Setiap orang pasti ingin selalu hidup sehat. Namun, selama masih kita hidup di dunia yang tidak sempurna ini, risiko sakit tetap ada, mulai dari sakit ringan seperti batuk dan pilek hingga sakit berat seperti sakit jantung dan diabetes. Terkena sakit ringan mungkin tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kehidupan kita, tapi bagaimana jika kita terkena sakit berat? Sudah kondisi tubuh tidak sehat, ditambah lagi biaya perawatan rumah sakit yang mahal. Sudah jatuh, masih tertimpa tangga.

Asuransi sebagai Persiapan

Asuransi sebagai Persiapan

Saat kondisi masih sehat, pernahkah kita membayangkan rasanya sakit berat dan memiliki beban finansial? Saat ini banyak masyarakat yang menjadi lebih bijaksana dengan memikirkan risiko-risiko di masa depan  untuk menghindari situasi tidak mengenakkan semacam itu. Mereka berusaha mengantisipasinya dari sekarang, yaitu dengan cara memiliki asuransi kesehatan. Dengan memiliki asuransi, setidaknya beban finansial bisa lebih ringan.

Mengenal Lebih Jauh tentang Asuransi Kesehatan

Mengenal Lebih Jauh tentang Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan adalah suatu produk asuransi yang menanggung pengeluaran medis tertanggung, seperti biaya pengobatan, pembedahan, dan obat-obatan. Dalam penyaluran dana untuk keperluan medis, perusahaan asuransi dapat  membayar langsung ke penyedia layanan/rumah sakit maupun meminta tertanggung membayarnya terlebih dahulu lalu menggantinya kepada tertanggung.

Saat ini sudah banyak perusahaan yang mengasuransikan kesehatan karyawannya, dengan pembayaran premi dibayarkan langsung oleh perusahaan atau dipotong dari gaji karyawan.

Apakah Saya Butuh Asuransi Kesehatan?

Setiap asuransi umumnya memiliki target yang spesifik, misalnya asuransi jiwa untuk mereka yang memiliki tanggungan, asuransi mobil untuk mereka yang memiliki mobil, dan asuransi perjalanan untuk mereka yang akan melakukan perjalanan.

Berbeda dengan jenis asuransi lainnya, asuransi kesehatan sifatnya general dan disarankan untuk dimiliki setiap orang. Mengapa? Setiap kita yang masih hidup memiliki kesehatan yang harus dijaga. Jadi, sangat disarankan untuk setiap orang memiliki asuransi kesehatan.

Mengapa Asuransi Kesehatan Itu Penting?

Mungkin risiko sakit di masa depan belum terlalu menggugah Anda untuk mengambil asuransi kesehatan. Tapi ada alasan lain yang lebih kuat, yaitu biaya medis yang semakin mahal dari tahun ke tahun. Dari pengamatan, inflasi di bidang obat-obatan lebih tinggi daripada inflasi di makanan dan barang-barang lainnya.

Menjamin Anda jika suatu saat butuh perawatan medis

Pernahkah Anda pernah mendengar kerabat yang jatuh miskin karena menghabiskan uangnya untung pengobatan? Faktanya, sudah banyak di luar sana orang-orang yang bangkrut karena biaya pengobatan. Sudah capek kerja banting tulang untuk menabung, eh uangnya malah lari untuk pengobatan. Mereka yang mengalami pasti juga tidak akan mengira akan berakhir seperti itu.

Menanggung jika suatu saat sakit kritis

Nah, agar mahalnya biaya medis ini tidak mempengaruhi kondisi finansial kita, lebih baik asuransikan kesehatan kita dari sekarang. Saat ini banyak perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi dengan fleksibilitas tinggi, misalnya mampu menanggung hingga 30 penyakit kritis dan lebih dari 80 prosedur pembedahan. Meskipun tidak akan terasa ketika kondisi badan sehat, memiliki asuransi bisa jadi penyelamat Anda ketika Anda sakit.

Apakah Menggunakan Asuransi Kesehatan ada Kerugiannya?

Setiap produk pasti memiliki kekurangan. Meskipun sudah menjadi keharusan bagi masyarakat masa kini untuk memiliki asuransi kesehatan, ada kalanya Anda akan merasa dirugikan dari adanya asuransi ini. Kerugian yang paling menonjol adalah biayanya. Agar asuransi tetap aktif, Anda diwajibkan untuk membayar premi secara berkala, entah per bulan atau per tahun bergantung pada kesepakatan.

