Biaya Tahunan Kartu Kredit dari Bank Ternama, Paling Lengkap!

Biaya Tahunan Kartu Kredit dari Bank Ternama, Paling Lengkap!

Biaya Tahunan Kartu Kredit dari Bank Ternama, Paling Lengkap!

Ini daftar biaya tahunan kartu kredit dari bank terpopuler di Indonesia: 1. Annual fee kartu kredit BCA 2. Biaya tahunan dari kartu kredit Mandiri 3.

DAte

7 Nov 2023

Category


Memahami biaya tahunan kartu kredit merupakan kunci untuk mengoptimalkan manfaat dari fasilitas kredit yang kamu miliki. Setiap tahun, para pengguna kartu kredit dihadapkan pada biaya ini yang besarnya beragam tergantung pada jenis kartu dan layanan yang diberikan oleh bank penerbit. Ketika berbicara tentang biaya tahunan, banyak orang mungkin merasa canggung atau bahkan terkejut, namun ini adalah bagian integral dari pengelolaan keuangan pribadi yang efisien dan efektif. Dengan pemahaman yang tepat, kamu bisa mengatur keuanganmu dengan lebih baik dan menghindari kejutan-kejutan tidak menyenangkan.

Dalam artikel ini, MoneyDuck akan membahas tuntas tentang biaya tahunan kartu kredit untuk memberikan kamu wawasan yang mendalam. Kami akan menyelami apa itu biaya tahunan, kapan seharusnya biaya ini dibayarkan, dan apa yang terjadi jika kartu kreditmu tidak pernah digunakan—apakah biaya tetap akan dikenakan? Tidak hanya itu, kami juga telah menyiapkan daftar biaya tahunan dari beberapa bank besar seperti BCA, Mandiri, BNI, BRI, hingga Jenius.

Apa itu Biaya Tahunan Kartu Kredit?

Annual Fee Kartu Kredit

Biaya tahunan kartu kredit atau annual fee kartu kredit merupakan salah satu aspek yang harus dipahami oleh setiap pemegang kartu kredit. Biaya ini sejatinya merupakan biaya berlangganan tahunan yang diterapkan sebagai ganti dari berbagai kemudahan dan layanan yang disediakan oleh bank penerbit kepada pemilik kartu.

Tiap kartu kredit, tergantung kategorinya—mulai dari classic hingga platinum—mempunyai tarif biaya tahunan yang variatif. Biasanya, semakin banyak fitur yang ditawarkan dan semakin eksklusif kartu tersebut, maka semakin tinggi pula biaya yang harus dibayarkan setiap tahunnya. Namun, perlu diingat bahwa terdapat beberapa jenis kartu kredit yang menawarkan keuntungan bebas iuran tahunan sebagai bagian dari promosi atau keistimewaan produk tersebut.

Baca Juga: 5 Kartu Kredit Travel Terbaik, Manfaatnya, dan Besar Iuran!

Kapan Biaya Tahunan Kartu Kredit Dibayarkan?

Kapan Pembayaran Biaya Tahunan Kartu Kredit

Waktu pembayaran biaya tahunan kartu kredit menjadi informasi penting yang perlu diingat oleh pemegang kartu. Biaya ini, dalam kebanyakan kasus, akan muncul sebagai bagian dari tagihan pertama yang kamu terima setelah kartu kreditmu diaktifkan. Selain itu, biaya tahunan juga akan dikenakan setiap tahunnya, bertepatan dengan siklus tahunan sejak kartu tersebut digunakan.

Jadi, setelah kartu kredit kamu telah digunakan selama setahun penuh, biaya tahunan akan ditagihkan kembali. Ini berarti, pembayaran biaya tahunan merupakan siklus yang berulang setiap tahun selama kartu kredit kamu aktif dan terus berlanjut hingga kamu memutuskan untuk menutup kartu tersebut atau pihak bank memiliki kebijakan tertentu yang mengubah struktur biayanya.

Kartu Kredit Tidak Pernah Digunakan Apakah Kena Biaya?

Kartu kredit yang kamu miliki terikat dengan iuran tahunan, yang dikenal sebagai annual fee, besaran iuran ini beragam tergantung pada jenis kartu yang kamu pilih. Meskipun kartu tersebut tidak pernah kamu gunakan sekalipun, iuran tahunan tetap akan dikenakan. Hal ini dikarenakan biaya tahunan dianggap sebagai kompensasi atas ketersediaan fasilitas yang dapat kamu gunakan kapan saja selama kartu kredit tersebut masih aktif.

Meskipun tidak ada transaksi yang tercatat dalam kartu kredit kamu, bank sebagai penerbit kartu tetap menganggap bahwa mereka telah menyediakan layanan yang dapat kamu akses setiap saat. Ini mencakup keamanan dana, kemudahan dalam transaksi, dan potensi manfaat lain yang disediakan oleh kartu kredit. Oleh karena itu, iuran tahunan ini menjadi kewajiban yang perlu kamu bayar, tak peduli kartu tersebut sering digunakan atau tidak sama sekali.

Daftar Biaya Tahunan Kartu Kredit Setiap Bank

Daftar biaya tahunan kartu kredit dari setiap bank merupakan informasi yang sangat penting bagi pemegang kartu kredit. Informasi ini membantu kamu untuk membandingkan dan menentukan pilihan kartu kredit yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kamu. Setiap bank memiliki kebijakan tarif yang berbeda-beda untuk biaya tahunan, yang biasanya ditentukan berdasarkan kategori kartu, mulai dari kartu kredit kelas standar hingga kelas premium.

