Kamu pasti pernah merasa terkejut saat menerima tagihan listrik setiap bulan. Harga listrik yang terus meningkat, kebiasaan menggunakan perangkat elektronik yang semakin banyak, serta ketidaktahuan mengenai cara menghitung tagihan listrik, seringkali membuat tagihan listrik menjadi tak terkendali. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghitung tagihan listrik per bulan agar kamu bisa menghemat pengeluaran dan mengurangi dampak lingkungan.

Ada banyak hal yang perlu kamu ketahui terkait pemakaian listrik dalam rumah tangga maupun bisnis. Pengetahuan tersebut setidaknya akan membantu kamu dalam mengelola keuangan karena tagihan listrik menjadi lebih terkendali. Berikut informasi lengkap terkait tagihan listrik yang perlu kamu ketahui, disertai simulasi perhitungan tagihan listrik.

Mengapa Penting untuk Menghitung Tagihan Listrik per Bulan?

Pentingnya Tahu Tagihan Listrik

Menghitung tagihan listrik per bulan penting untuk mengetahui jumlah penggunaan listrik dan biayanya. Dengan mengetahui besarnya penggunaan listrik, kamu bisa menghemat pengeluaran dan mengevaluasi kebiasaan penggunaan listrik yang tidak efisien. Selain itu, menghitung tagihan listrik juga dapat membantu kamu mengurangi dampak lingkungan. Penggunaan listrik yang berlebihan akan meningkatkan emisi karbon, yang dapat merusak lingkungan dan memperburuk perubahan iklim.

Baca Juga: 6 Cara Cek Tagihan Indihome yang Perlu Kamu Tahu

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tagihan Listrik

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tagihan Listrik

Kamu mungkin pernah heran, kok besar tagihan listrikmu segini, lalu apakah tagihan tersebut termasuk hemat atau malah boros? Sebenarnya hal tersebut bisa kamu kira-kira dengan mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi tagihan listrik, seperti ada pengaruh kebijakan pemerintah, pengaruh pemakaian harianmu, tarif listrik, dan sebagainya.

1. Tarif Listrik

Tarif listrik adalah biaya yang harus dibayar untuk setiap kilowatt jam (kWh) listrik yang digunakan. Tarif listrik bervariasi tergantung pada jumlah penggunaan listrik dan jenis tarif yang digunakan. Selain itu, tarif listrik juga bisa berubah-ubah tiap waktunya tergantung kebijakan PLN, jadi kamu harus sering-sering memperbaharui terkait informasi tersebut.

2. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi tagihan listrik. Misalnya, saat pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), maka harga listrik pun dapat naik karena harga BBM merupakan faktor penting dalam produksi listrik. Pemerintah Indonesia juga memiliki kebijakan yang berpengaruh pada tagihan listrik. Salah satunya adalah subsidi listrik bagi masyarakat dengan daya listrik kurang dari 900 VA.

Sehingga, tagihan listrik bagi masyarakat dengan daya listrik kurang dari 900 VA biasanya lebih rendah dibandingkan dengan masyarakat dengan daya listrik di atas 900 VA. Namun, perlu diingat bahwa kebijakan pemerintah juga dapat berubah-ubah setiap saat, tergantung dari kebijakan dan kondisi pemerintah yang ada.

3. Kondisi Cuaca

Kondisi cuaca juga dapat mempengaruhi tagihan listrik. Pada musim penghujan, biasanya tagihan listrik akan lebih tinggi karena penggunaan lampu yang lebih sering. Selain itu, penggunaan AC atau penghangat ruangan juga lebih sering dilakukan pada musim hujan. Sementara itu, pada musim kemarau, tagihan listrik bisa lebih tinggi karena penggunaan AC atau kipas angin yang lebih sering dilakukan. Hal ini dikarenakan suhu yang lebih panas dan membuat kita merasa tidak nyaman.

