Kinerja mobil listrik bertumpu pada kerja baterai yang digunakan. Untuk menikmati perjalanan yang nyaman dan aman, berapa sih kapasitas baterai mobil listrik yang harus dimiliki kendaraanmu? Setiap unit mobil listrik yang telah beredar di pasaran menawarkan kapasitas baterai yang berbeda-beda dengan hasil kecepatan dan jarak tempuh yang berbeda juga.

Sebelum memilih mobil listrik untuk mobilitas keseharian, kamu harus mengetahui kapasitas baterai mobil pilihanmu. Begitu juga dengan cara kerja baterai, harga baterai, dan tips menjaga umur panjang kapasitas baterai mobil listrik agar kamu tidak rugi di kemudian hari. Yuk, ketahui selak beluk mengenai baterai mobil listrik pada artikel MoneyDuck ini.

Cara Baterai Mobil Listrik Bekerja

Cara Baterai Mobil Listrik Bekerja

Baterai mobil listrik memiliki peran vital dalam operasional mobil listrik. Mengerti bagaimana baterai ini bekerja dapat memberikan wawasan yang lebih baik bagi kamu tentang bagaimana teknologi mobil listrik maju begitu cepat. Kapasitas baterai mobil listrik diukur dalam kilowatt jam (kWh), mirip dengan cara kita mengukur listrik di rumah. Baterai tersebut terdiri dari sejumlah sel baterai yang disusun bersama-sama. Setiap sel menghasilkan jumlah tertentu dari tegangan, dan ketika disusun bersama, mereka memberikan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil.

Baterai lithium-ion adalah tipe baterai yang paling umum digunakan dalam mobil listrik saat ini. Tipe baterai ini dipilih karena kapasitas penyimpanan energi yang tinggi, umur pakai yang lama, dan kemampuan untuk diisi ulang berkali-kali tanpa mengalami kerusakan signifikan. Dalam baterai ini, ion lithium bergerak antara elektroda positif dan negatif, menciptakan aliran listrik yang digunakan untuk menggerakkan motor listrik mobil.

Namun, selama proses pengisian dan penggunaan, baterai dapat mengalami pemanasan. Untuk itu, sistem manajemen termal dalam mobil listrik berfungsi untuk menjaga suhu baterai tetap optimal. Pemahaman dasar tentang cara kerja baterai ini membantu pengguna mobil listrik membuat keputusan yang lebih baik dalam penggunaan dan pemeliharaannya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Baterai Mobil Listrik

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kapasitas Baterai Mobil Listrik

Kapasitas baterai mobil listrik bisa berkurang seiring waktu dan penggunaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas baterai mobil listrik. Salah satu faktor utama adalah siklus pengisian. Setiap kali kamu mengisi baterai dan menggunakannya hingga habis, itu dihitung sebagai satu siklus. Seperti baterai lainnya, jumlah siklus yang bisa dijalani baterai mobil listrik terbatas.

Faktor lainnya adalah suhu. Seperti disebutkan sebelumnya, pemanasan berlebih pada baterai dapat mengurangi umur pakainya. Oleh karena itu, kondisi operasi yang ekstrem, baik itu terlalu panas atau terlalu dingin, dapat mempercepat penurunan kapasitas baterai mobil listrik. Cara pengisian juga berperan. Pengisian cepat yang sering dilakukan dapat mempengaruhi umur pakai baterai lebih cepat dibandingkan dengan pengisian reguler.

Selain itu, faktor penyimpanan juga mempengaruhi kapasitas baterai. Menyimpan mobil listrik dalam keadaan baterai penuh atau sangat kosong untuk waktu yang lama dapat mempengaruhi kapasitas dan performa baterainya. Oleh karena itu, disarankan untuk menjaga baterai pada tingkat daya sekitar 50% saat menyimpan mobil untuk jangka waktu yang lama.

