Bagi kebanyakan mahasiswa, baik yang hanya mengandalkan uang kiriman orang tua atau yang bekerja sambilan, pendapatan banyak dialokasikan untuk keperluan konsumsi. Nongkrong di kafe, jalan-jalan dengan pacar, atau beli pakaian bermerk menjadi tujuan finansial.

Untuk mahasiswa yang menyadari bahwa mereka hanya berjarak 3-4 tahun dari dunia nyata, berinvestasi menjadi cara efektif untuk “colong start”.

Hasil investasi bisa dipetik setelah lulus sebagai modal mencari kerja, modal awal usaha, atau sekedar liburan perayaan kelulusan.

“Tapi investasi apa yang cocok untuk saya yang masih mahasiswa ini?”, “Uang tabungan saya kan tidak banyak.” Ini yang biasa menjadi bahan pertimbangan mahasiswa untuk menunda berinvestasi.

Ada banyak kok jenis investasi yang bisa dipilih mahasiswa seperti kamu. Di bawah ini adalah beberapa jenis investasi yang cocok untuk mahasiswa. Kamu bisa pilih yang paling cocok dengan karakter kamu atau istilah kerennya “profil resiko” kamu.

Si Pemain Aman

Si Pemain Aman

Karena ini investasi pertama kamu, kamu masih mau tahu dulu bagaimana rasanya berinvestasi. Atau kamu memang tipe orang terencana yang akan mudah cemas jika harus melihat fluktuasi saham setiap hari.

Pertimbangkan jenis-jenis investasi berikut, jika kamu termasuk salah satu kategori di atas.

Emas

Emas sudah jadi pilihan investasi yang diminati masyarakat sejak zaman nenek kita. Berinvestasi dengan membeli emas memang sudah terbukti aman dan mudah dijual kembali jika kita butuh dana segar mendadak.

Harga emas cenderung stabil dan naik. Meskipun begitu, emas lebih cocok dijadikan investasi untuk tujuan jangka panjang. Untuk mendapatkan hasil dari investasi emas diperlukan waktu  3-5 tahun. Kalau kamu ingin hasil yang berlipat kamu memerlukan waktu setidaknya 10 tahun.

Investasi emas yang disarankan adalah jenis emas batangan yang dijual oleh lembaga resmi. Berinvestasi emas dengan membeli perhiasan akan kurang menguntungkan karena ada biaya pembuatan perhiasan saat kamu membeli.

Reksadana Pasar Uang

Reksadana jenis ini adalah reksadana dengan resiko paling kecil dan aman. Cocok untuk mahasiswa yang baru mulai belajar berinvestasi.

Seimbang dengan resikonya, harapan profit dari investasi ini juga paling kecil

Pada reksadana pasar uang, manajer investasi akan menanamkan 100% uang kamu pada investasi pasar uang. Karena investasi dilakukan pada aset yang likuid, kamu bisa menarik dana kapan saja tanpa menunggu jatuh tempo.

Kamu juga tidak perlu modal besar untuk berinvestasi reksadana pasar uang. Banyak bank custodian yang menawarkan produk reksadana dengan modal 100 ribu rupiah.

Ingin Sedikit Tantangan

Ingin Sedikit Tantangan

Kalau kamu tipe yang butuh sedikit tantangan tapi juga tidak mau ambil banyak resiko, jenis investasi di bawah ini bisa kamu pertimbangkan.

Obligasi

Kalau kamu membeli surat obligasi, berarti kamu memberi hutang kepada pihak penerbit surat obligasi. Pihak penerbit ini bisa pemerintah atau Negara dan perusahaan.

Kamu bisa memulai menjadi investor obligasi dengan modal 5 juta Rupiah saja.

Keuntungan jenis investasi ini, kamu bisa mendapatkan fixed income. Fixed income didapat dari bunga pendapatan yang diterima investor secara rutin dalam jangka waktu obligasi.

Reksadana Pendapatan Tetap

Pada reksadana pendapatan tetap uang kamu akan ditanamkan pada obligasi. Kinerja reksadana ini ditentukan oleh perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia. Istilah pendapatan tetap mengacu pada bunga yang diterima investor berupa kupon dalam jangka waktu obligasi.

Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah reksadana dimana uangmu akan ditanamkan pada komponen investasi pasar uang, obligasi, dan saham. Reksadana campuran harus memiliki tiga instrumen investasi tersebut, tidak boleh hanya dua instrumen saja.

Menanamkan dana pada reksadana campuran cenderung lebih aman dibandingkan reksadana saham. Jika nilai saham kamu anjlok, dana yang ditanamkan pada instrumen lain masih bisa menghasilkan profit.

Si Petualang Resiko

Si Petualang Resiko

Buat kamu, mahasiswa yang menganggap resiko adalah tantangan dan bukan kecemasan, kamu cocok untuk memilih instrumen investasi beresiko tinggi.

Memilih instrumen investasi dengan resiko tinggi juga berarti kamu punya harapan untuk mendapat profit besar.

Tapi harus diingat, untuk memilih instrumen investasi kategori ini kamu sebaiknya menggunakan dana dingin yang memang tidak terpakai ya. Jangan berhutang atau menggunakan dana darurat.

Forex

Forex merupakan cara berinvestasi dengan memperjual beli kan mata uang asing. Keuntungan yang kamu peroleh di dapat dari selisih harga jual dan harga beli.

Prinsip dasar forex adalah kamu harus membeli pada perkiraan harga terendah dan menjual pada perkiraan harga tertinggi.

Untuk dapat melakukan prediksi perubahan nilai tukar mata uang, kamu harus menganalisa perubahan pasar dengan data yang ada. Kemampuan ini hanya bisa kamu kuasai dengan berlatih mengamati secara rutin.

Saham

Investasi dengan menggunakan instrumen saham atau lebih popular dengan istilah bermain saham memang merupakan investasi yang butuh keterampilan khusus.

Bermain saham memiliki resiko yang cukup besar, seimbang dengan harapan profitnya yang juga cukup besar.

Untuk mulai bermain saham kamu membutuhkan modal sedikitnya 10 juta Rupiah. Sambil menunggu modal terkumpul kamu bisa mulai menimba ilmu tentang saham.

Ilmu bermain saham bisa kamu pelajari dengan mengunduh aplikasi demo account untuk berlatih, mencari informasi tentang broker yang bisa diandalkan, serta menambah pengetahuan bagaimana bermain saham secara profesional.

Nah, mahasiswa jangan ragu lagi untuk berinvestasi ya. Mumpung kamu masih muda dan belum memiliki banyak beban tagihan, berinvestasilah sedini mungkin. Diri kamu 5- 10 tahun mendatang akan berterimakasih pada keputusanmu untuk berinvestasi hari ini. Semoga informasi diatas bermanfaat dan dapat menambah wawasan kamu ya, dan jangan lupa untuk membagikan informasi ini kepada teman-temanmu yang juga membutuhkannya. Selamat berinvestasi!