Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana THR untuk karyawan kontrak dihitung dan apa saja hak-hak yang kamu miliki terkait dengan tunjangan hari raya ini? Di dunia kerja yang dinamis, seringkali kita sebagai karyawan kontrak merasa di pinggirkan dan kurang mendapatkan informasi yang jelas mengenai hak THR kita. Apakah perhitungan THR kita sama dengan karyawan tetap? Atau adakah perbedaan tertentu yang perlu kita ketahui?

Nah, di sinilah MoneyDuck hadir untuk memberikan pencerahan. Artikel ini akan mengupas tuntas segala yang perlu kamu ketahui tentang THR untuk karyawan kontrak. Mulai dari apa itu THR bagi pegawai, hukum THR terbaru untuk karyawan kontrak, cara menghitung THR yang benar, hingga contoh perhitungan konkret THR untuk karyawan kontrak.

Apa itu THR untuk Pegawai?

Apa itu THR untuk Pegawai?

Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pegawai adalah salah satu komponen penting dalam dunia kerja di Indonesia, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan. THR ini bukan hanya sekadar bonus, tapi merupakan hak yang diatur dalam undang-undang dan menjadi bagian dari apresiasi perusahaan terhadap kerja keras para pegawainya selama setahun.

Pada dasarnya, THR diberikan sebagai bentuk penghargaan yang bertujuan untuk membantu karyawan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi khususnya saat hari raya. Bagi pegawai, baik itu karyawan tetap maupun karyawan kontrak, penerimaan THR bisa menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Besaran THR ini biasanya dihitung berdasarkan lama masa kerja dan gaji yang diterima oleh pegawai tersebut.

Dalam konteks karyawan kontrak, ada beberapa hal unik yang mungkin berbeda dari karyawan tetap, misalnya cara perhitungan dan syarat penerimaan THR. Ini menarik untuk dipahami karena menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan menghargai kontribusi semua karyawannya, tidak terkecuali mereka yang bekerja dalam kontrak jangka pendek atau freelance.

Pemahaman yang baik tentang THR tidak hanya berguna untuk mengetahui hak-hak sebagai karyawan, tetapi juga sebagai panduan dalam merencanakan keuangan, terutama saat mendekati masa-masa penting keagamaan. Dengan ini, kamu bisa merencanakan penggunaan THR dengan bijak, baik untuk kebutuhan sehari-hari, persiapan hari raya, maupun investasi masa depan.

Baca Juga: Cara Menghitung Pajak THR, Simulasi, dan Denda Telat Lapor

Hukum THR untuk Karyawan Kontrak Terbaru

Hukum THR untuk Karyawan Kontrak Terbaru

Peraturan THR untuk karyawan kontrak memiliki beberapa poin penting yang perlu kita pahami bersama. Berikut adalah rangkuman dari Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No.6 Tahun 2016 terkait pemberian THR:

  • Kewajiban Pengusaha dalam Memberikan THR: Sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 Permenaker No.6/2016, setiap pengusaha diwajibkan untuk memberikan THR Keagamaan kepada para pekerjanya yang telah bekerja selama minimal satu bulan secara terus-menerus.
  • Siapa Saja yang Berhak Mendapat THR?: Lebih lanjut, Pasal 2 ayat 2 menegaskan bahwa baik karyawan tetap maupun karyawan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), atau karyawan kontrak, berhak menerima THR.
  • Syarat Karyawan Kontrak Menerima THR: Ini berarti, karyawan kontrak yang telah bekerja minimal satu bulan berhak atas THR. Namun, ada catatan penting mengenai status kontrak kerja dalam pemberian THR.
  • Masa Berakhir Kontrak Kerja: Pasal 7 Undang-undang Permenaker No.6/2016 mengatur bahwa karyawan tetap yang mengalami pemutusan hubungan kerja sejak 30 hari sebelum hari raya keagamaan masih berhak menerima THR. Namun, ketentuan ini berbeda bagi karyawan kontrak.
  • Perbedaan Ketentuan untuk Karyawan Kontrak: Pasal 7 ayat (3) menyebutkan bahwa ketentuan tersebut tidak berlaku bagi karyawan kontrak jika hubungan kerjanya berakhir sebelum hari raya keagamaan. Dengan kata lain, karyawan kontrak hanya berhak mendapatkan THR jika kontrak kerjanya masih berlaku saat hari raya keagamaan tiba.

Cara Menghitung THR untuk Karyawan Kontrak

Cara Menghitung THR untuk Karyawan Kontrak

Cara hitung THR untuk karyawan kontrak tidak sesulit yang dibayangkan, namun memerlukan pemahaman yang jelas tentang kebijakan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 6/2016 Pasal 3 ayat 1, ada dua kebijakan utama dalam perhitungan THR untuk pekerja, termasuk karyawan kontrak. Berikut adalah penjelasannya:

  • THR untuk Karyawan dengan Masa Kerja 12 Bulan atau Lebih: Jika seorang karyawan kontrak telah bekerja selama 12 bulan atau lebih secara terus-menerus, maka ia berhak mendapatkan THR sebesar satu bulan upah. Ini adalah ketentuan umum yang berlaku bagi karyawan dengan masa kerja satu tahun penuh.
  • Perhitungan Proporsional untuk Masa Kerja Kurang dari 12 Bulan: Bagi karyawan kontrak yang memiliki masa kerja lebih dari satu bulan tetapi kurang dari 12 bulan, perhitungan THR dilakukan secara proporsional. Cara menghitungnya adalah dengan mengambil proporsi masa kerja terhadap 12 bulan, kemudian dikalikan dengan satu bulan upah. Rumusnya adalah sebagai berikut: (masa kerja/12) x satu bulan upah.

Contoh Perhitungan THR untuk Karyawan Kontrak

Contoh Perhitungan THR untuk Karyawan Kontrak

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai cara menghitung Tunjangan Hari Raya (THR) untuk karyawan kontrak, mari kita simulasikan dengan menggunakan contoh kasus berikut. Contoh perhitungan THR untuk karyawan kontrak, misalkan ada dua karyawan bernama Budi dan Sari. Keduanya bekerja di perusahaan yang sama dengan gaji bulanan Rp7.500.000.

  • Budi, Karyawan Berpengalaman: Budi telah bekerja di perusahaannya selama 3 tahun. Sesuai dengan ketentuan, sebagai karyawan yang telah bekerja lebih dari 12 bulan, Budi berhak mendapatkan THR sebesar gaji bulanannya. Jadi, THR yang akan diterima Budi adalah Rp7.500.000.
  • Sari, Karyawan dengan Masa Kerja 6 Bulan: Sementara itu, Sari adalah karyawan yang baru bekerja selama 6 bulan. Dalam kasus Sari, perhitungan THR dilakukan secara proporsional sesuai dengan masa kerjanya. Berdasarkan rumus (masa kerja/12) x gaji bulanan, maka THR Sari dihitung sebagai berikut:
    • (6/12) x Rp7.500.000 = Rp3.750.000.

Baca Juga: Syarat Pinjaman Bank BRI untuk Karyawan, KPR dan KTA!

Butuh Pinjaman Dana Mudik Lebaran? Tanya ke ExpertDuck!

Butuh Pinjaman Dana Mudik Lebaran? Tanya ke ExpertDuck!

Jangan ragu untuk mengkonsultasikan kebutuhan keuanganmu dengan ExpertDuck. Dengan klik tombol Konsultasi Gratis, kamu akan mendapatkan bantuan dari ahli keuangan yang berpengalaman. Temukan solusi terbaik untuk keuanganmu bersama ExpertDuck!