Pinjaman mata uang kripto merupakan salah satu alternatif cara investasi kripto. Cara ini bisa kamu gunakan untuk menambah keuntungan. Ketika pasar stagnan, pemegang koin kripto seperti Bitcoin, Ethereum, atau Cardano bisa mengalami kesulitan, terutama ketika mereka sedang membutuhkan dana cepat.
Kamu yang belum memiliki cryptocurrency juga bisa memanfaatkan pinjaman kripto ini lho. Kamu bisa meminjam sejumlah koin kripto dengan mengagunkan mata uang fiat. Setelah beberapa waktu tertentu sesuai kesepakatan, kamu harus mengembalikan koin yang dipinjam dan membayar bunga yang sudah disepakati.
Dengan adanya pinjaman kripto atau crypto lending ini akan menguntungkan kedua belah pihak, baik peminjam maupun pemberi pinjaman. Peminjam bisa mendapatkan koin kripto yang bisa digunakan untuk investasi atau kebutuhan lain. Sedangkan pemberi pinjaman mendapat keuntungan berupa bunga. Mau tahu cara kerja meminjam cryptocurrency. Simak artikel MoneyDuck di bawah ini agar kamu bisa memaksimalkan keberadaan koin kripto.
Mengenal Crypto Lending
Sebelum kamu mengetahui cara kerja meminjam cryptocurrency, kami akan menjelaskan apa itu crypto lending. Pada dasarnya crypto lending hampir sama dengan meminjam uang di bank. Yang membedakan adalah bentuk pinjaman serta mekanisme pinjaman. Jika kamu meminjam uang di bank, pihak bank akan memeriksa profil risiko kamu sebagai peminjam dan menentukan apakah kamu masuk kriteria atau tidak. Nah, cara kerja meminjam cryptocurrency tidak memerlukan profil risiko. Kamu hanya perlu menyediakan aset kripto untuk dijaminkan.
Sebagai peminjam yang membutuhkan dana, kamu bisa mengagunkan aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum dan lainnya untuk mendapatkan mata uang fiat, atau stablecoin. Mata uang fiat adalah mata uang yang tidak memiliki nilai intrinsik namun bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Contoh dari uang fiat adalah uang kertas yang digunakan sehari-hari. Sedangkan stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang memberikan harga stabil seperti uang fiat.
Jangka waktu pinjaman kripto relatif lebih singkat dibanding pinjaman bank. Hal ini guna menjaga nilai kripto peminjam dan pemberi pinjaman. Karena nilai kripto yang fluktuatif sangat berisiko bagi kedua belah pihak. Suku bunga pinjaman kripto tergantung jumlah dan platform pinjamannya. Beberapa platform menawarkan suku bunga berjalan dan suku bunga tetap. Suku bunga berjalan artinya suku bunga tergantung pada pergerakan harga pasar. Nilainya bisa naik dan turun tanpa pemberitahuan. Sedangkan suku bunga tetap dibebankan konstan selama periode pinjaman, tidak peduli harga pasar yang fluktuatif.
Baca Juga: Cara Main Bitcoin buat Pemula dan 3 Keuntungan Bitcoin
Keuntungan Meminjam Cryptocurrency di Crypto Lending
Sebagai salah satu alternatif cara berinvestasi kripto, crypto lending memiliki banyak manfaat. Tidak hanya bagi peminjam tapi juga bagi para peminjam. Salah satu keuntungan crypto lending adalah adanya kemudahan akses pengajuan pinjaman. Cara kerja meminjam cryptocurrency juga mudah. Adapun keuntungan lainnya sebagai berikut:
1. Proses Pinjaman Mudah
Salah satu keuntungan meminjam cryptocurrency adalah prosesnya yang mudah. Berbeda dengan pinjaman di bank yang mengharuskan peminjam memenuhi kriteria tertentu untuk bisa disetujui. Dengan meminjam cryptocurrency kamu tidak harus memenuhi syarat tertentu, tapi cukup memiliki aset kripto untuk diagunkan.
Ini sangat berguna bagi para peminjam yang tidak memiliki riwayat keuangan atau investor yang tidak memiliki rekening tabungan. Atau para pengusaha yang mengalami kesulitan saat mengajukan kredit karena pendapatannya yang tidak tetap.
Proses administrasi pinjaman kripto juga mudah dan cepat dibanding pinjaman konvensional. Jika pinjaman dari bank membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk proses pengajuan sampai dana cair. Sedangkan pinjaman kripto sangat sebentar. Dana akan cair setelah beberapa jam pengajuan pinjaman disetujui.
