Momen Lebaran seharusnya menjadi waktu penuh kebahagiaan, tetapi bagi sebagian orang, dana yang terbatas bisa menjadi tantangan. Pinjaman untuk menambah THR sering kali menjadi solusi agar perayaan tetap meriah tanpa mengganggu keuangan pribadi. Dengan berbagai kebutuhan seperti mudik, membeli oleh-oleh, hingga berbagi angpao, banyak orang mulai mencari cara untuk mendapatkan tambahan dana agar Lebaran bisa dirayakan dengan lebih tenang dan nyaman.

Tapi, bagaimana cara mendapatkan pinjaman yang aman dan sesuai dengan kebutuhan? MoneyDuck akan membahas berbagai hal penting yang perlu kamu ketahui sebelum mengajukan pinjaman, mulai dari kisaran THR yang dibutuhkan untuk mudik, pilihan pinjaman yang bisa kamu pertimbangkan, hingga cara mudah mengajukan pinjaman dengan bantuan ExpertDuck. Yuk, simak ulasan lengkapnya agar keuangan tetap aman dan Lebaran tetap meriah!

Apa Itu Pinjaman untuk Menambah THR?

Tunjangan Hari Raya (THR) adalah hak karyawan yang diberikan oleh perusahaan sebagai bentuk apresiasi menjelang hari raya. Namun, sering kali jumlah THR yang diterima belum cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Lebaran. Dari biaya mudik, membeli baju baru, hingga berbagi rezeki dengan keluarga, pengeluaran bisa membengkak melebihi perkiraan.

Untuk mengatasi kekurangan dana ini, pinjaman untuk menambah THR bisa menjadi solusi praktis. Jenis pinjaman ini biasanya berupa pinjaman tanpa agunan (KTA), pinjaman online, atau kredit dengan tenor pendek yang dapat membantu menutupi kebutuhan Lebaran tanpa harus mengorbankan tabungan utama. Jika dikelola dengan bijak, pinjaman ini dapat memberikan manfaat tanpa membebani keuangan setelah Lebaran berakhir.

Baca Juga: Gadai BPKB Tanpa Survey Cepat Cair, Ini Leasing Terbaik

Berapa Kisaran THR yang Dibutuhkan untuk Mudik?

Mudik menjadi salah satu tradisi penting bagi banyak orang di Indonesia saat Lebaran. Momen ini tidak hanya sekadar perjalanan pulang ke kampung halaman, tetapi juga menjadi ajang berkumpul bersama keluarga setelah sekian lama merantau. Namun, di balik kehangatan suasana Lebaran, ada satu hal yang harus diperhitungkan dengan matang: biaya mudik. Karena itu, penting untuk mengetahui kisaran THR yang dibutuhkan agar perjalanan mudik tetap nyaman tanpa mengganggu kondisi finansial setelah Lebaran.

Menentukan kisaran THR yang dibutuhkan untuk mudik tidak bisa dilakukan sembarangan. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi tujuan, jumlah anggota keluarga yang ikut, serta moda transportasi yang digunakan. Tanpa perhitungan yang baik, bisa saja THR yang diterima justru habis sebelum hari raya tiba.

1. Biaya Transportasi dan Akomodasi

Biaya transportasi adalah komponen terbesar dalam anggaran mudik. Jika kamu menggunakan transportasi umum seperti pesawat, kereta api, atau bus, harga tiket cenderung melonjak menjelang Lebaran. Tiket pesawat ke kota-kota besar seperti Medan, Makassar, atau Surabaya bisa naik dua hingga tiga kali lipat dibandingkan hari biasa. Sementara itu, tiket kereta dan bus juga mengalami peningkatan harga karena tingginya permintaan.

