Banyak sekali orang yang penasaran seberapa besar gaji dokter , dan masyarakat selalu beranggapan bahwa gaji dokter sangat besar sekali. Mereka tidak salah, gaji dokter memang tidak sedikit. Tapi banyak orang yang tidak paham seberapa besar tanggung jawab seorang dokter. Bahkan beberapa orang menganggap gaji dokter di Indonesia terlalu kecil.
Menjadi dokter memang impian banyak anak-anak muda di Indonesia. Dengan tujuan ingin mendapatkan masa depan yang cerah, ratusan pelajar di Indonesia berlomba-lomba untuk diterima di perguruan tinggi negeri jurusan kedokteran. Dokter memang selalu identik dengan profesi yang mulia, yang selalu dibutuhkan banyak orang.
Muncul stereotip bahwa seorang dokter adalah orang yang kaya raya dan berpenampilan menarik. Tidak heran jika banyak orang-tua di Indonesia ingin anak mereka menjadi dokter. Tapi seperti dijelaskan sebelumnya, menjadi dokter tidaklah mudah. Banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Tantangannya sangat berat sehingga banyak juga mahasiswa yang berpindah haluan.
Menurut laporan dari Ikatan Dokter Indonesia atau IDI, gaji dokter pada umumnya mencapai Rp. 17 juta dan untuk spesialis mencapai Rp. 40 juta. Menjadi spesialis memang lebih sulit karena harus beradaptasi dengan perubahan yang bisa terjadi setiap harinya.
Sekarang mari kita membahas tentang kewajiban dan rintangan dalam menjadi seorang dokter.
Modal Menjadi Dokter
Modal untuk menjadi seorang dokter sering menjadi topik pembicaraan, bahkan orang-orang awam pun sangat penasaran dengan topik ini. Persepsi yang ada di masyarakat adalah modal yang dibutuhkan sangat tinggi, sehingga sebagian besar orang tidak mampu menjadi dokter. Persepsi ini tidak salah, tapi ada alasan kuat kenapa modal yang dibutuhkan sangat besar, Kampus-kampus di Indonesia melakukan investasi besar-besaran untuk mendirikan sekolah kedokteran bertaraf internasional. Bagi Anda yang masih penasaran, coba Anda lihat rincian biaya di bawah ini:
Biaya kuliah kedokteran Universitas Airlangga
- Biaya Masuk Rp 0,-
- Uang Kuliah Tunggal per semester
- UKT I Rp 0,- hingga Rp 500.000,-
- UKT II Rp 750.000,- hingga Rp 1.000.000,-
- UKT III Rp 5.000.000,- hingga Rp 6.000.000,-
- UKT IV Rp 7.000.000,- hingga Rp 9.500.000,-
- UKT V Rp 12.500.000,- hingga Rp 13.500.000,-
- UKT Bidikmisi Rp 2.400.000,-
Dari rincian biaya di atas, sebenarnya tidak semahal yang orang-orang kira. Jika Anda mampu diterima di Universitas Negeri, maka biaya yang dikeluarkan bisa jauh lebih murah dibandingkan dengan Universitas Swasta. Bahkan salah satu kampus di Jakarta membebani setiap mahasiswanya Rp. 700 juta, harga yang fantastis bukan?
Waktu Kuliah Yang Lama
Jurusan kedokteran tidak bisa disamakan dengan jurusan-jurusan lainnya. Ada tahap-tahap yang harus dilalui bagi setiap mahasiswa. Tahap pertama adalah preklinik, tahap ini bisa diselesaikan dalam waktu 3.5 tahun dan wisudawan bisa mendapatkan gelar. Namun mereka belum diperbolehkan untuk menangani pasien.
Program selanjutnya adalah Koasisten atau koas yang bisa diselesaikan antara 1,5 – 2 tahun. Dan dilanjutkan dengan Uji Kompetensi Dokter Indonesia atau UKDI dan ujian praktis yang disebut OSCE atau Objective Structured Clinical Examination.
Jika berhasil lulus maka akan diwisuda. Tapi, masih belum boleh membuka praktik. Untuk itu, dibutuhkan Surat Izin Praktik atau SIP yang hanya bisa didapatkan jika memiliki Surat Tanda Registrasi atau STR. Untuk menjadi spesialis juga membutuhkan SIP. Dan untuk mendapatkan semua itu, setiap wisudawan diwajibkan magang, di bawah pengawasan dokter senior selama sekitar 1 tahun.