Harus membayar rutin biaya premi

Jika Anda sudah mendapatkan asuransi dari perusahaan dimana Anda bekerja, biaya premi ini mungkin tidak terasa memberatkan. Tapi bagi mereka yang harus membayar premi secara individu, kadang-kadang biaya premi bisa menjadi beban. Selain itu, tidak semua penyakit ditanggung oleh asuransi kesehatan.

Ada penyakit yang tidak dapat ditanggung

Ada kemungkinan seorang nasabah asuransi kesehatan terkena penyakit yang tidak ditanggung asuransi. Dalam situasi ini, tentu jalan satu-satunya adalah membayar sendiri biaya pengobatan penyakit tersebut. Padahal biaya medis sangat mahal. Situasi semacam ini akan membuat nasabah merasa dirugikan dengan adanya asuransi kesehatan.

Kenali Apa Saja Tanggungan Asuransi Kesehatan

Kenali Apa Saja Tanggungan Asuransi Kesehatan

Setiap produk asuransi kesehatan memiliki suatu polis yang memuat kewajiban dan manfaat yang akan diterima tertanggung. Setiap calon nasabah yang akan membeli produk asuransi wajib membaca secara menyeluruh polis dari produk yang dipilih, apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Jika ada yang kurang paham, lebih baik tanyakan di awal. Jangan sampai Anda rugi karena kurang informasi.

Nah, secara umum ada beberapa jenis penyakit yang ditanggung dan tidak ditanggung asuransi kesehatan. Kita mulai dari jenis-jenis penyakit yang bisa ditanggung pihak asuransi kesehatan.

Penyakit yang Ditanggung Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan umumnya menanggung dua jenis perawatan yaitu rawat inap (in-patient) dan rawat jalan (out-patient).

Rawat Inap

Asuransi kesehatan rawat inap menanggung biaya perawatan ketika tertanggung dirawat inap di rumah sakit. Sedangkan asuransi rawat jalan menanggung biaya perawatan medis rawat jalan seperti diagnosa, rehabilitasi, dan pengobatan lainnya di luar biaya rawat inap.

Penyakit Kritis

Selain itu, beberapa produk asuransi kesehatan juga mampu menanggung penyakit kritis. Jumlah penyakit kritis yang ditanggung oleh asuransi kesehatan dapat bervariasi, tergantung perusahaannya dan jenis produknya. Sebagian besar perusahaan asuransi menanggung 8 hingga 20 penyakit kritis utama atau bahkan lebih.

Beberapa jenis penyakit yang dapat ditanggung perusahaan asuransi di antaranya adalah kanker, operasi bypass arteri koroner, serangan jantung, stroke, gagal ginjal, operasi aorta, penggantian katup jantung, transplantasi organ utama, dan kelumpuhan.

Contoh asuransi kesehatan yang mampu menanggung penyakit kritis adalah BPJS. BPJS dapat menanggung hingga lebih dari 18 penyakit kritis. Namun ada juga produk asuransi kesehatan yang tidak menanggung penyakit kritis. Alasannya karena risikonya yang tinggi dan dapat merugikan perusahaan. Perusahaan asuransi biasanya mengeluarkan produk lain khusus untuk menanggung penyakit kritis, yaitu asuransi penyakit kritis. Intinya, semakin lengkap pelayanannya, semakin besar pula harga preminya.

Penyakit yang Tidak Ditanggung Pihak Asuransi

Setiap produk asuransi kesehatan tentunya memiliki cakupan penyakit yang ditanggung dan yang tidak ditanggung. Tapi ada beberapa jenis penyakit yang tidak pernah masuk ke polis asuransi kesehatan. Kebanyakan perusahaan asuransi memberlakukan pengecualian terhadap penyakit-penyakit ini karena sifatnya yang kritis, bawaan, atau sudah diderita tertanggung sebelum memiliki asuransi. Berikut ini beberapa jenis penyakit yang umumnya tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi.

