Internet semakin menunjukkan eksistensinya di dunia. Kini pengguna gadget dapat merasakan manfaat menggunakan internet di berbagai pelosok negeri. Bahkan seolah sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat. Memang tidak dapat dipungkiri, banyak hal yang lebih mudah dan praktis jika dilakukan dengan internet. Salahnya investasi online yakni peer to peer lending atau yang lebih tren disebut P2P lending.

Peer to peer lending ialah platform digital yang mempertemukan pemberi dana sebagai investor dengan peminjam dana atau nasabah. P2P lending ini bisa menguntungkan kamu yang ingin berinvestasi online atau para pengusaha kecil hingga menengah yang ingin mendapatkan suntikan dana untuk memperbesar usahanya.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang peer to peer lending, simak ulasannya berikut ini.

Referensi Platform P2P Lending Paling Recommended

Referensi Platform P2P Lending Paling Recommended

Indonesia menjadi salah satu tempat berdirinya platform peer to peer lending yang cukup besar. Total sudah ada sekitar 120an perusahaan P2P lending yang berdiri dan sebagian sudah mendapatkan izin resmi dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Berikut inilah referensi P2P lending yang paling recommended untuk kamu.

1. KoinWorks

Platform ini menerima investasi dengan bunga yang besar hingga 18% per tahun berdasarkan risiko pinjamannya. Bagi kamu yang ingin berinvestasi, harus melewati serangkaian seleksi calon peminjam dari tim KoinWorks. Jika lolos maka kamu akan diterima sebagai investor kategori E dan berpotensi mendapatkan bunga tertinggi dengan risiko yang tinggi pula.

Kemungkinan timbulnya kerugian bagi investor dalam platform ini bisa diminimalkan karena dilengkapi dengan dana proteksi. Ada beberapa sektor investasi yang dapat kamu pilih, antara lain bisnis, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Dengan dana sebesar Rp 100 ribu plus biaya administrasi, kamu sudah bisa berinvestasi di sini.

Syarat untuk menjadi investor KoinWorks yaitu berusia minimal 18 tahun dan memiliki dana simpanan atas nama pribadi. Bunga hasil investasi dapat diambil setiap bulan, sedangkan dana pokok yang ditanam dapat ditarik kapan pun kamu inginkan.

2. Amartha

Amartha merupakan start up yang menawarkan pendanaan untuk UKM. Ada keuntungan berupa return yang besarnya hingga 17,5% per tahun bagi investornya. Selain itu, Amartha juga bekerja sama dengan lembaga penjaminan kredit dan asuransi untuk perlindungan investor dari risiko gagal bayar.

Bagi kamu yang tertarik untuk berinvestasi di Amartha, wajib menyetorkan dana pertama sebesar Rp 3 juta. Persyaratannya mudah, asal memiliki kartu identitas resmi dan rekening tabungan atas nama pribadi, kamu sudah bisa menjadi investor di Amartha.

Jika investor ingin mengklaim return berupa premi, maka wajib menyetorkan dana tambahan sebagai syaratnya. Return ini akan dikeluarkan setiap minggu dan dapat diambil kapan saja.

3. Investree

Tidak jauh berbeda dengan start up P2P lainnya, Investree juga memberikan return bagi investornya sejumlah 17,5% yang disesuaikan dengan risiko peminjam. Selain berusia minimal 17 tahun, bagi kamu yang berminat menjadi investor di Investree ini wajib menyetorkan dana minimal Rp 1 juta untuk pinjaman pribadi. Sedangkan untuk pembiayaan bisnis minimal sebesar Rp 5 juta, dengan kelipatan Rp 1 juta.

Dalam sistem Investree, investor dapat menyetorkan dananya melalui pribadi atau entitas usaha. Tak ada biaya transaksi di sini. Namun, penarikan dana beserta bunganya hanya dapat dilakukan pada akhir periode pinjaman.

Selain WNI, Investree juga menerima investor dari luar negeri.

4. Modalku

Modalku merupakan start up yang menjalankan usahanya dengan bantuan investor dari Singapura. Modalku menawarkan pinjaman dengan besarnya bunga yang berbeda tergantung pada kondisi pasar, besarnya investasi dan pilihan pinjaman bagi debitur. Start up P2P ini menjamin adanya transparansi soal bunga.

