Saat pertama kali masuk industri kripto, kamu akan banyak menemukan istilah teknis baru yang belum diketahui artinya, salah satunya adalah rug pull. Buat kamu yang belum tahu, rug pull adalah salah satu mekanisme penipuan paling umum di industri kripto berupa seorang developer akan meluncurkan token yang dinarasikan akan mengalami kenaikan harga yang fenomenal. Namun, setelah banyak investor masuk untuk menanamkan modal, developer justru kabur membawa uang tersebut.

Agar bisa terhindar dari risiko rug pull, kamu perlu memahami bagaimana cara mengenalinya. Itu sebabnya, pengertian rug pull adalah pengetahuan mendasar yang harus kamu ketahui sebelum masuk lebih dalam ke dunia NFT dan cryptocurrency. Gak mau kan dana yang sudah kamu kumpulkan untuk investasi malah menguap begitu saja. Yuk, pelajari lebih lanjut apa itu rug pull melalui artikel MoneyDuck di bawah ini!

Pengertian Rug Pull Adalah

Rug pull dalam crypto adalah metode penipuan dengan membawa lari uang investor

Jika diterjemahkan secara harfiah, definisi dari rug pull adalah menarik karpet. Istilah ini menunjukkan kondisi kacau pada objek yang berada di atas karpet yang tiba-tiba ditarik secara paksa. Sedangkan dari sudut pandang dunia kripto, rug pull adalah sebuah kejadian developer membawa lari uang investor yang semestinya digunakan untuk membiayai sebuah proyek kripto.

Koin atau token kripto yang terindikasi rug pull akan kehilangan nilainya dan tidak laku dijual. Imbas dari aktivitas rug pull adalah kerugian finansial yang diderita oleh investor yang terlanjur menanamkan modalnya. Salah satu alasan kenapa sering terjadi aktivitas rug pull adalah munculnya puluhan koin baru setiap harinya tanpa diiringi peraturan atau regulasi dari otoritas keuangan. Selain itu, investor pemula yang tidak memiliki kemampuan analisis fundamental yang cukup seringkali tergiur dengan potensi keuntungan yang tidak realistis.

Hal ini tidak hanya berdampak pada kerugian finansial yang diderita investor, namun juga hilangnya kepercayaan investor terhadap cryptocurrency lain yang sebenarnya memiliki fundamental yang bagus. Akibatnya industri kripto menjadi sulit mewujudkan tujuan awalnya untuk menyediakan sistem keuangan terdesentralisasi yang bebas dan inklusif.

Baca Juga: Pilihan Dompet Bitcoin Indonesia Terbaik Berizin Bappebti

Kenali Cara Kerja Rug Pull Crypto

Ada tiga metode rug pull crypto

Tiga metode paling umum yang bisa kamu gunakan untuk mengenali aktivitas rug pull adalah liquidity stealing, limiting selling order, dan dumping. Liquidity stealing adalah metode rug pull yang digunakan oleh developer dengan mengambil semua dana yang ada dalam liquidity pool yang seharusnya digunakan untuk mendanai proyek kripto.

Sedangkan limiting selling order adalah metode rug pull yang bekerja dengan menyisipkan kode pemrograman yang membuat investor tidak dapat menjual koin kripto yang terlanjur dibeli dari developer. Metode rug pull yang terakhir adalah dumping, yaitu developer menjual semua koin yang dimiliki dan tidak melanjutkan projek kripto yang dijanjikan sehingga koin yang ada di pasar exchange menjadi tidak bernilai.

Baca Juga: Kondisi NFT Sekarang Menurun Drastis, Ada Apa dengan NFT?

Waspada! Ini Contoh Kasus Rug Pull

Ada banyak kasus yang bisa memberikan kamu gambaran mengenai mekanisme rug pull bekerja. Salah satu kasus rug pull adalah SQUID token yang merupakan contoh rug pull dengan metode dumping. Developer SQUID token mulai melakukan promosi besar-besaran di media sosial untuk mengajak masyarakat untuk berinvestasi pada SQUID token. Setelah banyak investor masuk dalam jebakan, developer SQUID token menjual semua token yang dimiliki dalam jumlah besar sehingga harga SQUID token di pasar exchange runtuh.