HIV dan AIDS

Kebanyakan perusahaan asuransi tidak mau menanggung penyakit HIV/AIDS. Tidak hanya asuransi kesehatan, di asuransi jiwa pun HIV/AID masuk ke dalam pengecualian. Alasan utamanya yaitu karena HIV/AID menyangkut kekebalan tubuh yang menyebabkan tubuh rentan terkena penyakit lainnya. Perusahaan asuransi tentu mempertimbangkan kemungkinan banyaknya klaim yang akan masuk karena menanggung penyakit HIV/AIDS.

Selain itu, penyakit HIV/AIDS umumnya juga timbul karena kelalaian penderitanya, misalnya melakukan hubungan seks bebas tanpa pengaman atau menggunakan jarum suntik yang belum disterilkan.

Penyakit Akibat Wabah atau Bencana

Umumnya, perusahaan asuransi juga tidak mau menanggung penyakit yang disebabkan oleh wabah atau bencana. Hal ini karena wabah mudah meluas dan bisa menyerang banyak orang. Dan bencana yang menimpa suatu daerah juga dapat menimbulkan banyak kerugian.

Perusahaan asuransi tentu tidak mau menanggung risiko bangkrut karena menerima klaim dimana-mana. Beberapa contoh wabah yang pernah terjadi ialah wabah korona, ebola, polio, malaria, flu burung, dan kolera. Beberapa contoh bencana misalnya adalah banjir, gunung meletus, dan tsunami.

Penyakit Langka

Penyakit langka adalah suatu penyakit yang jarang terjadi dan hanya diderita oleh sedikit orang. Contoh penyakit langka diantaranya kawasaki, microcephaly, dan progeria Hutchinson-Gilford. Penyakit langka umumnya tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi.

Penyakit Bawaan

Asuransi kesehatan umumnya tidak menanggung penyakit bawaan dan cacat bawaan. Beberapa contoh penyakit bawaan diantaranya asma, hernia, dan sakit mental.

Pre-existing Condition

Pre-existing condition merupakan penyakit yang sudah ada sebelum nasabah memiliki asuransi. Pihak asuransi umumnya akan mempertimbangkan pre-existing condition sebelum menerima atau menolak pengajuan asuransi. Jika kondisi penyakit serius, maka perusahaan asuransi akan menolak pengajuan tersebut. Contoh penyakit serius diantaranya adalah jantung, kanker, dan autoimun. Sedangkan contoh penyakit yang mungkin bisa diterima diantaranya asma, kista, miom, benjolan payudara, dan lain sebagainya.

Meskipun demikian, pihak asuransi hanya akan melindungi penyakit yang terjadi setelah asuransi disetujui. Artinya, jika seseorang dengan pre-existing condition diterima oleh pihak asuransi, maka penyakit yang dimiliki nasabah tersebut tidak dilindungi dalam polis asuransi.

Misalnya, seorang nasabah memiliki penyakit asma sebelum mendaftar asuransi, maka perawatan atau pengobatan untuk penyakit asma tersebut tidak akan ditanggung oleh pihak asuransi.

Jenis-jenis Asuransi Kesehatan

Jenis-jenis Asuransi Kesehatan

Ada beberapa jenis asuransi kesehatan yang ditawarkan kepada masyarakat. Berikut selengkapnya.

Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Perawatan

Berdasarkan perawatannya, asuransi kesehatan terbagi menjadi dua bagian, yaitu

Rawat inap

Jenis asuransi dimana perusahaan asuransi yang akan menanggung biaya rawat inap nasabah. Setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing, ada yang baru bisa diklaim setelah menjalani rawat inap minimal 24 jam, ada juga menetapkan rawat inap minimal 16 jam.

Rawat jalan

Jenis asuransi dimana perusahaan asuransi menanggung biaya pengobatan nasabah di luar biaya rawat inap, misalnya biaya pemeriksaan, diagnosis, dan membeli obat-obatan.

Jenis Asuransi Berdasarkan Metode Pembayaran

Berdasarkan metode pembayarannya, asuransi kesehatan terbagi menjadi dua bagian, yaitu

Cashless

Jenis asuransi kesehatan dimana perusahaan asuransi akan langsung membayar biaya perawatan hanya dengan menunjukkan kartu anggota.

Reimbursement

Asuransi dimana biaya perawatan ditanggung dulu oleh nasabah dan akan diganti oleh perusahaan setelah mengajukan klaim.

Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Kepemilikan Badan Penyelenggara

Berdasarkan metode kepemilikan badan penyelenggara, asuransi kesehatan terbagi menjadi dua bagian, yaitu

Pemerintah

Jenis asuransi yang dikelola oleh pemerintah, contohnya seperti pada BPJS Kesehatan

Swasta

Jenis asuransi yang dikelola oleh badan swasta. Ini yang banyak tersedia layananannya

Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Pihak Tertanggung

Berdasarkan jenis pihak tertanggung, asuransi kesehatan terbagi menjadi dua bagian, yaitu

Kelompok

Asuransi kesehatan yang menanggung suatu kelompok tertentu, misalnya karyawan perusahaan dan anggota keluarga

Individu

Asuransi kesehatan yang menanggung individu tertentu.

Perbandingan BPJS dengan Asuransi Kesehatan Swasta

Perbandingan BPJS dengan Asuransi Kesehatan Swasta

Jika sudah punya BPJS, kenapa harus memiliki asuransi swasta? Untuk menjawab pertanyaan ini, kembali ke kebutuhan dan prioritas masing-masing. Jika sudah cocok dengan BPJS, Anda tidak perlu lagi memiliki asuransi kesehatan swasta. Tapi jika BPJS dirasa kurang memuaskan, kenapa tidak mencoba asuransi swasta? Nah, untuk mengetahui mana yang lebih cocok untuk Anda, yuk simak kelebihan dan kelemahan BPJS dan asuransi swasta.

Kelebihan dan Kekurangan BPJS

BPJS merupakan asuransi kesehatan yang dikelola pemerintah. Keberadaan BPJS sudah sangat membantu masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Iurannya juga dinilai terjangkau bagi sebagian besar masyarakat.

Peserta BPJS kelas 1 dikenai iuran Rp 150 ribu per bulan, peserta BPJS kelas 2 dikenai iuran sebesar Rp 100 ribu per bulan, dan untuk peserta BPJS kelas 3 hanya dikenai iuran sebesar Rp 42 ribu per bulan.  Jika dibandingkan dengan iuran asuransi kesehatan swasta yang umumnya sekitar Rp 300 ribu ke atas, iuran BPJS terasa sangat murah.

Selain iurannya yang murah, penyakit yang ditanggung BPJS juga cukup lengkap, mulai konsultasi, pemeriksaan, dan pengobatan hingga penyakit kritis seperti kanker, jantung, tumor, dan diabetes. Inilah mengapa wajib bagi setiap kita untuk memiliki BPJS. Bahkan kini setiap perusahaan wajib memastikan karyawannya memiliki BPJS.

Kelebihan BPJS

Selain yang telah disebutkan, BPJS masih memiliki kelebihan lain diantaranya

  • Harga premi sama untuk semua orang dalam satu kelas, baik mereka yang sehat, perokok, memiliki riwayat penyakit, atau yang masih menderita suatu penyakit
  • Tidak ada pengecekan kesehatan
  • Tidak ada batasan biaya maksimal dalam melakukan pengobatan
  • Pelayanan mencakup rawat jalan, rawat inap, rawat gigi, mata, dan persalinan
  • Menanggung imunisasi dasar untuk anak

Kekurangan BPJS

Dibalik murahnya iuran yang dikenakan dan lengkapnya pelayanan kesehatan, BPJS juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya

  • Proses rujukan yang memakan waktu, sehingga banyak peserta yang harus menunggu untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut
  • Tidak dapat memilih rumah sakit rujukan, harus mengikuti prosedur rujukan.
  • Pelayanan hanya bisa dilakukan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS, selain itu tidak dapat ditangani, kecuali jika dalam keadaan darurat
  • Terkadang obat yang diberikan bukan obat paten, sehingga jika ingin obat yang lebih baik harus mengocek biaya sendiri
  • Banyaknya peserta BPJS seringkali membuat antrian pasien panjang sehingga penanganan lambat.

Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Kesehatan Swasta

Asuransi swasta umumnya memang mematok harga premi yang lebih mahal dari BPJS. Meskipun begitu, bisa jadi apa yang Anda cari tersedia di asuransi swasta.