Jika kamu menggunakan kendaraan pribadi, ada biaya lain yang perlu dipertimbangkan, seperti bahan bakar, tol, dan servis kendaraan sebelum perjalanan. Pastikan untuk mengecek kondisi kendaraan agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Selain itu, jika perjalanan jauh memerlukan istirahat di tengah jalan, biaya akomodasi di hotel atau penginapan sementara juga perlu dimasukkan dalam perhitungan.

2. Pengeluaran Selama di Kampung Halaman

Setelah tiba di kampung halaman, pengeluaran tidak berhenti sampai di situ. Justru, banyak orang menghabiskan sebagian besar THR mereka saat berkumpul bersama keluarga. Momen silaturahmi sering kali diiringi dengan acara makan bersama, kunjungan ke rumah saudara, hingga rekreasi ke tempat wisata lokal. Semua ini tentu memerlukan biaya tambahan.

Selain itu, ada juga tradisi berbagi angpao atau uang saku kepada keponakan dan sanak saudara. Jika tidak diperhitungkan sejak awal, bisa saja pengeluaran ini membengkak dan mengganggu stabilitas keuangan setelah Lebaran. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membuat daftar anggaran dan menetapkan batas pengeluaran agar THR bisa digunakan dengan bijak.

Rekomendasi Pinjaman untuk Menambah THR Lebaran

Jika setelah perhitungan masih ada kekurangan dana, ada beberapa jenis pinjaman yang bisa kamu pertimbangkan. Memilih jenis pinjaman yang tepat akan membantu kamu mengelola keuangan dengan lebih baik dan tetap bisa merayakan Lebaran dengan nyaman.

MOFI Jaminan BPKB Mobil

Berikut adalah penjelasan mengenai produk MOFI Jaminan BPKB Mobil, sebuah layanan pembiayaan yang memungkinkan kamu memperoleh pinjaman dengan menjaminkan BPKB kendaraan roda empat. Program ini memberikan solusi keuangan bagi individu yang membutuhkan dana tambahan dengan persyaratan yang relatif fleksibel. Berikut rincian lengkapnya:

1. Dokumen Wajib untuk Pengajuan

Untuk mengajukan pinjaman dengan jaminan BPKB mobil, pemohon wajib menyiapkan dokumen-dokumen berikut:

• KTP pemohon beserta pasangan (jika sudah menikah).

• Kartu Keluarga (KK) sebagai bukti hubungan keluarga.

• Bukti tempat tinggal, seperti rekening listrik atau Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

• Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kendaraan yang akan dijaminkan.

• Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) beserta faktur pajaknya.

• Slip gaji atau bukti usaha selama tiga bulan terakhir.

• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk keperluan administrasi.

MNC Finance Jaminan Sertifikat Rumah

Berikut adalah penjelasan mengenai produk MNC Finance Jaminan Sertifikat Rumah, sebuah layanan pembiayaan yang memungkinkan kamu mendapatkan pinjaman dengan menjaminkan sertifikat rumah. Program ini menjadi solusi keuangan bagi individu yang membutuhkan dana tambahan dengan jaminan properti. Dengan persyaratan yang relatif jelas dan fleksibel, layanan ini dapat membantu kamu dalam memenuhi berbagai kebutuhan finansial. Berikut adalah detail mengenai dokumen yang dibutuhkan dan persyaratan pengajuan:

1. Dokumen Wajib untuk Pengajuan

Agar pengajuan dapat diproses, pemohon wajib menyediakan beberapa dokumen penting sebagai berikut:

• KTP pemohon dan pasangan (jika sudah menikah).

• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai dokumen perpajakan yang diperlukan.

• Kartu Keluarga (KK) untuk menunjukkan hubungan keluarga.

• Buku nikah atau akta nikah sebagai bukti status pernikahan pemohon.

2. Syarat agar Pengajuan Dapat Disetujui

Untuk memastikan kelayakan pengajuan, pemohon harus memenuhi beberapa ketentuan berikut:

• Memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebagai bukti legalitas properti yang dijaminkan.

