Apakah kamu sedang mencari cara pindah kewarganegaraan ke Jepang? Bagi banyak orang, tinggal dan menetap di Jepang adalah impian karena negaranya yang maju, aman, dan memiliki kualitas hidup yang tinggi. Namun, proses untuk menjadi warga negara Jepang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada berbagai syarat dan prosedur yang harus dilalui sebelum kamu bisa mendapatkan kewarganegaraan di negeri sakura ini.

Untuk membantu kamu memahami lebih dalam, MoneyDuck akan menjelaskan secara rinci langkah-langkah yang harus diambil. Mulai dari keuntungan menjadi warga negara Jepang, persyaratan apa saja yang harus dipenuhi, hingga hal-hal yang perlu kamu persiapkan sebelum tinggal di Jepang. Kami juga akan membahas biaya hidup, iklim, dan aturan yang berlaku di Jepang, serta solusi keuangan untuk mendukung proses ini.

Keuntungan Menjadi Warga Negara Jepang

Keuntungan Menjadi Warga Negara Jepang

Menjadi warga negara Jepang tidak hanya berarti tinggal secara permanen di negara yang terkenal dengan teknologinya yang maju dan budayanya yang kaya, tetapi juga memberikan sejumlah hak dan keuntungan yang signifikan. Dengan mendapatkan kewarganegaraan Jepang, kamu akan mendapatkan hak-hak yang setara dengan warga negara asli Jepang, yang tentu saja akan mempermudah hidup dan mobilitasmu di negara ini.

Berikut adalah beberapa keuntungan menjadi warga negara Jepang:

  • Hak untuk memilih dalam pemilihan umum

    Sebagai warga negara Jepang, kamu memiliki hak penuh untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum. Ini berarti kamu bisa ikut serta dalam proses demokrasi Jepang dengan memilih pemimpin dan wakil rakyat yang sesuai dengan pandangan dan kepentinganmu.

  • Hak untuk mencalonkan diri dalam jabatan publik

    Selain hak memilih, kamu juga memiliki hak untuk mencalonkan diri dalam jabatan publik. Ini termasuk mencalonkan diri untuk dewan lokal hingga posisi di Parlemen, sehingga memungkinkan kamu untuk berperan aktif dalam politik Jepang.

  • Hak untuk menjadi pegawai negeri

    Dengan kewarganegaraan Jepang, kamu dapat berkarir di sektor pemerintahan. Kamu bisa menjadi hakim, jaksa, polisi, atau bahkan bergabung dengan Pasukan Bela Diri Jepang. Ini adalah peluang besar bagi mereka yang tertarik untuk bekerja di sektor publik.

  • Kebebasan bepergian tanpa batas waktu

    Sebagai warga negara, kamu dapat dengan bebas masuk dan keluar dari Jepang tanpa harus mengurus izin masuk kembali. Kamu tidak akan terikat oleh batasan waktu, yang tentunya memberikan kenyamanan lebih saat bepergian.

  • Paspor Jepang yang kuat

    Salah satu keunggulan terbesar adalah paspor Jepang, yang termasuk salah satu paspor terkuat di dunia. Dengan paspor ini, kamu bisa bepergian ke banyak negara tanpa harus mengajukan visa, mempermudah mobilitas internasional, baik untuk urusan bisnis maupun liburan.

Baca Juga: Biaya Kuliah di Jepang Termurah dan Daftar Beasiswa

Apakah WNI Bisa Menjadi Warga Negara Jepang?

Apakah WNI Bisa Menjadi Warga Negara Jepang?

Apakah WNI bisa menjadi warga Jepang? Banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang tertarik untuk pindah dan menjadi warga negara Jepang. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam proses ini adalah peraturan mengenai kewarganegaraan ganda. Baik hukum di Indonesia maupun di Jepang melarang seseorang memiliki dua kewarganegaraan secara bersamaan. Oleh karena itu, jika kamu adalah WNI dan ingin menjadi warga negara Jepang, ada beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui terkait dengan status kewarganegaraanmu.

