Investasi adalah salah satu cara untuk menata finansial di masa depan. Dengan berinvestasi, kamu bisa mempunyai dana cadangan untuk digunakan di masa depan, seperti biaya pendidikan, biasa pengobatan, dana pensiun, maupun untuk menambah aset kamu. Besarnya tergantung dari pilihan dan cara kamu berinvestasi. Dengan melakukan investasi, kamu juga akan membiasakan diri dalam menata keuangan secara teratur karena kamu akan memikirkan keuntungan di masa depan dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan kamu.
Banyaknya manfaat investasi untuk kesehatan finansial mendorong generasi muda untuk mulai berinvestasi. Namun, bagi investor pemula, tentu ada kesulitan dalam menentukan instrumen investasi yang menguntungkan. Apakah kamu juga sedang galau antara berinvestasi dengan unit link vs reksadana? Sebelum menentukan pilihan, simak dulu deh artikel berikut ini yang menjelaskan lengkap perbedaan unit link vs reksadana. Setelah memahaminya, kami akan bisa berinvestasi dengan cerdas.
Apa Pengertian Unit Link vs Reksadana?
Ada dua contoh investasi yang bisa kamu lakukan, yaitu unit link dan reksadana. Sebelum kamu memilih untuk berinvestasi, yuk pelajari mana yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keadaan finansial kamu. Berikut adalah pengertian antara unit link vs reksadana. Ingat, ya, tanpa investasi, besar kemungkinan tujuan keuangan sulit diraih jika kamu hanya mengandalkan tabungan. Pasalnya, tabungan memberikan bunga yang rendah dan tidak akan bisa mengejar kenaikan harga (inflasi).
Mengenal Investasi Unit Link
Investasi unit link adalah produk perusahaan asuransi yang mengkombinasikan antara fungsi proteksi dan investasi. Produk asuransi unit link tidak hanya memberikan proteksi jiwa, tetapi nasabah juga akan mendapatkan manfaat investasi. Pembiayaan produk perlindungan yang bersifat unit link ini diambil dari kumpulan investasi yang dilakukan oleh pemegang polis.
Untuk mengatur pelaksanaan asuransi unit link, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat peraturan untuk melindungi nasabah. Produk perlindungan yang bersifat unit link wajib memiliki nomor identitas investor pasar modal atau dikenal dengan Single Investor Identification (SID). Hal ini dilakukan untuk menyadarkan nasabah bahwa dalam unsur investasi ini ada risiko yang ditanggung oleh pemegang polis.
Baca Juga: Pahami Cara Kerja Asuransi Unit Link, Ini Ilustrasinya!
Mengenal Investasi Reksadana
Untuk memahami unit link vs reksadana, yuk, berkenalan dengan reksadana! Reksadana adalah alternatif investasi bagi investor, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasinya. Umumnya reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Reksadana merupakan jenis investasi jangka pendek yang menguntungkan. Keuntungan investasi nantinya diperoleh lewat pembagian dividen atau bunga yang dibukukan pada Nilai Aktiva Bersih (NAB). Manajer Investasi (MI) sendiri akan mendapatkan komisi dari persentase yang ditentukan dari nilai aset.
Nah, jenis investasi jangka pendek cocok bagi kamu calon investor yang baru akan memulai untuk berinvestasi karena tingkat risiko yang relatif kecil, modal yang tidak terlalu besar, serta periode waktunya cukup singkat untuk mendapatkan keuntungan. Biasanya investasi jangka pendek mudah dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu 3-12 bulan. Atau maksimal pencairan dalam waktu 5 tahun.
