Saham (ekuitas) menjadi salah satu instrument investasi yang menjanjikan bagi masyarakat. Setiap orang yang membeli saham tertentu berarti memiliki hak kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham pada zaman dahulu hanya berbentuk surat berharga yang menjadi tanda kepemilikan seseorang atau suatu badan atas suatu perusahaan. Seiring perkembangan zaman, bentuk kepemilikan saham tidak lagi berupa lembaran kertas saham yang diberi nama pemiliknya, tetapi berupa akun seperti akun bank atas nama pemilik saham tanpa warkat.

Seorang ahli keuangan terkemuka, Robert T Kiyosaki menuliskan dalam bukunya yang berjudul Rich Dad Poor Dad, ada 4 jenis pekerjaan antara lain Employee, Self Employee, Business, dan Investor. Buku ini mendorong banyak orang di dunia untuk mencapai level tertinggi dari pekerjaan, yaitu menjadi investor. Semakin mendukung pendapat Kiyosaki ini, para ahli investasi terkemuka dunia juga berpendapat bahwa "Berinvestasilah supaya Anda menjadi kaya, bukan sebaliknya."

Agar lebih paham tentang saham maka simak penjelasan tentang jenis-jenis saham berikut ini.

Saham Berdasarkan Hak Tagih

Saham Berdasarkan Hak Tagih

Saham berdasarkan hak tagih atau kemampuan klaim terdiri dari dua jenis dengan penjelasan sebagai berikut.

Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa paling sering dibeli sehingga menjadi saham terpopuler di pasar modal. Para pemilik saham ini akan menerima dividen ketika perusahaan mendapatkan laba (profit), tetapi tidak mendapatkan dividen ketika perusahaan mengalami kerugian atau kondisi buruk. Para pemilik saham berhak memberikan suara pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal-hal tersebut menjadi ciri-ciri dari saham biasa. Jika perusahaan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan maka para pemegang saham akan menerima hak atas sisa dari aset perusahaan setelah melunasi utang kepada pihak lain.

Pemegang saham ini dapat melakukan klaim kepemilikan pada semua penghasilan dan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Namun, pemegang saham ini mempunyaii kewajiban yang terbatas. Epmegang saham ini tetap untung walaupun perusahaan bangkrut karena kerugian maksimum yang harus ditanggung hanya sebesar saham yang dibeli di perusahaan tersebut.

Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa dan pasti dalam pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan sehingga dilikuidasi maka para pemegang saham akan mendapatkan hak atas sisa aset perusahaan terlebih dahulu daripada pemegang saham biasa. Hak para pemilik saham ini lebih tinggi daripada pemegang saham biasa. Persentase dividen yang diterima oleh para pemegang saham ini sudah ditetapkan terlebih dulu.

Ciri-ciri saham ini antara lain dividen bersifat kumulatif, memiliki daya konvertibilitas (dapat ditukar menjadi saham biasa), ada tingkatan-tingkatan tertentu, hak pemilik saham ini lebih tinggi daripada saham biasa, tidak mempunyai hak suara seperti saham biasa dalam RUPS, dividen dibagikan lebih dahulu daripada saham lainnya, jika perusahaan bangkrut maka pemegang saham ini akan mendapatkan sisa aset terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa.

Jenis saham ini didesain sebagai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Beberapa investor menyukai jenis saham yang bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi). Secara umum, karakteristik saham preferen sama halnya dengan saham biasa yang bisa mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar dividen. Pemegang saham ini juga bisa melakukan klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Hal ini yang membuat saham ini mirip dengan obligasi, dan banyak diminati investor.

Saham Berdasarkan Cara Peralihan

Saham Berdasarkan Cara Peralihan

Saham berdasarkan cara peralihan terdiri dari dua jenis dengan penjelasan sebagai berikut.

Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)

Ciri-ciri saham atas unjuk sebagai berikut.

-Tidak tertulis nama pemilik pada saham atas unjuk agar saham bisa dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain dengan lebih mudah. Sebagian besar investor memiliki saham ini untuk diperjualbelikan kembali dalam waktu dekat. -Pemegang saham diakui sebagai pemilik perusahaan secara hukum dan berhak untuk hadir dalam RUPS.

Saham Atas Nama (Registered Stocks)

Ciri-ciri saham atas nama sebagai berikut.

-Nama pemilik saham tertulis dengan jelas. -Cara peralihan atau pembelian saham oleh pihak lain harus melewati prosedur yang telah ditentukan.

Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan

Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan

Blue Chip Stocks

Saham blue chip banyak diburu oleh investor karena dimiliki oleh perusahaan dengan reputasi tinggi sebagai petinggi di industrinya. Saham ini memiliki pendapatan yang stabil dan perusahaannya selalu konsisten dalam membayar dividen.

Income Stocks

Saham ini juga memiliki keunggulan, yaitu mampu membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham ini juga mempunyai kemampuan untuk menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan membagikan dividen tunai secara teratur sehingga menjadi daya tarik tersediri bagi investor.

Growth Stocks

Saham ini terdiri dari dua jenis, yaitu Well Known Stocks dan Lasser Known Stocks. Well known stock mirip dengan blue chip. Saham ini mempunyai pendapatan yang selalu meningkat dan menjadi petinggi di industri sejenis sehingga dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi. Sedangkan Lesser known stock adalah saham milik perusahaan daerah yang kurang populer di kalangan emiten. Lesser Known stocks tidak menjadi petinggi di dalam industri, tetapi saham ini tetap memiliki ciri growth stock.

Speculative Stocks

Investor yang suka dengan saham dengan risiko high risk biasanya senang dengan jenis saham ini. Saham ini dapat memberikan laba tinggi pada masa depan, tetapi tidak bisa mendapatkan penghasilan dari tahun ke tahun secara konsisten.

Counter Cyclical Stocks

Saham ini justru menjadi saham yang paling stabil saat kondisi ekonomi sedang bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro dan situasi bisnis secara umum. Saat terjadi resesi ekonomi maka harga saham ini tetap tinggi. Emitennya bisa memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam menghasilkan dana yang banyak pada masa resesi.

Saham Terbaru di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Saham Terbaru di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah tempat jual beli saham dan menjadi lahan untuk publikasi saham suatu perusahaan. Ada saham baru yang diperdagangkan, yaitu ETF (Exchange Trade Fund). ETF adalah gabungan dari reksadana terbuka dan saham yang bisa diperjualnbelikan di bursa seperti saham di pasar modal dan bukan di Manajer Investasi (MI). Sistem layanan satu pintu dalam transaksi ETF sangat memudahkan para investor yang bermain di bursa saham. ETF terdiri dari dua jenis saham yang dijelaskan sebagai berikut.

ETF Index

ETF index adalah tempat alokasi dana bagi investor dalam bentuk kumpulan portofolio efek yang ada di satu indeks tertentu dengan proporsi yang sama.

ETF Close and ETFs

Close and ETFs adalah jenis saham yang diperdagangkan di bursa efek dalam bentuk investasi tertutup dan dikelola secara aktif.

Banyak cara yang menarik dan mudah untuk menjadi kaya (financial freedom). Ada banyak jenis investasi yang ditawarkan kepada masyarakat melalui pembelian dan penjualan saham. Jenis-jenis saham beserta ciri-cirinya yang sudah dijelaskan ini mungkin bisa menjadi referensi untuk berinvestasi. Selamat bermain saham!