Alasan utama melakukan investasi adalah untuk mencari keuntungan. Keuntungan dari sebuah investasi diambil dari selisih harga jual dan beli. Semakin rendah harga beli dan semakin tinggi harga jual, maka semakin besar profit yang akan kamu dapat. Tapi, tahukah kamu kapan waktu yang tepat untuk take profit dan cara take profit saham?

Pengetahuan ini sangat penting untuk kamu agar kamu tidak salah langkah dalam membuat keputusan saat investasi. Banyak orang yang tergiur dengan kenaikan harga saham dan memilih untuk menunda take profit atau mengambil keuntungan dengan maksud ingin mendapatkan harga jual yang lebih tinggi lagi. Namun, harga saham malah terjun bebas.

Pemilihan waktu dan analisis perlu dilakukan sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi. Dengan menerapkan rencana investasi yang SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely). Penerapan rencana ini akan membantumu mencapai tujuan finansial. Untuk membantu kamu memahami cara take profit saham, MoneyDuck akan menjelaskan dalam artikel ini.

Apa Itu Take Profit Saham?

Take profit adalah strategi untuk mengunci keuntungan investasi saham

Sebelum membahas lebih lanjut cara take profit saham, tahukah kamu apa itu take profit saham? Take profit merupakan istilah yang banyak digunakan dalam investasi saham. Take profit digunakan ketika kamu ingin mengambil keuntungan dari investasi yang kamu lakukan.

Pengertian take profit yang dikutip dari buku Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia adalah tindakan menjual saham yang dimiliki setelah mencapai level harga yang direncanakan. Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan, take profit dilakukan setelah tercapai target harga yang sudah direncanakan. Untuk itu, kamu perlu merencanakan target harga yang ingin dicapai sebelum memulai investasi.

Perencanaan target harga harus disesuaikan juga dengan tujuan investasi. Apakah kamu ingin berinvestasi saham jangka panjang? Atau kamu ingin trading saham saja. Jika kamu melakukan trading, cara take profit saham dilakukan dalam waktu satu hari dan kenaikan harganya tidak terlalu tinggi. Contoh, kamu membeli 1 lot saham senilai Rp1000 di pagi hari, kamu bisa jual Rp1030 di sore hari.

Sedangkan investasi jangka panjang memerlukan waktu take profit yang lebih lama. Namun, kenaikan harga bisa lebih signifikan. Contohnya, kamu membeli saham 1 lot pada Januari 2022 seharga Rp1000. Kemudian pada Januari 2023 harga saham naik mencapai harga Rp1500 per lot.

Baca Juga: Pengertian dan Panduan Singkat Tentang Investasi

Manfaat Take Profit Saham

Dapatkan modal investasi berikutnya dengan take profit saham

Seperti namanya, cara take profit saham adalah mengambil keuntungan dari investasi saham. Dalam dunia saham, cara mendapatkan keuntungan adalah dengan menjual saham yang dimiliki dengan harga yang tinggi. Manfaat yang bisa didapat dari menjual saham antara lain:

1. Sebagai Modal Investasi

Keuntungan yang kamu terima dari cara take profit investasi saham bisa diputarkan kembali untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Contoh, jika kamu membeli saham seharga Rp1000 per lot. Lalu kamu menjualnya kembali di harga Rp1500 per lot. Kemudian kamu bisa membeli lagi saham seharga Rp1500 per lot dari emiten yang memiliki potensial return yang lebih tinggi. Sehingga memungkinkan kamu untuk mendapatkan profit yang lebih besar.

2. Menghindari Kerugian

Cara take profit saham juga perlu dipahami untuk menghindari kamu dari kerugian. Pergerakan saham selalu naik dan turun. Ketika harga saham mencapai titik puncak, kamu harus siap kalau harga saham itu akan turun. Nah, sebelum harga saham turun lebih jauh. Kamu bisa menjualnya. Istilah ini biasa disebut cut loss.

Baca Juga: Cara Daftar BCA Sekuritas, Keuntungan & Fee Jual Beli Saham

Analisis Sebelum Take Profit Saham

Diperlukan analisis agar tak salah ambil keuntungan investasi

Dalam investasi saham, menjual dengan harga tinggi adalah cara untuk mendapat keuntungan yang besar. Selisih harga jual dan beli yang menjadi profit. Ketika harga sedang tinggi, banyak investor yang berspekulasi untuk menjual karena akan mendapat keuntungan yang besar. Namun, ada juga yang berspekulasi bahwa harga akan naik lebih tinggi lagi dan menahannya sampai ke titik puncak. Tentu saja hal ini dilakukan agar keuntungan menjadi maksimal.

Agar kamu tidak salah berspekulasi, kamu harus melakukan analisa yang tepat. Sehingga keputusan untuk menjual atau menahan saham tidak salah. Melakukan analisa adalah cara take profit saham yang tepat. Ada empat cara analisis yang bisa dipelajari. Analisis ini adalah analisa yang biasa dilakukan investor andal dalam pasar saham.

