Tidak ada seorang pun yang tidak menginginkan kesejahteraan di hari tua. Ada beberapa hal yang dapat ditempuh untuk mewujudkannya, sebagai contoh investasi jangka panjang. Dengan investasi jangka panjang, kamu dapat merasakan rasa aman secara finansial sekaligus memungkinkan kamu untuk mencapai gaya hidup yang diinginkan.
Salah satu contoh investasi jangka panjang yang bisa dipilih adalah berinvestasi pada pasar uang seperti saham, obligasi, derivatif, hingga deposito. Buat kamu dengan profil risiko konservatif, kamu bisa berinvestasi pada instrumen lain seperti logam mulia dan properti. Agar kamu bisa memilih instrumen investasi yang sesuai kebutuhan, yuk baca penjelasan lengkap contoh investasi jangka panjang melalui artikel MoneyDuck di bawah ini!
Apa Itu Investasi Jangka Panjang
Ada cara untuk mencapai tujuan finansial di masa depan, sebagai contoh investasi jangka panjang. Menjadi investor jangka panjang menunjukkan bahwa investor bersedia untuk mengorbankan waktu dan uang untuk terpapar risiko investasi dalam kurun waktu yang lama demi mendapatkan potensi keuntungan yang lebih besar. Instrumen investasi jangka panjang setidaknya membutuhkan waktu satu tahun untuk dijual kembali.
Investasi jangka panjang memiliki banyak pengertian tergantung institusi yang melakukannya. Contoh investasi jangka panjang oleh korporasi akan memiliki pengertian berbeda dengan investasi individual. Bagi korporasi, investasi jangka panjang adalah akun terpisah pada neraca keseimbangan yang digunakan oleh perusahaan untuk merepresentasikan kekayaan perusahaan. Contoh investasi jangka panjang yang dilakukan korporasi dapat berupa saham, obligasi, properti, hak paten, dan aset lain yang akan disimpan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun.
Sedangkan investasi jangka panjang bagi individu adalah upaya untuk menanamkan aset pada instrumen investasi tertentu dalam kurun waktu yang lama untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan keuntungan di masa depan. Seseorang berinvestasi jangka panjang dengan tujuan untuk membiayai pernikahan, biaya pendidikan anak, kepemilikan rumah, hingga keperluan dana pensiun. Contoh investasi jangka panjang yang biasa dilakukan oleh individu adalah reksadana, deposito, saham, dan masih banyak lagi.
Manfaat Investasi Jangka Panjang
Ada banyak manfaat investasi jangka panjang yang harus kamu ketahui agar lebih termotivasi untuk investasi sedini mungkin. Tentunya untuk bisa merasakan manfaat ini kamu juga memerlukan komitmen jangka panjang. Berikut ini beberapa manfaat utama investasi jangka panjang:
1. Menjamin Kesejahteraan di Masa Pensiun
Ketika memasuki usia senja tentu ada banyak penurunan kemampuan fisik untuk bekerja layaknya saat masih di usia produktif. Agar dapat mencukupi kebutuhan diri dan keluarga, kamu harus memiliki aset yang bisa menghasilkan profit meskipun tanpa harus melakukan pekerjaan berat, sebagai contoh investasi jangka panjang. Dengan memiliki aset di usia pensiun, kamu bisa meluangkan lebih banyak waktu bersama keluarga. Sehingga kamu bisa merasakan kesejahteraan tanpa harus stres akibat kerja berlebihan.
2. Merasakan Keamanan Finansial
Seseorang yang memiliki sumber pendapatan dari banyak aset akan merasakan keamanan finansial daripada orang dengan satu macam pendapatan saja. Tanpa investasi jangka panjang seseorang akan diliputi kecemasan akan kehilangan pekerjaan sebagai satu-satunya sumber pendapatan.