7 Perbedaan Unit Link vs Reksadana
Baik investasi unit link maupun reksadana memiliki kelebihan dan kekurangan. Kamu harus mempelajari manfaat masing-masing agar kamu tidak salah dalam memilih dan menghindari risiko kerugian. Berikut tujuh perbedaan antara unit link vs reksadana yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memilih:
1. Unit Link vs Reksadana berdasar Jumlah Investasi
Unit link vs reksadana berdasarkan jumlah investasi jelas memiliki perbedaan. Perbedaan pertama adalah jumlah investasi yang ditanamkan. Jumlah minimum untuk investasi unit link yang dikelola dari dana nasabah adalah antara Rp350.000 hingga Rp500.000. Penyetoran premi harus dibayarkan rutin sesuai dengan disepakati antara nasabah dan perusahaan asuransi sehingga investasi tetap bisa dijalankan oleh manajer investasi.
Sedangkan jumlah investasi reksadana relatif lebih kecil, yaitu Rp100.000. Dan setoran selanjutnya tergantung kamu sendiri, misalnya beberapa bulan kemudian akan menginvestasikan dana sebesar Rp4.000.000. Dengan ketentuan ini, reksadana bisa menjadi pilihan aman buat kamu yang baru mulai berinvestasi.
2. Unit Link vs Reksadana berdasar Waktu Investasi
Unit link adalah produk dari perusahaan asuransi. Oleh karena itu ada kesepakatan antara perusahaan asuransi dan nasabah mengenai ketentuan investasi. Perusahaan asuransi akan menentukan jumlah setoran premi setiap bulannya dan jumlah investasi yang akan digunakan dari premi. Ketentuan premi ini menjadi waktu atau periode investasi. Jika nasabah terlambat menyetorkan premi, maka nasabah akan dikenakan denda.
Nah, ditilik dari waktu investasi, perbedaan unit link vs reksadana lebih menguntungkan reksadana. Pasalnya, reksadana tidak mematok jumlah yang harus disetor oleh nasabahnya. Kamu bisa saja menyetorkan dana minimum pada bulan ini sebesar Rp100.000, kemudian setoran selanjutnya kamu lakukan empat bulan kemudian sebesar Rp4.000.000. Reksadana lebih fleksibel karena nasabah yang menentukan nominal dan waktu setoran.
Baca Juga: Reksadana Atau Deposito, Mana yang Lebih Untung?
3. Unit Link vs Reksadana berdasar Nilai Jual dan Beli Investasi
Dalam investasi unit link, kamu akan dikenakan biaya sebesar 5% ketika ingin menjual saham ataupun membeli investasi atau biasa disebut top up. Sedangkan dalam reksadana, kamu tidak dikenakan biaya sama sekali untuk menjual atau membeli investasi. Jika kamu memilih membeli reksadana secara online, biasanya akan dikenakan fee sebesar 1% sampai 2%. Namun ada juga yang membebaskan biaya untuk menjualnya. Hal ini merupakan perbedaan yang menonjol antara unit link vs reksadana.
4. Unit Link vs Reksadana berdasar Manajer Investasi
Unit link maupun reksadana memiliki perbedaan dalam pengelola atau Manajer Investasi (MI). Investasi unit link pada umumnya hanya memiliki satu Manajer Investasi. Hal ini menyebabkan investor tidak bisa bergonta ganti atau memilih Manajer Investasi yang lain. Sedangkan reksadana, investor bebas untuk memilih atau bergonta-ganti Manajer Investasi. Nah, dari perbedaan unit link vs reksadana ini, mana yang lebih sesuai dengan profil investasi kamu?
5. Unit Link vs Reksadana berdasar Hasil Investasi
Hasil investasi adalah waktu nasabah atau investor bisa melihat return setelah pertama kali melakukan setoran atau top up atau pembayaran premi. Dalam investasi unit link, kamu baru bisa melihat hasil investasi atau (return) setelah tahun kedua berjalan. Hal ini berhubungan dengan adanya sejumlah biaya dan potongan.