1. Analisis Target Harga Jual dan Beli

Kenaikan harga saham kadang memancing keserakahan kita untuk mendapat keuntungan yang jauh lebih besar. Banyak investor yang terlena dengan tren harga naik dan memilih untuk menahannya. Padahal pergerakan harga saham naik dan turun terjadi dengan cepat. Bisa saja hari ini naik tinggi, kemudian esok terjun bebas. Untuk menghindari itu semua, sebaiknya kamu sudah mempunyai target harga jual dan harga beli.

Besaran target harga jual dan beli ini harus disesuaikan dengan emiten saham yang kamu beli. Jika emiten adalah perusahaan yang sedang naik daun dan memiliki proyeksi laba yang tinggi, kamu bisa membuat target saham yang tinggi. Karena harga saham perusahaan yang memiliki proyeksi bagus biasanya naik sangat pesat. Jadi, akan disayangkan jika kamu hanya menargetkan keuntungan sedikit.

Hal ini berlaku sebaliknya. Jika emiten saham yang kamu beli merupakan perusahaan yang bermasalah atau sedang mengalami skandal, lebih baik kamu menargetkan profit yang sedikit. Karena harga saham perusahaan yang sedang ada skandal akan terjun bebas. Sebelum menentukan target harga, pastikan terlebih dahulu segala informasi terkait emiten saham.

2. Lakukan Analisis Teknikal

Analisa yang bisa kamu lakukan sebelum menerapkan cara take profit saham yang tepat adalah analisis teknikal. Analisis teknikal adalah analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan sejarah harga pasar. Tujuannya untuk mengidentifikasi pola pergerakan harga saham.

Analisis ini membantu kita menentukan kapan waktu yang tepat untuk mengambil posisi membeli dan waktu yang tepat untuk menjual. Analisa ini biasanya digunakan untuk investasi jangka pendek atau trading. Analisis teknikal juga bisa digunakan untuk pasar lain seperti komoditas dan forex.

3. Analisis Kondisi Pasar

Analisa kondisi pasar adalah salah satu analisa yang perlu dipahami sebelum memutuskan take profit. Maksud dari analisa kondisi pasar adalah cara kamu menganalisa tren pasar pada hari itu. Apakah sedang tren naik (bullish) atau sedang turun (bearish). Analisa ini akan membantu kamu mendapat keuntungan yang lebih besar dari target profit kamu.

Contoh, ketika saham PT ABC yang kamu miliki sedang naik dan belum ada tanda penurunan, lebih baik kamu menahannya dan melihat apakah saham tersebut bisa lebih tinggi lagi. Ini sangat membantu sebagai cara take profit saham yang lebih tinggi. Perhatikan juga jika harga sudah mengalami tren turun, kamu bisa langsung menjualnya.

4. Analisis Time Frame

Analisa yang kamu lakukan sebelum memutuskan take profit saham adalah time frame. Time frame adalah batas waktu menyimpan saham. Kamu bisa menentukan batas waktu ini di awal. Misalnya, kamu seorang trader, time frame yang bisa dimiliki maksimal dua hari untuk menahan saham. Atau jika kamu adalah investor jangka panjang, kamu bisa memiliki time frame selama satu tahun.

Baca Juga: Perhitungan Margin Trading Saham yang Harus Diketahui

Cara Take Profit Saham yang Benar

Pilih cara tepat saat menentukan take profit

Setelah mengetahui analisis yang bisa dilakukan untuk take profit, kini saatnya MoneyDuck menjelaskan cara take profit saham yang benar. Ada lima cara terbaik yang bisa dilakukan untuk take profit agar keuntunganmu bisa maksimal.

1. Take Profit Saham Saat Capai Target Profit

Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai analisis target profit. Target profit ditentukan di awal sebelum kamu memutuskan membeli saham. Analisis target profit akan membantu kamu memutuskan kapan harus membeli saham dan kapan harus menjual saham.

Besar target profit bisa ditentukan dengan analisis target profit. Contoh, jika kamu membeli saham PT ABC yang memiliki prospek laba yang tinggi, kamu bisa menargetkan keuntungan sebesar 50-60%. Kemudian pada saat harga pembukaan, saham PT ABC adalah Rp1000 per lot. Setelah beberapa waktu harga saham naik menjadi Rp1600 per lot, nah saat itulah kamu bisa take profit.

2. Take Profit Saham di Level Harga Puncak

Cara take profit saham ini bisa kamu lakukan sebagai antisipasi kerugian. Dalam pergerakan harga saham, kenaikan harga biasanya akan diikuti dengan penurunan harga. Ketika harga saham sudah memasuki tren naik (bullish), ini waktu yang tepat untuk menjualnya. Jangan tunggu harga turun.