Kelebihan Asuransi Kesehatan Swasta

Nah, untuk mengetahuinya, simak kelebihan dan kekurangan asuransi kesehatan swasta berikut ini

  • Memiliki fitur cashless yang memungkinkan nasabah langsung mendapatkan pelayanan kesehatan hanya dengan menggesek kartu keanggotaan saja
  • Beberapa asuransi memberikan santunan tunai di luar biaya perawatan, misalnya untuk transportasi dan biaya inap keluarga yang menunggu
  • Nasabah bisa memilih rumah sakit sendiri selama rumah sakit tersebut bekerja sama dengan pihak asuransi, sehingga pelayanan pun bisa lebih baik dan cepat
  • Beberapa asuransi swasta dapat menanggung pengobatan ketika nasabah berada di luar negeri
  • Memiliki personal assistance yang membantu melayani nasabah

Kekurangan Asuransi Kesehatan Swasta

  • Harga premi yang bervariasi, bergantung pada usia, jenis kelamin, gaya hidup, dan riwayat penyakit. Semakin tinggi risiko seseorang terkena penyakit, maka semakin besar premi yang dikenakan, misalnya nasabah yang umurnya relatif tua, nasabah yang memiliki kebiasaan merokok, nasabah yang memiliki riwayat penyakit.
  • Setiap nasabah harus melakukan tes medis untuk mengetahui risiko kesehatannya
  • Semakin lengkap pelayanannya, maka semakin mahal premi yang dikenakan
  • Asuransi swasta menetapkan plafon, yaitu batas maksimal manfaat yang bisa diterima oleh nasabah.

Kriteria Asuransi Kesehatan yang Baik sebagai Pertimbangan

Kriteria Asuransi Kesehatan yang Baik sebagai Pertimbangan

Bagi Anda yang masih awam dengan hal-hal terkait asuransi kesehatan, memilih asuransi kesehatan terbaik mungkin bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, di sini kami juga akan membagikan beberapa kriteria sebagai patokan bagi Anda dalam memilih asuransi.

Menanggung biaya rawat jalan

Meskipun kebanyakan biaya keluar untuk rawat inap, jangan abaikan biaya-biaya yang keluar untuk rawat jalan. Biasanya ada serentetan biaya yang akan muncul pra dan pasca rawat inap dan jika ditotal tidaklah murah. Maka dari itu, sebaiknya pastikan asuransi kesehatan juga menanggung biaya rawat jalan.

Plafon asuransi kesehatan besar

Besar dan kecil memang relatif, tapi pastikan plafon bisa menanggung kebutuhan Anda di masa depan. Misal suatu perusahaan asuransi menawarkan uang pertanggungan sebesar Rp 20 juta. Memang terkesan besar, tapi jika kita melihat biaya operasi yang bisa menghabiskan Rp 15 juta, maka uang pertanggungan sebesar Rp 20 juta masih relatif kecil. Anda mungkin masih mengeluarkan biaya –biaya lain di luar operasi.

Manfaat pengembalian premi

Beberapa asuransi kesehatan juga memberikan manfaat pengembalian premi jika tidak ada klaim selama masa asuransi. Pengembalian premi umumnya tidak 100 persen, mungkin hanya 20% atau 50%.

Menanggung biaya ambulans

Sebagian besar orang umumnya jarang terpikir mengenai biaya ambulans. Tapi jika asuransi dapat menanggung biaya ambulan, maka itu lebih baik. Sebab layanan ambulan tidaklah murah, misalnya saja layanan ambulan di DKI  seharga Rp 650 ribu. Dan itupun belum termasuk biaya tambahan tenaga medis dan pelayanan luar kota.

Menawarkan metode cashless

Metode cashless bisa menjadi suatu keunggulan asuransi yang Anda miliki. Jika Anda mengalami gangguan kesehatan, Anda tinggal datang saja ke rumah sakit dengan membawa kartu keanggotaan asuransi. Tapi baik cashless maupun reimbursement, intinya sama saja, pertanggungan dibayar oleh pihak asuransi. Jadi, jika ada produk asuransi lain yang lebih menguntungkan, kriteria ini bisa Anda abaikan.

Memiliki Kebijakan Renewal Guarantee

Kebijakan renewal guarantee memungkinkan nasabah untuk memperpanjang polisnya. Sebaiknya pilih asuransi yang memperbolehkan memperpanjang polis dalam kondisi sakit apapun. Jadi, Anda bisa lebih tenang di akhir masa polis.