Tips Menjaga Kapasitas Baterai Mobil Listrik

Jangan mengisi baterai hingga 100% untuk menjaga umur baterai

Mengingat pentingnya kapasitas baterai mobil listrik, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menjaganya. Pertama, hindari pengisian cepat terlalu sering. Meskipun pengisian cepat sangat berguna untuk perjalanan jarak jauh, penggunaan berlebihan dapat mempersingkat umur baterai.

Kedua, cobalah untuk tidak mengisi baterai hingga 100% setiap kali, atau menggunakannya hingga benar-benar kosong. Mengisi hingga sekitar 80% dan menggunakan hingga sekitar 20% sebelum mengisi ulang dianggap ideal untuk menjaga kesehatan baterai. Selanjutnya, jika kamu tinggal di daerah dengan suhu ekstrem, pertimbangkan untuk memarkir mobil di tempat yang teduh atau dengan ventilasi yang baik.

Terakhir, rutin periksa sistem manajemen termal mobil listrikmu. Pastikan sistem bekerja dengan baik untuk menjaga suhu baterai tetap optimal. Dengan perawatan yang tepat dan pemahaman tentang cara kerjanya, kamu bisa memaksimalkan umur pakai dan kapasitas baterai mobil listrikmu.

Jenis-jenis Baterai Mobil Listrik dan

Ilustrasi stasiun pengisian baterai mobil listrik

Ketika berbicara tentang mobil listrik, salah satu komponen paling penting yang perlu diperhatikan adalah baterainya. Kapasitas baterai mobil listrik menentukan seberapa jauh mobil bisa melaju dengan sekali pengisian daya. Selain itu, jenis baterai juga mempengaruhi berbagai aspek lain, seperti kecepatan pengisian, umur pakai, dan biaya. Mari kita pelajari beberapa jenis baterai mobil listrik yang paling populer dan kapasitasnya.

1. Baterai Lithium-Ion (Li-Ion)

Baterai jenis ini saat ini menjadi standar industri untuk mobil listrik. Alasannya, baterai Li-Ion memiliki kepadatan energi yang tinggi, yang berarti dapat menyimpan lebih banyak daya dalam ukuran yang relatif kecil. Kapasitas baterai mobil listrik dengan tipe Li-Ion bervariasi, tetapi banyak yang menawarkan jarak tempuh antara 150 hingga 500 km dengan sekali pengisian, tergantung pada model dan konfigurasi mobil. Meskipun demikian, baterai Li-Ion cenderung memiliki umur pakai yang lebih pendek dibandingkan dengan jenis baterai lain jika sering mengalami pengisian daya cepat.

2. Baterai Nikel-Metal Hidrid (NiMH)

Sebelum popularitas baterai Li-Ion, banyak mobil listrik menggunakan baterai NiMH. Baterai ini memiliki kapasitas yang lebih rendah dibandingkan dengan Li-Ion dan biasanya memberikan jarak tempuh kurang dari 150 km dengan sekali pengisian. Namun, baterai NiMH memiliki keuntungan dalam hal umur pakai dan ketahanan terhadap siklus pengisian yang berulang-ulang. Meskipun demikian, berat yang relatif lebih tinggi dan kepadatan energi yang lebih rendah membuat baterai jenis ini kurang populer di pasar mobil listrik modern.

3. Baterai Polimer Lithium (LiPo)

Baterai Polimer Lithium adalah varian lain dari baterai berbasis lithium yang menawarkan fleksibilitas dalam desain. Mereka sering digunakan dalam aplikasi khusus, seperti mobil balap atau mobil konsep. Kapasitas baterai mobil listrik dengan jenis LiPo cenderung serupa dengan baterai Li-Ion, tetapi mereka memiliki kepadatan daya yang lebih tinggi, yang berarti dapat menghasilkan daya lebih cepat. Ini menjadikannya pilihan yang menarik untuk kendaraan berkinerja tinggi.