Bagaimana dengan hasil investasi reksadana? Hasil investasi reksadana sudah bisa kamu dipantau atau dilihat sejak pertama kali melakukan penyetoran dana investasi. Kamu juga bisa melihat perkembangan investasi tersebut melalui laporan di bulan pertama. Pertimbangkan poin unit link vs reksadana ini dalam mengambil keputusan, ya.
Baca Juga: Nilai Tunai Asuransi Unit Link Bisa Ditarik? Ini 4 Caranya!
6. Unit Link vs Reksadana berdasar Pencairannya
Pada dasarnya, baik investasi unit link vs reksadana, hasil investasinya bisa dicairkan. Hanya saja, nasabah juga perlu memerhatikan untung ruginya berdasarkan jumlah return yang akan didapatkan. Dalam unit link, karena investasi masih berhubungan dengan asuransi, maka hal yang perlu diperhatikan adalah jangan mengambil semua dana investasi di unit link karena polis bisa lapse. Artinya, polis mati sehingga nasabah bisa kehilangan manfaat proteksi.
Untuk menghindari hal tersebut, nasabah harus meninggalkan sebagian dana agar tetap menerima manfaat proteksinya. Dana bisa diambil penuh ketika polis unit link sudah berakhir. Berbeda dengan investasi unit link, reksadana memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mencairkan dananya kapanpun. Nasabah bebas menentukan waktu pencairan.
7. Unit Link vs Reksadana berdasar Minimum Investasi
Perbedaan unit link vs reksadana berdasarkan besaran minimum investasi juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Dalam investasi unit link, dana minimum yang disetorkan adalah antara Rp350.000 sampai Rp500.000 tergantung dari ketentuan dari perusahaan asuransi. Waktu penyetoran dalam unit link juga telah ditentukan, yaitu harus disetorkan secara rutin. Sedangkan pada investasi unit link, jumlah minimum yang disetorkan relatif lebih kecil, yaitu mulai dari Rp100.000.
Baca Juga: 5 Jenis Investasi yang Menguntungkan, Apa saja?
Adakah Persamaan Unit Link dan Reksadana?
Investasi unit link vs reksadana memiliki perbedaan yang cukup signifikan, namun tetap memiliki persamaan dalam hal manajemen maupun risiko yang mungkin saja dihadapi oleh nasabah. Berikut ini persamaan antara investasi unit link dan reksadana:
1. Pengelolaan Investasi oleh Manajer Investasi
Investasi unit link dan reksadana memiliki kesamaan, yaitu dikelola oleh Manager Investasi. Manajer Investasi akan mengelola dana yang telah kamu setorkan untuk diletakkan pada saham atau investasi menguntungkan lainnya, sehingga nasabah akan mendapatkan return yang sesuai dengan besarnya dana yang disetorkan dan keadaan ekonomi.
2. Tingkat Risiko Hampir Sama
Selain dalam pengelolaan, baik investasi unit link maupun reksadana juga memiliki persamaan dalam hal risiko. Misalnya reksadana, instrumen ini menawarkan return yang tinggi, namun risikonya juga tinggi. Sementara itu unit link juga akan menempatkan dana nasabah untuk saham karena return yang diberikan juga tinggi. Dengan risiko yang tinggi, kamu harus membekali diri dengan informasi sebanyak mungkin mengenai investasi sebelum terjun berinvestasi agar kamu paham risikonya dan dapat memilih instrumen yang tepat.
Unit Link vs Reksadana, Mana Lebih Baik?
Setelah membaca ulasan di atas, tentu kamu sudah mendapatkan gambaran mengenai investasi unit link vs reksadana. Kamu bisa memilih sesuai dengan kemampuan finansial dan keuntungan atau return yang ingin kamu dapatkan. Bila kamu masih bingung dalam memilih, kamu bisa berkonsultasi secara gratis dengan Expert MoneyDuck dengan cara menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini. Expert dari MoneyDuck akan melayani kamu dengan senang hati hingga kamu bisa menentukan pilihan terbaikmu.
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!