Uang adalah salah satu hal sensitif dalam kehidupan rumah tangga, antara suami istri perlu bekerjasama dalam penyimpanan serta penggunaannya. Jika suami tidak terbuka masalah keuangan, bisa menjadi cekcok dan menjadi sebab rusaknya keharmonisan rumah tangga bahkan bisa menghancurkan rumah tangga dengan mudah.
Uang memang sesuatu yang dibutuhkan oleh suami maupun istri dengan kebutuhannya masing-masing, baik suami saja yang bekerja atau kedua pasangan suami istri sama-sama bekerja, suami sudah selayaknya terbuka akan kondisi keuangannya dimana ada hak istri di dalamnya.
Tidak jujur atau menyembunyikan masalah keuangan hanya akan menjadi sebab adanya prasangka atau asumsi buruk sepanjang masa. Agar masalah seperti ini tidak terus melemahkan pondasi rumah tangga, perlu dicari penyebab dan jalan keluarnya.
Hak Istri Terkait Keuangan Rumah Tangga
Istri memiliki hak untuk mengatur keuangan, ia berhak untuk mendapat nafkah uang dari suaminya, baik ia berperan sebagai ibu rumah tangga sepenuhnya maupun bekerja, hak nafkah uang dari suami tetap selamanya menjadi hak.
Hak istri terkait keuangan rumah tangga berhubungan dengan nafkah, yaitu nafkah sehari-hari untuk makan dan minum, serta nafkah kebutuhan pribadi seperti membeli sabun, perawatan pribadi, dan sebagainya.
Hak itulah yang perlu dipahami oleh suami. Yang menjadi masalah ialah jika suami tidak terbuka masalah keuangan dan menelantarkan kebutuhan istri. Jika suami tidak terbuka masalah keuangan namun segala kebutuhan istrinya telah dicukupi mungkin tidak akan dipertanyakan atau tidak menjadi masalah.
Namun jika istrinya begitu menderita, misalnya untuk makan dan minum kurang, tak mampu membeli segala kebutuhan pribadi atau tak diberi uang untuk merawat diri, bahkan istri tak pernah memegang uang sepeserpun hingga harus mengemis jika menginginkan sesuatu.
Sementara sang suami begitu mudah memberikan uang untuk lainnya, untuk orang tua dan keluarganya misalnya. Dan istrinya dilupakan seolah istrinya tak memiliki kebutuhan apapun dalam hidupnya. Miris sekali bukan?
Cara Mengatasi Suami Tidak Terbuka Masalah Keuangan
Pada dasarnya keuangan rumah tangga memang harus diatur bersama untuk apa penggunannya atau bagaimana mengaturnya, itulah gunanya berumah tangga. Jika tidak mampu terbuka tentang keuangan, sama saja suami tak memahami bagaimana cara berumah tangga.
Namun tetaplah tenang, mungkin kondisi tersebut masih bisa diperbaiki, coba terapkan cara berikut ini untuk membuat suami lebih terbuka terkait keuangannya dan merekatkan kembali keharmonisan rumah tangga.
Pahami sebabnya
Sebelumnya perlu dicari tahu terlebih dahulu kenapa suami tidak terbuka masalah keuangan. Biasanya sebabnya ialah :
Suami memiliki tipikal pelit dan khawatir uang akan dikuasai oleh istri.
- Suami memiliki beban pengeluaran lain selain istri dan anak, misalnya harus menghidupi atau membayar hutang orang tuanya.
- Suami merasa istri sudah mandiri (jika istri memiliki pekerjaan sendiri atau memiliki pendapatan lebih besar darinya).
- Suami merasa istri boros atau tidak mampu mengatur keuangan.
- Suami memiliki prinsip pribadi bahwa uang adalah privasi masing-masing.
Nah, coba dipahami, apa sebabnya. Jika sebab ada pada istri misalnya istri terlalu boros, istri bisa instropeksi diri dan memperbaiki gaya hidup agar suami percaya untuk mengatur keuangan bersama. Namun jika sebabnya ada pada suami, coba ajak bicara baik-baik.
Ajak bicara baik-baik
Diskusikan dengan suami dan tanyakan baik-baik, adakah yang salah sehingga suami tidak terbuka masalah keuangan. Sampaikan bahwa istri juga memiliki hak untuk tahu. Jika memang suami memiliki beban lain seperti harus menghidupi orang tua, memiliki cicilan pribadi yang banyak, dan sebagainya, sampaikan bahwa hal tersebut bisa diatur bersama.
Ungkapkan pula bahwa suami istri harus memiliki pandangan yang sama perihal pengaturan keuangan dan penggunannya, bertukarlah pendapat dengan baik-baik dan hindari emosi. Buat komitmen untuk menentukan mana kebutuhan yang harus didahulukan dan berjanji untuk tidak egois.
