Saham merupakan instrumen investasi yang bisa dibilang paling populer saat ini. Jadi, kalau istilah saham saja, pasti semuanya sudah tahu artinya. Namun, bagaimana dengan istilah saham gorengan? Dilihat dari namanya sih cukup unik karena seperti menunjukkan makanan. Saham gorengan merupakan saham yang perubahan harganya terlalu drastis karena dimainkan oleh pelaku pasar. Sehingga, risiko berinvestasi di saham gorengan begitu tinggi. Agar kamu bisa menghindarinya, kamu perlu tahu apa saja ciri-ciri saham gorengan.

Makanan gorengan akan semakin enak jika kamu menggorengnya dalam waktu yang lama dengan minyak yang banyak, namun dibalik rasa enak tersebut, ada kolesterol tinggi yang harus siap dihadapi. Saham gorengan juga mirip seperti itu, semakin lama dimainkan oleh para pelaku pasar, maka harganya terlihat akan sangat menarik, namun suatu waktu harga tersebut akan jatuh sangat drastis. Lebih lanjut mengenai saham gorengan akan dijelaskan oleh MoneyDuck pada artikel kali ini, mulai dari definisi, ciri-ciri, contoh, hingga bagaimana cara menghindarinya agar investasi kamu tidak boncos.

Apa itu Saham Gorengan?

Kenaikan dan penurunan harga saham gorengan dikendalikan bandar

Berdasarkan teorinya, harga saham akan bereaksi terhadap informasi dan kinerja dari perusahaan tersebut. Ketika ada informasi bahwa harga komoditas A akan naik, maka investor akan melakukan pembelian saham tersebut dan mendorong harga saham-saham komoditas A naik dalam tingkat yang wajar. Namun, apabila tidak ada informasi sama sekali terkait kinerja perusahaan, maka harga saham akan bergerak datar. Apabila, terjadi perubahan harga yang tidak wajar, maka patut dicurigai bahwa itu adalah ulah bandar yang melakukan penggorengan saham.

Nah, bisa disimpulkan bahwa saham gorengan adalah saham yang kenaikan dan penurunan harganya dimainkan oleh bandar guna menarik investor lain untuk melakukan pembelian karena saham yang digoreng ini biasanya sudah tidak menarik lagi di pasar saham. Bagaimana ciri-ciri saham gorengan saat dipromosikan oleh bandar? Bandar biasanya akan melempar rumor di bursa. Contohnya, sebelum jam bursa dibuka, bandar memberikan rumor bahwa perusahaan A akan diambil alih oleh investor asing, sehingga harganya akan naik drastis. Selanjutnya, bandar akan membuat permintaan palsu, sehingga banyak investor yang tertarik dengan saham tersebut dan akhirnya harga naik sedikit demi sedikit.

Kenali Ciri-ciri Saham Gorengan

Volatilitas saham gorengan tidak menentu

Melihat bahwa saham gorengan cukup berbahaya dan berisiko, maka kamu perlu mengenali ciri-ciri saham gorengan untuk menghindarinya. Contoh karakteristik dari saham gorengan adalah kapitalisasi pasar kecil, volume harian tidak umum, volatilitas harga tidak beraturan, masuk ke dalam daftar Unusual Market Activity (UMA), dikendalikan oleh emiten baru, serta harga saham tinggi padahal perusahaan sedang merugi.

1. Kapitalisasi Pasar Kecil

Saham gorengan adalah saham yang harganya bisa dimainkan oleh para bandar. Jadi, kapitalisasi pasar saham gorengan itu kecil atau berada di luar lapisan saham blue chip. Kenapa hanya di luar lapisan saham blue chip? Karena untuk mengendalikan harga saham blue chip itu sulit, memerlukan modal investasi yang sangat besar, jadi para bandar lebih memilih untuk mengendalikan harga saham di luar lapisan saham blue chip karena modalnya lebih kecil.