4. Baterai Zat Padat

Baterai zat padat adalah teknologi baterai terbaru yang sedang dikembangkan dan diyakini akan mendominasi pasar dalam beberapa tahun ke depan. Baterai ini menggunakan elektrolit padat daripada cair, yang meningkatkan kepadatan energi dan potensial kapasitas baterai mobil listrik. Meskipun masih dalam tahap awal, baterai zat padat diharapkan dapat menyediakan jarak tempuh yang jauh lebih jauh dengan sekali pengisian, sekaligus meningkatkan keamanan dan kecepatan pengisian.

Baca Juga: Plat Nomor Mobil Listrik Ada 5 Jenis dan Biaya Bikin Plat

Harga Baterai Mobil Listrik

Harga Baterai Mobil Listrik

Salah satu pertimbangan utama saat membeli mobil listrik adalah harga baterainya. Banyak orang mungkin terkejut mengetahui bahwa biaya baterai bisa mencapai sebagian besar dari harga total mobil. Kapasitas baterai mobil listrik memiliki dampak langsung terhadap harga, karena kapasitas yang lebih tinggi biasanya berarti baterai yang lebih mahal.

Namun, ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi harga baterai. Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang bagaimana kapasitas baterai mobil listrik mempengaruhi harganya dan apa yang perlu kamu ketahui saat mempertimbangkannya.

1. Pengaruh Kapasitas terhadap Harga

Sebagai contoh, sebuah mobil listrik dengan kapasitas baterai 40 kWh mungkin memiliki harga baterai sekitar Rp100.000.000, sedangkan mobil dengan kapasitas baterai 60 kWh mungkin dikenai harga sekitar Rp150.000.000 untuk bagian baterainya saja. Namun, ini hanyalah perkiraan kasar, karena banyak faktor lain yang juga berperan dalam menentukan harga, seperti teknologi baterai yang digunakan, merek, dan permintaan pasar.

2. Biaya Produksi dan Teknologi

Baterai dengan teknologi mutakhir biasanya memiliki harga yang lebih tinggi. Sebagai contoh, baterai dengan teknologi zat padat yang masih baru mungkin lebih mahal dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional. Biaya produksi, penelitian, dan pengembangan untuk teknologi baru ini seringkali lebih tinggi, yang pada akhirnya diteruskan ke konsumen.

3. Ekonomi Skala

Seiring bertambahnya jumlah produksi mobil listrik, diharapkan akan ada penurunan harga baterai karena ekonomi skala. Produsen baterai besar mampu menghasilkan baterai dengan biaya yang lebih efisien, yang pada gilirannya dapat menurunkan harga jual bagi konsumen. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memproduksi baterai dalam jumlah besar, harga per kWh mungkin turun, sehingga mobil dengan kapasitas baterai 60 kWh mungkin tidak lagi dikenakan harga yang proporsional dengan peningkatan kapasitasnya.

4. Pilihan Penggantian dan Pemeliharaan

Seiring waktu, kamu mungkin perlu mengganti baterai mobil listrik karena penurunan kapasitas atau kerusakan. Pada saat itu, kamu perlu mempertimbangkan biaya penggantian. Untuk kapasitas baterai mobil listrik yang sama, harga baterai mungkin telah berubah, tergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Selain itu, pemeliharaan yang tepat dan rutin dapat membantu meningkatkan umur pakai baterai, yang pada akhirnya dapat menghemat biaya penggantian di masa depan.

Baca Juga: Pajak Mobil Listrik Lebih Murah, Ini Cara Menghitungnya!

Rekomendasi Mobil Listrik dengan Kapasitas Baterai Terbaik

Rekomendasi Mobil Listrik dengan Kapasitas Baterai Terbaik

Salah satu aspek paling penting dari mobil listrik adalah kapasitas baterainya, yang menentukan seberapa jauh mobil dapat berjalan dengan satu kali pengisian. Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil listrik, informasi tentang kapasitas baterai mobil listrik akan sangat berguna. Berikut adalah rekomendasi mobil listrik dengan kapasitas baterai terbaik di pasaran saat ini.