Biaya Tahunan Kartu Kredit BCA

Bank Central Asia (BCA) memberikan pilihan kartu kredit dengan berbagai kisaran biaya tahunan yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan beragam nasabahnya. Untuk kartu kredit utama yang ditawarkan oleh BCA, biaya tahunan dimulai dari nominal Rp125.000, sedangkan untuk kartu tambahan, biaya tahunan yang ditetapkan adalah Rp100.000. Ini merupakan biaya tahunan terendah yang perlu kamu ketahui.

1. Kartu Kredit Visa Batman, Mastercard BCA, Globe

  • Kartu Utama: Rp125.000

  • Kartu Tambahan: Rp100.000

2. Kartu Kredit Visa Platinum, Visa Mastercard Black, BCA JCB Black

  • Kartu Utama: Rp450.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

3. BCA Everyday Card, BCA Indomaret Card

  • Kartu Utama: Rp125.000

  • Kartu Tambahan: Rp100.000

4. BCA Card Platinum

  • Kartu Utama: Rp250.000

  • Kartu Tambahan: Rp175.000

5. BCA Mastercard Matahari, BCA UnionPay, BCA Blibli Mastercard, BCA tiket.com Mastercard

  • Kartu Utama: Rp125.000

  • Kartu Tambahan: Rp100.000

Biaya Tahunan Kartu Kredit Mandiri

Bank Mandiri menawarkan rangkaian kartu kredit dengan berbagai keistimewaan dan benefit yang terkait langsung dengan biaya tahunan yang berlaku. Biaya tahunan ini merupakan sebuah komitmen keuangan yang harus dipertimbangkan oleh pemegang kartu, karena berbeda tergantung pada jenis kartu kredit yang dimiliki. Dari kartu yang memberikan akses ke layanan eksklusif hingga kartu yang mendukung kebutuhan sehari-hari, Mandiri menyediakan opsi yang beragam.

Berikut rincian biaya tahunan kartu kredit Mandiri yang perlu kamu ketahui sebelum memilih kartu yang sesuai dengan kebutuhan finansial kamu:

1. Mandiri Signature

  • Kartu Utama: Rp900.000

  • Kartu Tambahan: Rp450.000

2. Mandiri Precious

  • Kartu Utama: Rp500.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

3. Mandiri Traveloka

  • Kartu Utama: Rp500.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

4. Mandiri SKYZ

  • Kartu Utama: Rp300.000

  • Kartu Tambahan: Rp180.000

5. Mandiri Pertamina

  • Kartu Utama: Rp400.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

6. Mandiri Golf Signature

  • Kartu Utama: Rp1.500.000

  • Kartu Tambahan: Rp1.000.000

7. Mandiri Golf Platinum

  • Kartu Utama: Rp600.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

8. Mandiri Golf Gold

  • Kartu Utama: Rp500.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

9. Mandiri Platinum

  • Kartu Utama: Rp500.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

10. Mandiri Gold

  • Kartu Utama: Rp300.000

  • Kartu Tambahan: Rp150.000

11. Mandiri Everyday Card

  • Kartu Utama: Rp300.000

  • Kartu Tambahan: Rp180.000

12. Mandiri Hypermart

  • Kartu Utama: Rp200.000

  • Kartu Tambahan: Rp150.000

13. Mandiri Corporate Card

  • Platinum: Rp500.000

  • Gold: Rp350.000

Biaya Tahunan Kartu Kredit BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) telah menetapkan struktur biaya tahunan untuk berbagai jenis kartu kredit yang mereka tawarkan, dengan variasi harga yang disesuaikan untuk menjangkau berbagai segmen nasabah. Untuk kartu utama, BNI menetapkan biaya tahunan minimal sebesar Rp240.000, sementara untuk kartu tambahan, biaya tahunan dimulai dari Rp120.000. Di sisi lain, untuk jenis kartu kredit premium, biaya tahunan yang dikenakan bisa mencapai hingga Rp1.000.000 untuk kartu utama dan Rp500.000 untuk kartu tambahan per tahun.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah daftar lengkap iuran tahunan untuk kartu kredit BNI berdasarkan jenis kartunya:

1. Kartu Utama

  • Silver: Rp240.000

  • Gold/Amex Vibe: Rp300.000

  • BNI LotteMart Gold: Rp240.000

  • BNI Telkomsel Gold: Rp240.000

  • Titanium: Rp500.000

  • Platinum/JCB Precious: Rp600.000

  • BNI LotteMart Platinum: Rp600.000

  • BNI Telkomsel Platinum: Rp600.000

  • Garuda BNI Platinum: Rp600.000

  • Garuda BNI Signature: Rp800.000

  • BNI MasterCard World: Rp1.000.000

  • BNI VISA Signature: Rp1.000.000

2. Kartu Tambahan

  • Silver: Rp120.000

  • Gold/Amex Vibe: Rp150.000

  • BNI LotteMart Gold: Rp120.000

  • BNI Telkomsel Gold: Rp120.000

  • Titanium: Rp250.000

  • Platinum/JCB Precious: Rp300.000

  • BNI LotteMart Platinum: Rp300.000

  • BNI Telkomsel Platinum: Rp300.000

  • Garuda BNI Platinum: Rp300.000

  • Garuda BNI Signature: Rp400.000

  • BNI MasterCard World: Rp500.000

  • BNI VISA Signature: Rp500.000

Biaya Tahunan Kartu Kredit BRI

Biaya tahunan menjadi pertimbangan penting bagi calon pengguna kartu kredit karena ini merupakan bagian dari biaya yang harus ditanggung selama periode pemakaian kartu. Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai biaya tahunan yang berlaku pada kartu kredit BRI, berikut adalah daftar biaya tahunan untuk masing-masing jenis kartu yang ditawarkan:

