Tidak bisa dipungkiri, penyakit tipes kerap kali dialami oleh anak-anak mengingat daya dahan tubuhnya belum sekebal orang dewasa. Namun, bukan berarti orang dewasa bisa terbebas dari penyakit yang satu ini. Orang dewasa pun bisa mengalami tipes kalau tidak menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Seperti yang diketahui, bakteri Salmonella Typhi adalah bakteri penyebab penyakit tipes. Bakteri ini bisa menyebar dengan cepat ke seluruh organ tubuh penderitanya. Penanganan yang lambat dan tidak tepat dapat berakibat fatal, lho!

Lantas, bagaimana cara mengenali gejala tipes anak? Apa saja penyebab penyakit tipes? Informasi seputar penyakit tipes yang menyerang anak-anak akan dibahas pada artikel berikut. Disimak, ya!

Apa itu Penyakit Tipes?

Penyakit tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi

Demam tifoid atau dikenal dengan tipes adalah salah satu penyakit yang disebabkan karena kontaminasi bakteri Salmonella Typhi dengan makanan atau minuman. Akibatnya, penderita mengalami infeksi pada saluran pencernaan yang diikuti dengan berbagai jenis keluhan lainnya. Sebut saja demam, nyeri otot, pusing, dan lain sebagainya.

Kontaminasi bakteri Salmonella Typhi dengan makanan tidak serta-merta menyebabkan tipes. Ada proses yang dilalui, yaitu bakteri terlebih dahulu masuk ke dalam aliran darah. Saat bakteri berkembang di dalam darah, penderitanya akan mengalami demam. Kemudian, bakteri akan masuk lagi ke dalam kantong atau saluran empedu, hingga ke usus. Di sinilah bakteri Salmonella Typhi dapat berkembang biak dengan cepat, sehingga penderita perlu ditangani secepat mungkin.

Jika tidak demikian, maka penderitanya akan mengalami komplikasi serius. Sebut saja peradangan saluran pencernaan, kesadaran menurun, pneumonia atau paru-paru basah, dan lain-lain. Itu sebabnya, penyakit yang satu ini tidak boleh disepelekan.

Baca Juga: Ciri-ciri Kanker Rahim untuk Deteksi Dini

Perbedaan Penyakit Tipes dan Tifus

Tipes dan tifus adalah dua penyakit yang sekilas kelihatan sama, tapi nyatanya tidak. Perbedaannya terletak pada bakteri yang dapat memicu terjadinya dua penyakit ini. Jika tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi, maka tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia Prowazekii.

Perbedaan selanjutnya terletak dari cara penyebarannya. Penyebaran tipes melalui kontaminasi bakteri dengan makanan atau minuman yang hendak dikonsumsi. Sementara penyebaran tifus melalui hewan yang terinfeksi bakteri.

Jenis Penyakit Tifus

Agar tidak salah paham mengenai penyakit tipes dan tifus, kenali dulu jenis-jenis penyakit tifus dengan gejalanya masing-masing. Penyakit tifus dapat memicu berbagai gejala pada penderitanya. Ada gejala demam, sakit punggung, batuk kering, hingga muntah. Berdasarkan sumber bakteri yang menginfeksi, terdapat tiga jenis penyakit tifus yang perlu diketahui, di antaranya:

1. Tifus Murine

Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia Typhi yang ditularkan oleh kutu. Kutu ini dapat terinfeksi ketika menggigit hewan yang sudah terinfeksi, seperti kucing, tupai, maupun tikus. Dampak yang dialami oleh penderita tifus murine lebih ringan daripada tifus epidemi, bahkan jarang mengalami kematian.

2. Tifus Epidemi

Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia Prowazekii dan ditularkan ke tubuh manusia melalui gigitan kutu. Kutu ini bisa ditemukan di daerah atau tempat yang memiliki tingkat sanitasi atau kebersihan yang buruk. Jenis yang satu ini tergolong langka, tapi dapat memicu kematian kalau tidak ditangani dengan cepat dan serius.

3. Tifus Scrub

Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Orientia Tsutsugamushi dan ditularkan oleh gigitan tungau larva yang biasa ditemukan pada hewan pengerat. Jenis ini dapat memicu penyakit ringan hingga berat. Tifus scrub sering ditemui di negara Asia Tenggara, Jepang, Australia Utara, India, dan Cina.

Baca Juga: Gejala Tipes pada Ibu Hamil, Penyebab, dan Cara Menanganinya

Kenali Gejala Tipes Anak

Anak akan mengalami demam saat terkena tipes

Berbeda dengan penyakit tifus, gejala tipes bisa dikatakan ringan, bahkan gejalanya sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tak heran kalau sebagian orang menganggapnya hal biasa. Tapi, akan lebih baik untuk mengenali gejala tipes anak satu per satu untuk mencegah timbulnya penyakit serius pada anak di kemudian hari.

