Perkembangan ekonomi sebuah negara selalu menjadi hal yang menarik untuk diikuti. Jika Anda termasuk orang yang terbiasa dengan topik yang satu ini, maka Anda tentu memahami dengan baik bagaimana sebuah negara bisa mengalami perubahan nilai tukar mata uang (kurs) sepanjang waktu. Sebut saja nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika, yang dalam sepekan saja bisa mengalami penurunan hingga beberapa kali. Bahkan jika ditilik lebih dalam lagi, perubahan nilai tukar mata uang ini bisa terjadi beberapa kali dalam sehari. Meski hanya mengalami perubahan yang tidak besar, pada dasarnya hal ini juga bisa mempengaruhi kondisi perekonomian sebuah negara dalam skala yang cukup serius.
Perubahan nilai tukar mata uang sebuah negara akan mempengaruhi banyak hal, terutama yang berkaitan dengan dunia bisnis dan ekonomi. Begitu cepat dan bisa terjadi dalam jumlah yang cukup besar, perubahan nilai tukar mata uang ini memang terbilang sensitif dan bisa saja terjadi setiap saat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah current account. Lalu, apakah selama ini Anda sudah memahami dengan baik tentang current account ini?
Pengertian current account
Current account menjadi komponen penting dalam neraca dagang sebuah negara, sebab current account ini akan menjadi petunjuk penting untuk melihat komposisi nilai ekspor dan impor yang terjadi dalam sebuah negara. Current account merupakan jumlah selisih di antara nilai ekspor dan juga impor dalam sebuah negara, di mana perhitungan ini akan mencakup seluruh transaksi barang dan jasa, namun tidak termasuk komponen hutang (kewajiban).
Pada dasarnya, current account akan menujukkan dengan jelas bagaimana kondisi terakhir nilai ekspor dan juga impor sebuah negara, sehingga bisa terlihat apakah negara mengalami surplus atau justru mengalami minus. Jika sebuah negara memiliki nilai ekspor yang lebih tinggi dari nilai impor, maka kondisinya adalah surplus. Sebaliknya jika sebuah negara memiliki nilai ekspor yang lebih rendah daripada nilai impor, maka kondisinya adalah minus. Bila merujuk pada pengertian di atas, current account ini merupakan salah satu indikator yang penting dalam mengukur kemampuan ekonomi sebuah negara.
Perbedaan Current Account Dengan Trade Balance
Sama-sama menjadi indikator dalam mengukur ekonomi negara, trade balance memiliki perbedaan dengan current account. Anda harus memahami kedua indikator ini dengan baik, sebab keduanya memang memiliki perbedaan yang cukup besar. Jika current account menjadi indikator yang menunjukkan kondisi keuangan negara melalui aktifitas keluar masuknya uang secara keseluruhan, maka trade balance tidak sedetail itu. Trade balance merupakan indikator yang menunjukkan selisih nilai ekspor dan impor dalam sebuah negara, namun hal ini dilakukan tanpa mengikut sertakan nilai transfer dana sebagaimana yang terjadi di dalam current account. Jika melihat kondisi ini, maka current account akan menjadi indikator yang lebih lengkap dan detail bila dibandingkan dengan trade balance.
Kondisi Current Account Positif Dan Current Account Negatif
Pada dasarnya, current account bisa menunjukkan positif atau negatifnya kondisi ekonomi sebuah negara. Saat sebuah negara lebih banyak melakukan kegiatan ekspor daripada impor, maka secara otomatis current account akan berada pada posisi surplus dan ini merupakan zona positif. Sebaliknya, jika sebuah negara lebih banyak melakukan kegiatan impor daripada ekspor, maka current accountnya akan berada pada posisi minus dan ini merupakan zona negatif.
Semua perhitungan di atas dilakukan dengan melihat seluruh transaksi keuangan yang dilakukan oleh semua pihak, baik itu oleh pihak pemerintah maupun oleh pihak swasta yang pada dasarnya turut serta berkontribusi dalam neraca perdagangan sebuah negara. Artinya, perhitungan ini akan melibatkan seluruh uang yang masuk ke dalam negara dan juga uang yang dibelanjakan (keluar) dari negara tersebut. Jika pembelanjaan negara lebih besar daripada pemasukannya, maka current account akan berada pada zona negatif, dan ini juga berlaku sebaliknya.