Dengan investasi jangka panjang, kamu bisa merasakan keamanan finansial sehingga bisa bekerja dengan tenang. Pada akhirnya, kamu bisa lebih berprestasi pada pekerjaan. Selain itu kamu juga akan senantiasa siap apabila terjadi kejadian tidak terduga yang membutuhkan dana dengan jumlah besar.
3. Mendapatkan Keuntungan
Manfaat lain dari contoh investasi jangka panjang adalah mendapatkan keuntungan dari modal. Investor dapat mengembangkan aset yang dimiliki dan mengoptimalkan setiap rupiah yang dimiliki agar senantiasa produktif. Keuntungan yang diperoleh dapat diinvestasikan kembali atau digunakan untuk keperluan pribadi.
Baca Juga: Investasi Emas Menguntungkan, Aman dan Tips untuk Pemula
Risiko Investasi Jangka Panjang
Meskipun investasi jangka panjang adalah cara tepat mengelola keuangan, namun tetap ada risikonya. Memahami risiko investasi jangka panjang dapat membantu investor untuk memitigasi dan mengantisipasi risiko investasi sekaligus mengoptimalkan potensi keuntungan. Agar kamu dapat meminimalisir risiko investasi jangka panjang, simak penjelasan detailnya di bawah ini!
1. Risiko Suku Bunga
Kebijakan suku bunga yang diterbitkan oleh bank sentral dapat memengaruhi pergerakan harga aset pada pasar modal seperti saham dan obligasi dalam jangka waktu relatif pendek. Pasalnya kenaikan pada suku bunga menyebabkan pemilik usaha enggan meminjam uang di bank sehingga pergerakan ekonomi menurun. Selain itu, investor pada pasar modal akan memindahkan uang dari pasar modal ke bank sehingga jumlah permintaan saham dan aset lainnya menurun.
Tetapi tidak perlu terlalu diperhatikannya jika kamu memilih menjadi investor jangka panjang. Risiko suku bunga hanya menimbulkan efek penurunan dalam waktu relatif singkat dan menjadi tidak berarti kalau kamu konsisten dalam pasar modal dalam jangka waktu panjang. Justru saat harga aset pada pasar modal menurun adalah momentum yang tepat untuk membeli lebih banyak aset di pasar modal.
2. Risiko Inflasi
Contoh risiko investasi jangka panjang adalah inflasi. Secara sederhana, inflasi adalah berkurangnya daya beli yang dimiliki mata uang akibat kenaikan harga. Dengan kata lain, uang yang kamu miliki saat ini tidak dapat digunakan untuk membeli barang dalam jumlah yang sama di masa depan. Hal ini juga berlaku pada aset investasi yang kamu miliki, apabila kenaikan inflasi lebih tinggi dibanding kenaikan harga aset, maka investor dapat dikatakan menderita kerugian.
Contohnya, jika kamu membeli obligasi dengan bunga 4%, namun tingkat inflasi naik sebesar 5% per tahun. Dapat dikatakan investasi yang dilakukan mengalami kerugian sebesar 1%. Tetapi risiko inflasi terbukti dapat diantisipasi apabila investor bersedia untuk berkomitmen lebih lama sebagai investor jangka panjang. Semakin lama investor menanamkan modalnya dalam suatu instrumen investasi, semakin kecil risiko inflasi yang diderita.
3. Risiko Sentimen Pasar
Harga aset pada pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari kinerja perusahaan hingga sentimen pasar. Beberapa perusahaan dengan kinerja keuangan buruk bisa saja dihargai mahal jika investor menganggap perusahaan ini memiliki potensi naik di masa depan. Hal ini bisa terjadi berkat manipulasi harga saham dan informasi palsu yang disebarkan oleh bandar saham. Karenanya, investor harus melakukan analisa fundamental dan tidak mudah terpengaruh oleh berita yang beredar di media massa.