Buat komitmen pula untuk saling percaya satu sama lain terkait pengaturan keuangan rumah tangga. Namun jika suami sulit untuk diajak bicara atau selalu menghindar, mungkin perlu menggunakan bantuan orang ketiga.
Gunakan bantuan orang ketiga
Coba gunakan penengah yang netral seperti konsultan keuangan, psikolog, atau orang yang ahli agamanya. Jangan mencari penengah dari pihak keluarga karena beresiko timbul perselisihan saat penengah membela salah satu pihak atau pilih kasih lebih membela saudaranya.
Lebih baik penengah adalah orang dari luar yang memiliki kemampuan. Misalnya jika suami sitri beragama islam, bisa bercerita pada ustad atau kyai untuk meminta nasehat, agar dijelaskan bagaimana seharusnya seorang suami memenuhi hak nafkah uang untuk istrinya.
Atur keuangan bersama
Jika suami sudah sepakat untuk lebih terbuka, beri kepercayaan untuknya. Tak perlu membatasi pengeluarannya, percayalah ia bisa lebih dewasa dalam menggunakan uangnya. Setiap bulan, coba bahas bersama berapa pemasukan yang diterima dan akan dikemanakan uang tersebut, tentunya dengan hasil yang adil dan tidak menyakiti salah satu pihak.
Bagaimana Jika Suami Tidak Bisa Berubah?
Berbagai cara sudah dilakukan namun suami tetap tidak terbuka masalah keuangan? Hmm.. jika memang kebutuhan istri sudah tercukupi, ya sudahlah, biarkan ia hidup dengan prinsipnya yang menganggap uang adalah privasi. Yang penting ialah kebutuhan istri dan anak-anak sudah tercukupi.
Namun jika suami menelantarkan seperti tak memberi jatah bulanan, tak memperhatikan kebutuhan istri, tak menanggung kebutuhan anak, maka istri tentu sudah paham apa yang harus dilakukan jika ia tak mendapat haknya, yaitu terus memperjuangkannya untuk mendapatkan nafkah uang sebagaimana yang dijanjikan suami saat mengikat janji pernikahan.
Rumah tangga memang jalan untuk hidup bersama. Bersama meraih kesenangan, bersama menyelesaikan masalah dan menghapuskan kesedihan. Dan bersama mengatur keuangan untuk memiliki masa depan cerah bersama.
Memang sungguh miris jika suami tidak terbuka masalah keuangan, hanya membawa petaka dan keretakan. Semoga cara di atas bisa berhasil membuat suami Anda terbuka tentang keuangannya dan membawa rumah tangga Anda dalam kasih sayang, keterbukaan, dan kegembiraan.
Susana
Masalah keuangan Rumah tangga yang terbaik memanga adanya keterbukaan, jadi mulai dari pendapatan suami dan atau isteri (jika isteri juga bekerja). Kemudian biaya rumah tangga bulanan yang rutin sebaiknya sudah dianggarkan serta jika sudah memiliki anak-anak juag abiaya anak-anak, sekaligus biaya rekreasi keluarga. Hal seperti ini sudah harus dibicarakan antara pasaangan sebelum menikah. Jangan sudash menikah baru mengetahui jika suami tidak mau terbuka soal yang satu ini, karena akan menimbulkan ketidakhoarmonisan dalam rumah tangga. Karena adanya saling mencurigai satu sama lain.
Risnita
Jika sudah berkeluarga, masalah keuangan memang sangat krusial. Dalam sebuah hubungan keluarga, anda harus terbuka masalah keuangan dengan pasangan anda untuk menghindari masalah dalam keluarga anda. Jika salah satu pihak, suami atau istri tidak terbuka dalam masalah keuangan, anda dapat mengatasinya dengan beberapa cara berikut, seperti ajak diskusi pasangan anda, gunakan orang ketiga, dan pahami masalah pasangan anda dengan baik.
Fernando
Ajak ngobrol untuk membicarakan masalah dengan kepala dingin, tak perlu sambil marah karena tak akan menyelesaikan masalah. Jangan sudutkan suami, sebaiknya katakan kalau kamu percaya dengannya soal keuangan tapi kamu hanya butuh keterbukaan darinya. Setelah dapat rasa percayanya, suami akan lebih nyaman dan terbuka soal keuangannya.
Angga
Perlu dicoba nih sarannya, tapi kadang masih suka emosi kalau suami kurang terbuka soal keuangan keluarga.
Ms Joo
Jika masalah ini baru akan dibahas setelah status Anda adalah suami istri, sudah tentu Anda sudah terlambat karena seharusnya keterbukaan mengenai penghasilan dan pengelolaan keuangan keluarga sudah disepakati sebelum Anda memulai komitmen berumah tangga. Jika tiba-tiba pasangan melanggar komitmen ini berarti ada masalah yang sedang terjadi dan harus ditangani atau dibuat komitmen baru.