Keramaian pengunjung di toko emas merupakan pemandangan lazim setiap menjelang lebaran. Berbagai alasan mendorong masyarakat untuk membeli emas, entah untuk investasi jangka panjang atau sekadar menunjang penampilan. Gara-gara ini, harga emas menjelang lebaran bisa melonjak saking banyaknya permintaan.
Berapa sih, kira-kira harga emas menjelang lebaran di pasaran? Adakah waktu yang tepat untuk menjual dan membelinya? Jika kamu berniat menggunakan THR-mu untuk membeli emas, simak artikel MoneyDuck ini untuk mengetahui hal-hal yang perlu kamu perhatikan.
Jenis-jenis Emas di Pasaran
Tidak seperti instrumen investasi lain, emas dipercaya kebal inflasi sehingga nilainya tidak akan jatuh di saat genting. Harganya juga diprediksi meningkat setiap tahun. Lantas, jenis emas apa yang tersedia di pasaran dan dapat dijadikan alat investasi?
Emas Batangan
Ukuran emas batangan bervariasi, mulai dari 1 gram, 2,5 gram, 5 gram, hingga lebih dari 10 gram. Bahkan, kini tersedia juga ukuran mini, mulai dari 0,1 gram, 0,25 gram, dan 0,5 gram. Emas batangan cocok dijadikan investasi oleh kaum muda karena ukurannya yang bervariasi ini.
Alasan lain untuk menjadikan emas batangan sebagai investasi adalah kadar emasnya yang tinggi dan minim campuran. Kadar emas yang terkandung di dalamnya biasanya mencapai 24 karat. Harga emas batangan disesuaikan dengan beratnya.
Emas Perhiasan
Jenis emas yang satu ini biasanya lebih disukai kaum hawa. Emas perhiasan dapat ditemukan dalam bentuk gelang, anting, cincin, hingga kalung. Sayangnya, jenis emas satu ini kurang cocok dijadikan investasi karena kadar emasnya yang tak murni dan tercampur bahan lain. Kadar tertinggi emas perhiasan biasanya hanya mencapai 18 karat saja.
Beberapa jenis emas perhiasan di pasaran adalah:
- Emas kuning: 75% emas, 25% tembaga dan seng
- Emas putih: emas murni dicampur perak dan paladium, lalu dipoles rhodium
- Emas merah: campuran emas dan tembaga
Emas Koin
Pada dasarnya, emas koin adalah emas batangan yang berbeda bentuk. Harganya juga disesuaikan dengan beratnya. Bedanya, emas koin dapat digunakan sebagai Ongkos Naik Haji (ONH). Kamu dapat naik haji atau umroh ke tanah suci dengan membayar 250-300 gram emas koin, bahkan bisa kurang dari itu karena harga emas selalu naik setiap tahunnya.
Emas Granule
Emas granule atau emas serbuk adalah jenis emas yang biasa digunakan sebagai campuran perhiasan. Emas satu ini kurang cocok dijadikan investasi, karena kadar emasnya yang rendah. Biasanya, perhiasan yang mengandung emas granule dijual dengan harga murah.
Emas Digital
Jika menyimpan emas membuatmu gugup, kamu bisa pertimbangkan untuk menabung emas digital saja. Biasanya, harga jualnya mengikuti harga emas 24 karat di pasaran. Emas digital dapat dengan mudah kamu jual-beli melalui aplikasi yang menyediakan produk tabungan emas.
Baca Juga: Apa Itu Trading Emas: Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya
Penyebab Harga Emas Naik Turun
Gak melulu naik, harga emas juga bisa turun, lho. Pada 6 Februari 2023 kemarin, misalnya, harga emas Antam tercatat merosot Rp15.000 karena menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS). Untungnya, kondisi ini tidak berlangsung lama.
Sebenarnya, apa sih, penyebab harga emas naik turun seperti itu? Ada empat faktor utama yang mempengaruhinya, mulai dari hukum permintaan dan penawaran hingga nilai tukar mata uang AS. Berikut penjelasannya.
1. Hukum Permintaan dan Penawaran
Emas merupakan komoditas yang tak lepas dari hukum permintaan dan penawaran. Saat permintaan naik, maka harga emas akan menanjak. Sebaliknya, saat penawaran naik, maka harga emas akan turun.
Ketersediaan emas nyatanya memang terbatas, dan hal ini tidak sebanding dengan permintaan pasar. Thomson Reuters GFMS menyebutkan ada total 171.300 ton emas di dunia, sedangkan James Turk (pendiri Gold Money) menyebutkan ada total 155.244 ton saja. Selain hasil pertambangan, emas juga diproduksi dari daur ulang.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter The Fed, bank sentral AS, juga jadi faktor penentu naik-turunnya harga emas. Kebijakan yang dimaksud adalah keputusan The Fed dalam menaikkan atau menurunkan suku bunga. Saat suku bunga turun, harga emas akan naik karena masyarakat tak lagi tertarik untuk berinvestasi dalam bentuk dolar. Sebaliknya, saat suku bunga naik, maka harga emas akan turun karena masyarakat lebih memilih untuk berinvestasi kembali dalam bentuk dolar. Intinya, mana yang lebih menguntungkan, deh.
