Memasuki bulan puasa, menu jualan bulan puasa menjadi topik hangat yang dibicarakan banyak orang, terutama bagi kamu yang ingin mencari peluang usaha di bulan yang penuh berkah ini. Bayangkan kegembiraan para pelanggan saat menikmati hidangan berbuka puasa yang kamu sajikan, mulai dari gorengan hangat hingga es buah yang menyegarkan. Ini bukan hanya tentang menghasilkan keuntungan, tapi juga tentang memberi kebahagiaan dan kebersamaan di bulan yang spesial ini. Setiap menu yang kamu pilih untuk dijual bisa membawa cerita dan kehangatan tersendiri bagi para pelangganmu.

Nah, di sinilah MoneyDuck akan memainkan perannya. MoneyDuck siap mengupas tuntas segala hal tentang menu jualan bulan puasa yang potensial untuk meningkatkan omset usahamu. Dari aneka gorengan, menu jualan aneka kolak, es buah yang menyegarkan, olahan kurma yang kreatif, hingga kue Lebaran yang tak pernah absen menyemarakkan suasana. Selain itu, MoneyDuck juga akan membahas tentang cara mendapatkan modal usaha yang efektif. Semua informasi ini disajikan untuk membantumu meraih kesuksesan di bulan puasa.

Alasan Banyak yang Berjualan di Bulan Puasa

Jualan di Bulan Puasa

Bulan puasa, atau Ramadan, merupakan bulan yang unik dan istimewa, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar. Selama bulan ini, banyak orang yang menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Fenomena ini menciptakan perubahan signifikan dalam pola konsumsi dan perilaku belanja masyarakat, yang pada gilirannya membuka peluang besar bagi para pelaku usaha, khususnya di sektor kuliner dan makanan. Ada beberapa alasan mengapa banyak orang memilih untuk berjualan di bulan puasa.

  • Peningkatan Permintaan Makanan untuk Berbuka Puasa: Selama bulan puasa, umat Muslim berbuka puasa pada waktu magrib dengan makanan yang biasanya lebih beragam dan spesial dibandingkan hari biasa. Ini menciptakan permintaan tinggi untuk berbagai jenis makanan, terutama yang cocok untuk berbuka puasa. Pedagang makanan melihat ini sebagai peluang untuk menjual produk mereka, mulai dari makanan berat seperti nasi box, hingga camilan ringan seperti gorengan dan kue.
  • Kebiasaan Berkumpul Saat Berbuka: Bulan puasa juga sering dijadikan momen berkumpul keluarga atau komunitas untuk berbuka puasa bersama. Kebiasaan ini menambah permintaan akan makanan dalam jumlah yang lebih besar, yang seringkali lebih praktis jika dibeli daripada dimasak sendiri. Oleh karena itu, layanan katering atau penjualan paket makanan berbuka menjadi sangat populer.
  • Tradisi Makan Sahur: Selain berbuka, sahur juga menjadi bagian penting dari bulan puasa, di mana umat Muslim makan sebelum fajar sebagai persiapan untuk berpuasa. Ini menciptakan permintaan untuk makanan yang dapat dinikmati pada waktu sahur, biasanya makanan yang mudah disiapkan atau dibeli.
  • Meningkatnya Aktivitas Sosial dan Keagamaan: Bulan puasa biasanya diiringi dengan peningkatan aktivitas sosial dan keagamaan, seperti tarawih berjamaah, buka puasa bersama, dan kegiatan amal. Kegiatan-kegiatan ini seringkali diisi dengan konsumsi makanan, baik yang dibawa sendiri maupun dibeli di tempat. Hal ini menciptakan peluang bagi pedagang kaki lima atau penjual makanan di sekitar masjid dan tempat ibadah lainnya.
  • Persiapan Lebaran: Menjelang akhir Ramadan, terjadi lonjakan permintaan akan berbagai jenis makanan dan kue khas Lebaran. Ini adalah kesempatan bagi para pedagang untuk menawarkan produk-produk khusus yang biasanya hanya populer selama periode ini, seperti kue kering dan masakan khas Lebaran.

