Gaya perdagangan aset ada banyak, salah satunya adalah scalping. Scalping diartikan sebagai gaya perdagangan dengan siklus perdagangan terpendek, bahkan lebih pendek dari perdagangan harian. Dengan scalping, trader diarahkan untuk mengambil untung dari perubahan harga sekecil apa pun baik di saham, forex, maupun kripto. Dalam satu hari, trader yang melakukan scalping bisa mencapai puluhan hingga ratusan transaksi. Tentunya, kamu harus menggunakan tips teknik scalping terbaik agar bisa sukses meraih keuntungan.

Trader scalping sering diibaratkan sebagai calo karena mendapatkan banyak keuntungan kecil yang dengan mudah digabungkan menjadi keuntungan besar. Teknik scalping juga berguna untuk mencegah kerugian yang besar. Yang perlu kamu ingat adalah scalping sangat bergantung pada analisis teknis seperti grafik candlestick dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) untuk memulai perdagangan. Intinya, belajar teknik scalping bukanlah hal yang mudah karena banyak hal baru yang perlu dimengerti. Nah, untungnya, kali ini MoneyDuck akan menjelaskan teknik scalping yang perlu kamu pelajari dengan cara yang sederhana, namun tetap lengkap!

Pengertian Teknik Scalping

Scalping adalah strategi untuk mendapatkan profit

Teknik scalping merupakan strategi trading forex diarahkan untuk mengambil keuntungan dari perubahan harga kecil pada market. Trader yang menggunakan teknik ini akan menempatkan puluhan hingga ratusan transaksi perdagangan dalam satu harinya. Scalping bergantung pada analisis teknik, misalnya candlestick dan MACD. Keuntungan kecil yang diperoleh dengan teknik scalping bisa berlipat ganda asalkan trader konsisten menggunakan strategi keluar market sehingga mengurangi kerugian dan menuai keuntungan.

Scalping merupakan aktivitas yang serba cepat dan diperuntukkan bagi trader yang gesit. Scalper memiliki pemikiran bahwa mereka akan keluar dari market setelah target keuntungan kecil tercapai, daripada menunggu untuk melihat apakah bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Mereka juga akan memutuskan keluar dari market ketika tingkat kerugian target telah tercapai, daripada menunggu untuk melihat apakah tren berbalik arah.

Contoh teknik scalping terbaik, yaitu trader memasukkan limit order untuk membeli sejumlah saham tertentu pada harga yang ditentukan. Kemudian, perdagangan akan secara otomatis dieksekusi ketika harga turun mencapai limit order tadi. Trader selanjutnya akan mengamati pergerakan market. Apabila harga saham bergerak naik dalam 1 menit, trader akan segera menutup perdagangan. Jika, mereka membeli 3.000 saham dan harga saham naik sebesar Rp100, maka mereka akan menghasilkan Rp300.000 hanya dalam 1 menit saja.

Sebelum Mulai Teknik Scalping Terbaik, Miliki Ini

Dibutuhkan kemampuan analisa teknis saat scalping

Scalping bukanlah teknik mudah, trader harus menguasai analisis teknikal untuk membuat sebuah keputusan. Analisis teknik adalah cara untuk menilai pergerakan harga aset di masa lalu. Trader menggunakan grafik dan indikator untuk menemukan peristiwa perdagangan dan membuat titik entry dan out market. Dengan menggunakan indikator dan pola yang diketahui, trader akan mencoba memprediksi bagaimana harga akan bergerak dalam beberapa detik atau menit berikutnya.

Scalping murni berdasarkan analisis teknis dan fluktuasi harga jangka pendek. Scalping sering dianggap berisiko tinggi karena menggunakan leverage dengan jangkauan yang luas. Analisis teknis yang digunakan biasanya merupakan indikator momentum dan indikator grafik harga. Contoh indikator momentum yang sering digunakan adalah MACD dan RSI. Sedangkan indikator grafik harga dalam teknik scalping terbaik yang sering digunakan adalah moving averages dan bollinger bands yang dipakai sebagai titik referensi untuk level support dan resistance harga.

