Siapa yang suka berinvestasi? Saat berinvestasi, apakah kamu akan menghabiskan seluruh modal untuk satu aset investasi saja? Kalau iya, maka segera ubah cara investasi seperti itu, ya, karena akan meningkatkan risiko kerugian. Lebih jelasnya, jangan menempatkan seluruh uang dalam satu tempat dan jangan berharap menjadi kaya secara instan karena ini bukan judi, ya! Kamu perlu melakukan diversifikasi investasi untuk menjaga keseimbangan portofolio.

Diversifikasi dalam berinvestasi mampu menenangkan pikiranmu ketika sebagian portofolio menunjukkan performa yang buruk. Sehingga, kamu masih memiliki aset lain yang menghasilkan keuntungan. Tapi, aset mana saja yang bagus untuk diversifikasi portofolio? Apakah saham? Emas? Crypto? Forex? Atau mungkin properti bisa menjadi pilihan? Agar kamu tidak kebingungan, yuk langsung baca informasi lengkapnya pada uraian berikut ini!

Apa itu Diversifikasi Investasi?

Diversifikasi investasi menyebar aset investasi sesuai risikonya

Diversifikasi investasi adalah suatu pengelolaan modal untuk dialokasikan ke berbagai instrumen investasi yang berada pada kelas dan risiko yang berbeda. Singkatnya, diversifikasi adalah keberagaman aset investasi. Hal ini sebenarnya mengacu pada prinsip investasi yang mengatakan jangan menyimpan telur dalam satu keranjang atau yang memiliki arti jangan menyimpan seluruh modal dalam satu aset investasi. Penyebaran aset investasi akan mengurangi risiko investasi yang ada. Jadi, sudahkan kamu melakukan diversifikasi?

Baca Juga: 6 Investasi untuk Mahasiswa Modal Kecil, Mudah, dan Aman

Alasan Diversifikasi Investasi itu Penting

Diversifikasi investasi strategi untuk menghindari kerugian besar

Diversifikasi investasi perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian. Kamu mungkin berpikir ketika menempatkan semua modal dalam satu aset, maka harganya akan naik dan kamu mendapatkan keuntungan yang besar. Nah, mulai sekarang coba ubah pikiran keliru seperti itu, kamu harus menempatkan diri pada kemungkinan terburuk. Bayangkan, ketika kamu menghabiskan modal hanya untuk satu aset investasi dan harganya jatuh, maka kerugiannya akan tinggi. Agar bisa menghindari kejadian seperti itu, maka diperlukan diversifikasi aset.

Kelebihan dan Kekurangan Diversifikasi

Setiap aset memiliki potensi untung dan rugi yang berbeda

Segala sesuatu pasti ada kelebihan dan kekurangannya termasuk perihal diversifikasi ini. Dengan melakukan diversifikasi investasi, kamu bisa meminimalisir risiko, sehingga tidak akan mengalami kerugian yang besar. Selain itu, kamu juga berpotensi mendapatkan keuntungan lebih banyak karena berinvestasi di jenis aset yang berbeda atau tidak berhubungan sekali.

Sayangnya, diversifikasi juga memiliki kekurangan seperti bisa membatasi peluang pertumbuhan karena investor tidak berani mengambil risiko tinggi. Kekurangan lainnya adalah prosesnya kompleks, apalagi cara berinvestasi di setiap aset itu akan berbeda, sehingga perlu menyiapkan strategi investasi yang berbeda pula.

Tips Diversifikasi Investasi Minim Risiko

Kenali profil risiko sebelum melakukan investasi

Sebenarnya, diversifikasi investasi tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan aset yang akan dimasukkan modal untuk diversifikasi. Intinya, kamu memerlukan kehati-hatian dan wawasan berinvestasi dalam mengambil keputusan diversifikasi portofolio investasi. Berikut beberapa tips diversifikasi yang bisa kamu lakukan!

1. Kenali Profil Risiko

Profil risiko investasi yang dimiliki seseorang sangat berpengaruh terhadap diversifikasi investasi yang akan dipilih. Hal tersebut berkaitan dengan hubungan antara risiko yang dimiliki aset investasi dan bagaimana investor bisa menerimanya. Apabila investor berani mengambil risiko tinggi, maka dia bisa mengambil instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi, begitu pula sebaliknya, apabila dia ingin bermain lebih aman maka dia akan memilih diversifikasi hanya dengan aset-aset berisiko rendah.

2. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi

Kamu juga bisa melakukan diversifikasi investasi dengan memerhatikan tujuan dan jangka waktu investasi. Misalnya, kamu ingin berinvestasi pada aset yang bisa menghasilkan dalam jangka waktu yang pendek, maka bisa coba diversifikasi deposito dan reksa dana. Apabila kamu ingin berinvestasi dalam jangka panjang, maka bisa diversifikasi ke aset saham, emas, dan properti.

3. Tentukan Alokasi Kebutuhan

Kamu pasti ingin membeli banyak aset investasi agar portofolio milikmu beragam, tapi sayangnya modal yang ada pasti terbatas. Lalu, sebaiknya bagaimana? Kamu bisa nih memilah aset investasi dengan modal kecil atau membagi modal yang ada ke beberapa aset yang diperlukan. Kamu bisa diversifikasi investasi secara banyak dengan membaginya secara proporsional, misal ingin membeli lima jenis aset, maka kamu bisa menggunakan 20% dari modal untuk setiap asetnya.

