Tahukah kamu hanya menyimpan uang di tabungan, justru akan mengerus uang yang kamu miliki? Penyebabnya, faktor inflasi. Itu sebabnya, instrumen investasi sangat disarankan untuk mengelola uang dengan lebih cerdas. Nah, di tengah inflasi yang semakin gila-gilaan akhir-akhir ini, sudahkah kamu semakin sadar akan pentingnya investasi? Bagaimana cara memulai investasi saat inflasi tinggi? Gak perlu khawatir jika kamu masih pemula di dunia investasi. Simak penuturan MoneyDuck dalam artikel ini, ya.

MoneyDuck akan membeberkan tips investasi saat inflasi tinggi agar keuangan kamu terus bertumbuh. Cek juga rekomendasi instrumen investasi yang tepat di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu ini. Rekomendasi yang akan diberikan MoneyDuck cocok untuk investor pemula hingga berpengalaman, kok. Karena sejatinya, semua orang bisa berinvestasi dengan tepat asal mengenal aset investasi pilihannya, profil risiko investasi, dan tujuan investasinya. Jadi, langsung saja simak penjelasan tips investasi saat inflasi tinggi di bawah ini.

Pengertian Inflasi dan Investasi

Inflasi disebabkan melemahnya daya beli uang

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai aset investasi ketika inflasi, maka sebaiknya kamu pahami terlebih dahulu definisi dari inflasi dan investasi. Apabila kamu tidak paham pengertian dari kedua istilah tersebut, maka kamu akan kesulitan untuk mempraktikkan kegiatan ekonomi ini. Berikut akan dijelaskan definisi investasi dan inflasi secara singkat!

Apa itu Inflasi?

Inflasi adalah suatu peristiwa dalam perekonomian ketika harga barang dan jasa terus naik dalam jangka waktu yang panjang. Inflasi bisa terjadi pada negara manapun, bukan hanya Indonesia, tapi negara maju pun bisa mengalaminya, contohnya ada Amerika Serikat yang mengalami inflasi sebesar 9,1% pada Juni 2022 yang merupakan inflasi terbesar Amerika Serikat sejak tahun 1981.

Inflasi ini bisa timbul akibat uang kehilangan daya belinya. Inflasi bisa menyebabkan kesulitan pada masyarakat untuk melakukan kegiatan produksi, konsumsi, sehingga pertumbuhan ekonomi kian menurun. Untuk bisa menangani atau mencegah dampak dari inflasi, kamu bisa coba lakukan investasi saat inflasi tinggi agar keuanganmu tidak terlalu buruk.

Apa itu Investasi?

Investasi adalah kegiatan seseorang atau suatu pihak yang melakukan penanaman modal guna meraih keuntungan di masa mendatang. Investor adalah sebutan bagi mereka yang melakukan investasi. Jenis investasi ada banyak, seperti forex, saham, emas, reksa dana, kripto, properti, surat berharga negara, dan lainnya. Dari jenis-jenis investasi tersebut, ada yang cocok digunakan sebagai aset investasi saat inflasi tinggi, namun ada juga yang malah mengalami kerugian saat terjadi inflasi. Jadi, kamu perlu memilih aset portofolio yang nilainya tidak terlalu terpengaruh atau tetap stabil saat terjadi inflasi.

Baca Juga: Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula & Cara Biar Cuan

Penyebab Inflasi di Indonesia

Tingginya permintaan tanpa penawaran yang tinggi menyebabkan inflasi

Inflasi tidak bisa terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya inflasi. Penyebab inflasi bisa berupa permintaan yang kian meningkat, namun tidak diiringi dengan peningkatan penawaran, sehingga harga barang di pasaran menjadi naik. Penyebab inflasi di Indonesia yang kedua adalah bertambahnya uang yang beredar, apabila jumlah produk tetap sama, namun uang yang beredar menjadi dua kali lipat, maka harga produk juga bisa menjadi dua kali lipat. Peningkatan biaya produksi juga ikut menjadi faktor utama dari inflasi.

Manfaat Investasi ketika Inflasi Tinggi

Investasi saat inflasi tinggi bisa menguntungkan

Apakah kamu tahu kenapa kamu harus investasi saat inflasi tinggi? Sebenarnya, saat terjadi inflasi, masyarakat cenderung mengurangi modal investasi karena jumlah produksi mereka juga menurun. Padahal, dengan investasi, kamu bisa saja melawan inflasi karena membantu mendorong kegiatan perusahaan. Tak hanya itu, jika kamu hanya menyimpan uangnya saja tanpa diinvestasikan, maka kamu akan rugi ketika inflasi.

Misal, tahun 2019 kamu menyimpan uang Rp1.000.000 dan di tahun 2022 nominal uang tersebut tetap sama, namun nilainya sudah berkurang. Berbeda lagi apabila kamu menginvestasikan uang tersebut, maka mungkin saja kamu mendapatkan keuntungan beberapa persen di tahun 2022.

Tips Investasi Saat Inflasi Tinggi

Diversifikasi aset agar investasi berhasil

Kamu tidak bisa investasi secara asal-asalan karena bisa saja menyebabkan kehilangan uang. Perencanaan sebelum berinvestasi harus dilakukan secara matang, misalnya dengan melakukan analisis terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar kamu mampu mencapai profit yang diinginkan. Cek tips lain agar kamu sukses investasi ketika inflasi berikut ini:

1. Ketahui Profil Risiko Investasi

Agar tahu jenis investasi yang cocok untuk digunakan, maka kamu perlu tahu dulu jenis profil risiko investasi yang kamu miliki. Profil risiko bisa didapatkan dengan mengetahui apa tujuan investasi, seberapa besar kamu berani menghadapi risiko, dan berapa banyak modal investasi yang ada. Ketika sudah mengetahuinya, maka kamu bisa memilih aset investasi yang cocok dengan karakter investasimu, sehingga kemungkinan mendapatkan keuntungan semakin tinggi.

2. Diversifikasi Portofolio

Tips investasi saat inflasi tinggi yang kedua adalah kamu perlu melakukan diversifikasi aset portofolio. Diversifikasi ini berguna untuk mengurangi tingkat risiko yang dihadapi. Bagaimana cara memilih aset untuk diversifikasi investasi? Kamu bisa memanfaatkan profil risiko tadi karena setiap profil risiko memiliki beberapa rekomendasi aset investasi. Misalnya, kamu memiliki tipe agresif, maka kamu bisa diversifikasi dengan berinvestasi di saham dan kripto.

3. Investasi Sesuai Tujuan Finansial

Kamu juga perlu berinvestasi sesuai tujuan finansial. Ada investor yang memang berinvestasi hanya untuk mengisi waktu senggang dan mendapatkan pendapatan tambahan, namun ada juga investor yang berinvestasi secara full time, sehingga penghasilan utama berasal dari keuntungan berinvestasi. Oleh karena itu, tipe investor pertama akan cenderung memilih investasi jangka panjang, sedangkan tipe investor kedua akan cenderung memilih investasi jangka pendek yang hasil profitnya bisa diperoleh dalam waktu harian atau bahkan detik.

4. Jangan Masukkan Sebagian Besar Uang untuk Investasi

Jangan memasukkan sebagian besar uang untuk berinvestasi adalah tips investasi aman saat inflasi. Lalu, berapa banyak modal yang bisa digunakan untuk investasi? Kamu bisa menggunakan rumus 50:30:20. Perhitungan investasi dari rumus itu, kamu bisa menggunakan 20% dari gaji bulanan untuk dialokasikan untuk investasi. Misalnya gaji bulanan Rp5.000.000, maka kamu bisa menggunakan 20% dari Rp5.000.000 untuk investasi setiap bulannya atau sebesar Rp1.000.000.

Baca Juga: Cara Investasi di Pasar Modal untuk Pemula, Siap Profit!

