Kamu tentunya pernah mendengar cryptocurrency, blockchain dan Bitcoin. Ketiganya kerap muncul dalam pembahasan salah satu instrumen investasi. Sebagian orang menganggapnya sebagai sebuah histeria massa yang akan berujung pada gelembung ekonomi. Sedangkan sebagian lainnya menganggapnya sebagai sebuah momentum peluang yang hanya akan datang sekali seumur hidup. Lantas apa itu trading cryptocurrency?
Yuk, pelajari bareng mengenai seluk beluk trading crypto dalam artikel MoneyDuck berikut ini. Setelah memahami peluang, fungsi, dan teknologi yang ada di baliknya kamu mungkin akan tertarik untuk masuk dalam dunia investasi cryptocurrency. Karena peluang mendapatkan cuan dari uang kripto cukup besar jika kamu menguasai trik cara investasi.
Mengenal Pengertian Cryptocurrency
Cara trading crypto sama halnya dengan cara trading saham. Untuk melakukan trading atau investasi, kamu harus bergabung dengan marketplace crypto melalui broker yang menjual cryptocurrency. Kamu bisa memilih berbagai jenis cryptocurrency, seperti Bitcoin, Ethereum, Cardano, Ripple, dan sebagainya. Cryptocurrency tersebut merupakan mata uang pionir yang sudah lama diperdagangkan. Walaupun masih banyak aset kripto lainnya seperti Solana, Binance Coin, Dogecoin atau Chainlink yang terbilang baru dan cukup mendapatkan perhatian.
Masing-masing uang kripto memiliki kekurangan dan kelebihannya. Contohnya, Bitcoin mata uang kripto yang paling dipercaya, namun jumlahnya terbatas dan harganya mahal. Ada juga Ethereum yang memiliki banyak fungsi kontrak canggih namun volatilitasnya tinggi. Artinya, harganya bisa naik dan turun dengan cepat. Hal ini dikarenakan permintaan dan penawaran yang jumlahnya sering berubah tergantung tren penggunaannya di dunia metaverse. Untuk melakukan trading cryptocurrency ada beberapa hal yang harus kamu lakukan:
- Pilih platform marketplace atau broker terbaik yang diakui di indonesia. Beberapa kriteria yang perlu kamu pertimbangkan dipertimbangkan adalah Asset Under Management (AUM), banyaknya pengguna, biaya transaksi, keamanan, dan lain sebagainya.
- Pelajari berbagai macam strategi dan teknik terkait trading dan investasi. Kamu harus tahu teknikal analisis, strategi withdraw, scalping, buy, sell, amend, dan sebagainya.
- Pilih posisi kamu dalam bursa, apakah kamu trader jangka pendek atau jangka panjang. Jika kamu ingin menjadi investor jangka panjang, Bitcoin dan Ethereum adalah aset kripto yang cocok. Ada juga uang kripto yang tepat untuk jangka pendek dan mengambil keuntungan dari tiap perubahan nilainya.
Satu hal lagi yang harus kamu ketahui mengenai apa itu trading crypto adalah tidak seperti bursa saham yang memiliki jam buka dan jam tutup. Trading crypto dapat terus berlangsung 24 jam non-stop. Jadi, kamu bisa terus-menerus trading dengan memanfaatkan fluktuasi nilai cryptocurrency yang dimiliki.
Apa Itu Blockchain?
Pernahkah kamu menjual atau membeli sesuatu? Entah itu barang bekas, aksesoris handphone, jasa desain grafis? Bagaimana mekanisme jual beli tersebut? Kamu mengunggah barang yang dijual, pembeli melakukan transfer, dana ditahan oleh marketplace (escrow), barang diantar kurir, apabila barang diterima pembeli maka kamu bisa mencairkan dana dengan potongan sebagai balas jasa penyedia layanan escrow.
Blockchain bisa menyingkirkan semua perantara di atas, kamu tidak lagi butuh bank dan marketplace sehingga hal ini akan memotong biaya transaksimu. Transaksi jual beli bisa lebih cepat, hemat, dan tidak perlu berurusan dengan birokrasi pemerintah. Bagaimana blockchain dapat melakukan semua itu? Nah, untuk memahami apa itu trading crypto, kamu harus kenalan dulu dengan blockchain.
