Tidak ada pasangan yang ingin bercerai dalam hubungannya. Namun, tak jarang perceraian menjadi solusi akhir untuk menyelamatkan sebuah hubungan. Mirip dengan pernikahan yang harus melalui KUA, maka perceraian juga tidak bisa asal-asalan, harus diurus melalui pengadilan agama. Dan untuk proses perceraian, kamu perlu menyiapkan biaya perceraian di pengadilan agama.

Proses perceraian di pengadilan agama pun tidak bisa langsung selesai, harus melalui beberapa tahapan. Jadi, jika kamu dan pasangan masih bisa mengatasi masalah rumah tangga tanpa harus bercerai, sebaiknya lakukan hal itu, terlebih jika kalian sudah memiliki keturunan. Meski, terkadang perceraian diambil agar tidak menyakiti satu sama lain lagi. Jika rumah tangga kalian sudah tidak bisa diselamatkan, MoneyDuck jelaskan mengenai proses perceraian dan apa saja biaya yang perlu kamu keluarkan dalam artikel di bawah ini.

Apa itu Perceraian?

Perceraian bisa terjadi karena buruknya komunikasi pasangan

Perceraian diartikan sebagai cara untuk membubarkan sebuah pernikahan atau memutus hubungan pernikahan. Perceraian hanya bisa dilakukan di depan sidang pengadilan, sehingga satu pihak yang ingin bercerai harus mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan. Perceraian juga bisa terjadi ketika kedua belah pihak tidak bisa memenuhi syarat-syarat perkawinan. Sidang perceraian tidak hanya mengesahkan perpisahan antara pasangan yang sudah menikah saja, namun akan diputuskan juga mengenai hak asuh anak dan pembagian harta serta utang kedua belah pihak.

Baca Juga: Tips Hemat Anggaran Belanja Keluarga

Alasan Pasangan Bercerai

Sebelum membicarakan biaya perceraian di pengadilan agama, alangkah baiknya jika kamu tahu terlebih dahulu tentang apa saja kemungkinan alasan dari berpisahnya pasangan yang telah menikah. Dengan begitu, kamu bisa mengantisipasinya dan bisa menghindari permasalahan-permasalahan tersebut. Berikut lima alasan pasangan bercerai.

1. Miskomunikasi

Komunikasi menjadi kunci utama untuk bersosialisasi, tak hanya dalam lingkungan pekerjaan, lingkungan pertemanan, namun sangat penting juga digunakan dalam lingkup pasangan. Sering ditemui bahwa pasangan memiliki masalah atau bertengkar, namun keduanya enggan untuk membicarakannya, sehingga masalahnya menjadi lebih besar.

Alasan utama keduanya menolak membicarakan masalah atau pertengkaran yang terjadi adalah karena gengsi yang tinggi. Jadi, yuk mulai sekarang lebih seringlah berkomunikasi dengan pasangan, turunkan ego, dan jika ada pihak yang marah, maka diskusikan tentang apa yang membuatnya marah. Ketika ada yang berbicara, kamu harus mendengarnya hingga selesai agar tidak ada kesalahpahaman.

2. Perselingkuhan

Alasan yang kedua adalah adanya pihak yang berselingkuh. Banyak alasan mengapa orang selingkuh, namun tetap saja itu hal yang tidak benar. Ketika berselingkuh, maka orang tersebut telah mengingkari janjinya saat pernikahan. Ketika hal ini terjadi, ada dua pilihan yang akan dilakukan oleh pasangannya, yaitu memberi dia kesempatan kedua atau langsung menceraikan. Sejauh ini, banyak yang mengambil opsi kedua karena orang-orang berpikir bahwa sekali selingkuh, maka mereka akan selingkuh lagi alias akan menjadi kepribadian mereka.

3. Masalah Ekonomi

Di internet sering beredar kata-kata “Emangnya bisa hidup pakai cinta?”. Dan jawaban dari pertanyaan tersebut bisa kamu buktikan setelah menikah. Jika saat pacaran, kalian mungkin hanya akan mengeluarkan uang saat kencan. Namun, ketika menikah, kalian perlu menyiapkan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya, seperti biaya listrik, biaya air, biaya internet, beras, hingga cicilan rumah atau kendaraan.

Kalian beruntung jika bisa diberi ekonomi cukup, namun ada juga pasangan yang perekonomiannya sulit. Kemudian, bisa jadi kamu menemukan sifat lain dari pasanganmu, seperti tidak mengelola keuangan dengan baik hingga tertipu investasi bodong. Oleh karena itu, pastikan kamu berkonsultasi ke Expert MoneyDuck agar keuangan keluarga kalian tetap terjaga.

