Apa dampak psikologis dari orang yang suka berhutang atau yang suka meyepelekan hutang?
Teman-teman, kira-kira apa sih dampak psikologis seseorang yang biasanya ngutang atau kadang-kadang suka nyepelein utang? Makasih ya.
Bingung Soal Produk Keuangan?
Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.
Konsultasi Gratis
Sofyan
Halo, Mas Ananda. Menurus saya sih orang kayak gitu biasanya nggak mau berusaha. Soalnya kalau ada masalah keuangan, dia pasti bakal mikir “ah, gampang saya tinggal ngutang”. Orang kayak gitu biasanya juga suka gali tutup lobang kalau hutang ke teman-temannya. Kalau sampe nggak ada orang yang udah mau minjemin juga, biasanya bakal bikin kartu kredit atau KTA gitu. Kalau batas waktu pembayaran, dia bakal bikin kartu kredit lagi atau KTA lagi buat nutupin utangnya. Jadi, kayak lingkiaran setan gitu ya, Mas menurut saya. Sampe kadang-kadang orang begitu sering banget dikejar-kejar debt collector dan sampai ada yang paranoia kalau ketemu sama orang baru.
Nella
Berhutang memang mudah, namun dengan berhutang, anda memiliki tanggung jawab untuk membayar hutang tersebut. Terdapat beberapa orang yang sering menyepelekan dan memperlambat membayar hutangnya. Hal tersebut sangatlah berbahaya, pasalnya dengan begitu, jumlah hutang akan semakin besar karena terdapat denda dan bunga keterlambatan. Selain itu dengan mengabaikan hutang, anda akan dikejar-kejar pleh pihak penyedia hutang dan membuat anda stress.
Zahra
Dampak psikologisnya tergantung pada pribadi masing-masing, ada tipe orang yang ketika berutang menjadikannya bekerja lebih keras untuk melunasi utang yang dimiliki namun tidak sedikit yang menyepelekan dan justru membuatnya menjadi berani untuk berhutang karena merasa orang lain akan membantu kesulitan Anda.
Ms Joo
Melakukan pendanaan usaha atau pembelian aset melalui utang bukanlah hal yang buruk, karena terkadang kita punya uang tunai untuk membeli suatu aset, tetapi kita memilih untuk mengalokasikannya untuk dana darurat. Hal ini merupakan hal yang positif selama kita mengajukan pinjaman di lembaga yang legal dan tidak sembarangan membebankan bunga kepada peminjamnya. Selama kita bisa mengelola utang dan mengerti kemampuan bayar kita, tentunya mengajukan pinjaman tidak akan menjadi masalah, yang menjadi masalah ketika kita secara tidak sadar menumpuk hutang-hutang dan tidak mampu membayar cicilan angsuran per bulannya yang berakhir pada kredit yang macet.