2. Proses Pelunasan Relatif Fleksibel
Berbeda dengan pinjaman bank dan tabungan deposito yang memiliki jangka waktu tertentu, cara kerja meminjam cryptocurrency memberikan fleksibilitas untuk para peminjam melakukan lending dan borrowing. Proses peminjaman bisa dilakukan kapan saja, begitupun dengan pengembaliannya.
Saat pelunasan, peminjam diharuskan membayar bunganya terlebih dahulu, kemudian pokoknya. Peminjam tidak diharuskan melunasi utang pokok dalam satu kali waktu. Jika peminjam membayar lunas pinjaman lebih cepat, peminjam tidak akan dikenakan denda pelunasan lebih awal.
3. Pinjaman Crypto Tanpa Jaminan
Pinjaman crypto juga tidak memerlukan jaminan aset fisik. Tidak seperti pinjaman di bank yang membutuhkan aset fisik untuk dijaminkan, seperti rumah atau benda berharga lainnya. Cara kerja meminjam cryptocurrency hanya memerlukan uang kripto sebagai agunan. Sebelum mengajukan pinjaman, pelajari dulu berapa persen jaminan uang kripto yang ditentukan oleh platform cryptocurrency lending pilihanmu, ya.
Baca Juga: Cara Daftar Indodax dan Aktivasi Lewat Aplikasi buat Pemula
Cara Kerja Meminjam Cryptocurrency
Cara kerja meminjam cryptocurrency sangatlah mudah. Boleh dibilang prosesnya yang termudah dibanding jenis pinjaman lain. Tanpa ada persyaratan yang berat dan tidak ada aset fisik yang dijaminkan. Kamu cukup menjaminkan cryptocurrency kamu seperti Bitcoin atau Ethereum. Sebagai gantinya, peminjam akan mendapatkan kredit berupa uang fiat atau stablecoin. Kredit ini digunakan untuk berjaga-jaga jika peminjam tidak dapat melunasi utangnya atau nilai jaminan yang turun drastis.
Pinjaman cryptocurrency juga bisa berlaku kebalikan. Peminjam bisa menjaminkan uang fiat mereka untuk mendapatkan cryptocurrency. Pihak platform cryptocurrency lending dan peminjam akan bersama-sama memutuskan besaran bunga yang harus dibayarkan peminjam, berikut dengan jangka waktu dan mekanismenya.
Sebagai ilustrasi cara kerja meminjam cryptocurrency agar kamu semakin mudah memahaminya, misalnya kamu memiliki 1 BTC (Bitcoin) dan yakin harga BTC akan naik dalam beberapa bulan ke depan sehingga tidak berniat untuk menjualnya. Namun, kamu mendadak membutuhkan uang untuk keperluan tertentu. Kamu bisa mengajukan pinjaman ke platform cryptocurrency lending untuk mendapatkan uang fiat dengan menjaminkan 1 BTC tersebut.
Jenis Platform Meminjam Cryptocurrency
Cara kerja meminjam cryptocurrency dibedakan atas dua jenis platform. Yang pertama adalah pinjaman di bursa sentralisasi (CeFi). Jenis kedua adalah pinjaman di bursa desentralisasi (DeFi). Masing-masing platform memiliki cara kerja yang berbeda. Sebelum kamu memutuskan untuk meminjam cryptocurrency, ketahui dulu perbedaannya berikut ini agar kamu bisa memilih secara tepat.
1. Pinjaman Crypto di Bursa Sentralisasi (CeFi)
Opsi pertama cara kerja meminjam cryptocurrency adalah dengan menggunakan platform pinjaman crypto di Bursa Sentralisasi (CeFi). Peminjam harus mendaftarkan akun di platform crypto lending pilihannya. Platform ini menggunakan prosedur KYC (Knowing Your Customer). Tujuan penggunaan KYC ini adalah untuk memberikan rasa aman kepada para investornya. Selain itu prosedur KYC juga dapat mencegah terjadinya penipuan dan pencucian uang.
Platform yang bekerja di bursa sentralisasi biasanya menggunakan protokol yang memastikan agunanan kamu aman. Sebagian dari mereka mengasuransikan aset digital mereka atau menyimpannya dalam penyimpanan kustodi mereka di penyimpanan dingin.
