Apa yang dimaksud dengan istilah margin call dalam bisnis trading saham?

Trading forex memiliki risiko yang besar dan membutuhkan modal yang sangat besar pula untuk dapat melakukan trading di pasar forex. Sebagai contoh, pembukaan 1 lot membutuhkan jaminan sebesar 10,000 hingga 100,000 USD inilah yang disebut sebagai margin. Margin Call (MC) seringkali dianggap penyelamat karena ia adalah suatu sistem peringatan ketika ekuitas akun trading sudah tidak mencukupi nilai margin yang diperlukan untuk membuka posisi (margin requirement). Dapat dikatakan bahwa Margin Call adalah fasilitas broker dalam mengingatkan trader jika ekuitas akunnya sedang terancam oleh floating loss dari posisi trading terkini. Setahu saya ini juga dialami pada pasar saham dimana pasca kejatuhan pasar saham, perbankan di Australia pada tahun 2013 lalu banyak yang melakukan margin call pada para investor, contohnya dilakukan oleh Bendigo and Adelaide Bank.

Biasanya di pasar Forex ada istilah Margin Call yaitu ketika trader memutuskan untuk menutup posisi trading kita yang masih terbuka dalam kondisi loss (rugi). Berbeda halnya dengan Saham, kalau Anda trading (beli lalu jual) saham di perusahaan pialang saham, maka tidak menggunakan leverage, jadi tidak diperlukan jaminan atau margin jadi tak ada margin call.

oke makasih pak untuk informasinya.

Dalam "Saham" seharusnya tidak ada istilah Margin Call, karena biasanya Saham ditawarkan melalui broker dengan harga per lembar saham dalam jumlah pembelian minimum yang telah ditentukan (memang membutuhkan modal yang cukup besar). Ini adalah trading saham yang "tidak menggunakan leverage", jadi selama perusahaan beroperasi dengan lancar dan mendapat keuntungan, investor mendapat dividen. Namun jika anda ingin "bermain" saham yang lebih aktif dan menantang, silakan bermain saham dengan menggunakan sistem leverage, yang namanya Contract for Difference (CFD), ini aturan mainnya sama dengan Forex, jadi ada yang namanya Margin Call, yaitu Penutupan paksa posisi trading (yang sedang berlangsung) dikarenakan margin yang tersisa di akun investor tidak cukup untuk menahan posisi trading (rugi).

Saat kita melakukan pembelian saham, investor terlebih dahulu akan melakukan pembukaan rekening sekuritas baik melalui perbankan maupun broker. Saat akun sekuritas sudah jadi, investor akan diminta untuk melakukan penyetoran dana. Walaupun dana siap yang tersedia hanya sedikit, terkadang dari broker maupun lembaga sekuritas memberikan opsi kepada Anda untuk membeli saham lebih dari dana yang Anda miliki, inilah yang dikenal sebagai margin. Jika kita membeli saham menggunakan margin tersebut, tentunya ada dana yang masih harus kita tambahkan untuk transaksi yang dilakukan. Beberapa broker memberikan margin yang cukup besar kepada investor yang alhasil ketika secara tidak sadar investor membeli saham dalam jumlah besar dan tidak mampu menyediakan dana maka timbullah margin call. Penyelesaiannya pun beraneka ragam, bisa dengan memblokir akun Anda atau menjual paksa saham yang Anda miliki untuk melunasi kekurangan dana tersebut.

Biasanya saat memiliki rekening sekuritas kita perlu menyetorkan sejumlah dana agar dapat melakukan pembelian saham. Tetapi jika kita menyetorkan Rp 10 Juta, maka kita dapat membeli saham melebihi Rp 10 Juta, kelebihan ini yang disebut dengan margin. Bukan berarti dengan menggunakan margin, Anda bisa membeli saham tanpa harus membayar, melainkan Anda harus membayar kekurangan tersebut dalam waktu 2 hari. Konsekuensi nya jika tidak melakukan pembayaran, otomatis tidak bisa melakuan transaksi pembelian saham, bahkan bisa jadi pihak sekuritas akan menjadi sebagian saham yang Anda miliki secara paksa.

Berarti istilah margin call bukan berarti profit yang didapatkan oleh saya sebagai trader? Berapa banyak leverage atau margin yang diberikan oleh broker pada saya untuk dapat melakukan trading (pembelian saham) meskipun dana cash yang saya setorkan sudah habis? Apakah besarnya leverage sama untuk setiap broker?