Bertransaksi dengan blockchain seperti bertransaksi dua arah dengan seseorang yang membawa nota belanja. Kedua orang ini nantinya mencatat perpindahan uang pada transaksi jual beli dengan nota tersebut. Transaksi dicatat menggunakan bahasa kriptografi, sehingga tidak bisa diubah secara sepihak. Pasalnya, nota belanja dibawa oleh jutaan orang berbeda sehingga kamu harus mendatangi dan meretas jutaan nota belanja secara bersamaan. Itulah perumpamaan cara kerja blockchain.
Blockchain tidak hanya digunakan pada cryptocurrency. Blockchain juga digunakan untuk mencegah pembajakan properti intelektual seperti lagu, software, foto, game, dan sebagainya. Contohnya, seorang penyanyi menyimpan rekaman lagunya dengan teknologi blockchain, untuk bisa mendengar lagu tersebut kamu harus membeli blockchain tersebut karena lagu yang tersimpan tidak akan bisa digandakan atau diunduh secara bebas. Orang yang menyimpan lagu tersebut di luar blockchain secara ilegal dapat dikenai sanksi atas tuduhan pembajakan.
Baca Juga: Apa Itu Trading? Kenali Jenis, Keuntungan, dan Risikonya
Ketahui 3 Cara Mendapatkan Crypto
Kamu sudah mengenal apa itu trading crypto dan ingin mulai berinvestasi? Kamu tentunya ingin tahu metode apa saja yang bisa digunakan untuk mendapatkan cryptocurrency. Setidaknya ada tiga cara legal untuk mendapatkan cryptocurrency, berikut penjelasannya mengenai kekurangan dan kelebihannya.
1. Trading Crypto dengan Mining
Kamu bisa menambang kripto bila memiliki pengetahuan dasar mengenai komputer dan teknologi yang dibutuhkan. Kamu bisa memulai dengan modal minim dari uang fiat (mata uang sah dari pemerintah) dan menambangnya menjadi cryptocurrency. Tentu, menambang akan mengeluarkan banyak energi dan hitungan yang rumit. Kenapa disebut menambang atau mining?
Ini untuk memudahkan pemahaman bahwa mata uang kripto merupakan sebuah komoditi yang didapatkan dengan mengeluarkan sejumlah usaha, dan komoditi tersebut juga memiliki batas serta akan mengalami kelangkaan. Namun penambangan yang dilakukan bukan seperti menambang biasa. Karena sejatinya uang kripto terdiri dari penyelesaian matematika. Setelah algoritma yang dicari telah ditemukan, maka algoritma tersebut dapat digunakan untuk mengamankan transaksi.
Dalam menambang kripto, kamu membutuhkan perangkat komputer dengan spesifikasi tinggi dan server yang cukup besar. Proses penambangan akan dilakukan melalui komputer yang disebut crypto miner. Nah, crypto miner ini akan berhubungan dengan blockchain untuk menemukan algoritma tersebut yang akan menghasilkan uang kripto.
2. Trading Crypto dengan Yield Farming
Apa itu trading crypto dengan cara yield farming? Artinya, kamu bergabung dengan platform yang sudah ada. Kamu tidak memerlukan perangkat keras seperti komputer atau melakukan pemeliharaan. Pada dasarnya, kamu mendapatkan pendapatan pasif sesuai dengan wallet yang kamu pilih. Cara trading seperti ini ibarat meminjamkan uang tabungan yang setelah waktu tertentu kamu memperoleh bunganya.
Metode ini bisa kamu lakukan dengan koin erc-20 pada jaringan Ethereum. Kekurangannya adalah tingkat kompleksitas yang tinggi yang cukup sulit dimengerti oleh trader crypto pemula. Kamu juga mesti bersaing dengan market maker atau bandar untuk mendapatkan yield yang menguntungkan. Jika terdapat kesalahan pada sebuah protokol, maka semua blok penyusun akan bermasalah.