Tidak Langsung Mendapatkan Gaji
Ternyata gaji yang menggiurkan dari profesi dokter memang tidak semudah itu didapatkan. Selama rentang waktu yang dijelaskan di atas, mahasiswa jurusan lain bisa langsung bekerja di berbagai instansi dan mendapatkan gaji. Namun, bagi mahasiswa kedokteran mereka masih menjalani Pendidikan.
Mahasiswa yang magang pun sering sekali tidak digaji, meskipun digaji biasanya hanya sekitar Rp 2 juta per bulannya. Jadi jika Anda ingin menjadi dokter, siap-siap lah untuk menempuh Pendidikan dalam waktu yang sangat lama. Bisa saja Anda mencari pekerjaan sampingan, tapi menempuh Pendidikan di bidang kedokteran itu sangat sulit sehingga menyita banyak waktu.
Apakah Pengorbanan Sebanding Dengan Hasilnya?
Tentu saja, seorang dokter spesialis di Jakarta bisa mendapatkan gaji antara Rp. 20 juta hingga Rp. 3 miliar. Biasanya dokter-dokter bedah yang bisa mendapatkan gaji sebesar ini. Untuk dokter ahli jantung bisa mendapatkan sekitar Rp. 100 – 300 juta per bulannya. Di beberapa rumah sakit dokter kandungan bisa digaji sekitar Rp. 70 juta per bulannya dan dokter anestesi sebesar Rp. 50 juta per bulan.
Selain gaji, dokter adalah profesi yang mulia. Dokter selalu dibutuhkan di mana saja dan sangat penting bagi peradaban manusia hingga selamanya. Nah, jadi Anda sekarang sudah tau bukan, mengapa gaji dokter besar? Bagaimana menurut Anda?
Erik
Pendidikan kedokteran disamping makan waktu yang lama, juga biayanya sangat besar. Jika pengulasan pada artikel biaya kuliah kedokteran di Universitas negeri sekian (relatif) murahnya, pastilah sekarang negara tidak kekurangan tenaga dokter. Menurut saya penghasilan dokter tinggi disebabkan juga perkuliahan yang membutuhkan dana yang sangat besar juga. Jadi ulasan diatas tidak relevan lagi mengenai biaya yang harus kita sediakan untuk masuk kuliah kedokteran. Oleh karena itu dokter yang memiliki ijin praktek pribadi juga bisa mnenetapkan tarif pribadi.
Aji
Menjadi seorang dokter butuh perjuangan yang besar. Tidak sembarangan orang dapat menjadi seorang dokter. Selain itu, biaya pendidikan seorang dokter juga tergolong sangat besar. Maka dari itu, gaji atau penghasilan seorang dokter tergolong besar. Selain faktor biaya pendidikan, terdapat beberapa faktor yang membuat penghasilan dokter besar, diantaranya adalah waktu kuliah yang lama dan tanggung jawab yang besar.
Yanuar
Ini karena menjadi seorang dokter butuh pengorbanan, mulai dari sekolah dengan biaya yang terbilang cukup mahal dengan segala hal di dalamnya. Kemudian pengorbanan waktu saat belajar yang cukup lama dan juga tidak mendapatkan penghasilan dalam waktu lama pada saat menjadi dokter magang. Selain itu juga resiko yang dihadapi pada saat bekerja juga cenderung besar.
Tria
Begitu ya, emang susah sih buat jadi dokter emang butuh perjuangan yang luar biasa. Mau masuk sekolah aja tesnya berat banget.
Ms Joo
Pilihan profesi sebagai dokter, bukanlah hal yang mudah. Mulai dari meperoleh gelar dan dalam kesehariannya praktek. Menyelesaikan studi kedokteran selain memerlukan biaya yang besar, terutama usaha untuk menambah ilmu dan prakteknya pyn dapat dobilang jauh di atas ilmu lainnya. Setelah menyelesaikan pendidikannya, profesi ini dihadapkan pada resiko kerja yang besar entah karena nyawa orang lain bisa bergantung pada dokter tersebut dan resiko terpapar oleh penyakit dari pasien.