Baca Juga: Tradisi Ngabuburit Bulan Puasa Paling Seru, Ada Favoritmu?

Cara Mendapatkan Modal untuk Usaha di Bulan Puasa

Modal Buat Usaha Ramadhan

Mendapatkan modal untuk memulai atau mengembangkan usaha di bulan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengatasi masalah ini, sehingga kamu bisa memanfaatkan peluang usaha di bulan yang penuh berkah ini.

  • Menggunakan Tabungan Pribadi: Ini adalah cara paling aman untuk mendapatkan modal. Dengan menggunakan tabungan pribadi, kamu tidak perlu khawatir dengan bunga atau utang. Namun, pastikan bahwa penggunaan tabungan ini tidak mengganggu kebutuhan finansial pribadimu di masa depan.
  • Pinjaman dari Keluarga atau Teman: Meminjam uang dari keluarga atau teman bisa menjadi opsi selanjutnya. Cara ini biasanya lebih fleksibel dan tidak terlalu formal dibandingkan dengan pinjaman dari lembaga keuangan. Pastikan kamu membuat perjanjian tertulis tentang pinjaman ini untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
  • Pinjaman dari Lembaga Keuangan: Bank atau lembaga keuangan non-bank bisa menjadi sumber modal usaha. Saat ini banyak lembaga keuangan yang menawarkan produk pinjaman khusus untuk usaha kecil dan menengah dengan proses persetujuan yang tidak terlalu rumit. Namun, kamu harus teliti dalam memilih produk pinjaman, mempertimbangkan suku bunga, tenor, dan syarat lainnya.
  • Program Pemerintah: Pemerintah sering kali memiliki program khusus untuk mendukung UMKM, termasuk dalam hal pembiayaan. Program-program ini biasanya menawarkan pinjaman dengan bunga rendah atau bahkan hibah. Kamu bisa mencari informasi tentang program ini di kantor pemerintahan setempat atau melalui situs resmi pemerintah.
  • Pendanaan dari Investor atau Crowdfunding: Jika usahamu memiliki prospek yang bagus dan inovatif, kamu bisa mencoba mencari pendanaan dari investor. Alternatif lainnya adalah menggunakan platform crowdfunding, di mana kamu bisa mengumpulkan dana dari banyak orang melalui internet.
  • Kerjasama Usaha (Joint Venture): Mencari mitra bisnis yang bersedia menanamkan modalnya dalam usahamu juga bisa menjadi pilihan. Dalam hal ini, keuntungan dan risiko usaha akan dibagi sesuai dengan kesepakatan.

Menu Jualan Bulan Puasa dengan Omset Tinggi

Menu Jualan Bulan Puasa dengan Omset Tinggi

Menjual makanan selama bulan puasa bisa menjadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan. Berikut adalah beberapa ide menu jualan bulan puasa dengan potensi omset tinggi:

Aneka Gorengan

Aneka gorengan merupakan pilihan populer untuk dijual selama bulan puasa. Gorengan tidak hanya disukai banyak orang tetapi juga relatif mudah dibuat dengan biaya produksi yang terjangkau. Berikut adalah beberapa jenis gorengan yang populer, cara pembuatannya, rincian anggaran, dan potensi omsetnya:

1. Jenis Gorengan

  • Tempe Goreng: Tempe dipotong tipis, dibalut dengan adonan tepung bumbu, lalu digoreng hingga kecoklatan.
  • Tahu Isi: Tahu yang diisi dengan campuran sayuran atau bihun, dibalut tepung, dan digoreng.
  • Pisang Goreng: Pisang raja atau kepok yang dibalut dengan adonan tepung dan goreng hingga matang.
  • Bakwan Sayur: Campuran sayuran seperti wortel, kol, dan tauge yang dibalut dengan adonan tepung lalu digoreng.
  • Risoles: Isian seperti ragout ayam atau sayuran yang dibalut dengan kulit risol, digulingkan dalam telur dan roti tawar serut, lalu digoreng.

