Dasar-dasar dan mekanisme asuransi syariah

Simpelnya, mekanismenya begini: 1. peserta menyetorkan premi, 2. perusahaan asuransi menerima premi itu lalu dimasukkan ke dalam kumpulan dana peserta, 3. perusahaan menginvestasikan dana yang terkumpul pada investor dengan prinsip syariah, 4. investor melakukan investasi dan membagikan sebagian keuntungannya kepada perusahaan sesuai kesepakatan, 5. perusahaan asuransi menerima keuntungan tersebut dari investor yang dimasukkan ke dalam kumpulan dana peserta, kemudian barulah yang ke 6, perusahaan asuransi menyerahkan pembayaran klaim pada peserta yang tertimpa musibah / peserta yang habis masa kontraknya / peserta yang mengundurkan diri.

Asuransi syariah pada dasarnya sama dengan asuransi konvensional. Namun asuransi syariah dilakukan dengan dasar-dasar syariah agama islam. Mekanisme kerja dari asuransi syariah adalah adanya underwriting yang digunakan untuk mempertimbangkan resiko yang diajukan nasabah, memutuskan menerima atau menolak nasabah, menentukan syarat, dan mengenakan biaya upah. Selain itu, pengelolaan dana asuransi dilakukan dengan akad mudharabah, mudharabah musyarakah, dan akad wakalah bil ujrah.

Asas yang digunakan pada asuransi syariah berlandaskan ajaran Islam, mulai dari prinsip pengelolaan dana yang terbagi menjadi 2 yaitu dana tabarru (asas tolong menolong) dan dana Tijarah (keuntungan seluas-luasnya yang berpatokan pada bebas riba, bebas ketidakjelasaan dana dan bebas judi). Selain itu kepemilikan dana, pembagian profit, status resiko juga tidak luput dari ajaran Islam.

Ya benar, jika dilihat dari manfaatnya, asuransi syariah sama dengan asuransi konvensional, yakni sama-sama memberikan perlindungan dan ganti rugi. Namun perbedaan yang mendasar sih pada sistem pengelolaannya. Asuransi syariah dikelola berdasarkan syariat islam dan diawasil langsung oleh Dewan Pengawas Syariah.

Sebenarnya, mekanisme asuransi syariah sama dengan asuransi biasa. Namun asuransi syariah menggunakan akad tolong-menolong dalam mengelola dana nasabahnya. Selain itu, asuransi syariah menginvestasikan dana nasabahnya di tempat yang tidak melakukan riba. Selain itu, pengelolaan asuransi syariah diawasi langsung oleh DPS atau Dewan Pengawas Syariah.

Melihat dasar-dasar Asuransi syariah, sebenarnya mana yang lebih menguntungkan untuk peserta? Asuransi syariah atau Konvensional? Apakah hasil dari kedua Asuransi sangat berbeda jauh? sebenarnya siap segmen dari Asuransi berbasis syariah ini? Apakah hanya akan ditujukan pada kalangan-kalangan tertentu?

Pada dasarnya Asuransi Syariah merupakan Asuransi yang dapat dimiliki oleh siapa saja, tetapi pesertanya harus mengikuti konsep syariah yang menjadi dasar dari Asuransi syariah ini. Asuransi syariah adalah suatu langkah proteksi dimana para peserta saling menanggung resiko dengan menghibahkan sebagian maupun seluruh kontribusi melalui dana yang telah dikumpulkan.