Penyakit tipes bukanlah penyakit yang asing bagi masyarakat Indonesia. Kamu dan orang-orang terdekatmu mungkin pernah mengalaminya. Saking seringnya penyakit ini terjadi, istilah ‘musim tipes’ jadi populer di masyarakat. Padahal, penyakit ini bisa terjadi kapan saja.

Meskipun cukup sering terjadi, bukan berarti penyakit tipes tidak berbahaya, lho. Jika tidak segera ditangani, bisa-bisa infeksi bakteri ini menimbulkan komplikasi. Kalau sudah begitu, tentu pengobatannya akan menjadi semakin panjang dan mahal.

Mewaspadai gejala tipes dapat menjadi salah satu langkah preventif terbaik. Bagaimana sih, persisnya gejala tipes yang harus diwaspadai? Terlebih gejala tipes orang dewasa? Simak pembahasannya pada artikel MoneyDuck di bawah!

Sekilas mengenai Penyakit Tipes

Sekilas mengenai Penyakit Tipes

Penyakit tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella thyphi. Penyebaran infeksi ini dapat dilakukan secara oral dan fecal melalui makanan dan kotoran yang telah terkontaminasi. Butuh waktu satu hingga empat minggu sampai gejala tipes terasa pada orang dewasa.

Penyakit tipes juga disebut demam tifoid. Alasannya jelas yaitu saat terserang tipes, gejala utama yang muncul adalah demam tinggi. Gejala ini dapat diikuti gejala-gejala lainnya, mulai dari nyeri kepala, nyeri otot, nyeri perut, mual, muntah, diare, konstipasi, penurunan nafsu makan, dan kelelahan berat.

Ingat, Penyakit Tipes dan Tifus Berbeda

Banyak orang menyamakan penyakit tipes dengan penyakit tifus. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Jika tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi, maka tifus disebabkan oleh bakteri Rickesttsia dan Orientia.

Bakteri Rickesttsia dan Orientia ditransmisikan melalui gigitan serangga atau tungau. Serangga atau tungau tersebut dapat berasal dari tikus, kucing, atau binatang sejenis. Kalau punya binatang peliharaan, penting bagimu untuk menjaga kebersihan peliharaan dan lingkungan di sekitarnya agar terhindar dari risiko penyakit tifus.

Jenis tifus dapat berbeda-beda di tiap wilayahnya. Di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, ada tifus scrub yang termasuk varian berat. Di beberapa wilayah Amerika Serikat, Hawaii dan Texas ada tifus endemik. Sementara itu, di Amerika Latin, Cina Utara dan Afrika ada tifus epidemik.

Berbeda dengan tipes, penderita tifus tidak dapat menularkan penyakitnya. Namun, penularan ini tetap dapat terjadi melalui gigitan serangga atau tungai bersangkutan. Karenanya, penanggulangan tifus harus dilakukan sampai ke akar masalahnya, seperti melakukan pembenahan sistem air dan sampah di lingkungan sekitar.

Apa Gejala Tipes Orang Dewasa?

Apa Gejala Tipes Orang Dewasa?

Gejala tipes orang dewasa umumnya muncul secara bertahap dalam kurun waktu empat minggu. Waspadai gejala tipes di bawah yang mungkin kamu rasakan setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Jangan lupa konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan dini.

Gejala Tipes Orang Dewasa di Minggu ke-1

Beberapa gejala tipes yang lazim muncul pada minggu pertama adalah sebagai berikut:

  • Demam naik-turun dengan suhu cenderung meningkat pada malam hari;
  • Sakit kepala;
  • Batuk kering;
  • Tak enak badan;
  • Mimisan.

Gejala Tipes Orang Dewasa di Minggu ke-2

Gejala tipes orang dewasa pada minggu pertama dapat memarah apabila tidak ditangani langsung. Penderitanya dapat mengalami gejala-gejala ini:

  • Demam tinggi (39-40°C) yang meningkat pada sore hingga malam hari;
  • Ruam kulit di dada dan bagian bawah perut;
  • Tubuh lemas dan menggigil;
  • Sakit perut;
  • Hilang nafsu makan;
  • Nyeri otot;
  • Mual dan muntah;
  • Diare dan sembelit.