2. Volume Harian Tidak Umum

Ciri-ciri saham gorengan yang kedua adalah volume harian yang tidak umum. Sebagai investor, kamu bisa menganalisa volume transaksi dari saham yang diinginkan. Kamu perlu memerhatikan pola volume hariannya. Ketika volume harian tiba-tiba naik drastis, maka kamu patut curiga bahwa saham tersebut sedang dimainkan oleh para bandar dan ketika mereka berhasil menarik banyak investor baru, mereka akan langsung menjual saham mereka sekaligus. Pada akhirnya, investor baru tersebut akan mengalami yang namanya “nyangkut”.

3. Volatilitas Harga Tak Beraturan

Volatilitas saham merupakan standar deviasi yang dihitung tahunan, sering digunakan untuk mengukur saham pada tahun berikutnya. Apabila volatilitasnya tinggi, maka berpotensi mengalami kenaikan harga, dan sebaliknya. Cara memperkirakan volatilitas saham bisa dilihat dari data perdagangan dan data historisnya. Namun, kamu patut curiga jika melihat adanya volatilitas harga yang tidak beraturan karena hal tersebut bisa mengindikasikan saham gorengan.

Baca Juga: Ini Cara Investasi di Pasar Modal untuk Pemula, Siap Profit!

4. Masuk Daftar Unusual Market Activity (UMA)

Saham-saham yang ada di Indonesia akan diawasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Apabila BEI) mendapati adanya pergerakan saham yang tidak wajar, seperti kenaikan harga yang drastis selama lebih dari dua hari, maka saham tersebut akan diawasi ketat oleh BEI. Kamu juga bisa melihat saham mencurigakan melalui UMA. Jika emiten yang kamu incar masuk dalam radar UMA, maka itu bisa dijadikan sebagai alarm peringatan.

5. Dikendalikan oleh Emiten Baru

Ciri-ciri saham gorengan selanjutnya adalah dikendalikan oleh emiten baru. Kamu patut curiga jika ada emiten baru, bisa saja emiten tersebut adalah saham gorengan karena harganya masih terlalu murah. Bahkan, meski sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kamu tidak akan pernah tahu bagaimana kinerja perusahaan tersebut di masa mendatang. Apabila kamu tetap tertarik karena harganya yang murah, maka belilah sedikit demi sedikit saja, jangan sampai all in.

6. Harga Saham Tinggi Meskipun Perusahaan Merugi

Ciri saham gorengan yang terakhir adalah harganya tinggi padahal perusahaan sedang merugi. Sebenarnya ini masuk ke dalam manipulasi atau jebakan agar investor tetap mau berinvestasi pada perusahaan tersebut. Bayangkan saja, investor mana yang ingin berinvestasi pada emiten dengan kinerja buruk? Pasti tidak ada. Jadi, kamu perlu memantau posisi keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Baca Juga: 11 Aplikasi Trading Saham OJK, Legal dan Cara Tradingnya

Cara Kerja Ciri-Ciri Saham Gorengan

Ada bandar saham di balik kinerja saham gorengan

Saham gorengan merupakan saham yang direkayasa oleh sejumlah pihak atau biasa disebut bandar saham. Bandar saham melakukannya agar bisa meraih keuntungan bagi dirinya sendiri dalam waktu sesaat. Biasanya, bandar telah mempunyai amunisi saham tertentu dalam jumlah banyak sebelum dilakukan metode penggorengan di bursa saham. Jadi, sebagai investor pemula, kamu perlu berhati-hati dalam melakukan transaksi dan memilih saham.

Saham gorengan berasal dari saham lapis ketiga dan kedua karena nilai kapitalisasi pasarnya kecil dan jumlah pemegang saham publiknya sedikit. Saham gorengan akan bekerja pada saham yang harganya sudah tidur lama, dan pada saham yang fundamentalnya tidak mengalami perubahan. Bandar akan membuat harga saham naik dengan cepat untuk menarik perhatian investor lain. Ketika banyak investor baru yang membeli saham tersebut, maka bandar akan menjual saham miliknya, sehingga harga saham tersebut akan turun drastis karena bandar biasanya memiliki banyak saham.

