Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang semakin banyak dipilih masyarakat karena modal dan risikonya termasuk rendah. Kamu juga bisa melakukan diversifikasi portofolio dengan reksa dana karena instrumen investasi ini terdiri dari empat jenis, yaitu reksa dana saham, reksa dana pasar uang atau RDPU, reksa dana pendapatan tetap atau RDPT, dan reksa dana campuran.

Keempat jenis reksa dana tersebut memiliki kelebihan dan risikonya masing-masing. Namun, kali ini MoneyDuck akan berfokus dalam membahas RDPT. Kita akan mempelajari semua hal mengenai RDPT, mulai dari definisi, keuntungan yang bisa kamu dapatkan, risiko yang bisa terjadi, contoh produk, cara menghitung keuntungannya, hingga bagaimana cara berinvestasi pada RDPT!

Pengertian Reksa Dana

Reksa dana investasi yang dananya dikelola oleh manajer investasi

Reksa dana adalah kegiatan menghimpun dana dari masyarakat untuk dialokasikan ke pasar modal oleh manajer investasi. Manajer investasi menjadi ciri khas dari investasi reksa dana karena pengelolaannya tidak dilakukan secara pribadi, namun dipercayakan kepada manajer investasi yang dinilai kompeten. Reksa dana begitu populer bagi investor pemula dan pemodal kecil. Kepopuleran reksa dana didukung oleh keunggulannya, seperti efisiensi waktu dan biaya serta risiko yang rendah.

Reksa dana terdiri dari empat jenis. Pertama, reksa dana saham yang merupakan alokasi dana reksa dana dibelikan sebanyak 80% ke efek bersifat ekuitas. Kedua, reksa dana pasar uang (RDPU) yang merupakan alokasi dana reksa dana dibelikan sebanyak 80% ke efek bersifat utang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun. Ketiga, reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang dialokasikan ke dalam efek bersifat utang dengan risiko yang lebih tinggi dibandingkan RDPU. Keempat, reksa dana campuran yang dialokasikan ke berbagai efek, baik itu ekuitas atau yang bersifat utang.

Baca Juga: 8 Perbedaan Reksa Dana dan Saham yang Wajib Kamu Ketahui!

Apa itu Reksa Dana Pendapatan Tetap?

Investasi reksa dana pendapatan tetap diarahkan ke portofolio efek bersifat utang

Reksa dana pendapatan tetap biasa disingkat menjadi RDPT, yaitu bentuk investasi kolektif yang mengelola dana terkumpul dan proses pengelolaan dilakukan oleh fund manager untuk diinvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari portofolionya ke dalam efek bersifat utang. Contoh efek bersifat utang, yaitu SBI, obligasi, dan deposito. Di Indonesia, RDPT umumnya menjadikan obligasi sebagai komponen utamanya, yaitu janji pembayaran bunga tiap tahun oleh peminjam kepada pemegangnya.

Perkembangan reksa dana pendapatan tetap bisa dibilang cukup pesat, hingga tahun 2017 tercatat ada 223 produk yang bisa dipilih. RDPT ditujukan kepada investor dengan profil risiko perkiraan waktu lebih dari satu tahun serta pergerakan risikonya lebih stabil dibandingkan reksa dana campuran dan saham. Keuntungan RDPT biasanya bergantung pada perubahan besaran variabel makroekonomi di suatu negara, contohnya perubahan suku bunga Bank Indonesia (BI).

Keuntungan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Profit reksa dana pendapatan tetap lebih tinggi

Mungkin kamu pernah membaca mengenai apa saja keuntungan dari reksa dana secara umum, misalnya dari segi keuntungan dan risiko. Kali ini, MoneyDuck akan membahas tentang keuntungan yang lebih spesifik mengenai reksa dana pendapatan tetap. Berikut beberapa keuntungan dari reksa dana pendapatan tetap untuk kamu pertimbangkan saat menentukan instrumen investasi:

1. Risiko Lebih Rendah Dibandingkan Reksa Dana Saham

Berinvestasi reksa dana pendapatan tetap memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan reksa dana saham. Karena perubahan harga pada obligasi tidak fluktuatif pada reksa dana saham. Reksa dana pendapatan tetap cocok bagi kamu yang memiliki rencana investasi dengan rentang waktu satu hingga tiga tahun karena Nilai Aktiva Bersih (NAB) ini dikatakan stabil dan cenderung mengalami kenaikan.