Gejala Tipes Orang Dewasa di Minggu ke-3

Gejala lain yang dialami oleh penderita tipes adalah sebagai berikut:

  • Demam;
  • Berat badan menurun;
  • Tubuh lemas;
  • Diare dengan feses kehijauan.

Gejala Tipes Orang Dewasa di Minggu ke-4

Demam yang diderita pasien biasanya akan mereda pada minggu ini. Gejala-gejala lain juga turut membaik, meski dapat muncul kembali dua minggu setelah demam mereda. Pada minggu ke-4 hingga jangka waktu yang tak dapat ditentukan, mantan pasien tipes akan berstatus sebagai carrier sehingga potensi penularan tetap ada.

Baca Juga: Gejala Tipes pada Ibu Hamil, Penyebab, dan Cara Menanganinya

Penyebab Penyakit Tipes Menyerang Orang Dewasa

Penyebab Penyakit Tipes Menyerang Orang Dewasa

Penyakit tipes pada orang dewasa tak lain disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella thyphi. Saat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, bakteri Salmonella thyphi akan turun ke sistem pencernaan dan berkembang biak dengan cepat. Hal inilah yang membuat penderitanya mengalami demam, sakit perut, sembelit, hingga diare.

Beberapa kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan penyakit tipes adalah:

1. Jajan sembarangan

Tak ada yang dapat menjamin kebersihan makanan di luar selama proses produksi hingga penyajiannya. Untuk meminimalisir risiko infeksi, pastikan kamu memilih tempat makan yang bersih dan tertutup. Perhatikan juga penjualnya; apakah mereka menggunakan sarung tangan? Meskipun terkesan remeh, hal sesederhana menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri berperan penting dalam mencegah penyakit tipes orang dewasa.

2. Menggunakan toilet kotor

Tahukah kamu, jika bakteri penyebab tipes dapat bertahan di tinja orang yang terinfeksi? Hal ini tentu merugikan karena infeksi bakteri tetap dapat terjadi meskipun kamu konsisten menjaga kebersihan diri. Cegah risiko penularan ini dengan secara rutin mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan toilet. Ketika kamu hendak menggunakan toilet umum, tak ada salahnya berbuat ekstra dengan membersihkan dudukan toilet dengan toilet wipes.

3. Seks dengan penderita tipes

Penularan Salmonella thyphi dapat terjadi melalui seks oral dan anal dengan penderita tipes. Untuk mencegahnya, pastikan kamu mengetahui rekam medis pasanganmu. Diskusikan juga hal ini untuk mengutamakan kenyamananmu dan pasanganmu.

Diagnosis Penyakit Tipes

Diagnosis Penyakit Tipes

Serangkaian tes perlu dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tipes pada orang dewasa. Awalnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penelusuran rekam medis pasien. Pemeriksaan dasar tersebut kemudian dilanjutkan dengan tes darah, tes sampel feses, dan tes urin.

Biasanya, diagnosis tidak dapat dihasilkan jika pasien hanya melalui satu tes saja. Penting bagi pasien untuk mengikuti rangkaian tes di atas untuk memperoleh hasil yang akurat. Jika pasien terbukti positif tipes, dokter juga akan menyarankan orang-orang terdekatnya untuk melakukan rangkaian tes serupa.

Cara Menangani Penyakit Tipes Orang Dewasa

Cara Menangani Penyakit Tipes Orang Dewasa

Setelah terbukti positif tipes, dokter akan memberikan sejumlah obat dan rekomendasi pemulihan yang dapat dilakukan di rumah. Perlu dicatat, cara penanganan penyakit tipes di bawah ini perlu dilakukan di bawah pengawasan dokter. Pada kasus yang parah, dokter mungkin juga akan merekomendasikan pasiennya untuk menjalani operasi.

1. Minum Obat Antibiotik

Beberapa obat-obatan antibiotik yang dapat diresepkan adalah ciprofloxacin, azithromycin, chloramphenicol, dan ceftriaxone. Obat-obatan ini perlu dikonsumsi selama satu hingga dua minggu meskipun gejala tipes mungkin membaik dalam dua hingga tiga hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan bakteri penyebab tipes keluar sepenuhnya dari tubuh.