3. Trading Crypto dengan Staking
Metode berikutnya, apa itu trading crypto melalui staking coin? Ini merupakan salah satu metode yang digunakan investor untuk mendapatkan keuntungan. Cara kerja staking mirip dengan investor pasif atau investor jangka panjang dalam pasar modal. Investor mencari koin dengan prospek bagus, kemudian menyimpannya hingga harganya naik sesuai level yang ia prediksi, lalu ia menjualnya.
Staking coin biasanya digunakan pada mata uang kripto dengan valuasi pasar yang tinggi dan memiliki kepercayaan yang baik, misalnya Ethereum dan Bitcoin. Keuntungan metode ini adalah investor bisa mendapatkan keuntungan secara pasif tanpa harus trading. Selain itu, investor juga terhindar dari biaya-biaya transaksi yang dapat mengurangi keuntungan.
Untuk melakukan staking kamu harus memahami mekanisme PoS (Poof of Stalking), yaitu cara untuk melakukan validasi yang terjadi pada sebuah transaksi. Itu sebabnya, orang yang melakukan staking disebut sebagai validator.
Apa Itu Keuntungan Trading Crypto?
Tahukah kamu ada 70 institusi besar seperti JP Morgan Chase dan bank besar lain yang berinvestasi cryptocurrency? Lalu, tahukah kamu tingkat valuasi transaksi di pasar cryptocurrency telah mencapai dua pertiga dari transaksi pasar modal? Nilai valuasi total dari pasar cryptocurrency juga hampir mencapai satu triliun dolar Amerika Serikat.
Dengan data-data tersebut dan setelah mengetahui apa itu trading crypto, bisakah kamu menebak kenapa sih banyak orang sangat antusias untuk trading di pasar crypto? Jawabannya, benar, uang kripto menawarkan banyak keuntungan untuk investornya. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa keuntungan berikut ini:
1. Fleksibel
Apa itu trading crypto dari segi fleksibilitas? Cryptocurrency tidak terbatas pada zona waktu, negara, dan individu manapun. Trading crypto juga tidak memiliki regulasi pusat yang memberikan sejumlah batasan layaknya pemerintah. Itu sebabnya, semua orang dari beragam umur, geografis, dan prpfesi apapun bisa masuk dalam pasar cryptocurrency.
1. Keuntungan Tinggi
Jika kamu ditawarkan keuntungan investasi hingga 2% perbulan, bisa dikatakan investasi tersebut merupakan investasi bodong. Karena rata-rata pengembalian yang dihasilkan oleh pasar modal hanyalah 7% per tahun dan keuntungan deposito bank hanya 3% per tahun. Namun di industri yang baru tumbuh seperti cryptocurrency, kamu bisa mendapatkan keuntungan 60% sebulan. Hanya, perlu diperhatikan bahwa cryptocurrency memiliki volatilitas yang tinggi.
2. Volume Transaksi yang tinggi
Tidak seperti pasar komoditi, pasar uang, dan pasar modal yang volume transaksinya tergantung fundamental dari komoditas tersebut, uang kripto diperdagangkan dalam volume yang tinggi. Sehingga keuntungannya bisa lebih tinggi dan transaksinya lebih cepat. Selain itu, transaksi cryptocurrency juga lebih transparan dan dapat digunakan pada banyak transaksi, misalkan pada transaksi deep web.
Baca Juga: Cara Main Saham untuk Pemula, Trik agar Dapat Cuan
Waspadai Kelemahan Trading Crypto
Semua keuntungan cryptocurrency tersebut juga memiliki kekurangan. Ya, selayaknya instrumen investasi lainnya, pasti ada sisi negatif yang harus diantisipasi oleh investor. Agar kamu bisa meminimalisir dampak merugikan akibat trading crypto, baca penjelasannya di bawah ini:
1. Risiko Trading Crypto Tinggi
Volatilitas yang tinggi akibat sentimen pasar dapat membuatmu panik. Akibatnya, kamu panic selling. Artinya, kamu akan menjual dengan harga lebih rendah karena panik menghindari kerugian. Kondisi ini pastinya akan mendapatkan kerugian yang besar.