2. Keuntungan lebih Tinggi

Untuk pilihan investasi jangka menengah hingga panjang, RDPT memang pilihan tepat karena keuntungan yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang. Perlu kamu ingat juga apabila RDPT mempunyai level medium risk dan medium return, berbeda dengan RDPU yang level risiko dan keuntungannya rendah.

3. Ada Dua Sumber Keuntungan

Sumber keuntungan yang dihasilkan RDPT ada dua, yaitu dari dividen dan capital gain. Kamu bisa mendapatkan keuntungan sekian persentase sesuai perjanjian yang telah disetujui, dan mendapatkannya juga dari keuntungan dividen yang dibagikan. Sehingga, reksa dana pendapatan tetap tergolong ke dalam asset fixed income.

4. Bukan Termasuk Objek Pajak

Keuntungan yang akan kamu dapatkan nanti tidak akan terpotong pajak karena reksa dana pendapatan tetap bukan bagian dari objek pajak. Sehingga, kamu bisa menerima keuntungan investasi secara utuh, tanpa dikenai pajak.

5. Pencairan Dana Fleksibel

Berinvestasi reksa dana pendapatan tetap lebih santai karena kamu bisa melakukan pencairan kapan pun. Jadi, ketika sewaktu-waktu kamu membutuhkan uang, maka bisa mencairkan RDPT. Contohnya, kamu butuh untuk dana darurat, maka kamu bisa mencairkan dana pada hari bursa.

6. Investasi yang Efisien

Meski kamu sibuk atau kurang mengerti teknis berinvestasi, maka reksa dana pendapatan tetap menjadi pilihan tepat karena akan memberikan investasi yang efisien. Investasi yang kamu lakukan akan dikelola oleh seorang profesional yang biasa disebut manajer investasi sesuai dengan perusahaan aset manajemen yang kamu pilih.

Baca Juga: Cara Investasi Reksa Dana untuk Pemula, Prospek Cuan Tinggi

Risiko Reksa Dana Pendapatan Tetap

Waspadai risiko mendapatkan manajer investasi tidak kompeten

Tak hanya keuntungannya saja yang harus kamu perhatikan, namun risiko yang bisa ditimbulkan reksa dana pendapatan tetap juga harus dipertimbangkan. Memang, risiko yang ditimbulkan reksa dana pendapatan tetap tidak terlalu besar, namun kamu harus tetap berjaga-jaga. Berikut empat risiko dari RDPT!

1. Risiko Likuiditas

Pertama, ada risiko likuiditas yang disebabkan oleh manajer investasi yang kesulitan untuk menyediakan uang tunai. Jadi, ada kalanya kamu tidak bisa mencairkan dana secara langsung apabila mayoritas investor melakukan penarikan dana dalam jumlah besar pada waktu yang bersamaan.

2. Tidak Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS merupakan lembaga yang menjamin risiko kerugian dari suatu investasi. Ketika investasi tersebut dijamin oleh LPS, maka investor setidaknya akan merasa lebih terjamin. Sayangnya, reksadana pendapatan tetap ini tidak dijamin oleh LPS karena bukan merupakan produk bank. Akibatnya, kamu perlu mengambil risiko seandainya NAB turun atau ada permasalahan politik dan ekonomi.

3. Nilai Aktiva Bersih (NAB) Berfluktuasi

Besarnya keuntungan investor sangat bergantung pada NAB, sehingga fluktuasi NAB harus dihadapi oleh setiap investor. Fluktuasi NAB disebabkan oleh beberapa hal, namun penyebab utamanya pergerakan bunga acuan dari BI Penyebab lainnya adalah hasil pemeringkatan surat utang.

4. Manajer Investasi Tidak Kompeten

Ketika kamu berinvestasi reksa dana, maka kamu juga setuju dana yang kamu setorkan akan dikelola oleh manajer investasi. Pengelolaan ini mungkin bermanfaat bagi investor yang tidak ingin ambil pusing terkait investasi yang dilakukan. Namun, yang perlu diperhatikan adanya kerugian ketika kamu mendapatkan manajer investasi yang tidak kompeten mengelola dana dan berujung kerugian yang cukup berarti bagi kamu.

Baca Juga: Reksa Dana Obligasi, Tips Jitu Investasi Mudah buat Pemula

Produk Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik

Pilih produk terbaik dengan potensi cuan

Pertama kali terjun dalam investasi reksa dana pasti akan membuat kamu bingung, salah satunya saat harus memilih produk yang tepat untuk dibeli. MoneyDuck mempunyai beberapa data tentang produk reksa dana pendapatan tetap terbaik. Produk yang masuk ke dalam daftar merupakan produk dengan dana kelolaan terbesar pada Maret 2022, berikut urutan produknya dari yang tertinggi:

  • Manulife Pendapatan Bulanan II
  • SUCORINVEST STABLE FUND
  • DANAMAS STABIL
  • Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara
  • EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND KELAS B
  • Manulife Dana Tetap Utama
  • BNP PARIBAS OBLIGASI KEJORA
  • MANULIFE OBLIGASI NEGARA INDONESIA II Kelas A
  • SETIABUDI DANA OBLIGASI UNGGULAN
  • SCHRODER DANA MANTAP PLUS II

Cara Menghitung Keuntungan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Keuntungan RDPT dihitung dari selisih NAB pembelian dan penjualan

Melakukan simulasi perhitungan keuntungan reksa dana pendapatan tetap sangat penting agar kamu bisa menerka-nerka seberapa banyak uang yang bisa dihasilkan dengan berinvestasi reksa dana pendapatan tetap. Keuntungan RDPT dihitung dari selisih NAB saat melakukan penjualan dengan NAB saat pembelian. Simulasinya kurang lebih seperti ini:

Pada 1 Juni 2022, reksa dana A dijual dengan harga Rp1.000 per unit dan Alex menginvestasikan dananya pada reksa dana tersebut sebesar Rp1.000.000. Alex akan menerima reksa dana sebanyak Rp1.000.000 : Rp1.000 = 1.000 unit. Sehingga, per tanggal 1 Juni tersebut Alex mempunyai 1.000 unit reksa dana A dengan NAB Rp1.000.000.

Satu bulan kemudian Alex memutuskan untuk menjual seluruh unit reksa dananya. Harga reksa dana di tanggal tersebut adalah Rp1.100. Jadi, dia menjual seluruh unit reksa dananya seharga Rp1.100 x 1.000 = Rp1.100.000. Dengan begitu, Alex mendapatkan keuntungan sebesar Rp1.100.000 – Rp1.000.000 = Rp100.000.

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Investasi, Ini Bocorannya Lengkap!

Reksa Dana Pendapatan Tetap vs Pasar Uang

Jangka waktu RDPT lebih panjang dibanding RDPU

Kedua jenis reksa dana ini kerap dianggap mirip, padahal ada beberapa hal yang membedakan keduanya. Dilihat dari jangka waktunya, RDPU dilakukan dengan jangka waktu kurang dari satu tahun, sedangkan RDPT umumnya dilakukan dengan jangka waktu 3-5 tahun. Keuntungan dan risiko RDPT lebih tinggi jika dibandingkan RDPU karena nilainya lebih berfluktuatif. Perbedaan paling utama bisa dilihat dari jenis produk yang dibelinya, RDPU dibelikan pada instrumen pasar uang seperti deposito, sedangkan RDPT dibelikan pada efek hutang atau obligasi.

Cara Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Berinvestasi RDPT makin mudah lewat ponsel

Kepopuleran reksa dana yang meningkat begitu cepat membuat banyak perusahaan keuangan menyediakan layanan pembelian produk reksa dana, termasuk RDPT. Mayoritas pembeliannya juga bisa dilakukan secara online melalui aplikasi. Berikut beberapa cara investasi reksa dana pendapatan tetap yang bisa kamu lakukan!

1. Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap melalui DBS

Kamu bisa melakukan pembelian reksa dana melalui DBS. DBS menggunakan aplikasi digibank untuk melayani nasabahnya secara online. Langkah investasi reksa dana melalui DBS ada tiga tahapan, yaitu membuat nomor SID, pembelian reksa dana, dan menjualnya. Berikut langkah-langkah yang perlu kamu lakukan:

  • Unduh aplikasi digibank by DBS.
  • Login ke aplikasi, lalu pilih “Investasi” dan “Buat Sekarang”.
  • Melengkapi data diri yang diminta pihak DBS.
  • Menyetujui semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku dan tunggu email konfirmasi SID.
  • Setelah terkonfirmasi, pilih “Reksa Dana” pada bagian halaman utama.
  • Pilihlah produk reksa dana pendapatan tetap yang ingin dibeli. Kamu bisa menggunakan fitur filter untuk memudahkan pencarian atau rekomendasi.
  • Kamu bisa memilih “Pembelian Berkala” atau “Pembelian Biasa”.
  • Untuk menjual, kamu klik “Portofolio”, lalu “Transaksi”, kemudian “Penjualan Kembali”.
  • Pilihlah penjualan secara penuh atau sebagian.
  • Penjualan berhasil dilakukan.

2. Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap melalui Manulife

Investasi reksa dana melalui Manulife bisa dilakukan dengan tiga cara, yaitu pergi ke kantor, melalui klikMAMI, dan via call center Manulife. Kamu bisa mendatangi kantor pusat Manulife di Jakarta atau kantor pemasarannya yang ada di daerahmu. Apabila melalui klikMAMI, kamu perlu mengunjungi situs resmi Manulife dan melakukan login. Jika melalui contact center, kamu bisa menghubungi hai@manulifeam.com. Jika kamu ingin proses yang lebih praktis, kamu bisa konsultasikan ke Expert MoneyDuck agar kamu mendapatkan produk reksa dana yang tepat sesuai kebutuhan. Expert MoneyDuck juga akan membantu proses pembukaan investasi.

Baca Juga: 9 Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula & Cara Biar Cuan

3. Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap melalui Pluang

Kamu bisa berinvestasi reksa dana secara efektif melalui aplikasi Pluang. Pastikan kamu telah memiliki akun di aplikasi Pluang. Tentukan target untuk alokasi aset, kemudian aplikasi Pluang secara otomatis akan menampilkan profil risiko milikmu. Pilihlah kelas aset yang ingin kamu kelola sendiri atau dikelola oleh manajer investasi. Karena ini merupakan produk investasi reksa dana, maka pengelolaan dilakukan oleh manajer investasi. Terakhir, pilihlah produk reksa dana yang ingin dibeli.

4. Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap melalui Bibit

Bibit merupakan sarana aplikasi yang menyediakan layanan untuk transaksi beragam investasi, termasuk reksa dana. Kamu perlu mengunduh aplikasi Bibit terlebih dahulu melalui Google Play Store atau App Store. Barulah kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Klik “Register”, masukkan tanggal lahir dan mengisi enam pertanyaan singkat agar Bibit tahu profil dan tujuan investasi.
  • Kamu akan menerima kode verifikasi via SMS.
  • Isi data diri yang diminta dengan lengkap dan mengunggah KTP.
  • Masukkan PIN untuk mengamankan transaksi dan tunggu proses registrasi selama 1 x 24 jam.
  • Klik “Investasi Sekarang” pada halaman utama.
  • Masukkan nominal investasi.
  • Pilih metode pembayaran dan klik “Bayar”.

5. Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap melalui Mandiri

Terakhir, kamu bisa berinvestasi reksa dana pendapatan tetap melalui Mandiri. Sebelum bertransaksi, kamu harus mengetahui dulu kebutuhan dan tujuan investasi, lalu ketahui juga tentang karakter investasi dan profil risiko kamu. Kamu bisa berkonsultasi dengan manajer investasi pilihanmu atau menghubungi call center Mandiri Investasi atau konsultasikan dengan Expert MoneyDuck. Kemudian, lakukan pembukaan rekening investasi dan pilih produk reksa dana yang ingin dibeli. Kamu bisa memonitor pertumbuhan investasi secara berkala untuk memastikan investasi berada di jalur yang benar.

Raih Keuntungan yang Stabil melalui Reksa Dana Pendapatan Tetap

Makin cuan dengan investasi RDPT

Reksa dana pendapatan tetap mempunyai risiko dan keuntungan menengah, sehingga bisa dikatakan keuntungan yang dihasilkan cenderung stabil dibandingkan jenis reksa dana yang lainnya. Kamu yang berencana melakukan investasi reksa dana bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan Expert MoneyDuck melalui Konsultasi Gratis. Klik tombolnya di bawah artikel ini sehingga kamu mempunyai rencana yang matang karena disertai pendapat dari ahli. Ketika terhubung dengan Expert MoneyDuck, kamu juga bisa menanyakan seputar keuangan lainnya, bahkan meminta untuk diarahkan dalam pembelian produk yang ada di MoneyDuck.