Kasus serupa juga ditemui pada koin LUNA yang juga disebut sebagai pemicu keruntuhan pasar kripto paling dramatis sepanjang sejarah. Bagaimana tidak, seluruh cryptocurrency ikut mengalami kejatuhan besar sejak kasus ini disoroti banyak media. Do Kwon sebagai developer dan founder dari Tera Foundation diklaim melakukan dumping besar-besar yang menyebabkan harga koin Luna jatuh dari harga US$80 menjadi beberapa sen saja. Kini Do Kwon menjadi incaran kepolisian.

Kasus rug pull adalah sebuah penipuan terorganisir yang tidak hanya terjadi pada skala token kripto saja, melainkan juga pada level pasar exchange. Contoh kasus rug pull lain yang dapat dijadikan studi kasus adalah Thodex, sebuah crypto exchange asal Turki yang menggelapkan dana nasabahnya. Faruk Fatih Özer dan belasan karyawannya dibekuk oleh interpol setelah kabur dengan membawa Bitcoin senilai US$2.5 miliar.

Kejadian ini berlangsung pada April 2021 setelah Faruk Fatih Özer mengaku platform exchange Thodex telah mendapatkan serangan hacker. Polisi tidak lantas percaya dengan klaim tersebut setelah upayanya untuk kabur ke Albania telah diketahui oleh interpol.

Baca Juga: Cek Cara Mencairkan Bitcoin ke Rupiah dan Limit Pencairan

Cara Menghindari Rug Pull Adalah

Pelajari tim developer crypto sebelum berinvestasi

Mengidentifikasi skema rug pull adalah hal yang tidak bisa dibilang mudah. Meski begitu, bukan berarti skema rug pull tidak bisa dihindari. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk menghindari skema rug pull, diantaranya:

1. Kenali Tim Developer Aset Kripto

Investor harus mempelajari kredibilitas dari tim pengembang yang berada dibalik projek aset kripto. Pastikan mereka merupakan tokoh yang memiliki track record yang baik dan cukup dikenal dalam komunitas kripto. Pengembang yang kurang dikenal apalagi menggunakan identitas anonim sudah merupakan pertanda bahwa proyek tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan.

2. Pelajari Aktivitas Blockchain

Aset kripto yang menunjukkan aktivitas mencurigakan seperti pergerakan harga yang tidak wajar dengan kenaikan yang mencurigakan patut diwaspadai. Selain itu, waspadai aset kripto yang tidak memiliki lembaga audit eksternal yang memastikan bahwa aset kripto yang diluncurkan disusupi kode pemrograman jahat. Kode ini biasanya membuat investor tidak dapat menjual kembali aset kripto yang dimiliki. Terutama pada aset yang baru diluncurkan namun memiliki kenaikan harga yang signifikan.

Baca Juga: Cara Kerja Blockchain dan Fungsinya dalam Investasi Kripto

3. Periksa Jumlah Likuiditas Developer

Developer yang memiliki likuiditas aset yang terlalu banyak biasanya memiliki niat untuk melakukan dumping. Contohnya, ketika developer hanya menjual 20% kepemilikan koin pada pasar exchange. Selain itu, memiliki likuiditas aset yang terlalu sedikit juga tidak aman. Sebagai contoh koin USDT yang ternyata tidak didukung dengan mata uang fiat yang cukup. Hal ini dapat menghilangkan kepercayaan investor untuk dapat menukarkan stablecoin dengan mata uang fiat.

4. Stop FOMO

Faktor utama yang paling berpengaruh dalam kesuksesan finansial adalah kecerdasan emosional. Banyak investor yang takut kehilangan momentum beli pada saat harga aset kripto naik akhirnya menderita kerugian akibat fear of missing out (FOMO). Oleh karena itu, jangan mengandalkan opini orang lain untuk mengambil keputusan keuangan dan selalu lakukan riset secara mandiri atau DYOR (Do Your Own Research).

Baca Juga: Pajak Kripto Resmi Berlaku 1 Mei, Ini Cara Hitung Pajaknya

Investasi Crypto Bisa Cuan, Asal...

Investasi dengan bijak agar profit

Mengidentifikasi skema rug pull adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap investor kripto agar terhindar dari penipuan dan bisa cuan. Jangan sampai kehilangan uang yang susah-susah kamu kumpulkan karena tidak memiliki pengetahuan keuangan yang cukup. Agar pemahaman mengenai investasi lebih mendalam, pastikan kamu membaca lebih banyak artikel MoneyDuck seputar investasi, asuransi, dan produk keuangan lainnya. Kamu juga harus konsultasi dengan Expert MoneyDuck yang dapat memberi nasihat dan rekomendasi produk keuangan yang tepat. Caranya sangat mudah yakni hanya dengan menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini!