Pengeluaran yang sehat untuk biaya perjalanan
Saya suka traveling bersama keluarga dan teman. Seringnya ke kota-kota di Indonesia dan sesekali Asia Tenggara. Selain dari tabungan yang saya lumpulkan setiap bulan, saya juga memakai sebagian uang bonus tahunan yang saya dapat dari kantor. Karena seringnya saya bepergian, saya mulai khawatir dengan kesehatan finansial saya. Saya mengeluarkan 30-40 persen dari seluruh uang saya untuk setiap perjalanan, beberapa kali setahun. Apakah itu angka yang sehat? Berapakah pengeluaran yang masih tergolong baik untuk biaya traveling?
Bingung Soal Produk Keuangan?
Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.
Konsultasi Gratis
Rizky Firmansyah
Budgeting setiap orang bergantung pada kenyamanan masing-masing, menurut saya. Jika Anda nyaman dengan sisa 60-70 persen sisa pendapatan Anda untuk biaya hidup, tabungan, dll itu sah-sah saja. Tapi saya memiliki beberapa acuan yang biasa saya gunakan untuk menentukan anggaran setiap traveling. Ini berguna untuk menjaga agar tidak ada pengeluaran berlebihan. Biaya transportasi saya tetapkan 25% (beli tiket jauh-jauh hari sebelumnya), biaya menginap sekitar 20%, biaya makan 15%, biaya tiket masuk wahana turis 15%, belanja oleh-oleh biasanya 15% tapi seringnya bisa lebih, kemudian terakhir biaya tak terduga 10%. Aturan ini tidak mutlak, saya pun hanya menjadika ini acuan, pada kenyataan kita bisa selalu membuat budget ini fleksibel. Semoga berguna.
Gita
Penggunaan 30%-40% cukup ideal namun jika bisa ditekan ke angka yang lebih rendah akan lebih baik, karena walaupun traveling baik untuk menyegarkan kepenatan pikiran, melakukannya selama beberapa kali dalam setahun dengan proporsi yang terbilang besar tersebut lama kelamaan akan berdampak pada kondisi finansial Anda. Apalagi jika tidak alokasi tabungan dan dana darurat, pastinya gaji akan terasa lewat saja tanpa ada hasil yang bisa dipetik. Sebaiknya Anda melakukan penghematan atau perampingan alokasi dana untuk traveling dan mulai membiasakan untuk menyisihkan ke dana tabungan dan dana darurat.
Fenisa
Sebaiknya untuk hiburan dan kesenangan dialokasikan maksimal 30% dari pendapatan tetap karena merupakan kebutuhan konsumtif. Anda sudah mulai harus memikirkan investasi, karena keadaan tidak menentu sehingg lebih baik sedia payung sebelum hujan. Dana darurat, dana pendidikan atau menikah, dana kesehatan hingga dana tak terduga juga harus mulai dipikirkan dan mulai dialokasikan.