Berikut adalah poin-poin penting mengenai kewarganegaraan ganda dan implikasinya bagi WNI yang ingin menjadi warga negara Jepang:

1. Hukum Indonesia Melarang Kewarganegaraan Ganda

Hukum di Indonesia secara tegas melarang warganya memiliki kewarganegaraan ganda. Ini berarti bahwa WNI yang ingin menjadi warga negara Jepang harus bersedia melepaskan kewarganegaraan Indonesia mereka. Jika seseorang memilih untuk tidak melepaskan salah satu kewarganegaraan tersebut, maka sanksinya adalah kehilangan status kewarganegaraan Indonesia secara otomatis.

2. Pilihan untuk Melepaskan Kewarganegaraan

Jika kamu sebagai WNI ingin menjadi warga negara Jepang, kamu harus memutuskan untuk melepaskan kewarganegaraan Indonesia. Proses ini harus dilakukan secara resmi, dengan mengajukan permohonan pelepasan kewarganegaraan ke otoritas Indonesia. Ini adalah langkah yang penting dan tidak dapat diabaikan, karena memiliki dua kewarganegaraan dapat menyebabkan permasalahan hukum.

3. Konsekuensi Jika Tidak Melepaskan Salah Satu Kewarganegaraan

Apabila seorang WNI yang menjadi warga negara Jepang tetap mempertahankan kewarganegaraan Indonesia tanpa melepaskannya, dia dapat dikenai sanksi. Sanksi ini berupa pencabutan kewarganegaraan Indonesia, yang berarti orang tersebut tidak lagi diakui sebagai warga negara Indonesia dan kehilangan hak-hak serta kewajiban yang terkait dengan status tersebut.

Syarat Menjadi Warga Negara Jepang

Syarat Menjadi Warga Negara Jepang

Menjadi warga negara Jepang adalah proses yang memerlukan persiapan matang dan pemenuhan berbagai persyaratan ketat. Jepang dikenal dengan sistem hukum dan aturan imigrasi yang terorganisir dengan baik, dan setiap calon warga negara asing harus mematuhi standar tersebut. Bagi kamu yang tertarik menjadi warga negara Jepang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan sebelum memulai proses naturalisasi. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa syarat utama yang harus kamu penuhi agar aplikasi kewarganegaraan kamu dapat diterima.

Berikut adalah syarat menjadi warga negara Jepang:

1. Tinggal Terus-menerus di Jepang

Salah satu persyaratan utama adalah kamu harus tinggal di Jepang selama lebih dari 5 tahun dengan visa yang sah, atau yang biasa disebut Status of Residence (SOR). Perlu diingat, jika kamu tinggal di Jepang dengan visa pelajar, waktu tersebut tidak akan dihitung dalam masa tinggal lima tahun. Selain itu, selama tinggal di Jepang, kamu diharuskan menghabiskan setidaknya 80% dari setiap periode visa kamu di negara ini, yang berarti kamu harus benar-benar menetap dan tidak sering bepergian keluar negeri.

2. Usia

Kamu harus berusia minimal 20 tahun atau dianggap dewasa sesuai dengan hukum di negara asal kamu. Namun, jika kamu adalah anak di bawah usia 20 tahun yang mengajukan permohonan bersama orang tua yang memenuhi syarat, persyaratan ini tidak berlaku. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi keluarga yang ingin mengajukan kewarganegaraan bersama-sama.

3. Perilaku Moral yang Baik

Jepang sangat menekankan pada perilaku moral yang baik, baik selama kamu tinggal di Jepang maupun di negara asalmu. Ini mencakup catatan yang bersih dari masalah hukum, kepatuhan terhadap hukum setempat, serta kontribusi positif di masyarakat. Segala bentuk masalah seperti terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, utang yang belum terbayar, atau berhubungan dengan orang-orang yang bermasalah dapat memperpanjang proses aplikasi atau bahkan menyebabkan penolakan. Selain itu, kamu juga harus disiplin dalam membayar pajak, terdaftar di Sistem Pensiun Nasional Jepang, dan membayar asuransi kesehatan nasional.

