Dana darurat khusus untuk biaya pengobatan atau asuransi
Untuk menutupi biaya perawatan orangtua yang sering bolak-balik ke rumah sakit untuk checkup rutin, saya menggunakan sebagian dari gaji saya sebagai pegawai swasta. Rencananya saya ingin memiliki pos khusus yang terpisah untuk budget kesehatan seperti ini. Bagusnya dengan membangun dana darurat untuk kesehatan atau dengan asuransi ya? Saya belum yakin plus minusnya. Mohon masukannya. Terima kasih.
Bingung Soal Produk Keuangan?
Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.
Konsultasi Gratis
Deni Candra
Untuk biaya yang berkaitan dengan kesehatan, menurut saya pribadi dana darurat dan asuransi itu sama perlunya. Yang membedakannya mungkin adalah urutannya: dana darurat dulu baru asuransi. Jadi dua-duanya penting dan kalau bisa usahakan untuk memiliki keduanya. Dana darurat dibangun untuk 2 fungsi yaitu sebagai dana cadangan dan biaya tak terduga. Di dalam biaya tak terduga ini termasuk juga biaya berobat. Peruntukkan dana darurat bisa saja dibagi-bagi lagi jadi ada dana terpisah untuk berobat misalnya. Anda bisa mengeluarkan dana tersebut lalu membangunnya lagi. Tapi dengan asuransi Anda punya perlindungan lebih. Ada perusahaan yang menjaminnya yaitu perusahaan asuransi. Mereka memastikan dengan premi yang Anda bayar rutin, Anda mendapatkan fasilitas terbaik dengan lancar sesuai polis. Sedangkan dengan dana darurat Anda memilih dan menjamin semua fasilitas berobat itu sendiri. Tentu dalam kasus ini asuransi lebih memungkinkan, bukan? Lagipula menyimpan dana darurat terlalu besar itu sebetulnya tidak disarankan. Biasanya cukup 6-12 kali pendapatan bulanan. Lebih dari itu, uang Anda memiliki risiko pengurangan nilai karena inflasi. Jadi kesimpulannya untuk kesehatan lebih baik pilih asuransi saja. Semoga berguna.
Syifa
Asuransi tidak bisa mengcover penyakit yang sudah ada sebelumnya, sehingga lebih baik untuk mengalokasikannya ke pos dana darurat misalnya 20% dari pendapatan tetap. Jika Anda bukan anak tunggal, bisa juga membuat rekening bersama saudara kandung lainnya dan mengumpulkan dana darurat untuk keperluan pengobatan orang tua Anda. Opsi asuransi kesehatan yang disediakan oleh pemerintah juga bisa menjadi pilihan dan bisa sedikit meringankan beban biaya pengecekan medis yang dibutuhkan.
Deden
Sebensarnya baik dana darurat atau asuransi kesehatan sama-sama memiliki keunggulan. Namun, jika anda menginginkan penggunaan yang luas, lebih baik menggunakan dana darurat. Pasalnya dana darurat dapat digunakan untuk biaya apapun yang tak terduga tanpa ada pengecualian. Sedangkan asuransi kesehata, biasanya hanya memberikan proteksi terhadap penyakit-penyakit tertentu.
Wirya Ahmad
Asuransi tidak menjamin pengobatan dari penyakit yang sudah ada pada pesertanya, namun Anda bisa memilih opsi BPJS yang tersedia bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan premi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. Disamping itu memiliki dana darurat bisa juga menjadi alternatif, idealnya dana darurat adalah 5-7 kali gaji, yang bisa Anda mulai dengan menyisihkan 10%-20% dari pendapatan tetap yang Anda miliki hingga tercapai target yang dirasa sesuai.