliki usaha mikro bisa lho mencari investor pribadi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sejak tahun 2007, pemerintah menyediakan fasilitas pinjaman KUR berupa pinjaman modal kerja untuk perorangan dan badan usaha yang produktif, namun tidak memiliki agunan atau agunannya belum cukup.

Pada April 2021, Presiden RI Joko Widodo menaikkan platon KUR tanpa jaminan menjadi Rp100 juta dengan tujuan mendorong perekonomian UMKM. Wah, semakin memudahkan pelaku UMKM untuk mendapatkan modal usaha, kan? Apalagi, KUR bisa diperoleh melalui bank pelaksana, seperti Bank BRI, Bank BNI, Bank BTN, Bank Bukopin, Bank Mandiri, dan Bank Mandiri Syariah.

Untuk mengajukan pinjaman modal usaha melalui KUR, pastikan kamu memiliki usaha yang produktif. Artinya, bisnis yang kamu jalani turut mendorong peningkatan aktivitas dan kreativitas di daerah tertinggal. Selain itu, berikut beberapa persyaratan pengajuan KUR melalui Bank BRI dan Bank BNI:

Persyaratan pengajuan KUR melalui Bank BRI:

  • Individu (perorangan);
  • Memiliki usaha yang berjalan minimal enam (6) bulan;
  • Menjalankan usahanya di salah satu platform e-commerce (misalnya Tokopedia) atau ride hailing (misalnya Gojek);
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, kecuali kredit konsumtif (KPR, KKB, dan Kartu Kredit);
  • Memiliki identitas (KTP dan Kartu Keluarga);
  • Memiliki surat izin usaha (surat keterangan dari e-commerce atau ride hailing).

Persyaratan pengajuan KUR melalui Bank BNI:

  • Individu (perorangan) atau badan usaha;
  • Memiliki pengalaman usaha minimal enam (6) bulan;
  • Memiliki jejak kredit bank yang lancar;
  • Memiliki izin usaha (minimal Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil yang diterbitkan Pemerintah Daerah, atau surat keterangan usaha dari Kelurahan);
  • Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah;
  • Tidak sedang menerima kredit produktif dari perbankan dan kredit program pemerintah lainnya.

Kredit Modal Kerja (KMK)

Kredit Modal Kerja (KMK) merupakan pinjaman yang bisa diperoleh pelaku usaha, baik UMKM maupun korporat. KMK digunakan untuk membiayai modal kerja atau usaha. KMK akan diberikan dalam bentuk rupiah atau valuta asing dengan jangka waktu maksimal satu tahun. Dalam jangka waktu ini, nilai pencarian kredit maksimal sebesar 70% dari total modal kerja.

Untuk penarikan dan pelunasan kredit, kamu harus menggunakan rekening koran. Pelunasannya sendiri bisa dicicil dalam tenor atau jangka waktu tertentu. Tertarik mencari investasi pribadi melalui KMK? Caranya cukup mudah:

  • Ajukan Online. Isi formulir pengajuan uang yang terdapat di aplikasi atau jasa pinjaman online yang telah ditunjuk.
  • Lakukan Validasi Data. Pihak bank akan menghubungi untuk validasi data dan analisa kredit.
  • Terima Dana Pinjaman. Setelah pengajuan disetujui, kamu akan menerima dana pinjaman yang masuk ke rekening.

Kamu juga bisa mengajukan KMK langsung ke bank tujuan. Misalnya, KMK melalui Bank BTN dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Ajukan permohonan di kantor cabang Bank BTN terdekat.
  • Siapkan dokumen yang lengkap.
  • Kunjungi bagian Relationship Management Officer untuk proses berikutnya.
  • Isi formulir dan serahkan dokumen pelengkap.

Untuk mengajukan KMK di Bank BTN, kamu harus telah menjadi nasabah BTN minimal tiga bulan, memiliki badan usaha hukum atau non-hukum dengan pengalaman usaha minimal satu tahun, dan memiliki jejak kredit yang bagus. Bank BTN juga mewajibkan adanya legalitas usaha berupa TDP, NPWP, SIUP, HO, SIUJK, SKDP, SITU.

Pinjaman Bagi Hasil Bank Syariah

Pinjaman modal usaha melalui bank syariah salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan pelaku usaha. Berbeda dengan pinjaman bank konvensional yang berupa kredit, bank syariah menerapkan sistem bagi hasil. Alhasil, bank syariah memungkinkan untuk memberikan pinjaman 100% dari modal yang dibutuhkan. Keuntungan dan kerugian usaha akan ditanggung bersama oleh peminjam dan pihak bank.

Ada empat tipe investor bagi hasil yang bisa kamu pertimbangkan dari bank syariah, yaitu,

1. Akad Mudharabah

Akad Mudharabah merupakan akad antara bank (pemberi dana) dengan nasabah (peminjam dana) yang akan mengelola dana tersebut untuk biaya usaha yang produktif dan halal. Keuntungan dari usaha tersebut akan dibagi untuk bank dan nasabah sesuai dengan akad atau kesepakatan. Bila terjadi kerugian, bank juga akan menanggung kerugian tersebut, kecuali kerugian disebabkan oleh kelalaian peminjam dana. Bila hal itu terjadi, maka kerugian akan menjadi utang.

2. Akad Al Musyarakah

Akad Al-Musyarakah merupakan kerjasama dua pihak atau lebih untuk menjalankan usaha tertentu. Dalam dunia perbankan, bank akan berperan sebagai pemberi pinjaman, dan nasabah sebagai penerima pinjaman. Keuntungan dan risiko usaha akan ditanggung bersama. Biasanya, akad Al-Musyarakah digunakan untuk permodalan proyek.

3. Akad Al Muzara’ah

Akad Al-Muzara’ah merupakan kerjasama dalam pengolahan pertanian antara kedua belah pihak, yaitu pemilik lahan dan penggarap lahan. Pembagian keuntungan dihitung dari persentase hasil panen.

4. Akad Al-Musaqah

Seperti akad Al-Muzara’ah, akad Al-Musaqah juga mengikat kerjasama antara pemilik lahan dan penggarap lahan. Bedanya, dalam akad Al-Musaqah, penggarap lahan hanya bertanggung jawab untuk penyiraman dan pemeliharaan lahan menggunakan peralatan pribadi. Penggarap akan mendapatkan keuntungan dari hasil panen.

Cari Investor Pribadi di Sini dan Ajukan Pinjaman Sekarang

Cari Investor Pribadi di Sini dan Ajukan Pinjaman Sekarang

Itulah tips mencari investor pribadi yang mudah, cepat, dan aman melalui pinjaman online maupun lembaga keuangan bank. Ajukan pinjaman untuk modal usaha kamu sekarang dengan kemudahan proses dan persyaratan pengajuan.

Sebelum memutuskan untuk pengajuan pinjaman, baik melalui P2P lending dan bank, kamu bisa berkonsultasi dengan pakar keuangan di MoneyDuck. MoneyDuck memiliki pakar-pakar berkredibilitas di bidang pinjaman P2P lending dan bank. Tunggu apa lagi? Klik tombol Konsultasi Gratis di bawah ini.