4. Risiko Perubahan Kurs
Beberapa perusahaan yang membutuhkan impor bahan baku atau menjual produk jadi ke luar negeri akan sangat terpengaruh dengan perubahan kurs mata uang. Jika kurs mata uang ke luar negeri naik maka pembelian bahan baku dari luar akan terasa mahal sehingga keuntungan perusahaan mengecil. Sebaliknya keuntungan perusahaan akan naik jika perusahaan menjual produknya keluar negeri saat kurs mata uang naik.
5. Risiko Likuiditas
Investor yang menanamkan dananya pada suatu instrumen investasi tidak dapat menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain. Investor yang tidak memiliki uang kas yang cukup untuk keperluan sehari-hari akan terjebak dalam skenario yang buruk seperti tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup atau kebutuhan mendadak. Hal ini menyebabkan investor berisiko menjual asetnya dengan harga murah. Karenanya, investor harus mempertimbangkan opsi diversifikasi pada aset yang lebih likuid.
6. Risiko Politik Negara
Pengaruh politik juga salah satu risiko investasi jangka panjang. Apabila pemerintah sebagai pembuat keputusan menerbitkan peraturan yang menimbulkan sentimen negatif pada pasar modal, maka kinerja pasar modal akan ikut menurun. Kebijakan atau peristiwa politik yang dapat memengaruhi pasar modal misalnya kenaikan upah buruh, devaluasi mata uang, pemilu, hubungan luar negeri, dan lain sebagainya.
Contoh Investasi Jangka Panjang Terbaik
Kamu sudah memahami definisi dan faktor yang memengaruhi kinerja portofolio investasi jangka panjang, nah ketahui juga contoh investasi jangka panjang berikut penjelasannya. Dengan mengetahui contoh investasi jangka panjang kamu akan semakin mudah memahami gambaran besar instrumen investasi yang tepat untuk dipilih.
Emas
Salah satu contoh investasi jangka panjang yang bisa dipilih adalah logam mulia atau secara lebih spesifik investasi emas. Investasi emas memiliki banyak keunggulan seperti tahan terhadap risiko inflasi, memiliki nilai intrinsik yang tidak lekang oleh waktu, harganya stabil, dan cocok untuk investor pemula.
Tetapi ada beberapa risiko investasi emas misalnya kenaikan harganya relatif kecil dan keuntungannya jangka panjang, setidaknya lima tahun. Investasi emas juga tidak bisa menghasilkan pasif income seperti bunga atau dividen layaknya instrumen investasi saham, obligasi, dan deposito. Namun, emas menunjukkan kinerja yang lebih baik saat terjadi resesi ekonomi sehingga emas tetap layak dimiliki sebagai pelengkap portofolio untuk mengurangi risiko fluktuasi.
Saham
Saham adalah tanda bukti keikutsertaan pendanaan pada sebuah perusahaan. Dengan memiliki saham kamu memiliki potensi keuntungan melalui kenaikan harga saham (capital gain) dan dividen. Investasi saham cukup mudah dilakukan, namun membutuhkan pengetahuan mendalam untuk memilih perusahaan dengan fundamental yang baik dan momen yang tepat untuk masuk ke pasar modal.
Selain itu, investor juga perlu memahami bagaimana melakukan pembagian risiko dengan melakukan diversifikasi. Saham juga merupakan salah satu contoh investasi jangka panjang yang menghasilkan keuntungan terbesar. Namun, patut dipahami risiko saham juga besar.
Baca Juga: 6 Ciri-ciri Saham Gorengan, Contoh Saham, Cara Menghindarinya
Properti
Contoh investasi jangka panjang berikutnya adalah investasi properti. Instrumen ini cocok untuk tipe investor dengan profil risiko konservatif yang cenderung menginginkan keamanan daripada kenaikan harga. Investasi properti termasuk instrumen investasi paling aman dan dapat menunjukkan kenaikan harga yang tinggi seiring waktu berkat tingginya permintaan. Namun, investasi properti merupakan instrumen dengan risiko likuiditas tertinggi karena aset properti terbilang sulit untuk dijual.
