Investasi atau trading sebaiknya tidak dilakukan secara asal-asalan karena ini bukan judi. Kamu harus bisa menganalisa price chart untuk mengetahui waktu yang tepat untuk membeli atau menjual asetmu. Salah satu cara mudah dan paling banyak digunakan oleh investor pemula adalah dengan membaca candlestick. Sebenarnya, apa itu candlestick dan bagaimana cara pemakaiannya?

Jadi, candlestick merupakan jenis grafik berbentuk candle atau lilin yang memuat informasi beberapa aspek tentang sekuritas, forex, atau crypto. Contohnya, harga buka, harga tutup, harga tertinggi, harga terendah, dan volume perdagangan. Masih banyak hal menarik lainnya mengenai candlestick dan semua informasi tersebut akan MoneyDuck sampaikan pada uraian berikut ini!

Apa Itu Candlestick?

Apa Itu Candlestick?

Candlestick merupakan grafik yang menunjukkan pergerakan harga sekuritas tertentu selama diperdagangkan. Seperti disebutkan tadi, candlestick terdiri dari empat elemen, yaitu open, tinggi, rendah, dan tutup. Analisis candlestick awalnya berasal dari pedagang-pedagang beras di Jepang. Pedagang di sana menggunakan teknis ini untuk melacak harga pasar dan momentum harian. Barulah ratusan tahun kemudian mulai populer di Amerika Serikat.

Bentuk candlestick terdiri dari body (tubuh) dan bayangannya. Body menunjukkan volume perdagangan, opening price, dan closing price. Sedangkan bayangan pada bagian atas menunjukkan harga tertinggi pada waktu tersebut dan bayangan bagian bawah menunjukkan harga terendah pada waktu tersebut. Bentuk candle ini biasanya berwarna hitam/merah dan putih/hijau. Jika berwarna hitam/merah itu menandakan tekanan penjualan yang signifikan, sedangkan jika berwarna putih/hijau ada pembelian yang signifikan.

Manfaat Pola Candlestick

Manfaat Pola Candlestick

Banyak digunakan, pasti candlestick memiliki manfaat yang luar biasa. Ya, investor biasa menggunakan candlestick karena memberikan cukup informasi yang bisa ditindaklanjuti tentang apakah investor akan membeli atau menjual saham. Jadi, semua investor harus berpengalaman menggunakan candle untuk menganalisis sentimen pasar. Intinya, candlestick membantu investor dalam mengambil sebuah keputusan penting dalam berinvestasi.

Bagaimana Cara Baca Candlestick?

Candlestick dibaca dengan indikator warna

Guna mengambil keputusan dengan memanfaatkan candlestick yang ditampilkan, maka kamu harus tahu dulu tentang bagaimana cara membaca candlestick. Beberapa hal inti guna mengetahui apa itu candlestick, terutama cara membacanya adalah dengan mengerti indikator warna candle, indikator sumbu candle, hingga posisi harga. Berikut penjelasan lengkap ketiga hal penting dalam candlestick:

1. Indikator Posisi Harga

Terdapat empat indikator harga, yaitu open, close, low, dan high. Open artinya harga dalam perdagangan dibuka pada waktu tersebut, terletak pada bagian atas atau bawah body candle. Close merupakan kebalikan dari open, yaitu harga penutup di perdagangan hari kemarin, letaknya bisa di bagian atas atau bawah body candle. Jelasnya, posisi open dan close harus berlawanan. Apabila open terletak di atas body candle, maka close terletak pada bagian bawah body candle dan sebaliknya.

Lalu kita beralih ke apa itu candlestick bagian low dan high. Low atau terendah merupakan harga paling rendah di waktu tersebut, terletak pada bagian bayangan bawah. Sedangkan high kebalikan low, yaitu merupakan harga tertinggi pada waktu tersebut. Letak indikator high ada pada bagian bawah bayangan candle. Jadi, urutan bagian candle dari atas sampai bawah adalah high, open/close, dan low.

