Ada beberapa gaya trading yang biasa digunakan para trader. Ada yang memilih memantau pergerakan harga seharian. Ada juga yang lebih memilih keluar masuk pasar. Rentang waktu keluar masuk pasar juga berbeda-beda bisa 15 menit atau juga 30 menit.

Salah satu yang paling populer adalah menggunakan teknik scalping. Teknik scalping ini dianggap sebagai teknik yang paling cepat mendapatkan keuntungan. Teknik ini juga cocok untuk kamu yang memiliki banyak waktu. Teknik scalping yang populer adalah teknik scalping 15 menit.

Untuk mendapat keuntungan yang besar menggunakan teknik scalping 15 menit, ada beberapa indikator yang harus kamu perhatikan. Kamu harus cermat dalam menggunakan indikator-indikator tersebut agar kamu tidak merugi. Untuk itu, MoneyDuck akan menjelaskan kepada teknik scalping 15 menit yang mudah diterapkan dengan indikator yang tepat. Yuk, simak penjelasannya pada artikel ini.

Apa Fungsi Teknik Scalping?

Teknik scalping cocok untuk aset dengan harga fluktuatif

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai teknik scalping 15 menit, kamu perlu tahu apa itu teknik scalping dan apa fungsi dari teknik tersebut. Secara umum teknik scalping hampir mirip dengan day trading. Yang membedakan adalah biasanya scalper (sebutan untuk trader yang menggunakan scalping) menggunakan modal yang besar.

Dengan teknik scalping, para scalper akan melakukan open posisi berkali-kali. Open posisi ini dilakukan sampai tercapai target profit yang diinginkan. Berbeda dengan day trading, teknik scalping ini tidak harus dilakukan setiap hari. Para scalper percaya bahwa keuntungan yang didapat dari pergerakan kecil harga aset lebih menguntungkan dibanding dengan menyimpan aset dengan harga tinggi.

Para trader yang menggunakan teknik scalping biasanya mencari aset yang pergerakannya sangat fluktuatif. Teknik scalping berfungsi untuk mendapat keuntungan dari pergerakan kecil harga aset dari komoditas tertentu. Tujuan utama penggunaan teknik ini adalah strategi trading tidak terpengaruh oleh analisis fundamental, atau isu-isu tertentu yang akan memengaruhi harga aset.

Baca Juga: Jenis Order dalam Trading Forex dan Kapan Harus Digunakan

Pengertian dan Jenis Time Frame Trading Forex?

Teknik scalping memerlukan pilihan time frame

Pemilihan time frame dalam trading forex merupakan hal penting yang harus kamu perhatikan. Time frame dipilih sesuai dengan preferen teknik trading yang kamu gunakan. Time frame adalah periode waktu tertentu yang kamu gunakan untuk melakukan trading. Ada beberapa time frame dalam dunia trading yang bisa dipilih, yaitu,

  • M1 (1 menit)
  • M5 (5 menit)
  • M15 (15 menit)
  • M30 (30 menit)
  • H1 (per jam, atau 1 jam)
  • H4 (4 jam)
  • D1 (per hari atau 1 hari)
  • W1 (per minggu, atau 1 minggu)
  • M1 (per bulan, atau 1 bulan)

Pemilihan time frame terlihat pada grafik harga. Jika kamu memilih time frame M15, maka satu titik, atau satu bar menunjukkan harga trading pada 15 menit. Lalu, 15 menit kemudian akan menjadi titik berikutnya. Sehingga titik pada grafik menunjukan pergerakan harga per 15 menit. Ini yang dimaksud dengan teknik scalping 15 menit dalam trading.

Time frame dibagi menjadi tiga bagian, yaitu short term, middle term dan long term. Short term terdiri dari M1-M30. Middle Term mulai dari H1-D1. Sedangkan, long term W1-M1. Jika kamu memilih short term, kamu hanya berfokus pada analisis teknikal saja. Analisis fundamental atau pun isu-isu terkait emiten tidak berpengaruh. Namun, menurut beberapa trader, short term memiliki risiko kerugian yang lebih besar karena ada banyak posisi yang dibuka. Kelemahan lain dari time frame short term adalah keuntungannya yang lebih sedikit. Keuntungannya 0 pips - 10 pips.

Sedangkan untuk middle dan long term harus memperhatikan isu-isu tersebut dan juga analisis fundamentalnya. Namun, dengan menggunakan teknik scalping 15 menit long term atau middle term, kemungkinan risiko yang akan diterima rendah karena trader tidak terlalu sering membuka posisi.