2. Cara Membuat

  • Bahan Umum
    • Tepung terigu
    • Telur
    • Bumbu (garam, merica, bawang putih)
    • Minyak goreng
    • Bahan utama (tempe, tahu, pisang, sayuran, dll.)
  • Langkah Pembuatan
    • Siapkan bahan utama (tempe, tahu, dll.).
    • Buat adonan tepung dengan mencampur tepung terigu, air, telur, dan bumbu.
    • Celupkan bahan utama ke dalam adonan tepung.
    • Panaskan minyak, goreng hingga kecoklatan dan matang.

3. Rincian Anggaran

Misalkan kamu ingin membuat 100 buah gorengan setiap hari:

  • Tepung terigu: Rp15.000
  • Telur: Rp20.000
  • Bahan utama (tempe, tahu, pisang, sayuran): Rp30.000
  • Minyak goreng: Rp10.000
  • Bumbu dan lain-lain: Rp5.000
  • Total biaya produksi per hari: Rp80.000

4. Potensi Omset

Jika satu buah gorengan dijual dengan harga Rp2.000, maka dari 100 buah gorengan kamu bisa mendapatkan Rp200.000 per hari. Dengan total biaya produksi Rp80.000, keuntungan bersih yang kamu dapatkan adalah Rp120.000 per hari. Jika dijalankan selama 30 hari, potensi omset bulanan bisa mencapai Rp3.600.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp3.600.000.

Perlu diingat bahwa angka-angka ini adalah estimasi dan bisa berubah tergantung pada lokasi jualan, kualitas bahan, dan strategi pemasaran yang kamu gunakan. Menjaga kualitas gorengan dan inovasi dalam penyajian bisa membantu meningkatkan penjualan. Juga, promosi yang efektif seperti melalui media sosial atau kerjasama dengan komunitas setempat bisa meningkatkan visibilitas usahamu.

Menu Jualan Bulan Puasa Aneka Kolak

Kolak adalah salah satu hidangan favorit yang sering dicari saat bulan puasa. Terbuat dari campuran santan, gula, dan berbagai macam bahan lainnya, kolak menjadi pilihan yang sempurna untuk berbuka puasa. Berikut ini beberapa jenis kolak yang populer, cara pembuatannya, rincian anggarannya, serta potensi omset yang bisa kamu peroleh.

1. Jenis Kolak

  • Kolak Pisang: Kolak dengan bahan utama pisang, biasanya pisang kepok atau raja.
  • Kolak Ubi: Terbuat dari ubi jalar yang dimasak dalam kuah santan dan gula.
  • Kolak Biji Salak: Biji salak terbuat dari tepung ketan yang dibentuk bulat dan dimasak dalam kuah kolak.
  • Kolak Kolang-Kaling: Kolak dengan kolang-kaling yang telah direndam dan dimasak dalam kuah santan.
  • Kolak Campur: Kolak dengan berbagai campuran bahan seperti pisang, ubi, dan kolang-kaling.

2. Cara Membuat

  • Bahan Umum
    • Santan
    • Gula pasir atau gula merah
    • Daun pandan
    • Garam
    • Bahan utama (pisang, ubi, biji salak, kolang-kaling)
  • Langkah Pembuatan
    • Rebus santan dengan daun pandan dan gula hingga mendidih.
    • Tambahkan bahan utama seperti pisang, ubi, atau biji salak.
    • Masak hingga bahan utama empuk dan kuah mengental.
    • Tambahkan sedikit garam untuk menyeimbangkan rasa.