2. Indikator Warna Candlestick

Selanjutnya yang perlu kamu ketahui mengenai apa itu candlestick adalah terkait indikator warna pada candlestick. Biasanya, ada empat warna yang digunakan, yaitu hitam, putih, merah, dan hijau. Namun, yang akan terpampang di layar hanya dua warna. Jika menggunakan warna hitam, maka warna satunya putih, sedangkan jika menggunakan warna hijau, maka warna satunya adalah merah. Warna hitam memiliki arti yang sama dengan warna merah, dan warna putih memiliki arti yang sama dengan warna hijau.

Jadi, apabila candle berwarna hijau atau putih artinya banyak yang melakukan pembelian, sehingga disebut juga sebagai candlestick bullish. Cirinya adalah harga open mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan harga close. Kemudian, apabila candle berwarna merah atau hitam artinya banyak yang melakukan penjualan, sehingga disebut juga sebagai candlestick bearish. Cirinya adalah harga open mempunyai nilai yang lebih rendah dibandingkan harga close.

Baca Juga: Cara Investasi Cryptocurrency yang Aman dan Menguntungkan

3. Indikator Sumbu Candlestick

Indikator terakhir, yaitu sumbu candle atau biasa disebut sebagai shadow atau wick. Sumbu ini akan menunjukkan pergerakan dari perubahan harga pada waktu tersebut. Apabila sumbu memanjang ke bawah, artinya investor sedang mendorong harga pasar agar turun agar terjadi pembelian sehingga harga akan menjadi naik. Peristiwa tersebut disebut sebagai bullish reversal. Apabila sumbu memanjang ke atas, artinya investor sedang mengambil keuntungan yang jumlahnya lebih tinggi dibandingkan hold. Kasus tersebut disebut bearish reversal.

Jenis-Jenis Pola Candlestick

Pola candlestick menentukan strategi jual beli aset

Ketika praktiknya, kamu akan melihat pola candlestick yang berbeda-beda. Tenang, itu merupakan hal yang wajar karena pola candlestick terdiri dari tiga jenis, yaitu candlestick single, candlestick double, dan candlestick triple. Ketiga jenis tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian dan semua itu akan dibahas pada ulasan berikut.

1. Candlestick Single

Apa itu candlestick single? Jadi, sesuai namanya, pola candle ini hanya terbentuk oleh satu candle saja. Jadi, sinyal perdagangan dihasilkan berdasarkan aksi perdagangan selama satu hari. Ada tujuh pola yang masuk ke dalam jenis candlestick single. Biar semakin paham menentukan strategi investasi, simak penjelasannya ini:

1. Pola Spinning Top

Pola spinning top menjadi pola yang sangat menarik. Pola ini tidak memberi investor sinyal perdagangan dengan titik open dan close. Namun, spinning top memberikan informasi yang berguna mengenai situasi pasar saat ini. Investor bisa menggunakan informasi tersebut untuk memposisikan dirinya di pasar. Ciri utama dari pola ini adalah body yang kecil dengan bayangan atas dan bawah yang ukurannya hampir sama.

Body yang kecil menunjukkan bahwa harga open dan harga close cukup dekat, sehingga warna candle tidak terlalu penting. Bayangan atas menghubungkan body dengan harga atau titik tertinggi di waktu tersebut. Bayangan bawah menghubungkan body dengan harga atau titik terendah di waktu tersebut. Jadi, apa kesimpulannya? Pola spinning top merupakan indikasi pasar di mana keragu-raguan dan ketidakpastian berlaku karena bearish mencoba membawa pasar lebih rendah, namun gagal dan bullish membuat upaya yang sia-sia untuk mengambil pasar lebih tinggi.

2. Pola Marubozu

Kata marubozu berasal dari bahasa Jepang yang berarti botak, sesaat lagi kamu akan mengetahui alasannya. Pola marubozu terbagi menjadi dua, yaitu marubozu bullish dan marubozu bearish. Pola ini bisa muncul dalam kondisi grafik apapun alias tidak memandang trend yang terjadi sebelumnya. Buku teks mendefinisikan marubozu sebagai candle tanpa bayangan atas maupun bawah, itulah mengapa disebut botak.