Pengaruh Current Account Terhadap Kurs
Menjadi indikator ekonomi sebuah negara, current account juga merupakan indikator penting dalam menentukan nilai tukar mata uang sebuah negara. Current account akan menentukan kemampuan sebuah negara untuk berinvestasi di luar negeri, sebab indikator ini akan menentukan kemampuan nilai tukar mata uang sebuah negara terhadap mata uang negara asing. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan aktifitas investasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah saja, namun juga investasi yang dilakukan oleh pihak swasta.
Saat nilai impor (pembelian dari luar negeri) lebih besar daripada nilai ekspor (penjualan ke luar negeri), maka jumlah permintaan terhadap mata uang Rupiah (lokal) akan menjadi lebih sedikit. Di saat bersamaan permintaan akan mata uang asing akan menjadi lebih banyak, karena pembelian tersebut harus dilakukan dengan menggunakan mata uang asing. Tingginya permintaan mata uang asing seperti ini akan membuat nilai tukar mata uang lokal (Rupiah) menjadi melemah. Kondisi seperti ini bisa membuat neraca dagang sebuah negara jadi defisit.
Namun sebaliknya, ketika nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor, maka permintaan akan mata uang lokal akan semakin tinggi. Negara tujuan ekspor harus membayar pembelian mereka dengan menggunakan mata uang lokal. Tingginya permintaan mata uang lokal seperti ini akan membuat nilai mata uang lokal tersebut meningkat. Hal ini juga akan secara otomatis membuat neraca dagang menjadi surplus. Dalam kondisi surplus seperti ini, negara akan memiliki jumlah modal yang lebih banyak, sehingga dapat melakukan kegiatan investasi di luar negeri dan mendapatkan lebih banyak devisa dari aktifitas keuangan tersebut. Kondisi keuangan negara yang seperti ini akan membuat nilai tukar mata uang lokal menjadi lebih stabil, begitu juga dengan harga berbagai kebutuhkan pokok di pasaran.
Current Account Mempengaruhi Nilai Mata Uang Dan Neraca Dagang Perubahan nilai mata uang sebuah negara selalu menjadi hal menarik, sebab hal ini selalu ikut serta mempengaruhi kondisi ekonomi sebuah negara secara keseluruhan. Salah satu indikator yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah current account. Di dalam prakteknya, current account ini bukan hanya mempengaruhi nilai tukar mata uang sebuah nagara saja, namun sekaligus ikut mempengaruhi kondisi neraca dagang negara tersebut.
Dinda
Current Account adalah Selisih antara Export dan Import sebuah negara, mencakup seluruh transaksi barang dan jasa (tidak termasuk komponen hutang). Hal ini sangat berpengaruh terhadap Neraca perdagangan sebuah negara dan nilai mata uang nya. Dimana jika Export lebih besar daripaa Import, maka negara mengalami Surplus dan sebaliknya Export lebih kecil daripada Import Negara akan Defisit.
Nichi
Current account atau transaksi belanja merupakan nilai selisih antara nilai export dan nilai import yang dilakukan oleh suatu negara. Current account sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara. Pasalnya, jika Current account import lebih besar dari export, maka perekonimian negara akan menjadi defisit. Sedangkan jika Current account export besar dari pada import, maka perekonomian negara akan mengalami surplus.
Ms Joo
Akhirnya saya mengerti mengapa nilai eksport dan import bisa mempengaruhi neraca perdagangan yang kemudian berimbas ke nilai tukar mata uang hingga Indeks Saham suatu negara. Besarnya nilai impor jika dibandingkan dengan nilai ekspor akan menyebabkan nilai tukar mata uang menjadi turun dan indeks saham juga turun. Hal inilah yang harus menjadi perhatian pemerintah di bagian keuangan negara.
Edinur
Mungkin karena pertimbangan inilah makanya ketika seseorang mengimport suatu barang yang nilai /harganya tinggi prosedur realisenya dari pelabuhan /bandara seakan dipersulit