Adapun besarnya bunga berkisar antara 12% hingga 14%. Bagi peminjam yang menyetorkan pengembalian dana akan dibebankan biaya administrasi sebesar 3%.

Jika kamu ingin meminjam dana di Modalku, jangan khawatir karena profilmu akan aman terlindungi tanpa diketahui oleh investor. Investor hanya dapat mengetahui terkait performa usaha dan profil perusahaan peminjam.

Syarat utama untuk menjadi investor di sini ialah berusia minimal 18 tahun dan sanggup menyetorkan dana minimal sebesar Rp 10 juta.

5. Danamas

Danamas adalah start up yang telah mendapatkan izin resmi dari OJK yang tertuang dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor: Kep-49/D.05/2017 Tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi PT Pasar Dana Pinjaman tanggal 6 Juli 2017.

Fintech yang satu ini berfokus pada pendanaan bagi UMKM dengan maksimal pinjaman sebesar Rp 2 milyar. Memang pada dasarnya Danamas memiliki tujuan mengembangkan pengusaha kecil yang ada di Indonesia.

6. UangTeman

UangTeman merupakan start up di bawah naungan PT Digital Alpha Indonesia dan Digital Alpha Grup Pte Ltd. Perusahaan yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara ini menawarkan pinjaman jangka pendek untuk modal usaha atau konsumsi sehari-hari. Namun, di Indonesia sendiri UangTeman baru ada di wilayah Jabodetabek, Balikpapan, Jambi, Lampung, Palembang, Makassar, Bali, Semarang, Surabaya, Bandung, Klaten, Magelang, Solo dan Yogyakarta.

UangTeman memberikan layanan pembiayaan yang bersifat sederhana, transparan dan fleksibel. Jadi, buat kamu yang butuh pinjaman jangka pendek bisa melalui start up ini.

7. DanaKita

Perusahaan yang menyediakan pinjaman online ini telah terdaftar resmi di OJK dari tanggal 27 April tahun lalu sesuai POJK Nomor 77/POJK.01/2016. DanaKita menjawab kebutuhan kamu akan pinjaman dana tanpa jaminan dan cepat cair. Besarnya dana pinjaman sangat bervariasi, mulai dari Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.

Sementara untuk jangka waktu peminjamannya mulai dari 6, 12 hingga 18 bulan. Namun, DanaKita ini hanya beroperasi di wilayah DKI Jakarta.

8. Akseleran

Akseleran merupakan portal crowfunding yang telah terintegrasi di Indonesia. Dalam arti lain, ialah platform yang mempertemukan antara pengusaha yang membutuhkan modal dengan investor yang memiliki dana. Sehingga nantinya dana yang disetorkan oleh investor akan digunakan pada bisnis para pengusaha tersebut dalam bentuk ekuitas atau saham, bisa juga pinjaman.

Keberadaan Akseleran ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah yang membutuhkan asupan dana untuk mengembangkan usahanya. Serta setiap orang yang ingin menjadi investor dengan keuntungan berupa return yang besarnya tergantung pada risikonya.

9. Klik ACC

Seperti perusahaan P2P lending pada umumnya, Kik ACC juga menawarkan pinjaman online berbasis kemitraan. Klik ACC bekerja sama dengan Bank BCA dan beberapa perusahaan bonafit lainnya, yaitu Anahata Wisata, CCSI, iForte, Tokopedia, XL Axiata dan Indosat sebagai mitra perusahaan.

Klik ACC membuka peluang lebar bagi pengusaha pemula di Indonesia yang ingin meningkatkan eksistensi usahanya. Peminjam berpeluang besar untuk mendapatkan dana dari investor yang sesuai dengan bidang usahanya. Namun, sebelumnya semua pengajuan pinjaman di Klik ACC akan diseleksi terlebih dulu oleh para investor.

Pilihlah Sesuai Kebutuhan!

Pilihlah Sesuai Kebutuhan!

Memang ada banyak pilihan perusahaan P2P lending yang dapat membantu kamu saat mendapati permasalahan modal atau bagi kamu yang ingin menjadi investor. Tapi, kamu tetap harus teliti lebih dulu perusahaan mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Pastikan perusahaan P2P lending tersebut tepercaya dan terdaftar resmi di badan hukum negara. Serta minim risiko sehingga tidak akan memperbesar masalah keuanganmu di masa mendatang.