4. Kesejahteraan Finansial

Kamu harus mampu membuktikan bahwa kamu memiliki penghasilan yang stabil dan cukup untuk mendukung kehidupanmu di Jepang. Jika kamu menikah dengan warga negara Jepang, maka penghasilan pasanganmu dapat digunakan sebagai bukti pendukung. Jika kamu adalah pelajar, terkadang dukungan keuangan dari orang tua juga bisa digunakan, asalkan penghasilan tersebut stabil dan memadai.

5. Kewarganegaraan Tunggal

Jepang tidak mengakui kewarganegaraan ganda. Artinya, setelah mendapatkan kewarganegaraan Jepang, kamu diharuskan untuk melepaskan semua kewarganegaraan lainnya dalam waktu dua tahun. Jika tidak, kamu akan menghadapi hukuman serius, termasuk kemungkinan pencabutan kewarganegaraan Jepang.

6. Hormati Konstitusi Jepang

Salah satu syarat penting adalah komitmen untuk menghormati Konstitusi Jepang dan tidak terlibat dalam kegiatan yang melawan pemerintah atau mendukung kelompok yang melakukan kekerasan terhadap negara. Kamu akan diminta untuk menandatangani sumpah bahwa kamu hanya akan mempertahankan kewarganegaraan Jepang dan mematuhi semua undang-undang yang berlaku di negara ini.

7. Keterampilan berbahasa Jepang

Meskipun tidak ada persyaratan tinggi mengenai kemampuan berbahasa, kamu harus memiliki kemahiran yang setara dengan anak sekolah dasar Jepang. Ini berarti kamu harus bisa membaca dan menulis huruf Jepang (hiragana dan katakana), memahami beberapa kanji dasar, serta mampu berkomunikasi secara lisan dengan lancar. Jika kamu dapat berbicara dengan baik dengan petugas imigrasi atau mengerjakan tugas-tugas dasar dalam kehidupan sehari-hari, seperti berbelanja, maka kemampuan bahasa kamu dianggap memadai.

8. Inspeksi

Sebagai bagian dari proses, terkadang petugas Biro Urusan Hukum akan melakukan inspeksi ke rumah atau tempat kerja kamu untuk memverifikasi informasi yang kamu berikan. Mereka juga bisa berbicara dengan tetangga kamu untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan dalam dokumen aplikasi akurat. Meskipun tidak selalu dilakukan, inspeksi ini memastikan transparansi dalam proses aplikasi.

Dalam proses pengajuan kewarganegaraan Jepang, kamu harus menyiapkan sejumlah dokumen penting yang akan digunakan sebagai bukti untuk mendukung aplikasi kamu. Dokumen-dokumen ini harus disiapkan dengan cermat dan lengkap, karena ketidaklengkapan dokumen bisa memperlambat proses atau bahkan menyebabkan penolakan aplikasi. Berikut adalah beberapa dokumen utama yang perlu kamu siapkan:

  1. Formulir Aplikasi
  2. Dua Foto Berukuran 5 cm x 5 cm
  3. Surat Klarifikasi Niat
  4. Bukti Kewarganegaraan Saat Ini
  5. Riwayat Hidup (Curriculum Vitae)
  6. Sertifikat Keterampilan dan Kualifikasi
  7. Ijazah
  8. Sumpah Tertulis
  9. Alamat Rumah dan Kantor
  10. Informasi Keluarga di Negara Asal dan Jepang
  11. Daftar Kerabat
  12. Klarifikasi Situasi Keuangan dan Mata Pencaharian
  • Surat Keterangan Kerja: Surat resmi dari tempat kamu bekerja yang menyatakan posisi, lama bekerja, dan gaji bulanan kamu.
  • Dokumen terkait Bisnis: Jika kamu atau anggota keluarga menjalankan bisnis, sertakan dokumen pendaftaran perusahaan, laporan keuangan, serta lisensi yang berlaku.
  1. Dokumen Pembayaran Pajak
  2. Klarifikasi Aset
  3. Kartu Penduduk Jepang (Residence Card)
  4. Catatan Mengemudi (Jika Ada)

