Ketika mendengar istilah operasi plastik, Korea Selatan mungkin jadi negara pertama yang muncul di benakmu. Tak salah lagi, dengan teknologi dan sumber daya mumpuni, operasi plastik jadi prosedur medis yang lazim dilakukan di Korea Selatan. Statistik terbaru mencatat bahwa satu dari tiga wanita di negeri ginseng telah menerima prosedur operasi plastik.
Kemajuan Korea Selatan di bidang operasi plastik turut menarik minat masyarakat global, termasuk Indonesia. Melihat peluang ini, pemerintah Korea Selatan membuka kesempatan wisata medis bagi warga negara asing. Korea Health Industry Development (KHIDI) mencatat bahwa sebanyak 5.472 wisatawan Indonesia mengunjungi Korea Selatan untuk melakukan prosedur medis, termasuk operasi plastik pada tahun 2019 lalu.
Terbukanya pintu wisata medis ini menunjukkan kepercayaan diri Korea Selatan terhadap kualitas layanannya. Meskipun demikian, biaya operasi plastik di Korea acap menjadi kekhawatiran saat seseorang berencana menjalani prosedurnya. Dalam artikel ini, MoneyDuck mengulas tuntas seluk-beluk operasi plastik di Korea Selatan, termasuk biaya, risiko, dan tips menjalaninya untuk kamu pelajari.
Apa itu Operasi Plastik?
Meski mengandung kata plastik, operasi plastik faktanya tidak menggunakan plastik dalam prosedurnya. Dalam istilah ini, plastik berasal dari bahasa Yunani platikos yang berarti membentuk. Lalu, apa yang dimaksud dengan operasi plastik?
Operasi plastik adalah prosedur medis yang dilakukan untuk merekonstruksi fisik pasien. Operasi plastik terbagi dalam dua jenis, yaitu pembedahan rekonstruksi dan pembedahan kosmetik. Sementara pembedahan rekonstruksi dilakukan untuk memerbaiki fungsi organ tubuh pasien, pembedahan kosmetik dilakukan untuk meningkatkan tampilan organ tubuh pasien.
Sejarah operasi plastik dapat ditelusuri sejauh abad keenam sebelum Masehi. Melalui catatan “Sushruta Samita”, seorang tabib di India, Sushruta mencatat praktik prosedural yang dilakukannya untuk menambal kecacatan hidung. Hal ini dilakukan pada bekas narapidana yang mengalami hukuman potong hidung agar dapat diterima kembali di masyarakat.
Meski sudah eksis selama ribuan tahun, operasi plastik baru menunjukkan perkembangan signifikan pasca Perang Dunia I. Saat itu, banyak prajurit yang mengalami cedera wajah. Dalam mengatasinya, para ahli berkesempatan mengembangkan banyak prosedur bedah plastik, termasuk prosedur cangkok kulit, cangkok tulang, hingga rekonstruksi wajah.
Prosedur pembedahan kosmetik mulai populer di kalangan aktor muda Hollywood pada tahun 1920-an. Sejak saat itu, sebagian besar prosedur operasi plastik dilakukan untuk membentuk fitur tubuh khas kaukasia, seperti hidung mancung di Brazil dan kelopak mata ganda di Korea Selatan. Seiring waktu, prosedur pembedahan kosmetik jadi lazim dilakukan demi mencapai hidup yang lebih baik.
Apa Saja Risiko Operasi Plastik?
Di balik ragam motivasi seseorang melakukan operasi plastik, prosedur ini juga memiliki efek samping dan komplikasinya tersendiri. Beberapa risiko operasi plastik yang mungkin terjadi adalah hematoma, seroma, infeksi, kerusakan saraf, hingga bekas luka hipertrofik. Apa maksudnya?
1. Risiko Hematoma
Hematoma adalah risiko paling umum setelah seseorang menerima prosedur facelift. Kumpulan darah abnormal di luar pembuluh darah inilah yang disebut hematoma. Dengan adanya kantong darah di bawah permukaan kulit, hematoma akan tampak seperti bengkak dan memar. Umumnya, efek samping ini ditangani dengan operasi tambahan untuk mengeluarkan kumpulan darah tersebut.
2. Risiko Seroma
Selain hematoma, efek samping umum yang mungkin dialami pasien operasi plastik adalah seroma. Seroma terjadi saat serum atau cairan tubuh steril terkumpul di bawah permukaan kulit. Seroma lazim diatasi dengan jarum suntik untuk menghindari infeksi.
3. Risiko Infeksi
Perawatan pascaoperasi dilakukan untuk mencegah efek samping satu ini. Namun, risikonya selalu ada, biarpun kecil. Pada kasus yang parah, pasien membutuhkan antibiotik intravena.
4. Risiko Kerusakan Saraf
Kerusakan saraf di wajah ditandai dengan ketidakmampuan pasien untuk berekspresi. Gejala kerusakan saraf lain yang dapat dirasakan adalah mati rasa dan kesemutan. Risiko ini umumnya bersifat sementara.
5. Risiko Bekas Luka Hipertrofik
Risiko operasi plastik lainnya adalah bekas luka hipertrofik. Parut hipertrofik adalah parut patologis yang berada di dalam batas luka awal, namun meninggi ke atas permukaan kulit. Parut ini biasanya disebabkan oleh sayatan pisau pada kulit.
Prosedur Operasi Plastik di Korea
Selain kamu harus tahu biaya operasi plastik di Korea sebelum menjalaninya, kamu juga harus paham beberapa prosedur operasi plastik. Sehingga kamu bisa mengambil keputusan terbaik. Prosedur operasi plastik di Korea yang lazim dilakukan adalah operasi cangkok kulit, operasi perluasan jaringan, dan teknik prostetik. Apa saja manfaatnya? Berikut pembahasannya.
1. Operasi Cangkok Kulit
Cangkok kulit dilakukan dengan memindahkan kulit pada satu area tubuh ke area tubuh lain. Kulit donor (kulit sehat yang diambil) biasanya diperoleh dari bagian tubuh pasien yang tertutup pakaian. Selain alasan kosmetik, prosedur ini dapat dilakukan pada pasien yang mengalami:
- Luka bakar yang luas;
- Kerusakan parah akibat infeksi kulit;
- Borok di kulit;
- Luka terbuka yang luas;
- Penyembuhan luka yang tidak baik;
- Bekas luka yang mengganggu gerak sendi; atau
- Perawatan pasca operasi kanker kulit.
Sementara itu, prosedur cangkok kulit dilakukan dalam langkah berikut:
- Memberikan tanda pada kulit donor;
- Menyesuaikan ketebalan sayatan;
- Membuat lubang atau potongan kecil di kulit donor serupa jaring;
- Menutup luka dengan kasa atau menjahitnya;
- Menempatkan kulit donor pada area cangkok dan menjahitnya; lalu
- Menutup area cangkok dengan perban.
2. Operasi Perluasan Jaringan
Operasi perluasan jaringan dilakukan dengan meregangkan jaringan kulit. Proses peregangan dilakukan dengan memasukkan alat serupa balon ke bawah lapisan kulit, kemudian diisi penuh dengan cairan tertentu agar kulit merenggang. Setelah itu, alat ditarik keluar dan jaringan baru ditempatkan untuk menggantikan kulit yang rusak atau hilang.
3. Teknik Prostetik
Berbeda dengan dua teknik sebelumnya, prostetik atau tiruan tidak membutuhkan proses operasi. Alat prostetik diciptakan dengan mengambil cetakan bagian tubuh yang tidak sempurna yang disesuaikan dengan preferensi dan kenyamanan pasien. Alat prostetik dapat dilepas pasang, namun pada beberapa kasus, alat ini perlu direkatkan ke jaringan kulit.
Teknik ini dapat menjadi opsi apabila pasien tidak menghendaki dilakukannya operasi. Meski memiliki risiko yang jauh lebih kecil dibandingkan operasi, alat prostetik memiliki kelemahan tersendiri. Misalnya, ketahanan alat prostetik yang hanya berjangka tiga hingga lima bulan dan perawatan intensif yang dibutuhkannya.
Baca Juga: Biaya Operasi Hernia di Rumah Sakit dan Prosedur Operasinya
Estimasi Biaya Operasi Plastik di Korea
Biaya operasi plastik di Korea bergantung pada tingkat kerumitannya. Berikut estimasi biaya operasi plastik di Korea yang dapat jadi gambaran sebelum kamu memutuskan. Perlu diperhatikan, kisaran harga ini dapat bervariasi di klinik berbeda.
1. Biaya Operasi Plastik Mata
- Operasi lipatan mata: Rp21.000.000 - Rp53.000.000
2. Biaya Operasi Plastik Dagu
- Kontur wajah (rahang dan dagu): Rp34.000.000 - Rp68.000.000
3. Biaya Operasi Plastik Hidung
- Rhino: Rp25.000.000
- Simple rhino:Rp25.000.000
- Osteotomi: Rp55.000.000
5. Biaya Perawatan Anti Aging
- Forehead lifting: Rp70.000.000
- Mid-face lifting: Rp90.000.000
- Neck lifting: Rp90.000.000
- Mini lifting: Rp70.000.000
6. Biaya Operasi Plastik Payudara
- Membesarkan payudara: Rp15.000.000
- Mengecilkan payudara: Rp18.000.000
Baca Juga: Biaya Operasi Kanker Payudara Lengkap dengan Rinciannya!
Sebelum Operasi Plastik di Korea, Lakukan Ini
Tak dipungkiri, memiliki fisik menawan adalah mimpi setiap wanita. Operasi plastik di Korea Selatan jadi salah satu jalan terbaik untuk mencapainya. Namun, sebelum menjalani prosedur operasi plastik di Korea, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
1. Konsultasi dengan Dokter di Indonesia
Jumlah dokter bedah plastik di Indonesia memang masih terhitung minim. Per 2019, Indonesia tercatat hanya memiliki 230 dokter bedah plastik. Sebagai perbandingan, Gangnam, sebuah distrik di ibu kota Korea Selatan, tercatat memiliki 5.000 dokter bedah plastik untuk kawasan itu saja.
Hal ini menunjukkan ketimpangan sumber daya sekaligus teknologi bedah plastik di Indonesia dan di Korea Selatan. Tak ada salahnya jika kemudian kamu mempertimbangkan untuk menjalani operasi plastik di Korea. Dengan pilihan klinik, dokter, dan layanan yang berlimpah, kamu berkesempatan untuk mendapatkan harga terbaik di sana.
Jangan lupa konsultasikan rencanamu terlebih dahulu dengan dokter di Indonesia. Catat segala efek samping dan risiko yang mungkin terjadi pasca operasi. Tanyakan juga rekomendasi klinik dan dokter terbaik di Korea Selatan untuk prosedur yang akan kamu jalani.
Baca Juga: Penghasilan Dokter Besar? Inilah Beberapa Penyebabnya
2. Riset Klinik yang Terpercaya
Karena klinik bedah plastik di Korea berjumlah ribuan, penting untuk memastikan legalitasnya. Jangan korbankan tubuhmu demi harga murah. Lakukan riset secara daring terhadap nama klinik, kualifikasi dan rekam jejak dokter, dan ulasan dari pasien sebelumnya.
3. Persiapkan Biaya Operasi Plastik di Korea
Siapkan setidaknya Rp100.000.000 - Rp200.000.000 untuk satu prosedur beserta biaya perawatan pascaoperasi. Kamu bisa menggandakan angkanya sesuai jumlah prosedur yang akan dijalani. Supaya lebih yakin, tanyakan juga pada klinik pilihan mengenai estimasi harganya. Kamu juga bisa mengonsultasikan budget dengan klinik agar mereka dapat menyesuaikannya.
4. Atur Waktu Perjalanan ke Korea
Memperhitungkan jarak dan perawatan pascaoperasi penting untuk dipersiapkan. Tidak mungkin perjalananmu ini selesai dalam satu-dua hari. Perencanaan waktu jadi penting jika kamu sedang bekerja atau memiliki jadwal padat. Selesaikan terlebih dahulu urusanmu di Indonesia supaya kamu dapat mengatur cuti.
Lengkapi dengan Asuransi Kesehatan
Apakah operasi plastik dapat ditanggung asuransi? Setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing soal ini. Kebanyakan perusahaan asuransi kesehatan hanya bersedia menanggung operasi plastik yang sifatnya rekonstruktif saja, bukan kosmetik.
Di luar operasi plastik kosmetik, asuransi kesehatan tetap dapat menanggung hampir semua pengobatan dan prosedur medis yang dijalani tertanggung. Memiliki asuransi kesehatan menjadi penting untuk menjamin kesehatan dan keselamatanmu. Kalau butuh rekomendasi asuransi kesehatan sesuai profilmu, jangan ragu untuk konsultasi ke ExpertDuck. Klik tombol Konsultasi Gratis di bawah!
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!