Tren investasi terutama cryptocurrency nampaknya masih belum berakhir. Banyak orang yang mulai terjun ke dunia cryptocurrency untuk mendapatkan keuntungan. Tahukah kamu, bahwa selain investasi atau trading cryptocurrency, ternyata kamu bisa mendapatkan keuntungan di dunia crypto dengan cara lain lho! Apakah kamu sudah tahu apa cara yang dimaksud? Ya, betul sekali, staking. Bagi pemula mungkin akan bertanya-tanya tentang apa itu staking.
Staking adalah cara yang digunakan oleh banyak investor untuk bisa menggandakan aset yang dia miliki. Dengan staking, investor bisa mendapatkan passive income. Besar keuntungan yang akan didapat berbeda-beda, tergantung besaran bunga yang diterapkan platform staking yang kamu gunakan. Untuk mengetahui lebih lanjutan mengenai staking, yuk simak ulasan yang akan diberikan MoneyDuck berikut ini!
Apa Itu Staking?
Staking merupakan salah satu fasilitas yang bisa digunakan oleh investor crypto, biasanya dilakukan oleh investor dengan rencana investasi jangka panjang. Melalui staking, investor diartikan telah memvalidasi transaksi di sistem blockchain. Dengan begitu, investor wajib mengunci jumlah aset crypto yang akan di-staking selama waktu yang telah disepakati, biasanya bulanan hingga satu tahun. Selama waktu tersebut, aset yang telah dikunci tidak bisa digunakan untuk transaksi lain. Barulah ketika waktu staking habis, maka investor akan menerima jumlah aset sebelumnya ditambah bunga yang ditawarkan.
Lebih mudahnya untuk menjelaskan apa itu staking adalah diibaratkan mirip dengan kamu melakukan deposito. Bedanya, di sini kamu menggunakan aset crypto bukan menggunakan Rupiah. Kemudian, kamu akan mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang diberikan. Biasanya semakin lama kamu mengunci aset crypto, maka suku bunga yang ditawarkan akan semakin tinggi, sehingga kamu akan semakin untung.
Bagaimana Cara Kerja Staking dalam Kripto?
Kamu mungkin masih bingung tentang bagaimana cara melakukan staking dan bagaimana alur yang perlu kamu ikuti. Sebenarnya, cara kerjanya cukup mudah dan alurnya juga sedikit. Kamu hanya perlu mengikuti alur yang telah dirangkum oleh MoneyDuck berikut ini! Mulai dari melakukan riset hingga jenis-jenis staking yang bisa kamu gunakan.
1. Lakukan Riset Staking
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah melakukan riset staking. Sebenarnya, saat ini kamu juga bisa dikategorikan sedang melakukan riset karena sedang mencari tahu tentang apa itu staking. Selain itu, kamu juga perlu melakukan riset staking lainnya seperti aset crypto mana saja yang bisa di staking, platform staking yang menawarkan suku bunga tertinggi, cara kerja staking yang akan kamu gunakan, hingga tips-tips sukses staking.
2. Pilih Aset Kripto
Telah disebutkan sebelumnya bahwa tidak semua aset kripto bisa di-staking karena cryptocurrency perlu menggunakan mekanisme proof-of-stake. Jadi, kamu harus pintar-pintar untuk memilih aset kripto. Beberapa contoh aset yang bisa distaking, yaitu Ethereum, Cardano, Solana, Polkadot, Raca, dan lainnya.
Jika kamu ingin lebih main aman saat staking, maka pilihlah aset kripto yang stabil atau perubahan harganya tidak drastis. Karena akan percuma jika jumlah aset crypto bertambah karena staking, namun nilai aset tersebut turun drastis. Kamu juga bisa memilih aset kripto dengan project yang jelas, sehingga kemungkinan nilainya naik akan semakin besar.
Baca Juga: Cara Menggunakan Crypto Miner di Android
3. Lakukan Deposit Investasi
Jika kamu tidak mempunyai aset, maka kamu tidak bisa melakukan staking. Jadi langkah selanjutnya adalah kamu perlu melakukan deposit ke tempat staking yang kamu pilih, bisa berupa exchange crypto atau melalui platform DeFi. Contoh platform yang bisa digunakan, yaitu Triv, Tokocrypto, Indodax dan lainnya. Pastikan platform tersebut sudah resmi berizin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Lalu, apa itu deposit staking? Cara melakukan deposit cukup gampang. Kamu tentukan jumlah aset yang memenuhi ketentuan platform yang dipilih, lalu tentukan juga lama staking. Nantinya akan muncul suku bunga yang akan kamu dapatkan, lalu pilih untuk memulai staking.
4. Pilih Cara Kerja Staking
Saat akan staking, kamu bisa nih memilih jenis staking mana yang akan digunakan. Kamu juga bisa menggunakannya bergantian, jika ingin membandingkan setiap jenisnya. Jenis staking crypto terbagi menjadi empat pilihan, yaitu solo staking, staking exchange, soft staking, dan platform staking DeFi. Lebih jelasnya, yuk simak penjelasan di bawah ini.
1. Apa Itu Solo Staking?
Solo staking dikenal sebagai cara staking yang sulit karena proses staking dilakukan sendiri. Kamu bisa memanfaatkan dompet kripto personalmu untuk melakukan crypto staking. Caranya, kamu hanya perlu mengunci aset kripto dalam jangka waktu tertentu. Lalu, bagaimana jika kamu memindahkan aset sebelum waktu berakhir? Maka, kamu tidak bisa menerima manfaat dari staking tersebut atau keuntungan akan hilang begitu saja.