Obligasi
Obligasi atau surat utang adalah contoh investasi jangka panjang yang dapat menghasilkan keuntungan dalam bentuk bunga. Obligasi diterbitkan oleh pemerintah ataupun perusahaan untuk mendanai proyek tertentu. Obligasi dapat dibeli pada pasar modal melalui aplikasi investasi digital yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ataupun Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Obligasi salah satu instrumen investasi terbaik yang wajib dimiliki dengan proporsi yang ideal sesuai dengan profil risiko yang kamu miliki.
Baca Juga: Reksa Dana Obligasi, Tips Jitu Investasi Mudah buat Pemula
Deposito
Deposito adalah salah satu contoh investasi jangka panjang yang aman dan menjanjikan keuntungan tetap. Kamu hanya perlu membuka akun deposito di bank dan menyetorkan deposit minimum untuk memulai investasi deposito. Dana yang disetorkan tidak boleh diambil sebelum tanggal jatuh tempo atau kamu akan mendapatkan penalti. Kerugian dari deposito adalah keuntungan yang relatif kecil dibanding instrumen lain. Agar kamu terhindar dari risiko likuidasi pastikan kamu memilih produk deposito dari bank dengan reputasi terbaik.
Reksadana
Berinvestasi di pasar saham memang menjanjikan keuntungan besar, namun tidak banyak investor yang mampu memilih saham dengan tepat. Solusi dari masalah ini adalah dengan investasi reksadana. Dengan reksadana, kamu tidak perlu repot menganalisa saham dengan kinerja terbaik karena tugas ini akan dilakukan oleh manajer investasi profesional. Investasi reksadana juga aman karena dana nasabah dikelola pada rekening terpisah (segregated account) sehingga manajer investasi tidak dapat mengakses secara bebas dana nasabah tanpa izin dari bank kustodian.
Baca Juga: Manajer Investasi Terbaik Indonesia Tahun 2022, Lengkap!
Dana Pensiun
Ada ratusan lembaga pengelola dana pensiun di Indonesia yang bisa dipilih untuk mengelola uang pensiun investor. Biasanya dana pensiun disisihkan dari gaji pegawai untuk dikelola sebagai dana pensiun. Kamu bahkan bisa mengajukan dana pensiun sendiri tanpa harus melalui rekomendasi dari tempat bekerja. Kamu bisa memilih di usia berapa kamu pensiun dan besaran dana yang disisihkan dari gaji bulanan. Kamu bisa memilih lembaga dana pensiun yang dikelola oleh perusahaan dana pensiun atau bank yang menyediakan produk dana pensiun.
Tips Sukses Investasi Jangka Panjang
Agar kamu bisa mencapai tujuan finansial secara optimal, ada beberapa tips sukses yang bisa diterapkan saat berinvestasi jangka panjang. Tips ini berasal dari banyak tokoh investasi dunia yang telah sukses sebagai investor jangka panjang. Agar kamu bisa meniru kesuksesan mereka, simak penjelasannya.
1. Kenali Profil Risiko yang Dimiliki
Profil risiko adalah kemampuan investor dalam mentolerir risiko investasi. Profil risiko dibagi menjadi tiga kategori yakni konservatif, moderat, dan agresif. Beberapa faktor yang memengaruhi profil risiko adalah usia, jumlah tanggungan, stabilitas pekerjaan, dan sebagainya. Agar lebih objektif dalam menilai profil risiko yang dimiliki, kamu bisa konsultasi dengan konsultan keuangan.
2. Pilih instrumen yang Kamu Pahami
Risiko dalam investasi muncul ketika kamu tidak mengetahui secara mendalam apa yang sedang dilakukan. Sehingga investor akan melakukan tindakan kompulsif yang dipicu kepanikan pada naik-turunnya aset. Agar kamu tidak mengalaminya, pelajari instrumen yang digunakan sebagai kendaraan investasi. Sehingga kamu tidak panik saat terjadi pergerakan harga tiba-tiba dan dapat memanfaatkan momentum untuk mendapatkan keuntungan.