1. BRI Easy Card

  • Kartu Utama: Rp250.000

  • Kartu Tambahan: Rp125.000

2. BRI Platinum

  • Kartu Utama: Rp600.000

  • Kartu Tambahan: Rp300.000

3. BRI JCB Platinum

  • Kartu Utama: Rp300.000

  • Kartu Tambahan: Rp150.000

4. BRI Wonderful Indonesia

  • Kartu Utama: Rp600.000

  • Kartu Tambahan: Rp300.000

5. BRI World Access

  • Kartu Utama: Rp1.000.000

  • Kartu Tambahan: Rp500.000

6. BRI Touch

  • Kartu Utama: Gratis*

  • Kartu Tambahan: Gratis*

7. BRI Infinite

  • Kartu Utama: Rp2.400.000

  • Kartu Tambahan: Rp1.200.000

8. BRI Corporate Card

  • Kartu Utama: Rp250.000 + Rp200.000 (biaya pendaftaran)

9. BRI Traveloka Paylater Card

  • Kartu Utama: Gratis

10. BRI Business Card

  • Kartu Utama: Gratis

Biaya Tahunan Kartu Kredit Jenius

Kartu Kredit Jenius menawarkan kemudahan dan kepraktisan bagi penggunanya, termasuk dari segi biaya tahunan. Sebagai bagian dari upaya Jenius untuk memberikan layanan yang efisien dan menguntungkan bagi nasabahnya, mereka menetapkan kebijakan biaya tahunan yang cukup menarik. Pada tahun pertama penggunaan, kamu tidak perlu mengkhawatirkan biaya tahunan karena Jenius memberikan kebebasan dari biaya ini, alias gratis, yang tentunya menjadi nilai tambah.

Memasuki tahun kedua dan seterusnya, kebijakan biaya tahunan dari Kartu Kredit Jenius berlaku dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Untuk tahun kedua dan selanjutnya, akan dikenakan biaya tahunan sejumlah Rp500.000.

  • Akan tetapi, ada kabar baik bagi para pengguna yang aktif. Jika kamu melakukan transaksi total minimal Rp30.000.000 dalam jangka waktu satu tahun, maka biaya tahunan tersebut dapat dikecualikan, atau dengan kata lain, kamu tidak perlu membayar biaya tahunan tersebut.

Baca Juga: 5 Kartu Kredit E-Commerce Terbaik, Banyak Promo, dan Cashback!

Cari Produk Keuangan untuk Penuhi Kebutuhan? Tanya ExpertDuck!

Memilih produk keuangan yang tepat memang bukan pekerjaan yang mudah, termasuk ketika menyangkut biaya tahunan kartu kredit yang beragam dari masing-masing bank. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut atau bingung dalam memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuanganmu, jangan ragu untuk bertanya kepada ExpertDuck. Dengan mengklik tombol Konsultasi Gratis, kamu akan terhubung dengan para ahli yang siap memberikan kamu saran terbaik.

Memahami biaya tahunan kartu kredit merupakan kunci untuk mengoptimalkan manfaat dari fasilitas kredit yang kamu miliki. Setiap tahun, para pengguna kartu kredit dihadapkan pada biaya ini yang besarnya beragam tergantung pada jenis kartu dan layanan yang diberikan oleh bank penerbit. Ketika berbicara tentang biaya tahunan, banyak orang mungkin merasa canggung atau bahkan terkejut, namun ini adalah bagian integral dari pengelolaan keuangan pribadi yang efisien dan efektif. Dengan pemahaman yang tepat, kamu bisa mengatur keuanganmu dengan lebih baik dan menghindari kejutan-kejutan tidak menyenangkan.

Dalam artikel ini, MoneyDuck akan membahas tuntas tentang biaya tahunan kartu kredit untuk memberikan kamu wawasan yang mendalam. Kami akan menyelami apa itu biaya tahunan, kapan seharusnya biaya ini dibayarkan, dan apa yang terjadi jika kartu kreditmu tidak pernah digunakan—apakah biaya tetap akan dikenakan? Tidak hanya itu, kami juga telah menyiapkan daftar biaya tahunan dari beberapa bank besar seperti BCA, Mandiri, BNI, BRI, hingga Jenius.

Apa itu Biaya Tahunan Kartu Kredit?

Annual Fee Kartu Kredit

Biaya tahunan kartu kredit atau annual fee kartu kredit merupakan salah satu aspek yang harus dipahami oleh setiap pemegang kartu kredit. Biaya ini sejatinya merupakan biaya berlangganan tahunan yang diterapkan sebagai ganti dari berbagai kemudahan dan layanan yang disediakan oleh bank penerbit kepada pemilik kartu.

Tiap kartu kredit, tergantung kategorinya—mulai dari classic hingga platinum—mempunyai tarif biaya tahunan yang variatif. Biasanya, semakin banyak fitur yang ditawarkan dan semakin eksklusif kartu tersebut, maka semakin tinggi pula biaya yang harus dibayarkan setiap tahunnya. Namun, perlu diingat bahwa terdapat beberapa jenis kartu kredit yang menawarkan keuntungan bebas iuran tahunan sebagai bagian dari promosi atau keistimewaan produk tersebut.

Baca Juga: 5 Kartu Kredit Travel Terbaik, Manfaatnya, dan Besar Iuran!

Kapan Biaya Tahunan Kartu Kredit Dibayarkan?