Indikator Teknik Scalping Terbaik

Tentukan teknik scalping sesuai profil risiko

Untuk memantapkan pemahamanmu mengenai teknik scalping, kamu perlu tahu nih tentang apa saja yang masuk ke dalam indikator teknik scalping terbaik. Selanjutnya, kamu bebas memilih, teknik yang paling cocok untuk kamu gunakan dalam melakukan scalping. Sejauh ini, ada lima teknik scalping yang sering digunakan, yaitu MA, Bollinger Bands, Stochastic, ADX, dan MACD.

1. Teknik Scalping Moving Average

Moving Average atau MA sering disebut-sebut sebagai indikator favorit bagi banyak scalper karena merupakan indikator yang sederhana dan tersedia di semua platform trading. Pemula akan langsung bisa menggunakan MA. Cara teknik scalping terbaik untuk pemula ini, yaitu kamu perlu menentukan timeframe untuk trading, meletakkan kombinasi beberapa garis MA, menguji kehandalannya, lalu barulah dioperasikan. Kamu bisa menggunakan kombinasi SMA 5-8-13 pada chart dua menit guna mengidentifikasi tren yang cukup kuat untuk melakukan pembelian maupun penjualan, sekaligus memprediksi kapan tren akan berbalik arah.

Sekarang, coba kamu praktikkan untuk memasang MA pada chart. Kamu akan melihat garis-garis SMA yang naik juga turun. Ketika tren sedang kuat-kuatnya grafik akan menempel pada SMA 5 atau SMA 8. Namun, ketika grafik mendekati SMA 13, artinya momentum tren mulai meredup dan pembalikkan tren akan terjadi, menunjukkan waktu untuk menutup posisi. Selanjutnya, kamu harus menunggu garis-garis menyatu kembali untuk membuka posisi lagi. Yang perlu diingat, jika MA yang lebih rendah melintasi MA yang lebih tinggi ke arah atas, artinya open buy. Sedangkan jika MA yang lebih rendah melintasi MA yang lebih tinggi ke arah bawah, maka open sell.

Baca Juga: Rekomendasi Daftar Broker Forex Resmi di Indonesia

2. Teknik Scalping Bollinger Bands

Bollinger Bands juga masuk ke dalam teknik scalping terbaik dan menjadi primadona bagi forex scalper. Cara memakainya adalah kamu hanya perlu menggunakan period 12 dan deviation dua pada timeframe lima menit, kemudian jalankan. Ketika harga menyentuh lower band, maka lakukanlah pembelian, dan sebaliknya jika menyentuh upper band, maka lakukanlah penjualan. Jangan lupa untuk memasang stop loss dan mengambil keuntungan tipis-tipis. Teknik scalping terbaik ini hanya efektif dilakukan pada sideways market dan jangan menggunakannya saat harga trending karena bollinger bands sering gagal mendeteksi penembusan salah satu band.

3. Teknik Scalping Stochastic

Stochastic biasanya digunakan untuk melengkapi indikator yang lain. Cara kerjanya juga sedikit berbeda dibandingkan MA dan bollinger band. Kamu perlu memerhatikan tanda overbought dan oversold yang ditunjukkan dengan angka 20 dan 80. Angka 20 menunjukkan tanda oversold, artinya jika indikator berada di bawah 20, maka harga sudah jenuh jual. Angka 80 melambangkan batasan overbought, jika sudah berada di atas 80, maka harga sudah jenuh beli.

Selanjutnya, kamu juga perlu memerhatikan persilangan yang terjadi. Acuan posisi entry ialah yang terletak di bawah 20 dan di atas 80. Jika terjadi persilangan di bawah 20, maka harga akan berbalik arah naik yang berarti harga menguat. Sedangkan, apabila persilangan terjadi di atas 80, maka harga akan berbalik arah turun yang berarti harga aset melemah. Apabila market sedang trending, maka gunakan stochastic sebagai trigger entry sesuai arah tren yang sedang terjadi pada level-level penting. Namun, jika market sedang sideways, maka posisi entry bisa dua arah, jual dan beli pada level penting.