4. Kualitas dan Usia Alat Listrik

Kualitas dan usia alat listrik juga dapat mempengaruhi tagihan listrik. Alat listrik yang berkualitas baik dan masih dalam kondisi baik umumnya memiliki efisiensi yang lebih baik dalam penggunaan listrik, sehingga tagihan listrik yang dihasilkan pun lebih rendah. Sementara itu, alat listrik yang sudah tua atau rusak umumnya membutuhkan daya yang lebih besar dalam penggunaannya, sehingga tagihan listrik yang dihasilkan pun lebih tinggi.

Cara Menghitung Tagihan Listrik per Bulan

Cara Hitung Tagihan Listrik

Ada banyak keterampilan yang perlu diketahui, namun tidak diajarkan di sekolah, salah satunya terkait perhitungan tagihan listrik. Oleh karena itu, mulai sekarang kamu harus mulai mencari tahu. Menghitung tagihan listrik tidak sesulit yang kamu bayangkan. Kamu hanya perlu mengikuti beberapa langkah berikut ini untuk dapat menghitung tagihan listrik dengan benar:

1. Mencatat Meteran Listrik

Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk menghitung tagihan listrik per bulan adalah dengan mencatat meteran listrik. Meteran listrik ini biasanya berada di luar rumah atau di dalam rumah di dekat meteran listrik. Meteran listrik ini memiliki angka yang menunjukkan berapa banyak listrik yang telah kamu gunakan. Ketika kamu mencatat meteran listrik, pastikan kamu mencatat angka yang sama dengan angka yang tertera pada tagihan listrik bulan sebelumnya. Jika kamu tidak yakin, kamu bisa memanggil petugas listrik untuk membantu membaca meteran listrik tersebut.

2. Menentukan Tarif Listrik

Setelah kamu mencatat meteran listrik, langkah berikutnya adalah menentukan tarif listrik yang kamu gunakan. Tarif listrik ini biasanya berbeda-beda tergantung dari daerah tempat tinggalmu dan dari jenis penggunaanmu. Terdapat beberapa jenis tarif listrik seperti tarif listrik R1, R1M, R2, R3, dan sebagainya. Kamu bisa menemukan informasi mengenai tarif listrik di website resmi PLN atau langsung bertanya ke petugas listrik. Pastikan kamu menentukan tarif listrik dengan benar agar tidak salah dalam menghitung tagihan listrik.

3. Menghitung Biaya Pemakaian Listrik

Setelah menentukan tarif listrik, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya pemakaian listrik. Untuk menghitung biaya pemakaian listrik, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Biaya Pemakaian Listrik = (Meteran Listrik Bulan Ini - Meteran Listrik Bulan Lalu) x Tarif Listrik

Contoh:

  • Meteran listrik bulan ini = 1000 kWh;
  • Meteran listrik bulan lalu = 900 kWh;
  • Tarif listrik = Rp1.500 per kWh;
  • Maka, Biaya Pemakaian Listrik = (1000 kWh - 900 kWh) x Rp1.500 = Rp150.000.

4. Menambahkan Biaya Administrasi dan PPN

Setelah menghitung biaya pemakaian listrik, langkah selanjutnya adalah menambahkan biaya administrasi dan PPN. Biaya administrasi ini biasanya dihitung sebesar Rp3.000 atau Rp5.000 tergantung dari daerah tempat tinggalmu. Sedangkan PPN biasanya sebesar 10%.