Baca Juga: Perhitungan Margin Trading Saham yang Harus Diketahui

Contoh Saham Gorengan

Setelah mengetahui ciri-ciri saham gorengan, kamu perlu tahu juga apa saja contohnya. Contoh yang diambil berasal dari kasus PT Asuransi Jiwasraya. Ada tiga saham yang terlibat, yaitu saham PT Inti Agri Resources, saham SMR Utama, dan saham Alfa Energi Investama. Saham-saham tersebut sempat mengalami penurunan harga yang drastis dan itu mengindikasikan bahwa ketiga saham tersebut adalah saham gorengan.

Cara Menghindari Saham Gorengan

Lakukan diversifikasi saham agar tidak rugi

Saham gorengan bisa disebut sebagai saham jebakan yang disiapkan oleh para bandar. Jadi, sebaiknya kamu menghindari saham-saham gorengan. Tadi, kamu sudah tahu apa saja ciri-ciri saham gorengan, agar lebih paham bagaimana cara menghindarinya, berikut akan MoneyDuck berikan tipsnya!

1. Beli Saham Sedikit Demi Sedikit

Cara pertama adalah belilah saham sedikit demi sedikit. Terkadang, saham yang harganya naik drastis akan membuat kamu ingin membelinya. Kamu bisa tetap membelinya, asalkan beli saham tersebut sedikit demi sedikit dan mengambil keuntungan jangka pendek, alias kamu bisa melakukan trading dengan cepat. Sehingga, kamu bisa menghindari saham saat nilainya turun.

2. Selalu Pantau Harga Pasar

Cara yang kedua selalu memantau harga pasar. Sebelum memutuskan membeli saham, kamu pasti akan memantau harga pasar saham-saham yang ada. Kamu akan melakukan pembelian saat market merah dan menjual saat market hijau, jangan sebaliknya. Pemantauan harga juga bermanfaat agar kamu bisa mendeteksi saham gorengan. Apabila ada pergerakan harga yang ekstrem biasanya itu saham gorengan, misalnya kadang naik drastis, lalu turun drastis, naik drastis lagi, dan begitu seterusnya.

Baca Juga: Gini Cara Baca Candlestick Saham yang Tepat Biar Cuan

3. Diversifikasi Saham

Tak semua saham gorengan bisa kamu kenali, bisa saja bandar bermain secara halus. Jadi, sangat penting bagi kamu untuk melakukan diversifikasi saham. Diversifikasi saham bisa membantu kamu untuk mengurangi risiko terkena jebakan saham gorengan karena kamu mempunyai banyak aset. Terpenting adalah jangan simpan uangmu dalam satu aset saja.

4. Perhatikan UMA

Cara menghindari saham gorengan yang keempat adalah dengan bantuan daftar dari UMA. UMA akan merilis daftar saham-saham yang mencurigakan. Jadi, kamu hanya perlu menghindari saham yang ada dalam daftar tersebut. Dengan kata lain, UMA akan berperan sebagai alarm peringatan. Jadi, pastikan kamu selalu mengecek daftar terbaru yang dirilis UMA.

Baca Juga: 7 Perbedaan Saham dan Kripto, Mending Investasi Aset Apa?

Kenali Ciri-ciri Saham Gorengan dan Jangan Terjebak!

Lebih cerdas berinvestasi dengan kendali ciri-ciri saham gorengan

Itulah penjelasan tentang ciri-ciri saham gorengan. Saham gorengan sebenarnya tidak selamanya buruk, saham gorengan bisa dimanfaatkan untuk trading jangka pendek, namun risikonya tetap tinggi jika kamu tidak mengetahui informasi dari pergerakan bandar saham. Jika ada pertanyaan terkait saham gorengan, kamu bisa tanyakan langsung ke Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis. Saat terhubung, kamu juga diperbolehkan bertanya perihal keuangan lainnya atau bertanya bagaimana cara pembelian produk keuangan yang tersedia di MoneyDuck.