3. Miliki Tujuan Investasi Jangka Panjang
Kebanyakan orang berharap dapat membeli sebuah aset pada harga terendah dan menjualnya saat mencapai harga tertinggi. Padahal arah pergerakan harga bisa berubah setiap saat. Dibutuhkan kemampuan dan pengalaman panjang untuk jeli menambah harga aset. Itupun masih berpeluang akan meleset. Nah, jika setiap hari kamu hanya mengandalkan tebak-menebak pergerakan harga aset, kamu akan kehilangan banyak uang karena adanya peluang salah perhitungan.
Agar tidak terjadi, pastikan kamu menanamkan modal yang dimiliki pada aset yang memiliki fundamental yang kuat dalam jangka waktu yang lama. Jangan terlalu sering melihat pergerakan harga dan abaikan berita negatif yang disebarkan pada media massa. Dengan memiliki tujuan investasi jangka panjang, kamu dapat melewati setiap krisis dan keluar sebagai pemenang.
4. Periksa Legalitas Instrumen Investasi
Hal yang paling sering terjadi pada korban investasi bodong adalah korban tidak memeriksa legalitas investasi karena tergiur keuntungan yang tidak masuk akal. Agar kamu tidak mengalami kejadian serupa pastikan memilih instrumen investasi yang sudah terdaftar pada OJK ataupun Bappebti. Sehingga risiko kehilangan uang dapat terhindar sekaligus mendapatkan rasa aman.
5. Memiliki Rencana Anggaran yang Tepat
Sebelum investasi pastikan kamu sudah menata anggaran keuangan. Selalu utamakan membayar kewajiban jangka pendek dan memiliki dana darurat serta asuransi sebelum investasi. Selain itu, jangan gunakan uang hasil berutang untuk berinvestasi. Berinvestasilah saat menerima gaji, bukan menunggu apa yang tersisa dari gaji untuk diinvestasikan.
Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Investasi, Ini Bocorannya Lengkap
Raih Impian Finansial Melalui Investasi Jangka Panjang
Kamu telah memahami manfaat dan tips sukses investasi melalui beberapa contoh investasi jangka panjang di atas. Langkah selanjutnya, kamu harus memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko yang dimiliki. Agar dapat mengetahui profil risiko secara objektif sekaligus menyusun strategi investasi terbaik, kamu bisa konsultasi dengan Expert MoneyDuck dengan menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini!
Christian
Berbagai macam investasi yang tertera di artikel ini sangat menguntungkan bagi individu yang memulai investasi sejak dini. Berdasarkan quote terkenal dari Warren Buffet, investasi jangka panjang janganlah dilakukan di satu tempat saja, investasikan di berbagai tempat dan membentuk portfolio sehingga jika salah satu investasi tidak berhasil, kerugian dari investasi tersebut bisa ditutupi oleh keuntungan dari investasi yang lain.
Feryanto
Investasi merupakan kegiatan menanam modal dalam waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Investasi terdiri dari dua jenis, yakni investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Untuk investasi jangka panjang, terdapat jenis investasi jangka panjang yang memberikan banyak keuntungan, seperti investasi emas, investasi properti, investasi saham, investasi reksadana, dan investasi deposito.
Ms Joo
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, investasi jangka panjang memang diperuntukkan untuk periode waktu yang panjang (lebih dari 1 tahun) jadi pastikan dana yang Anda alokasikan untuk investasi memang diperuntukkan untuk investasi dalam jangka waktu tertentu. Pilihan yang aman bisa seperti investasi reksadana, emas, saham atau deposito. Pilih jenis investasi yang sudah Anda pahami saja cara kerjanya.
Hamba Allah
Assalamualaikum wrb, Bagi sahabat yang dalam masalah hutang, jodoh, karir,usaha,silahkan hub Aki Yusuf abdullah dinomor 081288788567 insya Allah aman dan berkah.