Tidak adanya bayangan menunjukkan bahwa harga terendah sama dengan harga pembukaan dan harga tertinggi sama dengan harga penutupan. Jadi, saat open = low dan high = close, maka marubozu bullish akan terbentuk. Tandanya, ada begitu banyak minat beli saham sehingga investor bersedia membeli saham pada setiap titik harga sepanjang hari.

Ketika harga open = high dan harga close = low, maka marubozu bearish akan muncul. Hal tersebut menandakan adanya kegiatan investor yang menjual begitu banyak seham sehingga pelaku pasar benar-benar menjual pada setiap titik harga sepanjang hari, sehingga saham ditutup mendekati titik terendah hari tersebut.

3. Pola Doji

Apa itu candlestick doji? Merupakan pola yang mirip dengan spinning top, kecuali pola ini tidak mempunyai body. Definisi klasik dari doji menunjukkan bahwa harga open harus sama dengan harga close dengan body yang hampir tidak ada. Sedangkan untuk bayangan atas dan bawahnya bisa memiliki panjang berapa pun. Doji muncul sebagai pola yang menunjukkan keragu-raguan di pasar.

4. Pola Hammer

Pola hammer adalah pola candlestick yang terjadi di bagian bawah trend. Letak body candle berada di atas atau mendekati bayangan atas, sehingga bayangan bawahnya panjang. Apabila semakin rendah bayangannya, maka semakin bullish polanya. Pengaturan pada pola hammer, yaitu menunjukkan long trade, waktu masuk trader tergantung selera risiko trader, dan rendahnya hammer bertindak sebagai stop loss untuk trading.

Baca Juga: 7 Perbedaan Saham dan Kripto, Mending Investasi Aset Apa?

5. Pola Hanging Man

Apa itu candlestick hanging man? Jadi, pola hanging man merupakan candle tunggal dengan pola pembalikan atas. Ketika muncul pola hanging man, artinya pasar sedang tinggi atau naik. Bisa disebut sebagai pola hanging man apabila tren naik mendahuluinya karena pola ini terlihat setelah harga tinggi dan memberikan sinyal untuk tekanan penjualan aset.

6. Pola Inverted Hammer

Inverted hammer merupakan pola yang menunjukkan adanya potensi pembalikan harga dari turun menjadi naik. Pola ini kebalikan dari hammer, bentuknya seperti palu terbalik yang bayangan atas sangat panjang dan bayangan bawah hampir tidak ada. Ukuran body candle juga kecil. Trader memaknai pola ini sebagai kode untuk melakukan pembelian aset karena harganya diprediksi akan naik.

7. Pola Shooting Star

Shooting star merupakan pola candlestick tunggal terakhir yang akan dipelajari sebelum pindah ke jenis candle double dan triple. Pola shooting star merupakan aksi harga yang cukup kuat, sehingga pola ini sangat populer. Pola ini tidak mempunyai bayangan bawah yang panjang, namun memiliki bayangan atas yang panjang, setidaknya 2 kali panjang body candle. Semakin panjang sumbu atas, maka semakin bearish polanya.

2. Candlestick Double

Kini saatnya beralih untuk membahas candlestick double. Jadi, apa itu candlestick double? Merupakan pola yang terbentuk oleh dua candle. Candlestick double terdiri dari beberapa macam, di antaranya bearish engulfing, bullish engulfing, tweezer bottoms dan tweezer tops, serta harami.

1. Pola Bearish Engulfing

Bearish engulfing adalah pola double yang muncul di ujung tren naik, sehingga menjadikannya pola bearish. Ciri atau syarat terjadinya pola ini adalah sebelumnya harus terjadi tren naik, hari pertama pola harus candle hijau dan pola hari kedua harus merah yang panjang untuk menggantikan candle hijau panjang sebelumnya.