3. Inflasi
Beberapa kali mengalami inflasi, kamu tentu terbayang sulitnya mendapatkan barang-barang pokok dengan harga normal. Well, emas jadi salah satu komoditas yang tak lepas dari pengaruh inflasi. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin tinggi juga harga emas.
Kenapa? Hal ini disebabkan oleh uang yang kehilangan nilainya sehingga tidak lagi menguntungkan saat disimpan sebagai aset. Emas jadi pilihan investasi utama karena nilainya cenderung stabil meskipun inflasi menerjang.
Baca Juga: Resesi 2023 akan Mengancam Indonesia? Ini Strategi Menghadapinya!
4. Nilai Tukar Dolar AS
Tahukah kamu, bahwa nilai tukar dolar AS berpengaruh pada harga emas di dalam negeri? Faktanya, harga emas di Indonesia dipengaruhi oleh harga emas internasional yang dikonversi berdasarkan mata uang AS. Jika nilai tukar dolar AS meningkat, maka harga emas di Indonesia akan menurun. Sebaliknya, jika nilai tukar dolar AS menurun, maka harga emas di Indonesia akan meningkat.
Harga Emas Menjelang Lebaran Naik atau Turun?
Menjelang lebaran, banyak komoditas menanjak harganya, mulai dari pakaian, makanan, hingga emas. Seperti telah disebutkan sebelumnya, meningkatnya harga emas dipengaruhi oleh permintaan pasar. Permintaan yang meningkat ini sejalan dengan peningkatan daya beli masyarakat karena menerima Tunjangan Hari Raya (THR).
Namun, data menunjukkan bahwa harga emas tidak selalu naik menjelang lebaran. Pada tahun 2020 kemarin, harga emas di pasar global menurun 0,7%, yang menyebabkan harga emas di pasar nasional tergerus hingga 1,3%. Penurunan daya beli masyarakat di tengah lockdown parsial menjadi penyebabnya karena mereka mengutamakan kebutuhan konsumsi meskipun menerima THR.
Pasca lockdown, harga emas menjelang lebaran tercatat naik-turun. Menjelang lebaran 2021 kemarin, harga emas meningkat 1,8% mengikuti penguatan harga emas global. Namun, menjelang lebaran 2022, harga emas Antam 24 karat yang jadi cerminan harga emas dunia kembali turun menjadi Rp6.000 per gram.
Menariknya, pasca lebaran 2022 harga emas tercatat meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga emas spot dunia dari USD1.750 per troy ons atau sekitar Rp25.400.000 menjadi US$1.875 per troy ons atau sekitar Rp27.300.000. Faktor lain adalah meningkatnya permintaan pasar meskipun tidak signifikan.
Dapat disimpulkan bahwa harga emas menjelang lebaran sejatinya memang meningkat, tetapi kebijakan AS sebagai pusat ekonomi dunia juga tak kalah berpengaruhnya. Jadi, kamu harus rajin menggali informasi seputar nilai emas. Bukan tidak mungkin harga emas akan menanjak lagi setelah dunia benar-benar pulih dari pandemi.
Jangan biarkan fluktuasi harga emas membuatmu menunda-nunda investasi, ya. Lagipula, fluktuasi adalah hal yang lumrah dalam dunia investasi. Penurunan harga emas akhir-akhir ini pun tidak sebanding dengan kenaikannya dalam 5 tahun terakhir, yaitu 42,65% atau dalam 20 tahun terakhir sebesar 405,56%. Angka yang fantastis, bukan?
Coba Miliki Emas dengan Sistem Tabungan Emas
Mau investasi emas, tapi belum punya uang yang cukup? Kamu bisa mulai dengan tabungan emas. Sebagaimana sistem tabungan pada umumnya, kamu harus menyetor saldo secara rutin sampai uang senilai emas 24 karat terkumpul. Tabungan tersebut dapat kamu cairkan dalam bentuk emas setelah dikonversikan.
Kelebihan sistem tabungan emas termasuk nilai aset yang stabil, dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai, dan bebas bunga. Di lain sisi, sistem ini juga punya kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain adalah adanya biaya administrasi dan penitipan yang terpotong otomatis dari tabungan emas nasabah. Meskipun begitu, sistem tabungan emas tetap jadi opsi terbaik jika kamu mau secara konsisten menabung emas. Seperti kata pepatah: sedikit demi sedikit lama-lama membukit. Emas adalah aset terbaik yang dapat menunjang masa depanmu.
Ada banyak produk tabungan emas terbaik yang bisa menjadi rekomendasi kamu untuk mulai berinvestasi emas. Misalnya, produk tabungan emas Mandiri yang dapat diakses melalui fitur e-mas di Bank Mandiri Syariah. Atau kamu bisa menabung di BNI Emas iB Hasanah dan tabungan emas Pegadaian.
Akankah Kamu Membeli Emas Menjelang Lebaran?
Harga emas menjelang lebaran dipengaruhi oleh banyak faktor yang berkesinambungan. Supaya tidak salah langkah, ada baiknya berkonsultasi dengan ahlinya. Bersama ExpertDuck, kamu bisa bertanya seputar investasi dan tabungan emas sepuasmu. Tunggu apa lagi? Klik tombol Konsultasi Gratis di bawah!
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!