3. Take Profit Saham Saat Harga IHSG Naik Tinggi

IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) bisa menjadi acuan cara take profit saham. Ini salah satu cara take profit yang ideal jika kamu memiliki saham LQ45. Karena pergerakan saham LQ45 mengikuti pergerakan IHSG. Ketika harga IHSG naik, biasanya akan ada sentimen yang membuat IHSG terkoreksi. Saat itulah waktu yang tepat untuk kamu menjual saham. Kamu bisa cek harga IHSG di IDX.

4. Take Profit Saham Saat Emiten Rilis Kinerja

Hal yang biasa dilakukan emiten tiap rilis kinerja adalah melakukan aksi perusahaan atau yang biasa disebut corporate action. Ada dua aksi yang biasa dilakukan perusahaan. Pertama adalah pengumuman pembagian dividen. Ketika perusahaan mengumumkan pembagian dividen, harga saham mereka bisa melonjak.

Aksi kedua yang dilakukan perusahaan adalah melakukan restrukturisasi perusahaan. Biasanya ketika perusahaan akan melakukan merger atau mengganti struktur perusahaan akan memengaruhi pergerakan saham. Arah pergerakan saham ini bergantung dengan apa yang disampaikan. Jika merupakan suatu yang bagus, arah pergerakan akan naik.

Baca Juga: Jenis-Jenis Saham yang Perlu Diketahui

5. Kondisi Perekonomian Menurun

Kondisi perekonomian negara akan memengaruhi semua sektor bisnis. Mulai dari industri, teknologi sampai keuangan pasti akan terpengaruh. Kondisi ekonomi ini yang harus kamu perhatikan, apakah memengaruhi sektor bisnis perusahaan atau tidak. Jika terpengaruh, ini waktu yang tepat menerapkan cara take profit saham dengan menjualnya sebelum harganya semakin jatuh.

Gunakan Stop Loss untuk Take Profit Saham

Cara take profit saham bisa dilakukan ketika pergerakan harga saham menurun. Cara ini disebut stop loss. Tujuan stop loss adalah mengurangi kerugian yang kamu dapat ketika harga saham menurun. Target stop loss pun sebaiknya ditentukan di awal sebelum kamu membeli saham.

Contohnya, jika kamu membeli saham PT ABC seharga Rp1000, kemudian kamu menargetkan profit sebesar 30% dan kerugian 20%. Ketika pergerakan harga saham turun di titik Rp800, kamu bisa menjual saham. Hal ini adalah langkah antisipasi jika harga saham tetap menurun.

Contoh Take Profit Saham

Untuk memudahkan mengetahui cara take profit saham yang benar, MoneyDuck akan memberikan simulasinya. Misalnya, kamu membeli saham PT ABC sebesar Rp1000. PT ABC ini adalah perusahaan yang bergerak pada sektor properti. Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menganalisa kondisi ekonomi di Indonesia. Apakah kondisi ekonomi saat ini memengaruhi sektor tersebut.

Contohnya saja, kondisi ekonomi di Indonesia belum sepenuhnya pulih pasca pandemi sehingga memengaruhi daya beli masyarakat di bidang properti. Namun, tempat tinggal adalah kebutuhan primer masyarakat, sehingga ada kemungkinan sektor ini tidak terlalu terganggu. Terlebih pemerintah memberikan beberapa subsidi untuk kredit dan pajak.

Dari analisa di atas, target profit 30% masih masuk akal. Jika kamu menargetkan keuntungan 50%, ada kemungkinan butuh waktu lama agar target itu tercapai. Target ini juga bergantung dengan berapa lama kamu akan menyimpan saham ini. Jika kamu adalah trader, target saham 10% sudah termasuk tinggi. Selain target keuntungan, target kerugian juga harus kamu rencanakan. Misal target kerugian dalam sehari adalah 10%. Ketika harga saham berada di angka Rp900, kamu sudah harus siap untuk menjual.

Sebelum kamu membeli saham, perhatikan juga histori data pasar perusahaan tersebut, apakah saat ini harga cenderung meningkat atau menurun. Dengan melakukan analisa ini, kamu bisa menemukan waktu yang tepat untuk membeli. Setelah kamu memutuskan membeli saham, perhatikan pergerakan saham yang kamu miliki. Jika harga saham terus naik dan melewati target profit, kamu perlu memerhatikan grafik harga saham IHSG dan juga per sektor. Maka kamu bisa melihat apakah kira-kira kamu perlu menahannya atau langsung menjualnya. Untuk bisa mengetahui cara take profit saham ini memang dibutuhkan jam terbang yang tinggi.

Tentukan Strategi Take Profit Kamu

Mulai investasi untuk masa depan finansial

Nah, sudah tahu kan bagaimana cara take profit saham yang benar. Tentukan strategi dan mulailah berinvestasi. Semakin cepat kamu mulai berinvestasi, maka semakin tinggi pula peluang kamu mendapat cuan. Jika kamu masih bingung, kamu bisa berkonsultasi dengan Expert kami di MoneyDuck. Kami akan siap membantu dalam menentukan strategi terbaik dalam investasi. Caranya mudah, cukup klik tombol Konsultasi Gratis yang tersedia di bawah.