3. Rincian Anggaran

Untuk membuat 50 porsi kolak setiap hari:

  • Santan: Rp30.000
  • Gula merah: Rp20.000
  • Pisang/ubi/kolang-kaling/biji salak: Rp40.000
  • Daun pandan dan garam: Rp5.000
  • Total biaya produksi per hari: Rp95.000

4. Potensi Omset

Jika satu porsi kolak dijual dengan harga Rp10.000, maka dari 50 porsi kolak kamu bisa mendapatkan Rp500.000 per hari. Dengan total biaya produksi Rp95.000, keuntungan bersih yang kamu dapatkan adalah Rp405.000 per hari. Jika dijalankan selama 30 hari, potensi omset bulanan bisa mencapai Rp15.000.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp12.150.000.

Aneka Es Buah

Menu jualan untuk buka puasa selanjutnya adalah es buah. Es buah merupakan salah satu minuman favorit untuk berbuka puasa. Dengan kombinasi buah-buahan segar dan sirup yang manis, es buah tidak hanya menyegarkan tapi juga menggugah selera. Berikut beberapa ide es buah yang bisa kamu jual, cara pembuatannya, rincian anggaran, serta potensi omsetnya.

1. Jenis Es Buah

  • Es Buah Campur: Kombinasi berbagai buah seperti semangka, melon, nanas, dan pepaya, disajikan dengan sirup dan es batu.
  • Es Cincau: Es buah dengan tambahan cincau hitam atau hijau, cocok untuk yang suka tekstur kenyal.
  • Es Kelapa Muda: Menggunakan daging kelapa muda yang segar dengan tambahan sirup dan es serut.
  • Es Buah Naga: Memanfaatkan buah naga yang dicampur dengan buah-buahan lain dan sirup.
  • Es Mangga: Menggunakan potongan mangga segar dengan sirup dan es batu.

2. Cara Membuat

  • Bahan Umum
    • Buah-buahan segar (semangka, melon, nanas, pepaya, dll.)
    • Cincau hitam atau hijau (untuk es cincau)
    • Kelapa muda (untuk es kelapa muda)
    • Buah naga (untuk es buah naga)
    • Mangga (untuk es mangga)
    • Sirup (rasa sesuai selera)
    • Es batu atau es serut
  • Langkah Pembuatan:
    • Potong buah-buahan menjadi ukuran kecil atau sesuai selera.
    • Siapkan gelas saji, masukkan potongan buah.
    • Tambahkan cincau, kelapa muda, atau buah khusus lainnya sesuai jenis es buah.
    • Tuangkan sirup di atasnya.
    • Tambahkan es batu atau es serut hingga penuh.

3. Rincian Anggaran

Untuk membuat 100 porsi es buah per hari:

  • Buah-buahan segar: Rp100.000
  • Cincau, kelapa muda, atau bahan khusus lainnya: Rp50.000
  • Sirup: Rp30.000
  • Es batu atau es serut: Rp20.000
  • Total biaya produksi per hari: Rp200.000

4. Potensi Omset

Jika satu porsi es buah dijual dengan harga Rp12.000, maka dari 100 porsi es buah kamu bisa mendapatkan Rp1.200.000 per hari. Dengan total biaya produksi Rp200.000, keuntungan bersih yang kamu dapatkan adalah Rp1.000.000 per hari. Jika dijalankan selama 30 hari, potensi omset bulanan bisa mencapai Rp36.000.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp30.000.000.

Aneka Olahan Kurma

Menu jualan saat Ramadhan yang ketiga adalah olahan kurma. Kurma tidak hanya populer sebagai buah yang dikonsumsi langsung saat berbuka puasa, tetapi juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan lezat. Berikut adalah beberapa ide olahan kurma, cara membuatnya, rincian anggaran, dan potensi omset yang bisa kamu dapatkan.

1. Jenis Olahan Kurma

  • Kue Kurma: Kue dengan campuran kurma cincang yang memberikan rasa manis alami.
  • Kurma Coklat: Kurma yang diisi dengan kacang atau almond, lalu dilapisi coklat.
  • Smoothie Kurma: Minuman segar yang dibuat dari kurma, susu, dan buah-buahan seperti pisang atau strawberry.
  • Kurma Isi Kacang: Kurma yang diisi dengan kacang-kacangan seperti almond atau walnut.
  • Kurma Lapis: Kurma yang dilapisi dengan adonan tepung dan dipanggang, serupa dengan dadar gulung.