Simulasi Perhitungan Tagihan Listrik Rumah Tangga

Simulasi Perhitungan Tagihan Listrik Rumah Tangga

Jika kamu sudah memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tagihan listrik dan cara menghitung tagihan listrik, kamu bisa mencoba untuk melakukan simulasi perhitungan tagihan listrik rumah tangga. Dengan simulasi ini, kamu dapat memperkirakan seberapa besar tagihan listrik yang akan kamu bayar di bulan berikutnya. Berikut ini adalah cara melakukan simulasi perhitungan tagihan listrik rumah tangga:

  • Pertama, catatlah meteran listrik kamu pada saat ini. Misalnya, kamu mencatat meteran listrik pada tanggal 1 April dengan angka 1000 kWh.
  • Selanjutnya, hitunglah pemakaian listrikmu selama satu bulan. Misalnya, pada tanggal 1 Mei, kamu mencatat meteran listrik dengan angka 1200 kWh. Maka, pemakaian listrik kamu selama sebulan adalah 200 kWh.
  • Setelah itu, tentukan tarif listrik yang berlaku di daerahmu. Kamu bisa mengecek tarif listrik di situs web PLN atau menanyakan langsung ke kantor PLN terdekat.
  • Setelah mengetahui tarif listrik, hitung biaya pemakaian listrik selama sebulan. Caranya adalah dengan mengalikan pemakaian listrikmu selama sebulan dengan tarif listrik yang berlaku di daerahmu. Misalnya, jika tarif listrik di daerahmu adalah Rp 1.500 per kWh, maka biaya pemakaian listrikmu selama sebulan adalah 200 kWh x Rp 1.500 = Rp300.000.
  • Setelah itu, tambahkan biaya administrasi dan PPN. Biaya administrasi biasanya sekitar Rp3.000 - Rp5.000 per bulan, sedangkan PPN sebesar 10% dari total biaya. Misalnya, biaya administrasi PLN di daerahmu adalah Rp 5.000 dan PPN sebesar 10%. Maka, biaya administrasi dan PPN yang harus kamu bayar adalah (Rp300.000 + Rp5.000) x 10% = Rp30.500.
  • Terakhir, jumlahkan biaya pemakaian listrik dengan biaya administrasi dan PPN. Maka, tagihan listrikmu untuk bulan berikutnya adalah Rp330.500.

Tips Hemat Penggunaan Listrik

Tips Hemat Penggunaan Listrik

Selain menghitung tagihan listrik per bulan, kamu juga dapat menghemat penggunaan listrikmu agar tagihan tidak membengkak. Kamu dapat mempertimbangkan menggunakan lampu LED dan AC hemat energi. Lampu LED memang sedikit lebih mahal daripada lampu biasa, namun dapat bertahan lebih lama dan lebih efisien. Sedangkan AC hemat energi biasanya dilengkapi dengan teknologi yang menghemat energi seperti inverter atau teknologi ramah lingkungan lainnya.

Selain itu, kamu juga bisa menginstal panel surya di rumahmu. Dengan menginstal panel surya, kamu bisa menghasilkan listrik sendiri dan mengurangi penggunaan listrik dari PLN. Namun, biaya untuk menginstal panel surya cukup mahal, sehingga kamu perlu mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk menginstalnya.

Terakhir, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan produk-produk yang hemat energi lainnya seperti kulkas, mesin cuci, mobil listrik dan peralatan rumah tangga lainnya. Produk-produk tersebut biasanya memiliki label Energy Star dan dijamin dapat menghemat penggunaan energi dan uangmu.

Baca Juga: Cara Bayar Tagihan Indihome Lewat ATM dan Ketentuannya

Pantau Pemakaian Listrikmu agar Tagihan Tak Membengkak!

Pantau Pemakaian Listrikmu agar Tagihan Tak Membengkak!

Dalam artikel ini, kamu telah mempelajari cara menghitung tagihan listrik per bulan, pentingnya menghitung tagihan listrik, faktor-faktor yang mempengaruhi tagihan listrik, serta tips hemat penggunaan listrik. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, kamu diharapkan dapat menghemat penggunaan listrikmu dan membayar tagihan listrik dengan lebih efisien. Jangan ragu untuk menghubungi ExpertDuck jika kamu memiliki pertanyaan atau membutuhkan bantuan dalam hal penghitungan tagihan listrik atau masalah keuangan lainnya. Klik tombol Konsultasi Gratis untuk memulai percakapan dengan tim ahli kami.