2. Pola Bullish Engulfing

Bullish engulfing merupakan pola double yang muncul pada bagian bawah tren turun. Sesuai namanya, pola ini merupakan pola bullish yang mendorong investor atau trader untuk membeli aset. Syarat untuk terjadinya pola ini adalah sebelumnya harus terjadi tren turun, hari pertama pola harus candle merah dan candle pada pola hari kedua harus hijau yang panjang untuk menggantikan candle merah panjang sebelumnya.

3. Pola Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops

Tweezer bottoms merupakan kelompok bullish reversal pattern yang terdiri dari dua candle yang didahului dengan pola downtrend. Sedangkan tweezer tops adalah kebalikannya yang merupakan bearish reversal pattern yang didahului dengan pola uptrend. Saat muncul pola tweezer bottom, kamu sebaiknya membeli aset dan menjualnya ketika melihat pola tweezer tops. Ciri utama dari tweezer bottoms adalah panjang bayangan bawah dari kedua candle-nya sama sedangkan pada tweezer tops adalah panjangan bayangan atas dari kedua candle-nya sama.

4. Pola Harami

Apa itu candlestick harami? Jadi, kata harami berasal dari bahasa Jepang yang artinya hamil. Harami merupakan pola dengan dua candle yang candle pertama mempunyai ukuran yang panjang dan pola yang kedua mempunyai body yang kecil. Candle kedua umumnya berlawanan warna dengan candle yang pertama.

Baca Juga: Apa Itu Staking Kripto, Trik untuk Dapatkan Passive Income?

3. Candlestick Triple

Jenis pola candlestick yang terakhir adalah candlestick triple. Jenis ini merupakan pola yang terbentuk dari tiga candle. Candlestick triple terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu evening star, morning star, inside up, three inside down, white soldiers, dan three black crows. Berikut penjelasan mengenai setiap bagiannya.

1. Pola Evening Star dan Morning Star

Apa itu candlestick evening star dan morning star? Morning star adalah pola candle naik yang berkembang selama periode tiga hari yang merupakan pola pembalikan tren turun. Sedangkan evening star adalah pola candle turun yang berkembang selama periode tiga hari yang merupakan pola pembalikan tren naik. Kedua pola ini ditandai adanya perbedaan antara candle pertama dan kedua, yang candle kedua mempunyai body yang kecil.

2. Pola Inside Up dan Three Inside Down

Pola three inside up adalah pola pembalikan naik yang terdiri dari candle turun yang besar, candle naik yang lebih kecil dari candle sebelumnya, kemudian diteruskan oleh candle naik lainnya. Sedangkan pola three inside down adalah pembalikan bearish yang terdiri dari candle naik yang besar, candle turun yang lebih kecil dari candle pertama, kemudian diteruskan dengan candle turun lainnya. Pola-pola ini bersifat jangka pendek dan mungkin tidak selalu menghasilkan perubahan tren yang signifikan.

3. Pola White Soldiers dan Three Black Crows

Kedua pola ini mudah diamati karena bentuknya seperti tiga batang yang berjajar dengan warna yang sama berturut-turut. Polanya bertingkat yang terdiri dari tiga candle dengan body panjang yang berwarna hijau dan merah. Three white soldiers menunjukkan kenaikan secara bertahap serta stabil, sedangkan three black crows menunjukkan penurunan secara bertahap dan stabil. Syarat terjadinya three white soldiers adalah diawali oleh downtrend sedangkan three blck crows harus diawali uptrend.

Candlestick Strategi buat Investor Pemula

Candlestick Strategi buat Investor Pemula

Itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu candlestick dan jenis-jenis polanya. Kamu bisa menggunakan candlestick ini untuk merencanakan strategi investasi, sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal. Dengan klik Konsultasi Gratis yang tersedia di bawah, kamu juga bisa mendapatkan strategi investasi lainnya karena kamu akan terhubung dengan Expert MoneyDuck. Melalui layanan tersebut, kamu bisa bertanya mengenai produk keuangan lainnya bahkan bisa meminta tolong untuk diberi arahan dalam pembelian produk keuangan di MoneyDuck.