Kapan Pembayaran Biaya Tahunan Kartu Kredit

Waktu pembayaran biaya tahunan kartu kredit menjadi informasi penting yang perlu diingat oleh pemegang kartu. Biaya ini, dalam kebanyakan kasus, akan muncul sebagai bagian dari tagihan pertama yang kamu terima setelah kartu kreditmu diaktifkan. Selain itu, biaya tahunan juga akan dikenakan setiap tahunnya, bertepatan dengan siklus tahunan sejak kartu tersebut digunakan.

Jadi, setelah kartu kredit kamu telah digunakan selama setahun penuh, biaya tahunan akan ditagihkan kembali. Ini berarti, pembayaran biaya tahunan merupakan siklus yang berulang setiap tahun selama kartu kredit kamu aktif dan terus berlanjut hingga kamu memutuskan untuk menutup kartu tersebut atau pihak bank memiliki kebijakan tertentu yang mengubah struktur biayanya.

Kartu Kredit Tidak Pernah Digunakan Apakah Kena Biaya?

Kartu kredit yang kamu miliki terikat dengan iuran tahunan, yang dikenal sebagai annual fee, besaran iuran ini beragam tergantung pada jenis kartu yang kamu pilih. Meskipun kartu tersebut tidak pernah kamu gunakan sekalipun, iuran tahunan tetap akan dikenakan. Hal ini dikarenakan biaya tahunan dianggap sebagai kompensasi atas ketersediaan fasilitas yang dapat kamu gunakan kapan saja selama kartu kredit tersebut masih aktif.

Meskipun tidak ada transaksi yang tercatat dalam kartu kredit kamu, bank sebagai penerbit kartu tetap menganggap bahwa mereka telah menyediakan layanan yang dapat kamu akses setiap saat. Ini mencakup keamanan dana, kemudahan dalam transaksi, dan potensi manfaat lain yang disediakan oleh kartu kredit. Oleh karena itu, iuran tahunan ini menjadi kewajiban yang perlu kamu bayar, tak peduli kartu tersebut sering digunakan atau tidak sama sekali.

Daftar Biaya Tahunan Kartu Kredit Setiap Bank

Daftar biaya tahunan kartu kredit dari setiap bank merupakan informasi yang sangat penting bagi pemegang kartu kredit. Informasi ini membantu kamu untuk membandingkan dan menentukan pilihan kartu kredit yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kamu. Setiap bank memiliki kebijakan tarif yang berbeda-beda untuk biaya tahunan, yang biasanya ditentukan berdasarkan kategori kartu, mulai dari kartu kredit kelas standar hingga kelas premium.

Biaya Tahunan Kartu Kredit BCA

Bank Central Asia (BCA) memberikan pilihan kartu kredit dengan berbagai kisaran biaya tahunan yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan beragam nasabahnya. Untuk kartu kredit utama yang ditawarkan oleh BCA, biaya tahunan dimulai dari nominal Rp125.000, sedangkan untuk kartu tambahan, biaya tahunan yang ditetapkan adalah Rp100.000. Ini merupakan biaya tahunan terendah yang perlu kamu ketahui.

1. Kartu Kredit Visa Batman, Mastercard BCA, Globe

  • Kartu Utama: Rp125.000

  • Kartu Tambahan: Rp100.000

2. Kartu Kredit Visa Platinum, Visa Mastercard Black, BCA JCB Black

  • Kartu Utama: Rp450.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

3. BCA Everyday Card, BCA Indomaret Card

  • Kartu Utama: Rp125.000

  • Kartu Tambahan: Rp100.000

4. BCA Card Platinum

  • Kartu Utama: Rp250.000

  • Kartu Tambahan: Rp175.000

5. BCA Mastercard Matahari, BCA UnionPay, BCA Blibli Mastercard, BCA tiket.com Mastercard

  • Kartu Utama: Rp125.000

  • Kartu Tambahan: Rp100.000

Biaya Tahunan Kartu Kredit Mandiri

Bank Mandiri menawarkan rangkaian kartu kredit dengan berbagai keistimewaan dan benefit yang terkait langsung dengan biaya tahunan yang berlaku. Biaya tahunan ini merupakan sebuah komitmen keuangan yang harus dipertimbangkan oleh pemegang kartu, karena berbeda tergantung pada jenis kartu kredit yang dimiliki. Dari kartu yang memberikan akses ke layanan eksklusif hingga kartu yang mendukung kebutuhan sehari-hari, Mandiri menyediakan opsi yang beragam.

Berikut rincian biaya tahunan kartu kredit Mandiri yang perlu kamu ketahui sebelum memilih kartu yang sesuai dengan kebutuhan finansial kamu:

1. Mandiri Signature

  • Kartu Utama: Rp900.000

  • Kartu Tambahan: Rp450.000

2. Mandiri Precious

  • Kartu Utama: Rp500.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

3. Mandiri Traveloka

  • Kartu Utama: Rp500.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

4. Mandiri SKYZ

  • Kartu Utama: Rp300.000

  • Kartu Tambahan: Rp180.000

5. Mandiri Pertamina

  • Kartu Utama: Rp400.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

6. Mandiri Golf Signature

  • Kartu Utama: Rp1.500.000

  • Kartu Tambahan: Rp1.000.000

7. Mandiri Golf Platinum

  • Kartu Utama: Rp600.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

8. Mandiri Golf Gold

  • Kartu Utama: Rp500.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

9. Mandiri Platinum

  • Kartu Utama: Rp500.000

  • Kartu Tambahan: Rp250.000

10. Mandiri Gold

  • Kartu Utama: Rp300.000

  • Kartu Tambahan: Rp150.000

11. Mandiri Everyday Card

  • Kartu Utama: Rp300.000

  • Kartu Tambahan: Rp180.000

12. Mandiri Hypermart

  • Kartu Utama: Rp200.000

  • Kartu Tambahan: Rp150.000

13. Mandiri Corporate Card

  • Platinum: Rp500.000

  • Gold: Rp350.000

Biaya Tahunan Kartu Kredit BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) telah menetapkan struktur biaya tahunan untuk berbagai jenis kartu kredit yang mereka tawarkan, dengan variasi harga yang disesuaikan untuk menjangkau berbagai segmen nasabah. Untuk kartu utama, BNI menetapkan biaya tahunan minimal sebesar Rp240.000, sementara untuk kartu tambahan, biaya tahunan dimulai dari Rp120.000. Di sisi lain, untuk jenis kartu kredit premium, biaya tahunan yang dikenakan bisa mencapai hingga Rp1.000.000 untuk kartu utama dan Rp500.000 untuk kartu tambahan per tahun.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah daftar lengkap iuran tahunan untuk kartu kredit BNI berdasarkan jenis kartunya:

1. Kartu Utama

  • Silver: Rp240.000

  • Gold/Amex Vibe: Rp300.000

  • BNI LotteMart Gold: Rp240.000

  • BNI Telkomsel Gold: Rp240.000

  • Titanium: Rp500.000

  • Platinum/JCB Precious: Rp600.000

  • BNI LotteMart Platinum: Rp600.000

  • BNI Telkomsel Platinum: Rp600.000

  • Garuda BNI Platinum: Rp600.000

  • Garuda BNI Signature: Rp800.000

  • BNI MasterCard World: Rp1.000.000

  • BNI VISA Signature: Rp1.000.000

2. Kartu Tambahan

  • Silver: Rp120.000

  • Gold/Amex Vibe: Rp150.000

  • BNI LotteMart Gold: Rp120.000

  • BNI Telkomsel Gold: Rp120.000

  • Titanium: Rp250.000

  • Platinum/JCB Precious: Rp300.000

  • BNI LotteMart Platinum: Rp300.000

  • BNI Telkomsel Platinum: Rp300.000

  • Garuda BNI Platinum: Rp300.000

  • Garuda BNI Signature: Rp400.000

  • BNI MasterCard World: Rp500.000

  • BNI VISA Signature: Rp500.000

Biaya Tahunan Kartu Kredit BRI

Biaya tahunan menjadi pertimbangan penting bagi calon pengguna kartu kredit karena ini merupakan bagian dari biaya yang harus ditanggung selama periode pemakaian kartu. Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai biaya tahunan yang berlaku pada kartu kredit BRI, berikut adalah daftar biaya tahunan untuk masing-masing jenis kartu yang ditawarkan:

1. BRI Easy Card

  • Kartu Utama: Rp250.000

  • Kartu Tambahan: Rp125.000

2. BRI Platinum

  • Kartu Utama: Rp600.000

  • Kartu Tambahan: Rp300.000

3. BRI JCB Platinum

  • Kartu Utama: Rp300.000

  • Kartu Tambahan: Rp150.000

4. BRI Wonderful Indonesia

  • Kartu Utama: Rp600.000

  • Kartu Tambahan: Rp300.000

5. BRI World Access

  • Kartu Utama: Rp1.000.000

  • Kartu Tambahan: Rp500.000

6. BRI Touch

  • Kartu Utama: Gratis*

  • Kartu Tambahan: Gratis*

7. BRI Infinite

  • Kartu Utama: Rp2.400.000

  • Kartu Tambahan: Rp1.200.000

8. BRI Corporate Card

  • Kartu Utama: Rp250.000 + Rp200.000 (biaya pendaftaran)

9. BRI Traveloka Paylater Card

  • Kartu Utama: Gratis

10. BRI Business Card

  • Kartu Utama: Gratis

Biaya Tahunan Kartu Kredit Jenius

Kartu Kredit Jenius menawarkan kemudahan dan kepraktisan bagi penggunanya, termasuk dari segi biaya tahunan. Sebagai bagian dari upaya Jenius untuk memberikan layanan yang efisien dan menguntungkan bagi nasabahnya, mereka menetapkan kebijakan biaya tahunan yang cukup menarik. Pada tahun pertama penggunaan, kamu tidak perlu mengkhawatirkan biaya tahunan karena Jenius memberikan kebebasan dari biaya ini, alias gratis, yang tentunya menjadi nilai tambah.

Memasuki tahun kedua dan seterusnya, kebijakan biaya tahunan dari Kartu Kredit Jenius berlaku dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Untuk tahun kedua dan selanjutnya, akan dikenakan biaya tahunan sejumlah Rp500.000.

  • Akan tetapi, ada kabar baik bagi para pengguna yang aktif. Jika kamu melakukan transaksi total minimal Rp30.000.000 dalam jangka waktu satu tahun, maka biaya tahunan tersebut dapat dikecualikan, atau dengan kata lain, kamu tidak perlu membayar biaya tahunan tersebut.

Baca Juga: 5 Kartu Kredit E-Commerce Terbaik, Banyak Promo, dan Cashback!

Cari Produk Keuangan untuk Penuhi Kebutuhan? Tanya ExpertDuck!

Memilih produk keuangan yang tepat memang bukan pekerjaan yang mudah, termasuk ketika menyangkut biaya tahunan kartu kredit yang beragam dari masing-masing bank. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut atau bingung dalam memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuanganmu, jangan ragu untuk bertanya kepada ExpertDuck. Dengan mengklik tombol Konsultasi Gratis, kamu akan terhubung dengan para ahli yang siap memberikan kamu saran terbaik.