Cara Pindah Kewarganegaraan ke Jepang

Cara Pindah Kewarganegaraan ke Jepang

Bagaimana cara pindah kewarganegaraan ke Jepang? Proses pindah kewarganegaraan ke Jepang melibatkan beberapa tahapan yang cukup ketat, tetapi dengan persiapan yang tepat, kamu dapat menjalani proses ini dengan lancar. Mengajukan kewarganegaraan Jepang tidak hanya memerlukan waktu, tetapi juga memerlukan perhatian terhadap setiap detail administratif. Penting bagi kamu untuk memastikan semua persyaratan terpenuhi dan dokumen disiapkan dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses naturalisasi ke Jepang yang harus kamu ikuti.

Berikut tahapan-tahapan dalam pindah kewarganegaraan ke Jepang:

1. Buat Janji dengan Biro Urusan Hukum Setempat

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menghubungi Biro Urusan Hukum setempat dan membuat janji temu. Pada pertemuan ini, kamu akan membahas semua detail terkait proses naturalisasi, termasuk persyaratan dan dokumen yang diperlukan. Ini adalah tahap awal yang sangat penting, karena di sini kamu akan mendapatkan panduan langsung dari petugas tentang apa yang harus disiapkan.

2. Kumpulkan Semua Dokumen yang Diperlukan

Setelah mendapatkan daftar dokumen yang diperlukan dari Biro Urusan Hukum, kamu harus mulai mengumpulkan semua dokumen tersebut. Dokumen-dokumen ini termasuk formulir aplikasi, bukti kewarganegaraan saat ini, surat klarifikasi niat, dan berbagai dokumen lain yang dibahas sebelumnya. Pastikan semua dokumen lengkap dan sesuai dengan yang diminta, karena kelengkapan dokumen akan sangat menentukan kelancaran proses.

3. Kirimkan Aplikasi Kamu

Setelah semua dokumen terkumpul, langkah berikutnya adalah mengirimkan aplikasi kamu ke Biro Urusan Hukum. Petugas di sana akan memeriksa apakah semua dokumen sudah lengkap dan sesuai. Jika ada kekurangan, mereka akan memberitahumu untuk melengkapinya. Ini adalah tahap penting, karena petugas akan memverifikasi kelengkapan aplikasi sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

4. Verifikasi dan Penjadwalan Wawancara

Setelah dokumen diverifikasi, petugas Biro Hukum akan menjadwalkan wawancara untuk kamu. Wawancara ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah kamu memenuhi semua persyaratan kewarganegaraan Jepang, termasuk penilaian kemampuan bahasa Jepang dan pemahaman tentang budaya serta hukum Jepang. Jika ada dokumen tambahan yang diperlukan, mereka akan memintanya sebelum wawancara.

5. Selesaikan Wawancara

Pada tahap ini, kamu akan menjalani wawancara dengan petugas Biro Urusan Hukum. Wawancara ini biasanya mencakup pertanyaan tentang alasan kamu ingin menjadi warga negara Jepang, kehidupan sehari-hari di Jepang, dan pemahaman kamu tentang kewajiban sebagai warga negara Jepang. Setelah wawancara, petugas akan melakukan evaluasi akhir terhadap aplikasi kamu.

6. Pengumuman Kewarganegaraan

Jika aplikasi kamu disetujui, pengumuman resmi mengenai pemberian kewarganegaraan akan dipublikasikan dalam Lembaran Berita Resmi Kementerian Kehakiman. Kamu akan menerima pemberitahuan resmi melalui telepon atau surat dari Biro Urusan Hukum mengenai status kewarganegaraan kamu.

7. Tanggal Efektif Kewarganegaraan

Kewarganegaraan kamu secara resmi berlaku pada hari pengumuman tersebut. Mulai dari tanggal ini, kamu akan dianggap sebagai warga negara Jepang dengan hak dan kewajiban penuh.