Baca Juga: Suami Tidak Terbuka Masalah Keuangan? Ketahui Cara Mengatasinya

4. Kekerasan dalam Rumah Tangga

Alasan yang keempat adalah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Kekerasan biasa dipicu oleh kemarahan. Kemarahan tersebut bisa datang dari faktor eksternal maupun internal. Tapi, jika sudah menyangkut kekerasan, maka ini sudah parah dan masuk kategori kriminal. Jadi, memutuskan untuk bercerai sudah menjadi jalan keluar yang paling baik.

5. Merasa Tidak Cocok Lagi

Alasan yang terakhir adalah merasa tidak cocok lagi. Faktor utamanya karena topik pembicaraan mulai tidak sepemahaman, jarang ada waktu berduaan, dan akhirnya merasa bosan. Pasangan dengan alasan ini harus berkomunikasi untuk menyelesaikan ketidakcocokan tersebut, dan jika sudah buntu, maka cara terakhir adalah dengan bercerai karena jika tetap diteruskan, keduanya bisa menyakiti satu sama lain, misalnya terjadi perselingkuhan.

Biaya Perceraian di Pengadilan Agama

Ada biaya perceraian di pengadilan agama yang harus dipersiapkan

Kamu yang ingin bercerai pasti bertanya-tanya, berapa biaya perceraian di pengadilan agama yang perlu dipersiapkan. Memang, proses perceraian di pengadilan agama tidak dilakukan secara gratis. Kamu akan diminta untuk membayar biaya-biaya persiapan, biaya jasa pengacara, hingga panjar biaya perkara. Berikut biaya perceraian di pengadilan agama yang perlu dikeluarkan:

  • Biaya pendaftaran perkara: Rp30.000
  • Biaya proses: Rp50.000
  • Biaya redaksi: Rp5.000
  • Biaya materai: Rp10.000
  • Panggilan pemohon: 3 x Rp80.000 = Rp240.000
  • Panggilan termohon: 4 x Rp80.000 = Rp320.000

Biaya Jasa Pengacara Perceraian

Saat perceraian berlangsung, pihak tergugat maupun penggugat biasanya didampingi oleh pengacara masing-masing. Biaya setiap pengacara biasanya berbeda-beda, tergantung kerumitan kasus. Jika kasus semakin rumit, maka biayanya akan semakin tinggi. Rata-rata biaya jasa pengacara di Jakarta mulai dari Rp10.000.000 hingga Rp60.000.000an, biaya tersebut sudah mencakup seluruh proses, mulai dari pendaftaran hingga terbitnya akta cerai. Tapi, apabila persidangan berlanjut ke tingkat banding pengadilan tinggi, maka ada tambahan biaya sekitar Rp25.000.000. Jadi, masukkan kisaran nominal tersebut ke dalam bujet biaya perceraian di pengadilan agama yang akan kamu jalani.

Panjar Biaya Perkara

Panjar biaya perkara adalah biaya yang perlu dibayar oleh pihak yang mengajukan perkara agar penyelesaian perkara di pengadilan berjalan dengan lancar dan transparan. Biaya ini biasanya dibayarkan melalui bank yang ditunjuk. Panjar biaya di setiap daerah mungkin berbeda-beda tergantung kebijakannya masing-masing. MoneyDuck ****akan memberi contoh biaya perceraian di pengadilan agama melalui panjar biaya perkara Kota Cimahi perkara contentius.

1. Cerai Gugat

  • PNBP: Rp80.000
  • Biaya proses: Rp50.000
  • Biaya mediasi: -
  • Biaya panggilan: Rp650.000
  • Materai: Rp10.000

2. Cerai Talak

  • PNBP: Rp80.000
  • Biaya proses: Rp50.000
  • Biaya mediasi: -
  • Biaya panggilan: Rp910.000
  • Materai: Rp10.000

3. Verzet

  • PNBP: Rp50.000
  • Biaya panggilan: Rp780.000
  • Biaya mediasi: -
  • Materai: Rp10.000

4. Intervensi

  • PNBP: Rp30.000
  • Biaya panggilan: Rp910.000
  • Biaya mediasi: -
  • Materai: Rp10.000

5. Gugatan Waris, Gugatan Harta Bersama, Gugatan Ekonomi Syariah, Hibah, Wasiat, dll

  • PNBP: Rp80.000
  • Biaya proses: Rp50.000
  • Biaya mediasi: -
  • Biaya panggilan: Rp780.000
  • Biaya materai: Rp10.000

6. Wali Adhol

  • PNBP: Rp70.000
  • Biaya proses: Rp50.000
  • Biaya panggilan: Rp650.000
  • Materai: Rp10.000

7. Isbat Nikah Contentius

  • PNBP: Rp80.000
  • Biaya proses: -
  • Biaya panggilan: 650.000
  • Materai: Rp10.000

Proses Perceraian di Pengadilan Agama

Proses perceraian di pengadilan agama tidak sebentar

Hal penting dalam perceraian bukan hanya memperhatikan biaya perceraian di pengadilan agama, namun kamu juga harus tahu alur perceraian yang akan dilalui. Pengetahuan tersebut bisa membantu kamu dalam mempersiapkan diri. Berikut adalah proses atau alur perceraian yang akan dilalui.