1. Anak Demam Tinggi

Terjadinya demam tinggi adalah bentuk respon tubuh saat melawan bakteri Salmonella Typhi. Suhu tubuh akan meningkat secara perlahan hingga mencapai suhu 40 derajat celcius. Apabila demam anak tidak kunjung turun dalam dua hari, kemungkinan besar terkena tipes.

2. Mengalami Gangguan Pencernaan

Tipes adalah penyakit yang menyerang saluran pencernaan, jadi wajar kalau gejala tipes anak akan memengaruhi gangguan pencernaan. Sebut saja diare yang dapat terjadi selama seharian. Kondisi ini dipicu karena infeksi usus yang mengakibatkan kotoran sulit keluar, karena pergerakan usus mengalami kelambatan.

3. Sakit Kepala

Gejala sakit kepala biasanya terjadi bersamaan dengan demam tinggi. Hal ini terjadi karena saat demam tinggi, tubuh akan berusaha untuk mengatur suhu menjadi normal. Ketika tubuh tidak mampu, terjadilah pelepasan zat kimia yang akhirnya memicu sakit kepala.

4. Muncul Bintik di Kulit Tubuh

Kemunculan bintik merah di tubuh sering dikaitkan dengan demam berdarah atau DBD. Padahal, penderita penyakit tipes juga mengalami gejala yang sama. Perbedaannya terletak pada penyebab kedua penyakit ini. Bintik merah pada DBD disebabkan karena pendarahan, sedangkan tipes karena bakteri Salmonella Typhi.

5. Nafsu Makan Menurun

Menurun atau hilangnya nafsu makan bisa jadi gejala tipes anak. Kondisi ini terjadi karena pelepasan leptin yang dilakukan oleh otak. Menurunnya nafsu makan sebenarnya ada baiknya. Ketika nafsu makan menurun, maka bakteri lain akan sulit masuk ke dalam tubuh, sementara bakteri yang sebelumnya sudah masuk ke tubuh akan mati secara perlahan.

6. Lidah Berwarna Putih

Perubahan pada warna lidah bisa menjadi gejala tipes. Lidah yang awalnya berwarna merah secara menyeluruh berubah menjadi putih. Warna putih ini biasanya ditemukan pada bagian tengah lidah, sedangkan bagian tepi dan ujung lidah tetap berwarna merah. Selain itu, penderita penyakit tipes juga akan mengalami tremor ketika menjulurkan lidah.

7. Batuk Kering

Batuk kering merupakan batuk tanpa dahak atau lendir. Gejala ini biasa terjadi pada minggu-minggu awal sebelum penyakit tipes terdeteksi. Sebaiknya perbanyak minum air putih agar gejalanya perlahan-lahan mereda.

8. Denyut Nadi Melambat

Pada kasus demam biasa, meningkatnya suhu tubuh biasanya akan diikuti dengan peningkatan denyut nadi. Namun, hal sebaliknya terjadi pada penderita tipes yang mana denyut nadinya justru melambat karena adanya indikasi racun oleh bakteri di dalam tubuh.

9. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kondisi ini dapat terjadi berbarengan saat badan panas atau demam sebagai bentuk respon tubuh untuk melawan mikroorganisme atau bakteri yang masuk ke dalamnya. Disarankan untuk mengonsumsi obat penurun demam, makanan hangat, dan beristirahat yang cukup. Jika tak kunjung mereda atau semakin parah, segera bawa ke dokter.

Penyebab Penyakit Tipes Anak

Seorang anak perempuan sedang makan donat

Penyebab penyakit tipes pada orang dewasa atau anak tidak melulu karena bakteri Salmonella Typhi, tapi juga karena kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari. Beberapa kebiasaan buruk tersebut mempercepat perkembangan bakteri di dalam tubuh yang memicu penyakit tipes. Adapun contoh kebiasaan buruk penyebab penyakit tipes pada anak, antara lain:

1. Jajan Sembarangan

Kelelahan ditambah jajan sembarangan menjadi pemicu terjadinya penyakit tipes. Bagi orang tua, penting untuk memperhatikan tempat anak jajan karena tidak semua tempat terjamin kebersihannya. Bila perlu kurangi jajan, dan lebih baik siapkan bekal untuk anak saat ia hendak beraktivitas.

2. Kurang Menjaga Kebersihan Makanan

Mengonsumsi makanan yang kurang bersih dapat menyebabkan penyakit tipes, lho! Apalagi kalau tidak mencuci tangan sebelum makan, padahal baru balik dari toilet, misalnya. Disarankan untuk selalu menjaga higienitas setiap kali ingin makan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam tubuh.