4. Ikuti Strategi Buy-Hold

Ketika diversifikasi investasi, kamu akan memiliki banyak aset yang pergerakan harganya berbeda-beda. Jadi, terkadang melihat fluktuasi harga akan memengaruhi psikologi kamu. Misalnya saat harga merah, kamu ingin cepat-cepat menjualnya karena takut mengalami kerugian yang lebih tinggi. Padahal, harga yang ada bisa membaik lagi dalam beberapa waktu. Kesimpulannya, saat berinvestasi dengan banyak aset, sebaiknya kamu menerapkan buy-hold kecuali jika kamu ingin melakukan trading jangka pendek.

5. Pelajari Pasar Global

Kamu bisa melakukan diversifikasi dengan memelajari pasar global atau ekonomi dunia. Wawasan mengenai itu akan membuat kamu melihat peluang pada suatu aset karena beberapa aset investasi sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi global. Aset-aset yang dipengaruhi fluktuasi ekonomi dunia adalah saham, forex, crypto, dan lainnya. Saat memelajari pasar global, kamu juga harus selalu update berita terbaru mengenai perekonomian dunia karena akan memengaruhi tren dan fluktuasi nilai aset.

6. Investasi yang Disiplin

Cara diversifikasi investasi yang terakhir adalah menjaga tingkat kedisiplinan saat berinvestasi. Maksudnya bagaimana? Jadi, meskipun modal yang kamu punya sedikit, tapi jika dilakukan terus menerus secara tetap, maka hasilnya juga akan banyak, dan aset yang kamu miliki pun akan tersebar. Cara untuk menjaga kedisiplinan ini adalah dengan langsung mengalokasikan dana untuk investasi saat menerima gaji di tiap bulannya.

Baca Juga: Aplikasi Investasi Emas Modal Mulai dari Rp5.000, Apa Saja?

Contoh Simulasi Diversifikasi Investasi

Lakukan simulasi diversifikasi investasi dengan tepat

Agar kamu semakin paham mengenai diversifikasi, maka akan MoneyDuck berikan contoh simulasi diversifikasi investasi. Misalnya, kamu berpenghasilan Rp10.000.000 per bulan. Berdasarkan metode manajemen gaji bulanan, kamu akan menyisihkan 20% dari gaji untuk diinvestasikan, artinya kamu memiliki modal Rp2.000.000 per bulan. Guna mengurangi risiko investasi, kamu memilih untuk menyebarkan modal pada beberapa sektor pasar, yaitu emas, saham, dan reksa dana pendapatan tetap. Berikut rincian investasi kamu jika memutuskan berinvestasi selama lima tahun:

Investasi Emas

  • Modal yang digunakan Rp500.000 per bulan atau Rp30.000.000 per lima tahun.
  • Kita asumsikan selama satu bulan akan didapatkan emas 0,5 gram atau lima tahun terkumpul emas seberat 30 gram.
  • Lima Tahun kemudian, harga jual emas naik menjadi Rp1.050.000 per gramnya.
  • Sehingga, total uangmu menjadi Rp31.500.000 dari investasi emas.

Investasi Saham

  • Modal yang digunakan untuk saham adalah Rp1.000.000 per bulan atau Rp60.000.000 per lima tahun.
  • Harga saham A dijual dengan harga Rp2.000 per lot, sehingga selama lima tahun kamu akan memiliki 30.000 lot.
  • Rata-rata kenaikan saham per lot selama lima tahun berada di kisaran Rp5.000, sehingga keuntungan yang didapatkan Rp5.000 x Rp30.000 = Rp150.000.000.
  • Dividen yang didapatkan Rp5.000.000.
  • Biaya online trading 0,1%.
  • Biaya pajak penjualan 0,1%.
  • Biaya pajak dividen 10%.
  • Maka, total uang yang kamu miliki adalah Rp199.500.000 dari investasi saham.

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Investasi, Ini Bocorannya Lengkap

Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

  • Modal yang digunakan Rp500.000 per bulan atau Rp30.000.000 per lima tahun.
  • Return 55,84% selama lima tahun.
  • Biaya manajer investasi Rp100.000.
  • Maka, total uang yang kamu miliki dari investasi reksa dana pendapatan tetap adalah Rp46.652.000.

Makin Aman Berinvestasi dengan Diversifikasi

Cerdas berinvestasi bisa berbuah cuan

Itulah penjelasan mengenai pentingnya diversifikasi investasi untuk menjaga keseimbangan portofolio. Kalau kamu sudah menerapkannya belum? Kalau sudah, ada berapa jenis aset yang kamu miliki sekarang? Jika belum, kamu bisa konsultasi dengan Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis untuk mendapatkan saran jenis investasi apa yang cocok untuk kamu. Kamu juga bisa menghubungi Expert untuk pembelian produk investasi, asuransi, tabungan, pinjaman, kartu debit, hingga kartu kredit. MoneyDuck akan selalu ada untuk memenuhi kebutuhan produk keuanganmu.