Baca Juga: Apa Itu Leverage dalam Trading Forex?

Tips Teknik Scalping 15 Menit

Perhatikan titik buy dan sell saat scalping

Setelah mengetahui apa fungsi teknik scalping dan time frame, saatnya kamu masuk ke topik utama. Yaitu, tips teknik scalping 15 menit agar investasi yang kamu lakukan tepat mencapai target profit dan mencegah risiko. Ada enam tips yang bisa kamu terapkan untuk menggunakan teknik scalping 15 menit. Apa saja? Yuk simak penjelasannya.

1. Tentukan Time Frame 15 Menit

Kamu sudah mengetahui apa itu time frame dan fungsinya dalam trading. Untuk kamu yang ingin menggunakan metode ini, harus mengatur time frame menjadi 15 menit. Hal ini bertujuan agar grafik harga yang ditunjukan sudah mencerminkan jalannya transaksi per 15 menit.

2. Pilih Indikator Moving Average

Indikator moving average merupakan indikator yang paling tepat digunakan untuk teknik scalping 15 menit. Hal ini karena teknik scalping sangat memanfaatkan analisis teknikal. Sebaiknya kamu memasang indikator moving average dalam chart, yaitu MA-9. MA-9 artinya berperiode 9. Tujuan MA-9 adalah untuk mengidentifikasi tren dan mengetahui titik buy dan sell yang potensial.

3. Perhatikan Skenario Trading Buy

Tips menggunakan teknik scalping 15 menit adalah memerhatikan titik buy dan sell. Menggunakan indikator moving average dan memanfaatkan pola candlestick. Posisi level entry terbaik adalah ketika candlestick berpola bebas atau free candle. Dikatakan posisi free candle adalah jika posisi candlestick tidak menyentuh garis moving average. Baik bagian body maupun shadow. Kamu bisa memulai entry posisi setelah free candle. Untuk memulai posisi buy, kamu harus memastikan kondisi pasar sedang uptrend. Kondisi ini ditandai dengan harga bergerak di atas garis MA.

4. Perhatikan Skenario Trading Sell

Untuk kamu yang ingin buka posisi sell, cara yang dilakukan hampir sama dengan buy. Kamu harus memastikan candlestick berada pada pola free candle untuk memulai entry posisi. Setelah itu kamu bisa buka posisi sell. Yang membedakan dengan buy adalah pastikan kondisi pasar sedang downtrend. Kondisi ini bisa dilihat dari harga pasar bergerak di bawah garis MA.

5. Pasang Stop Loss

Stop loss adalah salah satu metode take profit yang bisa kamu lakukan saat trading ketika harga sedang turun. Stop loss berfungsi agar kerugian yang kamu alami tidak semakin besar. Tentukan nilai kerugian yang masih bisa kamu tanggung sebelum memulai trading. Sehingga ketika nanti pergerakan harga menurun sampai titik harga rugi kamu, kamu bisa langsung membuka posisi sell. Sehingga kerugian yang kamu alami tidak terlalu besar.

6. Pilih Pair yang Sesuai

Teknik scalping 15 menit merupakan transaksi yang cepat. Untuk itu, kamu juga harus memastikan pair yang paling cepat tereksekusi. Gunakanlah pair mayor. Ini karena pair mayor yang paling cepat tereksekusi dan dianggap memiliki likuiditas yang paling tinggi. Dari beberapa pair mayor, sebaiknya kamu memilih pair EUR/USD, GBP/USD atau USD/CHF.

Baca Juga: Mengenal Teknik Hedging Dalam Trading Forex

Lakukan Manajemen Risiko Saat Scalping

Analisis yang tepat penting saat trading

Itulah penjelasan dan tips teknik scalping 15 menit. Cukup mudah, bukan? Kunci dari keberhasilan suatu trading adalah analisis yang baik. Analisis yang baik hanya akan didapat dari banyak pengalaman. So, jangan takut mencoba untuk memulai trading dengan mulai mempersiapkan dana dingin dan perhitungkan risiko saat trading. Jika kamu masih kesulitan untuk mengatur risiko, yuk tanya ke Expert MoneyDuck. Caranya sangat mudah loh, kamu tinggal klik Konsultasi Gratis yang tersedia di bawah. Tanyakan semua mengenai investasi dan produk finansial lainnya secara gratis. Selamat mencoba!