Author

Moneyduck Contents Team

Share

Provider

Provider

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan oleh pemerintah. Pada Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor-Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia kemudian dilebur menjadi Bank Mandiri. Sejak berdiri hingga saat ini, Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali tahap transformasi untuk dapat terus mempertahankan dan memperbaiki kinerjanya. Pencapaiannya pun telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai lembaga, contohnya 7 tahun berturut-turut dinobatkan menjadi "the best bank in service excellence" oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan "Perusahaan Sangat Terpercaya" oleh Indonesian Institute for Corporate Government. Dalam strategi jangka panjangnya, visi Bank Mandiri adalah "To be The Best Bank in ASEAN by 2020". Dan untuk pencapaian ini Bank Mandiri akan fokus pada 3 hal utama yaitu: memperkuat leadership di segmen wholesale, menjadi bank pilihan nasabah di segmen retail, dan mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada. Sejalan dengan kerja keras Bank Mandiri menuju pencapaian visi di 2020, masyarakat luas Indonesia saat ini sudah bisa merasakan keunggulan layanan Bank Mandiri. Para pelaku bisnis dilayani dengan tersedianya produk keuangan lengkap mulai dai simpanan dan pinjaman, cash management, trade finance, treasury sampai investasi. Untuk perseorangan pun, nasabah Bank Mandiri dilayani dengan jaringan ATM yang sangat luas di seluruh wilayah Indonesia, produk-produk keuangan unggulan, layanan yang didukung teknologi yang paling terkini, dan layanan yang dirancang khusus untuk setiap tipe nasabah perorangan, mulai dari para milenial sampai nasabah prioritas.

Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan oleh pemerintah. Pada Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor-Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia kemudian dilebur menjadi Bank Mandiri. Sejak berdiri hingga saat ini, Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali tahap transformasi untuk dapat terus mempertahankan dan memperbaiki kinerjanya. Pencapaiannya pun telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai lembaga, contohnya 7 tahun berturut-turut dinobatkan menjadi "the best bank in service excellence" oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan "Perusahaan Sangat Terpercaya" oleh Indonesian Institute for Corporate Government. Dalam strategi jangka panjangnya, visi Bank Mandiri adalah "To be The Best Bank in ASEAN by 2020". Dan untuk pencapaian ini Bank Mandiri akan fokus pada 3 hal utama yaitu: memperkuat leadership di segmen wholesale, menjadi bank pilihan nasabah di segmen retail, dan mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada. Sejalan dengan kerja keras Bank Mandiri menuju pencapaian visi di 2020, masyarakat luas Indonesia saat ini sudah bisa merasakan keunggulan layanan Bank Mandiri. Para pelaku bisnis dilayani dengan tersedianya produk keuangan lengkap mulai dai simpanan dan pinjaman, cash management, trade finance, treasury sampai investasi. Untuk perseorangan pun, nasabah Bank Mandiri dilayani dengan jaringan ATM yang sangat luas di seluruh wilayah Indonesia, produk-produk keuangan unggulan, layanan yang didukung teknologi yang paling terkini, dan layanan yang dirancang khusus untuk setiap tipe nasabah perorangan, mulai dari para milenial sampai nasabah prioritas.

Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan oleh pemerintah. Pada Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor-Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia kemudian dilebur menjadi Bank Mandiri. Sejak berdiri hingga saat ini, Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali tahap transformasi untuk dapat terus mempertahankan dan memperbaiki kinerjanya. Pencapaiannya pun telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai lembaga, contohnya 7 tahun berturut-turut dinobatkan menjadi "the best bank in service excellence" oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan "Perusahaan Sangat Terpercaya" oleh Indonesian Institute for Corporate Government. Dalam strategi jangka panjangnya, visi Bank Mandiri adalah "To be The Best Bank in ASEAN by 2020". Dan untuk pencapaian ini Bank Mandiri akan fokus pada 3 hal utama yaitu: memperkuat leadership di segmen wholesale, menjadi bank pilihan nasabah di segmen retail, dan mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada. Sejalan dengan kerja keras Bank Mandiri menuju pencapaian visi di 2020, masyarakat luas Indonesia saat ini sudah bisa merasakan keunggulan layanan Bank Mandiri. Para pelaku bisnis dilayani dengan tersedianya produk keuangan lengkap mulai dai simpanan dan pinjaman, cash management, trade finance, treasury sampai investasi. Untuk perseorangan pun, nasabah Bank Mandiri dilayani dengan jaringan ATM yang sangat luas di seluruh wilayah Indonesia, produk-produk keuangan unggulan, layanan yang didukung teknologi yang paling terkini, dan layanan yang dirancang khusus untuk setiap tipe nasabah perorangan, mulai dari para milenial sampai nasabah prioritas.

BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) pada awalnya didirikan untuk berfungsi sebagai Bank Sentral pada tahun 1946. Kemudian pad 1968 statusnya dirubah menjadi Bank Umum Milik Negara dengan tugas utama untuk memperbaiki perekonomian rakyat dan ikut serta dalam pembangunan nasional. Tahun 1992 melalui peraturan pemerintah, bentuk badan hukum BNI resmi dirubah menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Kemudian pada 1996, BNI resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekaligus sebagai bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik. Sejak itu pula BNI telah melakukan beberapa aksi korporasi seperti rekapitaliasi dan divestasi saham oleh pemerintah, termasuk juga melakukan penawaran umum saham terbatas, demi untuk menjaga daya saing dan struktur keuangannya di lingkup industri perbankan nasional. Untuk memenuhi ketentuan undang-undang terkait perseroan terbatas, BNI juga telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, yang terakhir terjadi pada 2015. Saat ini 60% saham BNI dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan 40% sisanya dimiliki oleh publik baik perorangan maupun institusi, dalam negeri dan juga asing. Berdasarkan total aset, total kredit dan total dana pihak ketiga, BNI menduduki peringkat bank nasional terbesar ke-4. BNI terus berkomitmen memberikan layanan finansial terpadu untuk nasabahnya dan untuk menjamin kelangsungan hal ini BNI dibantu oleh sejumlah anak perusahaan, BNI tetap terus berinovasi memberikan layanan penyediaan dana dan fasilitas pinjaman, mulai dari tingkat korporasi, menengah dan kecil. BNI juga selalu menyesuaikan produknya untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen usia mulai dari anak usia sekolah, remaja, dewasa bahkan untuk mereka yang memasuki masa pensiun.

BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) pada awalnya didirikan untuk berfungsi sebagai Bank Sentral pada tahun 1946. Kemudian pad 1968 statusnya dirubah menjadi Bank Umum Milik Negara dengan tugas utama untuk memperbaiki perekonomian rakyat dan ikut serta dalam pembangunan nasional. Tahun 1992 melalui peraturan pemerintah, bentuk badan hukum BNI resmi dirubah menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Kemudian pada 1996, BNI resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekaligus sebagai bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik. Sejak itu pula BNI telah melakukan beberapa aksi korporasi seperti rekapitaliasi dan divestasi saham oleh pemerintah, termasuk juga melakukan penawaran umum saham terbatas, demi untuk menjaga daya saing dan struktur keuangannya di lingkup industri perbankan nasional. Untuk memenuhi ketentuan undang-undang terkait perseroan terbatas, BNI juga telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, yang terakhir terjadi pada 2015. Saat ini 60% saham BNI dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan 40% sisanya dimiliki oleh publik baik perorangan maupun institusi, dalam negeri dan juga asing. Berdasarkan total aset, total kredit dan total dana pihak ketiga, BNI menduduki peringkat bank nasional terbesar ke-4. BNI terus berkomitmen memberikan layanan finansial terpadu untuk nasabahnya dan untuk menjamin kelangsungan hal ini BNI dibantu oleh sejumlah anak perusahaan, BNI tetap terus berinovasi memberikan layanan penyediaan dana dan fasilitas pinjaman, mulai dari tingkat korporasi, menengah dan kecil. BNI juga selalu menyesuaikan produknya untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen usia mulai dari anak usia sekolah, remaja, dewasa bahkan untuk mereka yang memasuki masa pensiun.

BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) pada awalnya didirikan untuk berfungsi sebagai Bank Sentral pada tahun 1946. Kemudian pad 1968 statusnya dirubah menjadi Bank Umum Milik Negara dengan tugas utama untuk memperbaiki perekonomian rakyat dan ikut serta dalam pembangunan nasional. Tahun 1992 melalui peraturan pemerintah, bentuk badan hukum BNI resmi dirubah menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Kemudian pada 1996, BNI resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekaligus sebagai bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik. Sejak itu pula BNI telah melakukan beberapa aksi korporasi seperti rekapitaliasi dan divestasi saham oleh pemerintah, termasuk juga melakukan penawaran umum saham terbatas, demi untuk menjaga daya saing dan struktur keuangannya di lingkup industri perbankan nasional. Untuk memenuhi ketentuan undang-undang terkait perseroan terbatas, BNI juga telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, yang terakhir terjadi pada 2015. Saat ini 60% saham BNI dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan 40% sisanya dimiliki oleh publik baik perorangan maupun institusi, dalam negeri dan juga asing. Berdasarkan total aset, total kredit dan total dana pihak ketiga, BNI menduduki peringkat bank nasional terbesar ke-4. BNI terus berkomitmen memberikan layanan finansial terpadu untuk nasabahnya dan untuk menjamin kelangsungan hal ini BNI dibantu oleh sejumlah anak perusahaan, BNI tetap terus berinovasi memberikan layanan penyediaan dana dan fasilitas pinjaman, mulai dari tingkat korporasi, menengah dan kecil. BNI juga selalu menyesuaikan produknya untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen usia mulai dari anak usia sekolah, remaja, dewasa bahkan untuk mereka yang memasuki masa pensiun.

Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk saat ini merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Sebelum sampai ke bentuk yang sekarang, Bank BTPN telah menempuh perjalanan panjang sejak tahun 1958 diawali dengan berdirinya Bank Pegawai Pensiunan Militer. Mendapatkan nama menjadi BTPN terjadi di tahun 1960, kemudian resmi menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2008. Selanjutnya bank BTPN melewati banyak tonggak perkembangan dalam perjalanannya seperti peluncuran bisnis UMK, bisnis perbankan dan pembiayaan komunitas syariah, peluncuran sistem perbankan dengan platform digital, sampai dengan saat ini beroperasi sebagai bank merger antara BTPN dan SMBCI. Sampai dengan saat ini, Bank BTPN masih fokus dalam pelayanannya untuk pemberdayaan masyarakat berpendapatan rendah seperti pensiunan, pelaku usaha mikro dan menengah serta komunitas prasejahtera produktif. Walaupun produknya sudah sangat luas sampai mencakup produk investasi, bancassurance sampai dengan tresury dan cash management, namun BTPN tetap tidak meninggalkan komitmennya menyediakan layanan produk konvensional simpanan dan pinjaman terutama untuk segmen mass market-nya. Satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari Bank BPTN saat ini adalah layanan digital bankingnya yang dipasarkan dengan nama Jenius. Dengan layanan ini, nasabah ataupun calon nasabahnya menikmati layanan perbankan digital dengan mudah, nyaman namun tetap mengutamakan keamanan. Proses pembukaan rekening, top up akun dompet elektronik sampai berbelanja online, semuanya hanya perlu dilakukan melalui aplikasi pada telepon. Yang paling revolusioner dari Jenius adalah layanan pembukaan rekening perbankannya yang sangat mudah dan cepat, walaupun harus tetap ada verifikasi nasabah dengan tatap muka namun semuanya dilakukan dengan sangat cepat, mudah dan nyaman. Layanan seperti ini pertama kali dihadirkan oleh Jenius di pasar Indonesia. Bank BTPN akan senantiasa menjaga komitmennya menjadi bank yang memahami dan memberdayakan segala lapisan masyarakat.

Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk saat ini merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Sebelum sampai ke bentuk yang sekarang, Bank BTPN telah menempuh perjalanan panjang sejak tahun 1958 diawali dengan berdirinya Bank Pegawai Pensiunan Militer. Mendapatkan nama menjadi BTPN terjadi di tahun 1960, kemudian resmi menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2008. Selanjutnya bank BTPN melewati banyak tonggak perkembangan dalam perjalanannya seperti peluncuran bisnis UMK, bisnis perbankan dan pembiayaan komunitas syariah, peluncuran sistem perbankan dengan platform digital, sampai dengan saat ini beroperasi sebagai bank merger antara BTPN dan SMBCI. Sampai dengan saat ini, Bank BTPN masih fokus dalam pelayanannya untuk pemberdayaan masyarakat berpendapatan rendah seperti pensiunan, pelaku usaha mikro dan menengah serta komunitas prasejahtera produktif. Walaupun produknya sudah sangat luas sampai mencakup produk investasi, bancassurance sampai dengan tresury dan cash management, namun BTPN tetap tidak meninggalkan komitmennya menyediakan layanan produk konvensional simpanan dan pinjaman terutama untuk segmen mass market-nya. Satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari Bank BPTN saat ini adalah layanan digital bankingnya yang dipasarkan dengan nama Jenius. Dengan layanan ini, nasabah ataupun calon nasabahnya menikmati layanan perbankan digital dengan mudah, nyaman namun tetap mengutamakan keamanan. Proses pembukaan rekening, top up akun dompet elektronik sampai berbelanja online, semuanya hanya perlu dilakukan melalui aplikasi pada telepon. Yang paling revolusioner dari Jenius adalah layanan pembukaan rekening perbankannya yang sangat mudah dan cepat, walaupun harus tetap ada verifikasi nasabah dengan tatap muka namun semuanya dilakukan dengan sangat cepat, mudah dan nyaman. Layanan seperti ini pertama kali dihadirkan oleh Jenius di pasar Indonesia. Bank BTPN akan senantiasa menjaga komitmennya menjadi bank yang memahami dan memberdayakan segala lapisan masyarakat.

Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk saat ini merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Sebelum sampai ke bentuk yang sekarang, Bank BTPN telah menempuh perjalanan panjang sejak tahun 1958 diawali dengan berdirinya Bank Pegawai Pensiunan Militer. Mendapatkan nama menjadi BTPN terjadi di tahun 1960, kemudian resmi menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2008. Selanjutnya bank BTPN melewati banyak tonggak perkembangan dalam perjalanannya seperti peluncuran bisnis UMK, bisnis perbankan dan pembiayaan komunitas syariah, peluncuran sistem perbankan dengan platform digital, sampai dengan saat ini beroperasi sebagai bank merger antara BTPN dan SMBCI. Sampai dengan saat ini, Bank BTPN masih fokus dalam pelayanannya untuk pemberdayaan masyarakat berpendapatan rendah seperti pensiunan, pelaku usaha mikro dan menengah serta komunitas prasejahtera produktif. Walaupun produknya sudah sangat luas sampai mencakup produk investasi, bancassurance sampai dengan tresury dan cash management, namun BTPN tetap tidak meninggalkan komitmennya menyediakan layanan produk konvensional simpanan dan pinjaman terutama untuk segmen mass market-nya. Satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari Bank BPTN saat ini adalah layanan digital bankingnya yang dipasarkan dengan nama Jenius. Dengan layanan ini, nasabah ataupun calon nasabahnya menikmati layanan perbankan digital dengan mudah, nyaman namun tetap mengutamakan keamanan. Proses pembukaan rekening, top up akun dompet elektronik sampai berbelanja online, semuanya hanya perlu dilakukan melalui aplikasi pada telepon. Yang paling revolusioner dari Jenius adalah layanan pembukaan rekening perbankannya yang sangat mudah dan cepat, walaupun harus tetap ada verifikasi nasabah dengan tatap muka namun semuanya dilakukan dengan sangat cepat, mudah dan nyaman. Layanan seperti ini pertama kali dihadirkan oleh Jenius di pasar Indonesia. Bank BTPN akan senantiasa menjaga komitmennya menjadi bank yang memahami dan memberdayakan segala lapisan masyarakat.

Related News

Related News

Related News

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

New Contents

Artikel Gadai BPKB Mobil Nissan Grand Livina

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA

Wujudkan Mimpimu dengan Pinjaman Jaminan BPKB

Konsultan

Chris

● Online

Wujudkan Mimpimu dengan Pinjaman Jaminan BPKB

Konsultan

Chris

● Online

Wujudkan Mimpimu dengan Pinjaman Jaminan BPKB

Konsultan

Chris

● Online