2. Tidak Ada Badan Otoritas
Untuk memahami apa itu trading crypto sebelum berinvestasi, ketahuilah tidak ada badan otoritas dalam dunia kripto. Nah, untuk sebuah pasar yang besar, ketiadaan otoritas dapat menimbulkan masalah baru. Saat melakukan kesalahan transaksi, kamu tidak bisa membatalkan transaksi layaknya di bank. Begitu juga jika kamu lupa password atau dompet digitalmu diretas, kamu tidak bisa menghubungi call center untuk melakukan blokir. Artinya kamu harus siap asetmu hilang ketika melakukan kesalahan teknis semacam itu.
3. Sulit Menganalisa Valuasi
Tidak ada fundamental untuk dianalisis layaknya saham. Kamu hanya mengandalkan intuisi dan respon trader terhadap isu yang berkembang. Dengan kata lain satu-satunya indikator adalah sentimen pasar. Jika seorang tokoh atau sebuah institusi besar mengatakan bahwa uang kripto adalah investasi yang baik, maka harga asetmu akan naik. Contohnya, ketika Elon Musk mempromosikan Dogecoin pada sosial medianya. Namun, ketika mereka mengurungkan minatnya, nilai asetmu bisa hilang.
4. Kemunculan Cryptojacking
Popularitas uang kripto menarik minat banyak kejahatan siber untuk mendapatkan keuntungan, salah satunya cryptojacking. Metode ini cara untuk membajak perangkat keras, seperti smartphone, laptop, atau komputer korban untuk melakukan mining cryptocurrency. Akibatnya perangkat keras yang diretas menjadi lamban, baterainya lebih cepat habis, mudah panas, dan rentan terinfeksi malware lainnya.
Bagaimana Cara Kerja Trading Crypto?
Buat kamu yang sudah semakin mantap dan yakin untuk mulai trading setelah memahami apa itu trading crypto, kamu bisa mulai investasi uang kripto dengan empat langkah sederhana di bawah ini:
1. Buka Rekening Akun pada Platform Aset Crypto
Pilih platform yang akan kamu gunakan untuk perdagangan aset kripto. Pilih yang memiliki biaya fee rendah, punya kredibilitas dan tingkat keamanan yang tinggi, minimum withdraw yang kecil, dan asset under management yang tinggi. Pastikan juga platform yang kamu pilih memiliki jenis koin yang beragam untuk diperdagangkan.
2. Pilih Cryptocurrency
Layaknya investasi saham yang perlu melakukan diversifikasi, kamu juga harus memilih lebih dari satu jenis koin untuk melakukan mitigasi risiko. Artinya, ketika salah satu asetmu mengalami penurunan, aset yang lain dapat melakukan pengamanan dari profit yang diraih. Pilih koin dengan volume yang tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum untuk investasi jangka panjang. Kemudian pilih koin dengan fluktuasi harga tinggi seperti ATOM.
3. Tentukan Strategi Trading Crypto
Ada beberapa strategi yang perlu kamu pelajari, yakni withdraw strategy, counter trend strategy, follower trend strategy, dan lainnya. Tujuannya supaya kamu punya bekal dan rencana yang matang saat mulai trading crypto. Kamu yang tidak punya strategi yang matang akan jadi sasaran empuk market maker.
4. Mulai Trading Crypto
Saat trading, jangan sampai kamu dikendalikan emosimu agar tidak mengalami panic selling dan fear of missing out. Untuk itu lakukan analisis teknikal yang matang, kemudian tentukan harga jual dan harga beli, ketika kamu sudah menyelesaikan order, miliki rencana untuk tetap berada di dalam bursa atau keluar dari bursa.
Kesalahan-Kesalahan Saat Trading Crypto
Selayaknya setiap investasi, selalu ada risiko yang harus diwaspadai. Setelah mengenal apa itu trading crypto dan beberapa kelemahan yang dijelaskan di atas, kamu harus lebih cerdas saat transaksi jual beli uang kripto. Terutama bagi trader pemula yang masih riskan melakukan kesalahan. Apa saja kesalahan saat trading crypto yang biasa dilakukan para investor? Simak beberapa kesalahan trading crypto berikut ini:
1. Trading Crypto dengan Emosi
Ketika harga sedang turun drastis kamu akan panik dan menjual asetmu. Padahal penurunan sebuah nilai aset itu wajar ketika terjadi koreksi. Bahkan penurunan sebuah nilai aset bisa menjadi titik untuk mendorong harga aset di kemudian hari. Begitu juga ketika harga naik, kamu ikut-ikutan beli padahal akan terjadi koreksi yang sama seperti ketika harga sedang turun. Akibatnya kamu membeli dengan mahal dan menjualnya murah. Imbasnya, kamu mengalami kerugian besar.
