Apakah kamu pernah mengalami pengalaman di mana pasanganmu mengontrol keuanganmu secara ketat, bahkan sampai menuntutmu untuk memberikan uang atau menyimpan uangmu dalam rekening bersama tanpa izinmu? Atau mungkin kamu pernah merasa seperti pasanganmu terlalu sering meminta uang darimu dan kamu merasa terpaksa untuk memberikannya karena takut akan terjadi pertengkaran? Jika kamu mengalami hal tersebut, maka bisa jadi kamu sedang mengalami financial abuse atau kekerasan ekonomi.

Dalam hubungan asmara, kepercayaan dan saling mendukung dalam segala hal menjadi kunci keberhasilan hubungan. Namun, ketika pasanganmu mulai membatasi kebebasan finansialmu dan bahkan mengambil kendali atas keuanganmu, maka bisa jadi itu adalah sinyal buruk dalam hubunganmu. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu financial abuse, dampaknya, ciri-cirinya, dan cara mengatasi financial abuse.

Apa itu Financial Abuse?

Pengertian Financial Abuse

Financial abuse adalah kekerasan ekonomi yang dilakukan oleh salah satu pasangan dalam hubungan. Financial abuse terjadi ketika pasanganmu secara sadar mengontrol atau memanipulasi keuanganmu. Tindakan tersebut dapat berupa membatasi aksesmu terhadap uang, melarangmu bekerja, atau meminta uang darimu dengan paksaan. Financial abuse tidak hanya terjadi pada pasangan yang menikah, tetapi juga dapat terjadi pada pasangan yang masih pacaran atau menjalin hubungan asmara.

Financial abuse seringkali dianggap sebagai bentuk kekerasan yang lebih ringan dibandingkan dengan kekerasan fisik atau emosional. Namun, financial abuse dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada korban, seperti kerugian finansial yang signifikan, perasaan rendah diri, dan ketergantungan pada pasangan.

Baca Juga: Cara Menghitung Dana Darurat untuk Single dan Dana Darurat

Dampak Financial Abuse

Akibat Financial Abuse

Financial abuse dapat memiliki dampak yang signifikan pada korban dan dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Beberapa dampak yang mungkin terjadi karena financial abuse adalah sebagai berikut:

1. Mengalami Stres Finansial

Salah satu dampak yang paling umum dari financial abuse, yaitu stres finansial. Ketika seseorang mengalami financial abuse, mereka mungkin merasa sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan perawatan medis. Mereka mungkin juga terjebak dalam hutang atau terpaksa menunda atau mengorbankan rencana keuangan jangka panjang mereka.

Ketidakstabilan finansial ini dapat menimbulkan stres yang berat dan bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Selain itu, korban juga mungkin merasa tidak berdaya dan kehilangan rasa percaya diri mereka.

2. Mengalami Kerugian Keuangan

Financial abuse juga dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan pada korban. Pelaku financial abuse dapat mengambil uang secara tidak sah dari rekening bank korban atau bahkan mengambil pinjaman atas nama korban tanpa sepengetahuan mereka.

Korban juga mungkin mengalami kerugian finansial dalam jangka panjang akibat penghambatan karir atau penundaan investasi yang merugikan. Kerugian keuangan dapat berdampak pada kemampuan korban untuk membeli rumah atau mobil, mempersiapkan pensiun, atau bahkan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3. Memiliki Dampak pada Hubungan

Financial abuse dapat menyebabkan dampak yang signifikan pada hubungan antara korban dan pelaku. Korban mungkin merasa tidak nyaman, terisolasi, atau bahkan takut untuk membicarakan masalah keuangan dengan pasangan mereka.

Hal ini dapat mengganggu komunikasi dan kepercayaan dalam hubungan, serta dapat menyebabkan perasaan marah, frustrasi, dan kesedihan. Selain itu, financial abuse juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan dan memperburuk dinamika yang sudah tidak sehat.

4. Kesulitan dalam Pemulihan

Ketika seseorang mengalami financial abuse, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam pemulihan dan membutuhkan waktu untuk mengembalikan kepercayaan diri dan kemandirian mereka. Proses pemulihan dapat melibatkan perawatan medis atau psikologis, bantuan keuangan, dan dukungan emosional dari keluarga dan teman-teman.

Ciri-ciri Financial Abuse

Ciri-ciri Financial Abuse

Sudah menjadi hal yang umum jika pasangan melakukan pertengkaran atau cekcok, namun perlu kamu ketahui bahwa terdapat beberapa ciri-ciri financial abuse yang harus kamu waspadai, di antaranya:

1. Memberi Hukuman Menggunakan Uang

Ciri-ciri pertama dari financial abuse adalah pasangan yang memberikan hukuman menggunakan uang. Misalnya, kamu menginginkan sesuatu atau ingin melakukan suatu hal, namun pasangan menolak dengan alasan tidak ingin memberikan uang. Pasangan juga sering memarahimu atau memperlakukanmu dengan buruk ketika kamu meminta uang atau ingin membeli sesuatu.