4. Teknik Scalping Average Directional Index (ADX)

ADX bisa digunakan untuk mengetahui perubahan momentum serta mengukur kekuatan sebuah tren yang sedang berlangsung. Terdapat tiga garis dalam teknik ini, yaitu garis ADX, +DI, dan –DI. Jika kamu kebingungan melihat terlalu banyak garis, maka kamu bisa fokus pada garis ADX saja. Garis ADX memiliki rentang nilai 0 hingga 100. Ketika garis ADX di bawah 20, artinya tren lemah atau pasar sedang sideways. Namun, jika garis ADX di atas 40, maka tren kuat. Yang perlu diingat dalam salah satu teknik scalping terbaik ini adalah ADX tidak bisa memberikan informasi terkait ke arah mana pasar akan bergerak, namun hanya mengukur kekuatan suatu tren. Berikut penggunaan ADX untuk scalping:

  • Gunakan untuk menentukan kekuatan tren. Jika garis ADX di atas 20, maka siap-siap untuk membuka posisi karena awal sebuah tren mungkin sedang terbentuk.
  • Jika garis ADX di antara 0-20, jangan membuka posisi karena harga sedang sideways dan dalam rentang yang sempit.
  • Garis ADX mencapai level 40-50, bersiap-siaplah untuk menutup posisi karena ada kemungkinan tren akan berbalik.

5. Teknik Scalping Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Teknik scalping terbaik lain yang perlu kamu pahami adalah indikator MACD yang merupakan indikator momentum yang mengikuti tren, menangkap tren, serta menunjukkan hubungan antara dua MA. Fungsi MACD untuk scalping adalah guna menangkap tren pada kerangka waktu yang lebih lama, misalnya 5 menit. Kamu bisa menerapkan MACD 34, 89, dan 34. Entry beli dilakukan, jika garis EMA 34 di atas garis EMA 55, dan MACD di atas garis 0. Entry jual dilakukan jika garis EMA 34 di bawah garis EMA 55, dan MACD harus di bawah garis 0.

Baca Juga: 13 Istilah dalam Trading Forex Wajib Diketahui Trader Pemula

Keuntungan Teknik Scalping

Dapatkan return cepat dengan teknik scalping terbaik

Sebagai teknik yang banyak digunakan oleh trader, scalping menawarkan banyak keuntungan dan pastinya sudah dirasakan oleh banyak orang. Beberapa keuntungannya adalah mendapatkan return dengan cepat, identifikasi masalah cukup mudah, tidak perlu khawatir posisi floating, dan tidak melulu bergantung dengan tren. Tak heran, teknik scalping terbaik menjadi kunci yang harus dimiliki trader. Untuk lebih jelasnya mengenai keuntungan teknik scalping, berikut penuturannya:

1. Return dalam Waktu Cepat

Sesuai definisi yang telah dibahas sebelumnya, scalping digunakan agar scalper memaksimalkan keuntungan dalam rentang waktu yang singkat karena scalper memasuki dan keluar dari pasar dengan cepat. Artinya, tidak perlu menunggu berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan untuk mendapatkan keuntungan. Kamu bisa trading di timeframe kecil seperti M1, M5, dan M15.

2. Mudah Identifikasi Masalah

Sebenarnya, permasalahan yang dihadapi scalper adalah hanya di menit berapa harus memasuki pasar dan di menit berapa juga perlu keluar dari pasar. Sebelum membuat keputusan, mereka akan melakukan analisis teknik dengan beberapa teknik scalping. Ketika teknik yang digunakan memberi sinyal untuk keluar market, maka scalper harus mengikuti sinyal tersebut. Jadi, proses identifikasi masalah cukup mudah dilakukan karena berfokus pada sinyal yang diberikan oleh teknik scalping terbaik yang digunakan.