8. Sertifikat Naturalisasi

Sebagai bukti resmi, kamu akan menerima sertifikat naturalisasi. Sertifikat ini menunjukkan bahwa kamu secara sah telah menjadi warga negara Jepang dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan administratif di masa depan.

Hal yang Perlu Dipersiapkan Menjadi Warga Jepang

Hal yang Perlu Dipersiapkan Menjadi Warga Jepang

Sebelum memutuskan untuk pindah kewarganegaraan, ada beberapa hal penting yang perlu kamu persiapkan untuk memastikan bahwa kamu siap tinggal dan beradaptasi di Jepang. Berikut beberapa aspek yang harus diperhatikan:

Biaya Hidup di Jepang

Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan biaya hidup yang tinggi, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Bagi kamu yang berencana untuk tinggal atau pindah kewarganegaraan ke Jepang, penting untuk memahami perbedaan biaya hidup agar dapat mempersiapkan keuangan dengan baik. Biaya sehari-hari, seperti sewa tempat tinggal, makanan, transportasi, dan kebutuhan lainnya, bisa sangat bervariasi tergantung pada lokasi dan gaya hidupmu di Jepang. Namun, secara umum, biaya hidup di Jepang jauh lebih tinggi daripada di Indonesia.

Berikut beberapa poin utama terkait biaya hidup warga Jepang:

1. Biaya Hidup secara Keseluruhan

Biaya hidup di Jepang, rata-rata, 87.8% lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. Ini mencakup segala aspek kebutuhan sehari-hari, termasuk makanan, transportasi, utilitas, serta hiburan. Kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka memiliki biaya hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah pedesaan. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan akan layanan, fasilitas, dan tempat tinggal di pusat-pusat kota tersebut.

2. Biaya Sewa Tempat Tinggal

Salah satu pengeluaran terbesar yang akan kamu hadapi di Jepang adalah biaya sewa. Rata-rata, sewa di Jepang 77.6% lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. Di kota-kota besar seperti Tokyo, biaya sewa apartemen kecil bisa mencapai puluhan juta yen per bulan. Namun, jika kamu tinggal di kota-kota yang lebih kecil atau daerah pinggiran, biaya sewa bisa sedikit lebih rendah, meskipun tetap lebih mahal dibandingkan standar Indonesia. Selain sewa, kamu juga harus mempertimbangkan biaya tambahan seperti utilitas (air, listrik, gas) yang sering kali cukup mahal.

Suhu dan Lingkungan Jepang

Jepang adalah negara dengan empat musim yang jelas, dan setiap musim membawa perubahan suhu dan lingkungan yang cukup signifikan. Jika kamu berencana untuk pindah ke Jepang atau tinggal dalam jangka panjang, memahami iklim di negara ini sangat penting untuk menyesuaikan diri, baik secara fisik maupun mental. Suhu di Jepang bisa sangat bervariasi sepanjang tahun, dari musim panas yang panas dan lembap hingga musim dingin yang bersalju. Perubahan musim ini juga mempengaruhi gaya hidup dan aktivitas sehari-hari, sehingga persiapan yang baik akan membantu kamu beradaptasi lebih cepat.

Berikut adalah rincian suhu dan lingkungan di Jepang berdasarkan musim:

1. Musim Semi (April hingga Mei)

Musim semi di Jepang berlangsung dari April hingga Mei dengan suhu berkisar antara 2°C hingga 24°C. Pada musim ini, cuaca cenderung sejuk dan nyaman, serta merupakan waktu yang ideal untuk menikmati pemandangan bunga sakura yang bermekaran. Suhu yang sejuk menjadikan musim semi salah satu musim yang paling dinantikan di Jepang. Ini juga waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas luar ruangan seperti piknik dan berjalan-jalan di taman-taman kota.

2. Musim Panas (Juni hingga Agustus)

Musim panas di Jepang berlangsung dari Juni hingga Agustus dengan suhu berkisar antara 16°C hingga 30°C. Di musim ini, cuaca cenderung panas dan lembap, terutama di wilayah selatan. Selain itu, Jepang juga sering mengalami musim hujan pada awal musim panas, yang dikenal sebagai tsuyu. Penting untuk mempersiapkan pakaian yang ringan dan nyaman serta menjaga hidrasi karena suhu yang tinggi dapat membuat aktivitas luar ruangan menjadi menantang.