Rekomendasi Investasi Saat Inflasi Tinggi

Emas pilihan investasi yang aman

Lalu, harus investasi apa saat inflasi? Pertanyaan ini wajar karena kamu pasti kebingungan memilih investasi yang cocok dari sekian banyak pilihan investasi yang ada. Ternyata, ada beberapa investasi yang direkomendasikan ketika terjadi inflasi tinggi karena nilainya cenderung stabil meski terjadi inflasi. Berikut lima rekomendasi aset investasinya!

1. Reksa Dana

Ketika inflasi berpotensi meningkat, maka kamu bisa memilih reksa dana sebagai portofolio investasi. Kenapa reksa dana? Reksa dana bisa menjadi pilihan investasi saat inflasi tinggi karena minim risiko, apalagi reksa dana dikelola oleh manajer investasi yang pastinya berpengalaman dalam mengelola uang untuk diinvestasikan. Jenis-jenis reksa dana yang tersedia pun bisa menyesuaikan dengan profil risiko. Reksa dana yang paling menonjol akhir-akhir ini adalah reksa dana pasar uang.

2. Investasi Emas Saat Inflasi

Sejak dulu, emas menjadi salah satu aset populer untuk investasi karena nilainya yang cenderung stabil dan meningkat. Tapi, apakah investasi emas saat inflasi adalah pilihan yang tepat? Tentu, kamu bisa menggunakan emas saat terjadi inflasi. Perlu diketahui bahwa harga emas bisa bergerak akibat suku bunga, nilai tukar mata uang, dan inflasi. Sehingga, ketika terjadi inflasi, harga emas menjadi lebih tinggi lagi dan bisa memberikan keuntungan.

3. Surat Berharga Negara

Surat Berharga Negara (SBN) juga cocok digunakan sebagai investasi saat inflasi tinggi karena minim risiko. Keunggulan investasi SBN adalah dijamin oleh pemerintah dan nilai bunganya sudah tetapkan, sehingga ketika terjadi inflasi tidak akan memengaruhi tingkat keuntungan yang akan didapatkan. Selain berinvestasi, kamu juga turut ikut serta dalam membantu pembangunan di Indonesia. Contoh dari SBN adalah sukuk ritel dan sukuk tabungan.

4. Real Estate atau Properti

Banyak orang yang berpendapat bahwa investasi properti merupakan investasi yang aman dari inflasi, namun apakah benar? Ya, benar karena dipengaruhi juga oleh terjadinya kenaikan suku bunga perbankan yang mengakibatkan bunga KPR dan KPA meningkat juga. Kelemahan dari investasi properti adalah kamu perlu modal yang luar biasa banyak. Jika ingin berinvestasi properti tapi menggunakan pinjaman KPR, maka malah akan rugi ketika terjadi inflasi, jadi sebaiknya pakai uang dingin. Bisnis properti akan selalu dicari karena masih banyak orang yang membutuhkan tempat tinggal apalagi saat merantau.

5. Investasi Saham Saat Inflasi Tinggi

Rekomendasi terakhir untuk investasi saat inflasi tinggi adalah saham. Investasi saham saat inflasi tinggi bisa digunakan jika kamu mampu menilai kapan waktu yang tempat untuk membeli saham dan menjualnya. Kamu pasti sudah tahu bahwa keuntungan saham didapatkan dari dua faktor, yaitu dividen dan capital gain. Jadi, kamu perlu pintar-pintar melakukan analisa grafik saham. Guna menurunkan tingkat risiko, kamu bisa membeli saham dari berbagai sektor, seperti bidang pertambangan, pertanian, hingga perbankan.

Baca Juga: 6 Investasi untuk Mahasiswa Modal Kecil, Mudah, dan Aman

Aset Investasi Mana Pilihanmu Saat Inflasi?

Nah, semakin paham kan pentingnya investasi di tengah inflasi. Dengan penjelasan mengenai inflasi, investasi, dan contoh aset investasinya, mana yang akan kamu pilih? Apabila kamu perlu penjelasan tambahan atau ada yang ingin didiskusikan, kamu bisa hubungi Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis. Tak hanya soal investasi, kamu jika bisa bertanya terkait produk keuangan lain yang disediakan MoneyDuck seperti asuransi, tabungan, pinjaman, kartu kredit, hingga kartu debit.