3. Minum Air yang Kurang Bersih

Bagi yang suka beli minum sembarangan, sebaiknya kurangi mulai dari sekarang karena tidak ada jaminan kalau air yang digunakan adalah air bersih. Jika ingin beraktivitas di luar rumah, bawalah air minum sendiri. Jauh lebih sehat.

Baca Juga: Biaya Operasi Hernia di Rumah Sakit dan Prosedur Operasinya

Cara Menangani Penyakit Tipes pada Anak

Seorang anak tidur untuk memulihkan tubuhnya

Penyakit tipes sebenarnya bisa diobati di rumah apabila gejalanya masih ringan. Tentu dengan mengikuti saran dokter, seperti menjaga kebersihan makanan. Selain itu, terdapat beberapa cara menangani penyakit tipes yang bisa dilakukan, di antaranya tujuh cara berikut ini.

1. Berikan Obat Antibiotik

Cara paling efektif untuk meredakan gejala tipes anak adalah dengan memberikan antibiotik. Dalam sehari atau dua hari, gejala ini akan mereda sehingga anak bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Pastikan antibiotik yang diberi kepada anak sudah diresepkan oleh dokter agar tidak berefek pada kondisi kesehatan lainnya.

Beberapa jenis antibiotik yang dapat dikonsumsi, seperti azitromisin, ceftriaxone, ciprofloxacin, dan chloramphenicol. Konsumsi salah satu dari antibiotik ini dapat menimbulkan efek samping, jadi sebaiknya perhatikan takarannya. Konsumsi dalam jangka panjang justru dapat memicu pertumbuhan bakteri yang kebal terhadap antibiotik.

2. Terapi Cairan untuk Penyakit Tipes

Penderita penyakit tipes yang dirawat di rumah sakit biasanya akan diberi terapi cairan atau infus. Tujuannya untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat demam. Selain itu, penggunaan infus juga dimaksudkan untuk mempercepat kinerja pembuluh darah untuk melawan infeksi, sehingga kondisi tubuh cepat pulih.

3. Berikan Asupan Bernutrisi

Untuk mengembalikan kekebalan tubuh, disarankan untuk mengonsumsi makanan bernutrisi, tapi yang rendah serat. Makanan rendah serat, seperti kentang, pisang, ayam, dan susu rendah lemak dipercaya dapat membantu meringankan kinerja usus. Karena ketika usus dipaksa bekerja berat, yang ada malah timbul kontraksi yang memicu masalah pada saluran pencernaan.

4. Cukup Istirahat

Agar lebih cepat pulih, sebaiknya anak banyak istirahat. Pastikan kondisi tubuh anak benar-benar pulih sebelum akhirnya beraktivitas. Bila perlu, lakukan tes dengan cara mengambil sampel kotoran dengan interval selama 48 jam untuk memastikan bahwa bakteri Salmonella Typhi sudah tidak ada di dalam tubuh.

5. Kompres Dingin

Salah satu gejala penyakit tipes adalah terjadinya pembengkakan. Nah, dalam kondisi ini orang tua dapat memberikan kompres dingin kepada anak. Suhu dingin dipercaya dapat menekan inflamasi.

6. Gunakan Obat Tradisional

Obat-obat tradisional memiliki kandungan yang ampuh untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk tipes. Untuk mengobati tipes, bisa menggunakan daun selasih (daun basil) yang dicampurkan dengan segelas air dan jahe yang dihancurkan. Rebus sampai setengah airnya berkurang, campurkan dengan madu, lalu minum 2-3 kali sehari. Selain daun selasih, bisa juga gunakan bawang putih, cengkeh, atau cuka sari apel.

7. Konsumsi Buah Delima

Salah satu buah yang ampuh untuk mencegah tipes adalah buah delima. Buah berwarna merah ini baik untuk melawan berbagai jenis patogen dan bakteri, termasuk Salmonella Typhi. Buah delima dapat dikonsumsi secara langsung atau dijadikan jus.

Lindungi Buah Hati dengan Asuransi Kesehatan

Berikan perlindungan bagi keluarga dengan asuransi kesehatan

Namanya penyakit, bisa datang kapan saja. Sebaiknya lindungi buah hati dengan proteksi dari asuransi kesehatan. Ada asuransi dari Allianz, Prudential, Manulife, dan masih banyak lagi. Jika Anda bingung memilih asuransi yang pas untuk buah hati, silakan konsultasikan dengan para ExpertDuck dengan cara menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah untuk memulai percakapan. Semoga informasi dalam artikel ini bermanfaat, ya!