1. Tesla Model S

Tesla Model S menawarkan beberapa pilihan kapasitas baterai, namun yang paling populer adalah versi dengan kapasitas 100 kWh. Dengan kapasitas sebesar ini, Model S dapat menempuh jarak hingga 600 km dalam sekali pengisian, tergantung pada kondisi jalan dan cara berkendara. Tentu saja, angka ini bisa berbeda tergantung pada berbagai faktor, tetapi dengan kapasitas baterai sebesar ini, Tesla Model S menjadi salah satu mobil listrik dengan jarak tempuh terjauh di pasaran saat ini.

2. Lexus UX 300e

Sebagai bagian dari Lexus, yang dikenal dengan kemewahan dan kualitasnya, UX 300e menawarkan kombinasi antara estetika yang elegan dan teknologi canggih. Lexus UX 300e dipersenjatai dengan baterai berkapasitas 54.3 kWh. Dengan kapasitas tersebut, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 400 km dalam sekali pengisian, tentu saja tergantung pada kondisi penggunaan dan lingkungan. Namun, dengan kapasitas baterai sebesar ini, Lexus UX 300e menawarkan jangkauan yang cukup luas untuk kebutuhan sehari-hari.

3. Nissan Leaf EV

Nissan Leaf EV merupakan salah satu ikon di dunia kendaraan listrik. Sejak diluncurkan pertama kali, mobil ini telah menarik perhatian publik berkat kombinasi desain yang menawan dan teknologi canggih yang dibawanya. Nissan Leaf EV tersedia dalam beberapa varian kapasitas baterai. Salah satu varian yang populer memiliki kapasitas 40 kWh, sementara varian lainnya menawarkan kapasitas hingga 62 kWh. Dengan baterai berkapasitas 40 kWh, Nissan Leaf EV dapat menempuh jarak sekitar 240 km, sedangkan dengan kapasitas 62 kWh, jarak tempuhnya bisa mencapai 363 km.

4. BMW i4

BMW i4 menawarkan baterai dengan kapasitas 80 kWh. Dengan kapasitas ini, BMW mengklaim bahwa i4 mampu menempuh jarak hingga 590 km tanpa perlu diisi ulang. Namun, jarak tempuh riil mungkin berbeda tergantung pada berbagai faktor, seperti kondisi jalan, kecepatan rata-rata, penggunaan fitur lain dalam mobil, dan gaya mengemudi. Meskipun demikian, dengan kapasitas baterai sebesar itu, BMW i4 menjanjikan jangkauan yang cukup untuk kebanyakan kebutuhan berkendara sehari-hari.

5. Wuling Air EV

Di tengah gencarnya industri otomotif dunia beralih ke kendaraan listrik, Wuling, sebagai salah satu produsen mobil di Asia, memperkenalkan Wuling Air EV. Mobil listrik ini menawarkan kombinasi antara harga yang kompetitif dengan fitur-fitur modern. Wuling Air EV dilengkapi dengan baterai berkapasitas 13.8 kWh. Dengan kapasitas baterai sebesar itu, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 150 km dalam sekali pengisian, tergantung pada kondisi jalan, gaya mengemudi, serta penggunaan fitur-fitur lain di dalam mobil.

Baca Juga: Mobil Listrik Termurah di Indonesia, Mulai Rp60 Jutaan!

Saatnya Investasi Mobil Listrik

Saatnya Investasi Mobil Listrik

Sebagai kendaraan berbasis tenaga listrik, mobil listrik menjadi lebih hemat pengeluarannya dibandingkan mobil bensin. Terlebih, tersedia pilihan kapasitas baterai terbaik yang mampu menghasilkan tenaga dan jarak tempuh yang jauh hanya dengan sekali pengisian. Jadi, tidak salah jika kamu mulai pertimbangkan untuk berinvestasi mobil listrik.

Mau memiliki mobil listrik pilihanmu untuk gaya hidup yang lebih hemat? Kamu bisa konsultasikan pilihan terbaik dengan ExpertDuck melalui tombol Konsultasi Gratis di bawah artikel ini.