Obat lain yang dapat diresepkan dokter adalah paracetamol untuk meredakan demam. Paracetamol juga digunakan untuk mengurangi nyeri yang timbul akibat tipes. Khusus gejala berat, dokter juga dapat meresepkan kortikosteroid.

2. Terapi Cairan

Risiko dehidrasi rentan dialami penderita tipes akibat demam dan diare berkepanjangan. Hal ini dapat diatasi dengan rutin mengonsumsi makanan dan minuman meskipun dalam jumlah kecil. Saat gejala berat menghalangi pasien untuk makan dan minum, dokter akan menerapkan terapi cairan melalui infus agar pasien tidak dehidrasi dan kekurangan nutrisi.

3. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Untuk mempercepat proses pemulihan, jangan lupa konsumsi makanan tinggi kalori dan protein. Beberapa pilihan makanan yang dapat kamu coba adalah kentang, kacang-kacangan, ubi, jus buah, dada ayam, dan telur. Selain itu, kamu juga disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah serat seperti pisang. Makanan rendah serat akan mencegah usus bekerja berlebihan.

4. Cukup Istirahat

Dokter juga akan menyarankanmu untuk cuti kerja selama masa pemulihan. Dengan tidur, tubuh punya kesempatan untuk memperbaiki sel dan jaringan yang rusak akibat infeksi Salmonella thyphi. Kamu juga dapat mencegah penularan infeksi dengan membatasi kontak fisik.

5. Kompres Dingin

Kompres dingin adalah salah satu cara menurunkan suhu saat pasien terserang demam. Meski metode ini telah lama eksis, sebagian besar dokter tidak menyarankannya. Jadi, penting bagimu untuk mengonsultasikan metode ini terlebih dahulu dengan ahlinya.

6. Gunakan Obat Tradisional

Selain menggunakan obat antibiotik dari dokter, kamu juga bisa menggunakan obat tradisional yang terbukti khasiatnya. Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan adalah kunyit. Konsumsi obat tradisional ini dengan melarutkan kunyit bersama rimpang, daun sambiloto, dan serai.

Bahan alami lain yang bisa dicoba adalah cuka apel, bawang putih, cengkeh, dan buah-buahan seperti pisang dan lemon. Perlu diingat, obat tradisional ini hanya berfungsi sebagai komplemen atau pelengkap obat dari dokter. Supaya lebih yakin dan tidak salah konsumsi, kamu juga bisa meminta rekomendasi obat tradisional dari dokter.

7. Operasi

Operasi mungkin diperlukan jika terjadi komplikasi yang membahayakan pasien, seperti pendarahan dalam dan kerusakan sistem pencernaan. Operasi tipes hanya dilakukan pada sebagian kecil kasus. Umumnya, sebagian besar pasien yang dirawat di rumah sakit berangsur membaik dalam lima hari.

Baca Juga: Obat Gagal Ginjal Kronis Apa Saja? Cek Metode Perawatannya

Pengobatan Penyakit Tipes Ditanggung Asuransi?

Pengobatan Penyakit Tipes Ditanggung Asuransi?

Mengingat lazimnya penyakit tipes di Indonesia, kamu mungkin bertanya-tanya, apakah pengobatannya dapat ditanggung asuransi? Jawabannya, ya. Dengan asuransi kesehatan, biaya pengobatan dan perawatan tipes akan sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan asuransi sesuai kesepakatan yang berlaku.

Tak hanya biaya pengobatan dan perawatan, perusahaan asuransi juga akan menanggung biaya operasi dan pascaoperasi jika pesertanya membutuhkan. Dengan ragam manfaat yang ditawarkan, tak ada salahnya mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi kesehatan. Di saat genting, kamu tidak perlu repot lagi menyisihkan dana untuk membayar biaya pengobatan.

Di MoneyDuck, kamu akan mendapatkan rekomendasi asuransi kesehatan sesuai profilmu. Kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi produk keuangan lain untuk menjamin masa depanmu. Klik tombol Konsultasi Gratis di bawah!