Pinjaman crypto di bursa terpusat akan mencatatkan transaksi di blockchain. Sehingga semua transaksi menjadi transparan, bisa dilihat semua orang. Akan ada banyak dokumen yang diperlukan untuk mendaftar pinjaman crypto di bursa sentralisasi ini. Namun, itu bukan menjadi masalah mengingat CeFi menawarkan tingkat keamanan serta regulasi yang jelas bagi para peminjam.
2. Pinjaman Cryptodi Bursa Desentralisasi (DeFi)
Selain bursa terpusat, ada juga bursa yang tidak terpusat atau yang disebut pinjaman crypto di Bursa Desentralisasi (DeFi). Jenis platform ini sama sekali tidak memiliki regulator atau pihak ketiga. Cara kerja meminjam cryptocurrency menggunakan platform ini sama-sama mencatat semua transaksinya di blockchain, sehingga siapapun bisa melihat dan sangat transparan. Tidak ada transaksi yang bisa disembunyikan di blockchain.
Berbeda dengan Cefi, DeFi ini tidak menggunakan sistem KYC sehingga peminjam tidak perlu membuat akun terlebih dahulu. Dengan menggunakan DeFi, proses pengajuan pinjaman akan lebih cepat karena tidak memerlukan dokumen atau syarat tertentu.
Peminjam cukup menyiapkan aset kripto atau mata uang fiat yang akan dijaminkan ke dompet tertentu. Dompet koin ini harus mendukung pinjaman kripto, ya. Tidak ada dokumen khusus yang harus disiapkan untuk melakukan pinjaman. Salah satu kekurangan DeFi adalah tingkat suku bunga yang mudah memudar. Tentu saja hal ini karena tidak ada regulator yang menjadi penengah antara peminjam dan pemberi pinjaman.
Baca Juga: Apa Itu Airdrop Crypto dan Bocoran Cara Dapat Crypto Gratis
Cara Bayar dan Risiko Pinjaman Cryptocurrency
Setelah mengetahui cara kerja meminjam cryptocurrency, lalu bagaimana dengan membayar kembali pinjaman koin kripto? Caranya sangat mudah. Kamu cukup membayar kembali pinjaman di halaman pesanan di platform cryptocurrency lending yang kamu gunakan. Pelunasan pinjaman cryptocurrency dibayarkan setelah membayar bunganya. Jadi kamu harus membayar bunga sebelum membayar pokok utang. Kamu juga tidak akan dikenakan biaya pelunasan lebih awal.
Selain mengetahui cara kerja pinjaman cryptocurrency hingga cara membayarnya, kamu mungkin tertarik untuk mengajukan pinjaman cryptocurrency. Agar kamu bisa bertransaksi dengan aman dan cerdas, yuk ketahui juga risiko dari pinjaman cryptocurrency. Ya, meski memiliki banyak keuntungan, pinjaman cryptocurrency juga memiliki risiko. Jadi, kamu harus tahu risikonya agar bisa melakukan tindakan preventif dan waspada.
1. Ancaman Peretasan Platform
Peretasan platform adalah risiko yang paling sering dikhawatirkan. Hal ini karena semua yang berbau digital biasanya memiliki titik lemah yang masih bisa diretas. Untuk mencegah risiko ini, pilihlah platform terpercaya yang sudah terbukti keamanannya. Pelajari izin operasinya agar aktivitas transaksi kamu dilindungi hukum.
2. Rendahnya Likuiditas
Kelemahan kedua dari pinjaman cryptocurrency ini adalah rendahnya likuiditas. Hal ini bisa menjadi risiko jika peminjam gagal bayar pinjaman, sehingga aset yang diagunkan harus dilikuidasi. Setiap likuidasi yang terjadi disertai biaya likuidasi, rata-rata biaya tersebut sebesar 2%.
3. Rasio Loan-to-Value
Risiko rasio loan to value akan terjadi jika dua koin yang diagunkan berbeda. Jika dua koin ini berbeda maka nilai LTV pun akan berbeda.
Baca Juga: Aplikasi Trading Crypto Terbaik di Indonesia dan Fee Murah
Apakah Kamu Butuh Meminjam Cryptocurrency?
Nah, setelah mengetahui cara kerja meminjam cryptocurrency apakah kamu tertarik? Ada banyak manfaat jika kamu melakukan pinjaman cryptocurrency jika kamu melakukannya dengan cermat dan tepat. Jika kamu masih bingung mengenai transaksi cryptocurrency, kamu bisa berkonsultasi dengan Expert MoneyDuck. Caranya gampang sekali, tinggal klik tombol Konsultasi Gratis di bawah agar terhubung dengan Expert pilihanmu.
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!