3. Tidak Khawatir Posisi Floating

Scalper tidak akan bimbang dan memikirkan posisi floating karena strategi yang digunakan bukanlah memprediksi pergerakan harga pasar dalam jangka panjang. Ketika mengalami floating, biasanya trader harus membuat dua pilihan, yaitu cut-loss atau membiarkannya saja sampai kondisi market membaik. Nah, karena scalping digunakan dalam jangka waktu yang sangat pendek, maka keputusan scalper hanya satu, yaitu melakukan cut-loss dan mulai mencari keuntungan lainnya di aset yang berbeda.

4. Tidak Tergantung Tren

Jika menjalani investasi jangka panjang, kamu akan sangat memerhatikan tren yang sedang terjadi. Namun, karena scalping dilakukan dengan waktu yang pendek, maka scalper tidak terlalu memandang tren yang sedang terjadi. Scalper hanya memanfaatkan perubahan harga sekecil apa pun itu. Dari perubahan harga kecil yang terjadi, scalper akan sering keluar-masuk market dan mengumpulkan keuntungan kecil yang dikumpulkan di setiap transaksinya.

Baca Juga: 8 Strategi Trading Forex Akurat untuk Pemula Biar Cuan

Kelemahan Teknik Scalping

Proses melakukan scalping dibutuhkan konsentrasi tinggi

Sebagus dan sepopuler apa pun tekniknya, pasti memiliki celah atau kelemahan. Termasuk teknik scalping terbaik dengan potensi keuntungan yang menggiurkan. Scalping dinilai memiliki beberapa kelemahan seperti tingkat kesulitan yang tinggi, perlu modal besar, butuh konsentrasi tinggi, dan risiko kerugian yang cukup besar. Jadi, saat melakukan teknik ini, pastikan kamu tahu juga tentang kerugian apa saja yang bisa kamu dapatkan.

1. Tingkat Kesulitan Teknik Scalping

Teknik scalping tergolong sulit karena scalper harus memiliki kemampuan analisis teknis yang sangat tinggi. Kemudian, scalper juga harus bisa mengendalikan diri serta dituntut serba cepat dalam mengambil langkah. Jadi, pastikanlah untuk menggunakan teknik scalping terbaik hanya jika kamu merasa mampu dan menguasai teknik tersebut. Pengalaman trading juga akan membantu kamu dalam menguasai teknik scalping.

2. Konsentrasi Harus Tinggi

Scalping dilakukan hanya dalam rentang waktu yang sangat pendek, biasanya dalam hitungan menit saja. Jadi, scalper perlu memiliki konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi yang tinggi bermanfaat untuk menganalisa chart yang terjadi dan membuat keputusan. Konsentrasi yang tinggi bisa didorong dengan kondisi tubuh yang fit dan kecepatan internet yang stabil.

3. Modal Besar

Untuk memulai scalping, kamu perlu menyiapkan modal yang cukup besar. Kenapa? Jadi, teknik scalping terbaik mana pun hanya berfokus pada waktu yang relatif pendek. Sehingga, untuk mendapatkan keuntungan yang cukup dalam waktu pendek tersebut, kamu perlu modal yang tinggi karena perubahan harga dalam jangka pendek itu biasanya hanya sedikit. Modal besar juga diperlukan untuk menutupi biaya puluhan atau ratusan transaksi yang akan scalper lakukan di setiap harinya.

4. Risiko Rugi Cukup Besar

Seperti biasa, prinsip investasi adalah high risk high return. Jadi, ketika melakukan segala investasi atau trading, kamu sudah harus siap dengan risiko yang cukup besar. Hal tersebut juga berlaku dalam scalping. Siap rugi dalam dunia scalping disebabkan oleh scalper yang tidak bisa berlama-lama di pasar ketika analisisnya tidak sesuai dengan kondisi market yang sebenarnya. Ketika itu terjadi, scalper akan melakukan cut-loss yang berarti mengalami kerugian.