2. Gagal Rebalancing Portofolio
Terkadang satu aset dengan aset lain menunjukkan performa kenaikan yang tidak sama. Akibatnya satu aset memiliki harga yang tinggi dan aset lainnya mengalami penurunan nilai. Portofolio kamu akan nampak tidak seimbang sehingga kamu perlu melakukan rebalancing. Manfaat rebalancing adalah kamu bisa menyesuaikan portofolio asetmu sesuai dengan profil risiko dan keuntungan yang diharapkan.
3. Ikut-ikutan Tren
Lebih baik seorang idiot yang memiliki rencana daripada seorang jenius tanpa rencana, itulah yang diucapkan oleh maestro di dunia investasi, yakni Warren Buffett. Kamu yang tidak tahu kapan untuk masuk dan keluar dari pasar, berapa harga jual dan harga beli. Jadi, akan sangat mudah mengambil keputusan yang buruk karena hanya mengandalkan firasat. Hindari hal ini, ya!
Tips Trading Crypto untuk Trader Pemula
Ada banyak strategi trading kripto yang perlu dipelajari, namun jika kamu menunggu untuk menguasai teorinya akan membutuhkan waktu yang lama. Bahkan hal ini terkadang menjadi alasan utama bagi seseorang untuk tidak pernah melakukan langkah pertama, meskipun ia telah memahami apa itu trading crypto. Alangkah baiknya, kamu memelajari dasar trading dan mengasahnya melalui praktik langsung. Sehingga kamu tidak buang-buang waktu. Berikut ini beberapa tips trading crypto buat pemula:
1. Pelajari Cara Kerja Trading Crypto
Kamu sudah tahu cara memiliki akun trading, sekarang kamu harus tahu cara kerja trading. Kamu harus tahu cara melakukan order atau pemesanan, entah itu order jual atau order beli. ketahui juga cara melakukan untuk mengubah jumlah order tanpa mengganti time priority. Maksudnya, order kamu akan tetap diprioritaskan karena kamu yang lebih dulu memesan. Kuasai juga teknis lainnya.
2. Tentukan Strategi Trading Crypto Sesuai Profil Kamu
Kamu harus jujur dalam mengenal diri kamu, apakah kamu investor jangka panjang yang sabar atau trader jangka pendek yang ingin mendapatkan untung dengan cepat. Dengan mengenai profil risiko yang kamu miliki, kamu bisa mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko.
3. Rutin Lakukan Analisa Pasar Crypto
Bisnis adalah ranah yang harus kamu pelajari tanpa henti. Termasuk dalam trading ataupun investasi, keduanya adalah dunia yang dinamis yang tidak pernah berhenti berevolusi. Sebuah teori yang valid saat ini bisa menjadi tidak relevan di kemudian hari. Karenanya, wawasan dan informasi yang kamu miliki harus selalu diperbaharui untuk mengambil keputusan yang tepat.
Raih Cuan dengan Trading Crypto yang Tepat
Jika kamu merasa trading crypto adalah lahan yang bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan, lebih baik kamu segera melakukan langkah awal. Semua calon investor mengira dirinya seorang Warren Buffet sampai dia benar-benar masuk dalam bursa. Oleh karena itu, segera sudahi kenaifanmu dan segera jadi trader yang sah. Pelajari dengan dalam apa itu trading crypto, kenali risikonya, dan praktikkan.
Kalau kamu masih perlu tips dan nasihat serta info mengenai platform trading yang tepat, kamu bisa Konsultasi Gratis dengan Expert MoneyDuck melalui tombol di bawah ini. Kamu juga bisa tahu banyak produk dan solusi keuangan lain melalui artikel-artikel lainnya di MoneyDuck. Ingat! Mengenal medan perang adalah setengah dari kemenangan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk selalu menambah pengetahuan keuanganmu ya.
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!