Adakah perbedaan pendidikan makanan di negara maju dan negara berkembang?
Di negara maju teknologi pangan dan kuliner sudah sangat maju juga, sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia teknologinya mungkin belum semaju itu. Ini pasti tidak lepas dari sistem atau materi pendidikannya. Sebenarnya apa yang membedakan pendidikan pangan atau kuliner di negara maju dan berkembang?
Bingung Soal Produk Keuangan?
Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.
Konsultasi Gratis
Eka Ramadhani
Di negara maju, sudah banyak teknologi yang mendukung industri pangan atau keterampilan kuliner para praktisi dan profesional di dalamnya. Kemajuan teknologi ini mencakup kapasitas dan kecanggihan mesin, artificial intelligence (AI), rekayasa genetika untuk meningkatkan gizi tanaman pangan, nanoteknologi pangan, formulasi bahan pangan, hingga proses memasak yang dilandasi sains. Tentu saja hal tersebut mula-mula dikembangkan di perguruan tinggi di fakultas-fakultas terkait, yang kemudian berkolaborasi untuk menemukan inovasi metode atau bahkan paten multidisiplin untuk penerapan di dunia industri. Di negara berkembang seperti Indonesia, inovasi yang ada di ranah pendidikan memang belum seperti di negara maju.
Ana
Salah satu yang membedakan adalah teknologi pendukungnya. Di negara maju, pendidikan makanan dapat dengan mudah dipelajari karena memiliki teknologi yang memadai. Sedangkan di Indonesia, kita hanya belajar dengan teori tanpa mempraktekannya. Karena di negara berkembang seperti Indonesia, tidak semua teknologi tersedia.
Sinta
Menurut wikipedia, teknologi pangan adalah suatu disiplin ilmu yang menerapkan ilmu pengetahuan tentang bahan pangan khususnya setelah panen (pascapanen) menggunakan teknologi yang tepat untuk memperoleh manfaat seoptimal mungkin sekaligus meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut. Tentu saja pendidikan ini di setiap negara berbeda-beda karena teknologi yang dipakai juga pastinya akan berbeda, maka pentingnya ada pertukaran pelajar agar dapat sama-sama belajar.