Perlu kamu ketahui bahwa pasangan yang melakukan financial abuse cenderung menggunakan uang untuk memaksa pasangannya agar melakukan apa yang ia inginkan. Hal ini dilakukan dengan memberikan hukuman atau sanksi finansial, seperti tidak memberikan uang bulanan, membatasi akses ke rekening bank, atau memotong pengeluaran.

2. Menghambat Karir

Ciri-ciri kedua dari financial abuse, yaitu pasangan yang menghambat karir. Pasangan cenderung membatasi atau mengendalikan pekerjaan atau karir kamu, bahkan hingga menuntut agar kamu berhenti dari pekerjaanmu.

Pasangan yang melakukan financial abuse mungkin tidak ingin pasangannya memiliki penghasilan sendiri atau ingin mengontrol keuangan pasangannya dengan cara membatasi pekerjaan atau karirnya. Hal ini tentu saja dapat merugikan kamu karena penghasilan yang diperoleh dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup dan membangun masa depanmu.

3. Menggunakan Aset Pasangan

Ciri-ciri ketiga dari financial abuse, yaitu pasangan yang menggunakan aset pasangan. Pasangan mungkin mengambil alih aset atau properti pasangan, bahkan tanpa izin atau persetujuan dari pasangan yang bersangkutan.

Pasangan yang melakukan financial abuse mungkin merasa berhak untuk menggunakan uang atau aset pasangan karena ia merasa lebih berkuasa atau menganggap pasangan sebagai miliknya. Hal ini tentu saja sangat merugikan pasangan yang menjadi korban karena ia kehilangan hak atas aset atau properti yang dimilikinya.

4. Meminjam Uang Tanpa Mengembalikan

Ciri-ciri keempat dari financial abuse, yaitu pasangan yang meminjam uang tanpa mengembalikan. Pasangan mungkin meminjam uang dari pasangannya dengan janji untuk mengembalikan uang tersebut, namun hingga waktu yang ditentukan tiba, pasangan tidak mengembalikan uang yang dipinjam.

Hal ini tentu saja sangat merugikan pasangan yang memberikan pinjaman karena ia kehilangan uang yang diberikan. Pasangan yang melakukan financial abuse mungkin sengaja melakukan hal ini untuk mengontrol keuangan pasangannya atau untuk memperoleh keuntungan pribadi.

Cara Mengatasi Financial Abuse

Cara Mengatasi Financial Abuse

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami financial abuse dalam hubungan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenali dan menyadari bahwa masalah ini terjadi. Setelah itu, kamu perlu mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi financial abuse:

1. Berbicara dengan Pasangan

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah membicarakan masalah ini dengan pasanganmu. Jelaskan bagaimana kamu merasa dan sampaikan bahwa perilaku finansialnya menyakiti kamu dan merugikan hubunganmu. Cobalah untuk membuka komunikasi yang baik dan jujur agar pasanganmu bisa memahami perasaanmu.

2. Buat Perencanaan Keuangan Bersama

Salah satu cara untuk mengatasi financial abuse, yaitu dengan membuat perencanaan keuangan bersama. Dengan membuat perencanaan keuangan bersama, kamu dan pasanganmu bisa membicarakan rencana keuangan yang baik dan saling mendukung. Hal ini juga bisa membantu kamu dan pasanganmu untuk memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya mengelola uang dengan baik.

3. Batasi Akses Pasangan ke Uangmu

Jika pasanganmu terus-menerus menggunakan uangmu tanpa ijinmu, maka kamu perlu membatasi akses pasanganmu ke uangmu. Hal ini bisa dilakukan dengan membuka rekening bank yang berbeda atau menyimpan uangmu di tempat yang aman.

4. Cari Bantuan dari Ahli Terkait

Jika kamu merasa kesulitan untuk mengatasi financial abuse, kamu bisa mencari bantuan dari ahli terkait seperti konselor, psikolog, atau pengacara. Ahli ini bisa membantu kamu untuk menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalahmu.

Baca Juga: Tips Agar Bisa Menabung Setiap Hari untuk Pola Finansial Sehat

Segera Hindari atau Keluar dari Lingkungan Kekerasan Ekonomi!

Segera Hindari atau Keluar dari Lingkungan Kekerasan Ekonomi!

Financial abuse adalah masalah yang serius dan bisa merugikan kesejahteraanmu. Jika kamu mengalami atau mengetahui seseorang yang mengalami financial abuse, segeralah mencari bantuan dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Apabila kamu membutuhkan konsultasi terkait produk keuangan, maka bisa tanyakan pada ExpertDuck melalui kayanan Konsultasi Gratis.