3. Musim Gugur (September hingga November)

Musim gugur di Jepang berlangsung dari September hingga November, dengan suhu berkisar antara 7°C hingga 27°C. Pada musim ini, cuaca mulai dingin, namun masih cukup nyaman. Daun-daun berubah warna menjadi merah, kuning, dan oranye, menciptakan pemandangan yang indah. Musim gugur adalah salah satu musim yang paling dinikmati oleh penduduk lokal dan wisatawan, terutama karena cuacanya yang sejuk dan suasana yang menenangkan.

4. Musim Dingin (Desember hingga Maret)

Musim dingin di Jepang berlangsung dari Desember hingga Maret, dengan suhu berkisar antara -6°C hingga 20°C. Di beberapa wilayah, terutama di bagian utara Jepang, suhu bisa sangat dingin, dan salju turun dengan deras. Bagi kamu yang belum terbiasa dengan cuaca dingin, musim ini bisa menjadi tantangan, terutama dalam hal berpakaian dan menjaga kenyamanan di dalam ruangan. Namun, musim dingin juga menghadirkan peluang untuk menikmati olahraga musim dingin seperti ski dan snowboarding di berbagai resor terkenal di Jepang.

Bahasa yang Digunakan

Bahasa memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari di Jepang, dan jika kamu berencana untuk tinggal atau pindah ke Jepang, memahami penggunaan bahasa di negara ini sangatlah penting. Jepang adalah negara yang sangat homogen dalam hal bahasa, di mana sebagian besar penduduknya menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa utama. Meskipun kamu mungkin menemukan beberapa orang yang berbicara bahasa Inggris di kota-kota besar seperti Tokyo atau Osaka, tidak ada jaminan bahwa kamu akan bisa berkomunikasi dengan bahasa selain Jepang di banyak tempat. Oleh karena itu, memiliki pemahaman dasar tentang bahasa Jepang sangat disarankan untuk mempermudah interaksi sehari-hari.

Berikut adalah beberapa poin penting tentang bahasa yang digunakan di Jepang:

1. Bahasa Jepang sebagai Bahasa Utama

Sebanyak 99,2% penduduk Jepang menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa pertama mereka. Bahasa Jepang adalah bahasa resmi yang digunakan dalam pendidikan, pemerintahan, dan media. Kemampuan untuk berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Jepang akan sangat membantu kamu dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam lingkungan kerja dan saat berurusan dengan layanan publik.

2. Bahasa-Bahasa Minoritas di Jepang

Meskipun sebagian besar penduduk menggunakan bahasa Jepang, masih ada beberapa bahasa minoritas yang digunakan di berbagai wilayah pulau. Bahasa-bahasa ini termasuk Amami, Kyukyu, Kikai, dan Miyako. Namun, penggunaannya sangat terbatas dan lebih umum ditemukan di komunitas tertentu di pulau-pulau terpencil.

3. Bahasa Ainu

Bahasa Ainu, yang digunakan oleh suku Ainu di wilayah Hokkaido, adalah salah satu bahasa yang hampir punah. Pada akhir 1990-an, hanya 15 orang yang diidentifikasi sebagai penutur bahasa Ainu. Upaya untuk melestarikan bahasa ini sedang dilakukan, namun bahasa Ainu saat ini sangat jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.

4. Bahasa Korea dan Mandarin

Sekitar 0,5% penduduk Jepang menggunakan bahasa Korea, terutama di kalangan komunitas imigran Korea. Selain itu, sekitar 0,2% penduduk menggunakan bahasa Mandarin. Kedua bahasa ini biasanya digunakan oleh komunitas minoritas tertentu di Jepang, dan tidak umum digunakan oleh masyarakat luas.