2. Cara Membuat

  • Bahan Umum:
    • Kurma
    • Coklat leleh (untuk kurma coklat)
    • Kacang atau almond (untuk kurma isi kacang atau kurma coklat)
    • Susu (untuk smoothie kurma)
    • Tepung dan bahan kue lainnya (untuk kue kurma atau kurma lapis)
  • Langkah Pembuatan:
    • Siapkan kurma, buang bijinya.
    • Untuk kurma coklat, isi kurma dengan kacang atau almond, lalu celupkan ke coklat leleh.
    • Untuk smoothie kurma, campur kurma dengan susu dan buah-buahan lain, lalu blender.
    • Untuk kue kurma, campurkan kurma cincang dengan adonan kue dan panggang.
    • Untuk kurma isi kacang, masukkan kacang ke dalam kurma.
    • Untuk kurma lapis, balut kurma dengan adonan tepung dan panggang.

3. Rincian Anggaran

Misalnya, kamu ingin membuat 50 porsi olahan kurma setiap hari:

  • Kurma: Rp100.000
  • Coklat dan kacang: Rp50.000
  • Bahan untuk smoothie (susu, buah): Rp40.000
  • Bahan kue (tepung, telur, dll.): Rp30.000
  • Total biaya produksi per hari: Rp220.000

4. Potensi Omset

Jika satu porsi olahan kurma dijual dengan harga Rp15.000, maka dari 50 porsi kamu bisa mendapatkan Rp750.000 per hari. Dengan total biaya produksi Rp220.000, keuntungan bersih yang kamu dapatkan adalah Rp530.000 per hari. Jika dijalankan selama 30 hari, potensi omset bulanan bisa mencapai Rp22.500.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp15.900.000.

Aneka Kue Lebaran

Ide dagang saat bulan puasa selanjutnya adalah kue lebaran. Kue Lebaran menjadi salah satu ikon penting dalam perayaan Idul Fitri. Dengan berbagai macam jenis dan rasa, kue Lebaran tidak hanya disajikan sebagai hidangan di rumah tetapi juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh atau hadiah. Berikut ini beberapa jenis kue Lebaran populer, cara membuatnya, rincian anggaran, dan potensi omset yang bisa kamu peroleh.

1. Jenis Kue Lebaran

  • Nastar: Kue kering dengan isi selai nanas, luarannya diolesi kuning telur dan dipanggang.
  • Kastengel: Kue kering berbentuk batang yang terbuat dari keju, mentega, dan tepung, lalu dipanggang.
  • Putri Salju: Kue kering yang dibuat dari campuran tepung, mentega, dan kacang, kemudian diberi taburan gula halus.
  • Kue Lidah Kucing: Kue kering tipis yang renyah dengan rasa manis dan gurih.
  • Snowballs: Kue kering berbentuk bola yang terbuat dari tepung, mentega, dan kacang, kemudian diberi taburan gula halus.

2. Cara Membuat

  • Bahan Umum
    • Tepung terigu
    • Mentega atau margarin
    • Gula halus
    • Telur
    • Keju (untuk kastengel)
    • Selai nanas (untuk nastar)
    • Kacang (untuk putri salju dan snowballs)
  • Langkah Pembuatan
    • Campurkan tepung dengan mentega, gula, dan telur hingga membentuk adonan.
    • Untuk nastar, isi adonan dengan selai nanas dan bentuk bulat.
    • Untuk kastengel, tambahkan keju parut ke dalam adonan, cetak, dan panggang.
    • Untuk putri salju dan snowballs, bentuk adonan menjadi bola atau bentuk lain, panggang, lalu taburi gula halus.
    • Untuk lidah kucing, cetak adonan tipis di atas loyang dan panggang hingga matang.