Rekomendasi Asuransi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Rekomendasi Asuransi Kesehatan Terbaik di Indonesia

Saat ini, ada banyak perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi kesehatan. Masing-masing perusahaan pun bisa diakses melalui website resminya. Dan sudah banyak juga perusahaan asuransi yang melayani pengajuan online. Nah, untuk memudahkan Anda saat searching nanti, kami berikan beberapa rekomendasi produk asuransi murni terbaik di Indonesia.

Cigna Proteksi Sehat

Cigna Proteksi Sehat merupakan salah satu produk asuransi kesehatan dari perusahaan asuransi Cigna. Produk asuransi ini menawarkan asuransi kesehatan dengan premi mulai dari Rp 150 ribu per bulan.

Asuransi ini memberikan manfaat diantaranya santunan harian mulai dari Rp 300 ribu-1,5 juta per hari untuk rawat inap, pertanggungan biaya pembedahan mulai dari Rp 3-15 juta, dan pertanggungan untuk biaya ambulans. Keuntungan lain dari asuransi ini adalah klaim cashless di lebih dari 800 rumah sakit di Indonesia.

AXA Mandiri Smartcare Executive

Produk asuransi lain yang bisa jadi pertimbangkan adalah AXA Mandiri Smartcare Executive dari perusahaan asuransi AXA. Produk asuransi ini menawarkan asuransi dengan premi ringan, mulai dari Rp 170 ribu per bulan.

Dengan premi tersebut, ada banyak manfaat yang ditawarkan, diantaranya adalah pertanggungan biaya kamar rawat inap mulai dari Rp 250 ribu – Rp 2 juta per hari, pertanggungan biaya rawat jalan general mulai dari Rp 350-500 ribu, pertanggungan biaya ambulans mulai dari Rp 150-500 ribu, santunan atas risiko meninggal dunia hingga Rp 3 juta, biaya dokter, dan masih banyak lagi.

Simas Sehat Gold

Simas sehat gold juga bisa menjadi pertimbangan bagi Anda yang mencari asuransi kesehatan dengan premi ringan. Simas Sehat Gold menawarkan produk asuransi kesehatan dengan premi mulai dari Rp 171 ribu per bulan. Produk asuransi ini menawarkan manfaat diantaranya limit tahunan mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 400 juta, santunan rawat inap dan rawat jalan, pertanggungan biaya konsultasi dokter umum/spesialis, dan santunan meninggal dunia sebesar Rp 10 juta.

BRI Life Simply Health Care

BRI Life Simply Health Care menawarkan produk asuransi kesehatan dengan berbagai manfaat. Dengan biaya premi mulai dari Rp 227 ribu per bulan, Anda bisa mendapatkan manfaat diantaranya pertanggungan biaya rawat inap mulai dari Rp 300 ribu-1,5 juta perhari, pertanggungan rawat jalan sebesar Rp 1,5 juta, biaya aneka perawatan lainnya sebesar Rp 1,5 juta, pertanggungan ICU Rp 1,8 juta per hari, pertanggungan biaya pembedahan hingga Rp 3 juta, layanan konsultasi dokter gratis, dan akses ke 626 rumah sakit di Indonesia.

Allianz SmartHealth Maxi Violet

Produk Allianz ini merupakan produk asuransi yang ditujukan bagi Anda yang menginginkan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa sekaligus. Ada banyak manfaat yang ditawarkan Allianz SmartHealth Maxi Violet, diantaranya pertanggungan biaya kamar ketika rawat inap mulai dari Rp 100 ribu-1 juta per hari, pertanggungan biaya kamar ICU mulai Rp 300 ribu-1,3 juta per hari, biaya pembedahan mulai Rp 4,5-160 juta, pertanggungan rawat jalan dan rawat gigi mulai dari Rp 1-10 juta, santunan atas risiko meninggal dunia mulai Rp 2-11,5 juta, dan manfaat pengembalian premi asuransi kesehatan hingga 20%.

Sekian artikel mengenai kelebihan dan kekurangan asuransi kesehatan. Semoga artikel ini dapat membantu Anda memilih asuransi kesehatan yang sesuai kebutuhan.