5. Penggunaan Bahasa Inggris

Di kota-kota besar, terutama di kawasan yang sering dikunjungi oleh wisatawan internasional, kamu mungkin menemukan beberapa orang yang bisa berbahasa Inggris. Namun, kemampuan berbahasa Inggris di Jepang tidak menyeluruh, dan masih banyak orang yang hanya berbicara dalam bahasa Jepang. Oleh karena itu, meskipun bahasa Inggris mungkin membantu dalam situasi tertentu, sangat penting untuk belajar bahasa Jepang agar bisa berkomunikasi lebih efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Aturan yang Berlaku di Jepang

Jepang dikenal sebagai negara yang sangat menjaga sopan santun dan tata krama, dengan banyak aturan sosial yang dijalankan untuk menjaga ketertiban dan harmoni. Jika kamu berencana untuk tinggal di Jepang, penting untuk memahami aturan-aturan yang berlaku di sana. Banyak dari aturan ini mungkin berbeda dari kebiasaan di negara lain, namun dengan mematuhi norma-norma tersebut, kamu akan lebih mudah beradaptasi dan diterima di masyarakat Jepang. Beberapa aturan mungkin tampak tidak tertulis, namun sangat dihargai dalam kehidupan sehari-hari, baik di tempat umum, tempat kerja, maupun di rumah.

Berikut beberapa aturan utama yang perlu kamu ketahui dan ikuti saat tinggal di Jepang:

1. Hindari Makan dan Minum Sambil Berjalan

Di Jepang, makan dan minum sambil berjalan dianggap kurang sopan. Meskipun tidak ada larangan resmi, sebaiknya kamu duduk atau berdiri di tempat yang tenang saat makan atau minum di tempat umum. Ini merupakan bentuk penghargaan terhadap orang lain dan menjaga kebersihan lingkungan.

2. Berpakaian Lebih Konservatif

Masyarakat Jepang cenderung berpakaian lebih konservatif, terutama di lingkungan formal atau tempat kerja. Pakaian yang terlalu terbuka atau mencolok mungkin dianggap tidak pantas. Menyesuaikan diri dengan gaya berpakaian ini menunjukkan rasa hormat terhadap norma-norma setempat.

3. Jaga Percakapan di Kereta Agar Tetap Tenang

Di dalam kereta, menjaga suara tetap rendah atau bahkan diam adalah kebiasaan umum. Orang-orang sering menggunakan waktu di kereta untuk beristirahat atau bekerja, sehingga mengobrol dengan keras atau menelepon dianggap mengganggu.

4. Jangan Anggap Lift Sebagai Ruang Pertemuan

Percakapan panjang di dalam lift dianggap tidak sopan di Jepang. Lift adalah tempat umum yang sempit, dan menjaga percakapan singkat atau diam lebih dihargai oleh orang-orang di sekitar.

5. Jangan Berdiri di Tengah Eskalator

Di Jepang, ada kebiasaan berdiri di satu sisi eskalator untuk memberi jalan bagi orang yang ingin berjalan cepat. Di Tokyo, misalnya, orang berdiri di sebelah kiri dan berjalan di sebelah kanan.

6. Tidak Perlu Membuka atau Menutup Pintu Taksi

Pintu taksi di Jepang terbuka dan tertutup secara otomatis. Pengemudi taksi mengendalikan pintu melalui sistem elektronik, jadi tidak perlu membuka atau menutup pintu sendiri.

7. Jaga Keheningan dan Jangan Merokok di Balkon

Merokok di balkon apartemen tidak diperbolehkan, karena asapnya bisa mengganggu tetangga. Selain itu, menjaga keheningan di area ini sangat dihargai, terutama di lingkungan perumahan.

8. Jangan Menelepon di Restoran

Saat berada di restoran, hindari melakukan panggilan telepon. Ini bisa mengganggu pengunjung lain yang sedang menikmati makanannya. Percakapan di meja juga sebaiknya dilakukan dengan suara pelan.

9. Beli Omiyage Setelah Perjalanan

Setelah bepergian, membeli oleh-oleh atau omiyage adalah kebiasaan yang umum di Jepang. Ini dianggap sebagai tanda perhatian bagi orang-orang yang kamu tinggalkan selama perjalanan.