3. Rincian Anggaran

Untuk membuat 100 bungkus kue Lebaran setiap jenis:

  • Tepung terigu: Rp50.000
  • Mentega atau margarin: Rp100.000
  • Gula halus: Rp30.000
  • Telur: Rp40.000
  • Keju, selai nanas, kacang: Rp80.000
  • Kemasan: Rp50.000
  • Total biaya produksi: Rp350.000

4. Potensi Omset

Jika satu bungkus kue Lebaran dijual dengan harga Rp50.000, maka dari 100 bungkus kamu bisa mendapatkan Rp5.000.000. Dengan total biaya produksi Rp350.000, keuntungan bersih yang kamu dapatkan adalah Rp4.650.000. Jika dijalankan selama satu bulan, potensi omset bulanan bisa mencapai angka yang signifikan, terutama mengingat permintaan yang meningkat menjelang hari raya.

Jualan Es Teh

Menu jualan saat ngabuburit ada es teh. Es teh merupakan minuman yang sederhana namun selalu diminati banyak orang, terutama saat berbuka puasa. Dengan variasi rasa dan penyajian yang menarik, es teh bisa menjadi usaha yang menguntungkan. Berikut adalah beberapa jenis es teh yang bisa kamu jual, cara membuatnya, rincian anggaran, serta potensi omsetnya.

1. Jenis Es Teh

  • Es Teh Manis: Teh yang diseduh dan diberi gula, lalu disajikan dingin dengan es batu.
  • Es Teh Lemon: Es teh dengan tambahan perasan lemon, memberikan rasa segar dan asam.
  • Es Teh Jahe: Es teh yang diberi tambahan sirup jahe, cocok untuk yang suka rasa hangat jahe.
  • Es Teh Lychee: Teh yang diseduh dan dicampur dengan sirup lychee serta potongan buah lychee.
  • Es Teh Mint: Es teh dengan tambahan sirup mint atau daun mint segar.

2. Cara Membuat

  • Bahan Umum
    • Teh celup atau daun teh
    • Gula pasir (untuk es teh manis)
    • Lemon, jahe, lychee, mint (sesuai jenis es teh)
    • Es batu
  • Langkah Pembuatan:
    • Seduh teh dengan air panas hingga mendapatkan rasa dan warna yang diinginkan.
    • Tambahkan gula untuk membuat es teh manis atau sirup sesuai varian rasa.
    • Masukkan es batu ke dalam gelas.
    • Tuangkan teh ke dalam gelas yang telah berisi es batu.
    • Tambahkan perasan lemon, potongan jahe, lychee, atau daun mint sesuai jenis es teh.

3. Rincian Anggaran

Untuk membuat 100 porsi es teh per hari:

  • Teh celup atau daun teh: Rp20.000
  • Gula atau sirup: Rp30.000
  • Lemon, jahe, lychee, mint: Rp50.000
  • Es batu: Rp10.000
  • Total biaya produksi per hari: Rp110.000

4. Potensi Omset

Jika satu porsi es teh dijual dengan harga Rp5.000, maka dari 100 porsi es teh kamu bisa mendapatkan Rp500.000 per hari. Dengan total biaya produksi Rp110.000, keuntungan bersih yang kamu dapatkan adalah Rp390.000 per hari. Jika dijalankan selama 30 hari, potensi omset bulanan bisa mencapai Rp15.000.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp11.700.000.

Baca Juga: Bayar Utang Puasa dengan Uang, Bisa? Begini Cara Hitung Fidyah

Butuh Modal Cepat? Konsultasikan ke ExpertDuck!

Butuh Modal Cepat? Konsultasikan ke ExpertDuck!

Jika kamu tertarik untuk berjualan di bulan puasa tapi masih bingung soal modal, jangan khawatir! ExpertDuck siap membantu kamu. Dengan Konsultasi Gratis, kamu bisa mendapatkan solusi terbaik untuk permasalahan modal usahamu. Baik itu mencari pinjaman yang tepat, menyiapkan rencana bisnis, hingga tips pengelolaan keuangan, semua bisa kamu dapatkan dengan bantuan ExpertDuck.