1. Siapkan Dokumen yang Dibutuhkan

Saat akan mengajukan gugatan, kamu perlu menyiapkan beberapa dokumen. Dokumen yang diperlukan untuk bercerai, yaitu surat nikah asli, fotokopi surat nikah, fotokopi KTP tergugat dan penggugat, surat keterangan dari kelurahan, fotokopi kartu keluarga, fotokopi akta kelahiran anak (jika ada), dan materai. Jika kamu akan mengurus harta gono gini juga, maka dipersiapkan surat-surat berharganya, seperti sertifikat tanah, surat-surat kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB dan STNK).

2. Mendaftarkan Gugatan Cerai ke Pengadilan

Jika dokumen telah siap, kamu bisa langsung mendaftarkan gugatan cerai ke pengadilan agama atau pengadilan negeri. Pendaftaran harus dilakukan sesuai dengan tempat tinggal pihak tergugat. Misalnya, isteri yang mengajukan gugatan, maka gugatan harus diajukan pada pengadilan di sekitar wilayah isteri. Begitu pula, sebaliknya.

3. Membuat Surat Gugatan

Saat sampai di pengadilan agama atau pengadilan negeri, kamu bisa menuju pusat bantuan hukum yang ada di sana. Kemudian, kamu katakan ke petugasnya bahwa kamu akan membuat surat cerai. Surat cerai bisa dibuat asalkan mencantumkan alasan pihak penggugat melakukan gugatan cerai. Alasan yang diberikan harus masuk akal dan diterima oleh pihak pengadilan.

4. Menyiapkan Biaya Perceraian di Pengadilan Agama

Jika poin pertama sampai ketiga sudah dilakukan, sekarang saatnya kamu mengeluarkan biaya perceraian di pengadilan agama. Biaya yang dikeluarkan berupa biaya pendaftaran, materai, redaksi, hingga panggilan sidang. Besaran biaya ini sudah MoneyDuck cantumkan pada bagian Panjar Biaya Perkara. Namun, apabila proses persidangan lama karena pihak tergugat tidak menanggapi, maka biasanya akan dikenai biaya tambahan.

5. Ketahui Tata Cara dan Proses Persidangan

Saat proses persidangan berjalan, kedua pihak perlu menghadiri persidangan untuk melakukan mediasi. Mediasi dilakukan agar kedua pihak dapat berdamai dan menarik gugatannya. Namun, apabila keinginan bercerai dari keduanya sudah bulat atau menolak berdamai, maka akan dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan cerai. Apabila tergugat tidak pernah menghadiri persidangan, maka pengadilan berhak membuat keputusan berisi putusan antara suami dan istri.

6. Menyiapkan Saksi

Saat pembuatan surat gugatan cerai, penggugat akan diminta untuk menyertakan alasan perceraian. Nah, agar alasan perceraian tersebut menyakinkan hakim, maka tergugat perlu mendatangkan saksi yang mendukung atau memperkuat alasan tersebut. Saksi tersebut harus didatangkan saat sidang cerai berlangsung. Saksi bisa membantu penggugat untuk memenangkan pengadilan.

Baca Juga: Tips Memilih Asuransi Jiwa Terbaik untuk Keluarga

Membayar Biaya Perceraian di Pengadilan Agama adalah Keharusan

Siapkan dokumen dan biaya perceraian di pengadilan agama

Proses perceraian tentu tidak mudah dan akan menguras emosi kamu dan pasangan. Persiapkan mental, fisik, dan juga finansial jika kamu sudah mantap untuk berpisah dari pasangan. Pasalnya, biaya perceraian di pengadilan agama pun tidak ringan. Dari penjelasan di atas mengenai proses perceraian dan berapa biaya perceraian di pengadilan agama, semoga kamu dan pasangan akan mengambil keputusan yang tepat.

Jika kamu masih memiliki pertanyaan mengenai hal ini, maka bisa tanyakan kepada Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis. Saat terhubung, kamu juga diperbolehkan bertanya seputar keuangan lainnya, hingga bagaimana cara pembelian produk keuangan yang tersedia di MoneyDuck.