10. Pindah Rumah Baru? Siapkan Hadiah untuk Tetangga

Saat pindah ke rumah baru, ada tradisi untuk memberikan hadiah kecil kepada tetangga baru sebagai tanda perkenalan dan permohonan kerjasama yang baik. Ini bisa berupa makanan ringan atau barang kebutuhan rumah tangga.

11. Isi Gelas Orang Lain – dan Tunggu Giliranmu Diisi

Saat berada di acara makan atau minum bersama, kamu sebaiknya mengisi gelas orang lain sebelum mengisi gelas sendiri. Sebaliknya, kamu juga harus menunggu orang lain untuk mengisi gelasmu.

12. Tawarkan Tempat Duduk kepada yang Lebih Membutuhkan

Di transportasi umum, selalu tawarkan tempat dudukmu kepada orang tua, ibu hamil, atau orang yang tampak membutuhkan. Hal ini dianggap sebagai tindakan yang sangat sopan.

13. Gunakan Sumpit dengan Benar

Menggunakan sumpit dengan cara yang benar adalah bagian penting dari etiket makan di Jepang. Jangan menusuk makanan dengan sumpit atau mengarahkan sumpit ke orang lain saat berbicara.

14. Jangan Makan Langsung dari Hidangan Utama

Jika ada hidangan bersama di meja, gunakan sumpit khusus untuk mengambil makanan dari piring besar, bukan sumpit yang kamu gunakan untuk makan.

15. Bicaralah dengan Lembut dan Hindari Percakapan yang Ramai

Jepang adalah negara yang menghargai ketenangan, jadi berbicara dengan suara lembut di tempat umum sangat dihargai. Hindari berbicara dengan nada tinggi atau terlalu banyak mengobrol di tempat umum.

16. Pisahkan Sampahmu

Sistem pengelolaan sampah di Jepang sangat disiplin. Kamu harus memisahkan sampah sesuai kategori, seperti sampah yang bisa didaur ulang, sampah plastik, dan sampah organik.

17. Cuci Diri Sebelum Masuk ke Pemandian

Di Jepang, sebelum masuk ke dalam pemandian umum atau onsen, kamu harus mencuci diri terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan air pemandian.

18. Layanan Tidak Mengharapkan Tip

Di Jepang, memberikan tip bukanlah hal yang umum. Pelayanan yang baik dianggap sebagai bagian dari profesionalisme, jadi memberikan tip bisa dianggap tidak sopan.

19. Lepas Sepatu Saat Masuk Rumah

Saat memasuki rumah di Jepang, selalu lepas sepatu di pintu masuk. Ini adalah bagian dari kebiasaan menjaga kebersihan di dalam rumah.

20. Sandal Kamar Mandi Hanya Digunakan di Kamar Mandi

Di Jepang, sandal khusus digunakan di kamar mandi. Pastikan kamu tidak menggunakan sandal tersebut di luar kamar mandi, karena dianggap tidak bersih.

21. Jaga Komunikasi dengan Semua Anggota Tim

Jika kamu bekerja di Jepang, menjaga komunikasi yang jelas dan terbuka dengan seluruh anggota tim adalah hal yang penting. Jepang sangat menghargai kerja sama tim dan memastikan semua orang memiliki informasi yang sama.

Baca Juga: Cara Naik Bus di Jepang, Tarif, Jadwal, dan Cara Bayar

Ingin Pinjaman dengan Pencairan Cepat? Hubungi ExpertDuck!

Ingin Pinjaman dengan Pencairan Cepat? Hubungi ExpertDuck!

Saat kamu sudah memutuskan untuk pindah kewarganegaraan ke Jepang, kamu mungkin membutuhkan dukungan finansial untuk menutupi biaya pindah, persiapan hidup, atau bahkan untuk modal usaha di sana. Mencari solusi keuangan yang cepat dan terpercaya bisa menjadi tantangan, apalagi jika kamu berada di negara baru. Jangan khawatir, ExpertDuck hadir untuk membantu!