Pentingkah financial education di sekolah
Semakin terbukanya informasi, kaum muda saat ini semakin terpapar gaya hidup konsumerisme. Mereka kesulitan mengelola uang mereka sendiri, apalagi soal menabung dan investasi. Mereka hanya mengandalkan pendapatan yang mereka miliki selagi mereka produktif saja, tidak ingat bahwa akan tiba saatnya mereka tidak lagi di usia produktif. Sebenarnya pentingkah edukasi finansial di sekolah diberikan secara formal?
Bingung Soal Produk Keuangan?
Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.
Konsultasi Gratis
Danang
Edukasi keuangan dalam hal ini lebih tepat disebut literasi keuangan, perlu diajarkan di sekolah sejak dini, sama seperti kemampuan baca tulis, numerasi, dan sains. Ini karena fase pendidikan dasar adalah fase yang fundamental dalam pertumbuhan seorang anak. Perlu tercipta perilaku anak yang paham bagaimana mengatur uang pribadinya dengan efisien. Nantinya diharapkan ketika tumbuh dewasa anak akan jadi orang yang bijak dalam mengatur keuangan. Setelah dewasa anak akan mampu membuat keputusan yang bijak dalam hal keuangan. Anak juga akan mengerti pentingnya arti uang dan dapat menghargai proses meraihnya.
Fitra
Edukasi keuangan penting untuk diajarkan di sekolah, namun saat ini memang ruang lingkupnya tergolong hanya pengetahuan dasar saja dan tidak terlalu membantu bagi yang jurusannya bukan ekonomi. Anda sebagai orang tua bisa mulai mengajak anak untuk bergabung dalam aktivitas menabung dan berinvestasi ke produk-produk asuransi dengan mengenalkannya sejak dini dimana hal ini akan melatih pola dasar pengaturan keuangan yang jika dipertahankan akan semakin berkembang.
Ragil
Dewasa ini kebutuhan edukasi finansial memang penting, karena kaum milenial memang banyak yang lebih mementingkan gaya hidup dibandingkan berinvestasi. Namun sudah banyak juga kampus yang mengadakan seminar atau matakuliah terkait edukasi finansial ini, namun memang efeknya belum begitu terlihat apalagi sekarang lebih gencar dan beragam promosi yang ditawarkan merchant sehingga cukup menggoda bagi kaum muda dan mendorong mereka menjadi konsumtif.