2. Apa Itu Staking Exchange?
Kamu juga perlu tahu apa itu staking exchange. Staking exchange merupakan cara staking dengan menggunakan platform exchange sebagai media perantara. Jenis ini paling sering digunakan oleh investor kripto karena dianggap lebih mudah dan simpel. Pada platform ini, kamu bisa melakukan staking terhadap aset kripto yang telah terdaftar di platform tersebut menggunakan sistem algoritma konsensus proof-of-stake.
3. Soft Staking
Beda halnya dengan solo staking dan staking exchange, soft staking merupakan sarana yang memang dibuat hanya untuk orang-orang dengan rencana staking. Kamu tidak bisa melakukan trading di sarana ini. Sayangnya, platform-platform ini akan menerapkan beberapa persen dari keuntungan staking sang pengguna. Hal ini disebut dengan biaya transaksi staking.
4. Gunakan Platform Staking DeFi
Apa itu staking DeFi? Jadi, staking DeFi merupakan staking yang dilakukan pada ekosistem DeFi (decentralized finance). DeFi sendiri merupakan bermacam aplikasi keuangan kripto yang berada pada sistem blockchain Ethereum. Aplikasi keuangan yang ada bertindak layaknya jasa keuangan konvensional dengan layanan pinjam meminjam aset kripto. Pengguna akan mengunci aset di DeFi, kemudian akan disalurkan melalui layanan kredit. Nantinya, kamu akan mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang diterapkan.
Cara Hitung Penghasilan Staking
Sebenarnya, sampai saat ini belum ada yang tahu pasti tentang bagaimana menghitung keuntungan atau penghasilan staking secara pasti karena setiap jaringan blockchain mempunyai cara yang berbeda-beda saat mengkalkulasikan reward staking. Namun, ada beberapa indikator penting untuk bisa mengira-ngira hasil yang akan kamu dapatkan. Indikator-indikator tersebut di antaranya jumlah aset yang digunakan untuk staking, berapa lama staking dilakukan, jumlah total staking pada jaringan blockchain dan tingkat inflasi.
Pada beberapa jaringan blockchain, keuntungan akan diberikan dengan jumlah persentase bunga yang tetap. Biasanya platform yang digunakan akan menampilkan berapa besaran bunga yang akan diberikan. Beberapa platform bahkan sering mengadakan event staking dengan bunga berlipat ganda, contohnya saat RACA listing di Bybit dan pihak Bybit mengadakan event 999% suku bunga untuk staking RACA, namun pastinya event tersebut sangat terbatas.
Nah, setelah kamu lebih memahami apa itu staking, berikut cara sederhana untuk menghitung penghasilan staking agar kamu dapat cuan. Caranya dengan menjumlahkan aset kripto yang dipakai untuk staking dengan jumlah suku bunga dari aset kripto yang digunakan tadi. Biasanya, semakin lama waktu staking, maka keuntungan semakin tinggi.
Baca Juga: Cara Menambang Bitcoin Menggunakan Laptop dengan Mudah
Apakah Staking Kripto Menguntungkan?
Selain apa itu staking, kamu juga perlu tahu apakah staking itu menguntungkan untuk dilakukan atau malah sebaliknya. Jika kita hanya melihat jumlah aset kripto tanpa memandang fluktuasi harga aset tersebut, maka staking sangat menguntungkan. Bagaimana tidak, kamu hanya berdiam diri saja jumlah asetmu akan bertambah. Berikut adalah 3 alasan mengapa staking menguntungkan dan wajib kamu coba.
1. Proses Staking Mudah
Telah dijelaskan pada bagian-bagian sebelumnya bahwa proses staking itu sederhana dan termasuk mudah. Prosesnya seperti deposit di bank, bedanya staking hanya bisa dilakukan secara online dan menggunakan aset kripto. Hal pertama yang kamu lakukan adalah mengisi dompet kripto sesuai aset yang ingin digunakan untuk staking. Selanjutnya, tentukan jumlah aset yang akan di staking dan berapa lama waktu staking. Setelah itu, kamu hanya perlu menunggu sampai waktu staking berakhir dan akan mendapatkan asetmu kembali ditambah dengan bunganya. Mudah, kan?
2. Minim Risiko
Kegiatan staking dianggap paling minim risiko dibandingkan kegiatan transaksi kripto lainnya, seperti trading atau mining. Dengan modal yang kecil pun, kamu sudah bisa melakukan staking. Lalu, kenapa staking dianggap minim risiko? Karena bagaimanapun keadaannya, kamu akan menerima keuntungan sebesar bunga yang dijanjikan, jadi jumlah asetmu sudah pasti akan bertambah, tidak mungkin akan berkurang.
3. Fleksibel
Keuntungan lain dari staking, yaitu fleksibel. Kegiatan ini bisa dilakukan kapan pun, berapa pun, dan di mana pun. Misalnya, kamu bisa melakukan staking saat baru menerima gaji meskipun itu pada dini hari. Kamu juga bisa melakukannya di mana pun kamu berada dan platform mana yang akan digunakan. Tidak ada aturan ketat dalam melakukan staking sehingga investor bisa lebih nyaman. Meski begitu, kegiatan staking dijamin akan tetap aman.
Pilih Investasi Kripto Terbaik di Sini
Memelajari tentang apa itu staking harusnya bisa membuat kamu tertarik melakukannya karena keuntungan yang ditawarkan begitu menarik. Kegiatan staking juga sangat populer dan digemari akhir-akhir ini. Bagi kamu yang masih bingung tentang cara melakukan staking kripto, maka bisa klik tombol Konsultasi Gratis di bawah agar terhubung dengan Expert MoneyDuck yang nantinya akan mengarahkan atau membimbing kamu dalam kegiatan staking. Kamu juga bisa bertanya seputar keuangan lainnya kepada mereka dan membeli produk keuangan hanya di MoneyDuck.
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!