• Memiliki surat keterangan usaha bagi yang memiliki bisnis, seperti SIUP, TDP, dan NPWP perusahaan.

• Dokumen kepemilikan properti yang dijaminkan, seperti Sertifikat Hak Milik (SHM), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbaru dengan nama pemohon yang sesuai dengan sertifikat properti.

• Bagi pemohon yang berstatus wiraswasta, wajib melampirkan akta pendirian usaha atau dokumen perubahan akta terakhir.

• Usia minimum pemohon adalah 21 tahun saat pengajuan kredit.

• Untuk karyawan, usia maksimal pada saat jatuh tempo kredit adalah 55 tahun.

• Bagi pengusaha dan profesional, usia maksimal pada saat jatuh tempo kredit adalah 70 tahun.

• Jika pemohon memiliki usaha, wajib melampirkan dokumen tambahan seperti surat perintah kerja, invoice, atau bukti penjualan.

• Slip gaji minimal 3 bulan terakhir harus disertakan bagi pemohon yang berstatus karyawan.

• Rekening tabungan minimal 6 bulan terakhir juga menjadi salah satu syarat wajib.

• Bagi pemohon karyawan, harus melampirkan surat keterangan kerja.

• Jika rumah yang dijadikan jaminan berada di dalam gang, masih dapat diproses dengan syarat bahwa jaminan dapat diakses oleh kendaraan roda empat (minimal satu mobil dapat masuk).

• Takeover kredit dari lembaga lain dapat dilakukan, dengan syarat pemohon memiliki riwayat pembayaran yang baik dan termasuk dalam kategori kredit kol 1.

• Maksimal tenor kredit adalah 10 tahun, sehingga pinjaman dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial pemohon.

• Jika sertifikat rumah atas nama orang tua, pengajuan masih bisa diproses, dengan syarat orang tua masih hidup dan dapat memberikan tanda tangan serta pengesahan dokumen lainnya.

• Wilayah yang dapat mengakses layanan ini meliputi beberapa kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Palembang, dan Medan.

Buana Finance Jaminan BPKB Mobil

Berikut adalah penjelasan mengenai produk Buana Finance Jaminan BPKB Mobil, sebuah layanan pembiayaan yang memungkinkan Anda mendapatkan pinjaman dengan menjaminkan BPKB mobil. Program ini dirancang untuk membantu individu yang membutuhkan tambahan dana dengan proses yang relatif mudah dan persyaratan yang jelas. Dengan adanya fleksibilitas dalam jenis kendaraan yang dapat dijaminkan, layanan ini menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin memanfaatkan aset kendaraan untuk kebutuhan finansial. Berikut adalah detail dokumen yang dibutuhkan serta syarat pengajuan:

1. Dokumen Wajib untuk Pengajuan

Untuk dapat mengajukan pembiayaan, pemohon wajib melengkapi dokumen berikut:

• KTP nasabah dan pasangan, jika sudah menikah.

• Kartu Keluarga (KK) sebagai bukti hubungan keluarga.

• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai dokumen pajak yang diperlukan.

• PPB atau bukti rekening listrik sebagai bukti tempat tinggal pemohon.

• Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) kendaraan yang dijaminkan.

• Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sebagai jaminan utama.

• Faktur pembelian kendaraan sebagai bukti kepemilikan resmi.

Baca Juga: Pinjaman Online Jaminan BPKB Cepat Cair dan Bunga Rendah

Pengajuan Pinjaman Apa Pun Makin Mudah dengan Adanya ExpertDuck!

ExpertDuck hadir untuk membantu kamu dalam memahami pilihan pinjaman yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan tim ahli keuangan yang berpengalaman, kamu bisa mendapatkan rekomendasi terbaik berdasarkan kondisi finansialmu. Tidak hanya itu, ExpertDuck juga bisa membantumu dalam mengajukan pinjaman dengan proses yang lebih mudah dan cepat. Tekan layanan Tanya Simulasi sekarang juga!