Tips Teknik Scalping Terbaik

Pilih waktu scalping yang tepat agar cuan

Jika hanya sebatas teori, kamu mungkin akan cukup kesulitan dalam merealisasikannya. Jadi, MoneyDuck akan memberikan beberapa tips terbaik yang perlu dilakukan selama melakukan scalping, yaitu pemilihan waktu yang tepat, manajemen risiko, eksekusi order, dan memerhatikan frekuensi serta biaya scalping.

1. Pilih Waktu Trading yang Tepat

Kamu tidak bisa asal-asalan memilih waktu untuk scalping karena sebenarnya ada waktu-waktu tertentu yang bisa meningkatkan kemungkinan kamu mendapatkan keuntungan yang banyak. Hingga kini, ada tiga jam trading forex untuk menerapkan teknik scalping terbaik, yaitu sesi Eropa, overlap, dan twilight hours.

  • Sesi Eropa: Menaungi sesi London dan merupakan sesi perdagangan yang sangat ramai, sehingga likuiditas sangat tinggi dan spread jadi lebih kecil. Kisaran pergerakan harga bisa menjadi sangat tinggi. Mata uang yang paling menguntungkan untuk diperdagangkan, yaitu EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan USD/CHF.
  • Sesi Overlap: Overlap dua sesi akan menyajikan jam trading forex dengan peningkatan likuiditas pasar dan volatilitas. Sesi ini biasanya merujuk pada overlap antara sesi London dan New York. Sehingga, kesempatan untuk meraih keuntungan dalam waktu singkat dapat kamu gunakan.
  • Twilight Hours: Merupakan beberapa jam saat sesi Amerika tutup dan menjelang pembukaan sesi perdagangan Asia, yaitu antara pukul 4 pagi WIB hingga 6 pagi WIB.

2. Terapkan Manajemen Risiko Teknik Scalping

Kamu tidak bisa seenaknya melakukan scalping, namun harus tetap berpedoman pada manajemen risiko yang baik. Manajemen risiko yang bisa kamu lakukan saat melakukan scalping adalah dengan mengatur stop loss dan positioning size yang kecil. Stop loss berguna untuk menutup posisi jika tiba-tiba terjadi pembalikkan pasar secara drastis. Sedangkan positioning size yang kecil berarti menentukan porsi trading yang menurut kamu cukup.

3. Pelajari Eksekusi Order

Saat melakukan scalping, kamu harus sudah mengerti tentang bagaimana mengeksekusi pesanan dengan benar. Dengan memelajarinya, kamu akan menghindari pesanan yang tertunda atau buruk karena tidak bisa memberikan keuntungan yang besar.

4. Perhatikan Frekuensi Scalping dan Biayanya

Scalping adalah kegiatan trading yang akan melibatkan banyak transaksi dalam satu harinya. Sehingga, kamu memerlukan biaya modal yang cukup besar karena kegiatan menjual dan membeli aset berdampak terhadap biaya transaksi yang besar dan menekan keuntungan. Jadi, pilihlah broker atau exchange yang tepat, memiliki biaya transaksi kecil, dan tentunya mengizinkan strategi scalping.

Pelajari Tekniknya Biar Gak Boncos

Cuan bisa diperoleh dengan scalping yang tepat

Scalping merupakan kegiatan trading yang menarik untuk dipelajari dan dibicarakan. Sebelum mempraktikan scalping, tentunya kamu harus mempelajari teknik scalping terbaik agar kamu meraih keuntungan. Kamu juga bisa meminta bantuan Expert MoneyDuck melalui tombol Konsultasi Gratis di bawah untuk mendapatkan tips seputar investasi atau keuangan lainnya agar tidak boncos. Tak lupa, kamu juga bisa membeli produk keuangan melalui MoneyDuck yang pastinya terpercaya dan mempunyai respon cepat.