Bos kripto Terra Luna, Do Kwon, menjadi buronan kepolisian Korea Selatan. Bagaimana nasib kripto Luna? Kejayaan Luna tampaknya semakin runtuh setelah sempat menjadi salah satu kripto terbesar pada 2021. Kripto Luna menjadi stable coin yang diburu trader. 1 koin terra luna setara Rp1 jutaan dan digadang-gadang sebagai pesaing USDT karena nilainya yang tetap stabil. Namun, sejak Mei silam, nilai Luna mendadak merosot tajam. Nah, ini awal mula kehancuran Do Kwon yang berujung pada keputusan kepolisian untuk menangkapnya.
Apakah koin ini termasuk ke dalam penipuan karena harga yang turun sangat fantastis, dari jutaan rupiah hingga pernah di bawah Rp1? Ketika harga Luna terjun bebas, Do Kwon sebagai pendiri Terra Luna berusaha menenangkan para investor dan berjanji akan mengembalikan nilai Terra Luna seperti sedia kala. Penasaran apa yang terjadi dengan kripto Luna dan Do Kwon? MoneyDuck akan jelaskan apa itu Terra Luna dan bagaimana nasibnya saat ini.
Apa itu Kripto Terra Luna?
Kripto Terra Luna merupakan koin kripto yang diciptakan guna memiliki nilai yang setara dengan mata uang fiat. Terra Luna sempat menduduki 10 besar sebagai aset kripto terbesar di dunia. Koin ini didirikan tahun 2018, jadi belum terlalu lama. Kripto Luna masuk ke dalam stable coin, namun berbeda dengan USDT dan USDC. Terra Luna tidak didukung oleh dolar Amerika Serikat, won Korea, atau mata uang fiat lainnya. Oleh sebab itu, Terra Luna mengeluarkan stablecoin algoritmik yang dijamin oleh Terra, yaitu Luna.
Baca Juga: Pajak Kripto Resmi Berlaku 1 Mei, Ini Cara Hitung Pajaknya
Siapa Bos Terra Luna?
Terra Luna didirikan oleh Do Kwon dan Daniel Shin di Korea Selatan. Namun, orang-orang lebih mengenal bahwa bos Terra Luna adalah Do Kwon. Do Kwon adalah lulusan Ilmu Komputer dari Stanford University (2010-2015). Setelah menyelesaikan pendidikannya, dia merintis perusahaan telekomunikasi Anyfi di tahun 2017. Tahun 2018, barulah Do Kwon dan Daniel Shin mendirikan Terra Luna. Projek tersebut membuat Do Kwon masuk ke dalam daftar 30 Under 30 Forbes Asia di tahun 2019 karena ia berhasil menarik 40 juta pengguna untuk bertransaksi menggunakan Luna.
Masa Kejayaan Kripto Luna
Sejak didirikan tahun 2018, Terra Luna dinilai mencapai kejayaannya pada tahun 2021. Pada Rabu, 22 Desember 2021, Luna mencapai new ATH, jika dikonvesi ke rupiah maka nilainya setara dengan Rp1.397.829. Pencapaian lainnya adalah Luna berhasil melampaui Binance Smart Chain dan menjadi blockchain terbesar kedua dengan total nilai yang dikunci mencapai US$19,32, naik sebesar 36,25% dari TVL sebelumnya. Namun, nilai tertinggi dari Luna adalah Rp1.700.000, tepat sebulan sebelum nilainya turun drastis.
Kronologi Kripto Luna Anjlok
Siapa sangka, aset kripto yang menjadi primadona banyak investor ini tiba-tiba mengalami penurunan drastis pada 12 Mei 2022. Nilai kripto Luna turun sebesar 96,39%, yang tadinya bernilai jutaan rupiah menjadi Rp4.659 saja. Menangani permasalahan yang ada, Do Kwon berusaha mengembalikan nilai Luna setidaknya menjadi US$1 dengan cara meningkatkan tingkat pencetakan Terra Luna baru setiap harinya, hingga memungkinkan pasokan stablecoin habis.
Penyebab turunnya nilai Terra Luna diindikasikan berhubungan dengan harga Terra USD atau UST yang sedang menyusut. Hal tersebut dikarenakan adanya keterkaitan antara Luna dan UST. Sederhananya, Terra Luna ini berinvestasi pada UST dan nilai mereka berkurang karena permintaan UST yang semakin tinggi. Nilai UST sempat turun ke level US$0,7 dan US$0,3, nilai terendah UST sepanjang masa. Jika nilai UST turun, maka nilai Luna juga akan turun.
Baca Juga: Apa itu Airdrop Crypto dan Bocoran Cara Dapat Crypto Gratis
Status Bos Terra Luna Jadi Buron
Penurunan drastis nilai Luna mengakibatkan investor mengalami kerugian yang besar, bahkan beberapa dari mereka sampai memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Lantas siapa yang harus disalahkan? Berdasarkan informasi terkini, bos Terra Luna, Do Kwon telah menjadi buronan aparat kepolisian Korea Selatan. Hal tersebut terjadi karena adanya pengajuan keluhan dari para investor Terra Luna yang menuding bahwa Do Kwon telah melakukan penipuan dan penggelapan dana ilegal.
Setelah surat penangkapan dikeluarkan, paspor bepergian milik Do Kwon dicabut agar dia tidak bisa kabur ke luar negeri dan lebih mudah untuk ditangkap. Awalnya, Do Kwon diperkirakan kabur ke Singapura, namun semua itu tidak benar adanya. Lantas di mana Do Kwon saat ini? Meski menjadi buron, Do Kwon masih sempat melakukan cuitan di Twitter yang mengungkapkan kekecewaannya karena privasinya seperti terganggu. Dia juga mengatakan bahwa di tidak kabur dari pihak kepolisian dan telah berkomunikasi dengan pihak berwenang.
Baca Juga: Broker Crypto Terbaik, Berizin Bappebti, dan Keuntungannya
Nasib Koin Kripto Luna Saat Ini
Setelah Terra Luna mengalami penurunan yang drastis, Do Kwon selalu berupaya untuk memulihkan koin kripto Luna, salah satunya dengan cara meluncurkan jaringan baru Terra pada 28 Mei 2022. Dengan kata lain, peluncuran ini disebut sebagai Luna 2.0, blockchain dan token Terra terdahulu diubah menjadi Luna Classic atau LUNC dan UST Classic atau USTC. Luna 2.0 ini belum bisa diperdagangkan di exchange lokal yang terdaftar di Bappebti. Lalu bagaimana hasil dari Luna 2.0 ini? Harganya masih berfluktuatif, namun akhir-akhir ini mengalami penurunan sebesar 38% dari ATH-nya, yaitu menjadi US$4,17 per koin LUNC. Namun, tak menutup kemungkinan harganya masih bisa naik kembali.
Pastikan Pahami Risiko Sebelum Mulai Berinvestasi
Peristiwa perubahan harga ekstrem pada kripto Luna membuat para investor sadar bahwa risiko berinvestasi itu akan selalu ada. Jadi, pastikan selalu melakukan analisa sebelum mengambil keputusan. Jika perlu, kamu juga bisa bertanya soal investasi ke Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis. Tak hanya soal investasi, kamu juga bisa bertanya seputar produk keuangan lainnya, seperti asuransi, tabungan, kartu kredit, kartu debit, hingga pinjaman. MoneyDuck selalu hadir untuk menyediakan produk keuangan yang kamu butuhkan.
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!