Investasi adalah sesuatu yang bernilai yang dibeli dengan bertujuan untuk menghasilkan lebih banyak uang. Istilah “investasi” sering diterapkan pada saham, obligasi, emas, dan lain sebagainya. Kebanyakan masyarakat menilai investasi membutuhkan dana yang besar sehingga investasi dilakukan hanya oleh kalangan tertentu. Lalu, bagaimana jika mahasiswa tertarik untuk mulai berinvestasi? Adakah investasi untuk mahasiswa yang memiliki modal kecil, mudah, dan aman?

Dewasa ini, investasi untuk mahasiswa semakin diminati meski bagi beberapa mahasiswa mungkin belum mengerti betapa pentingnya investasi bagi masa depan mereka. Faktanya, mahasiswa yang melek investasi saat masih kuliah adalah mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk tujuan jangka panjang, yakni membangun masa depan mereka.

Masih adanya mahasiswa yang belum melek investasi bisa jadi dikarenakan anggapan modal untuk investasi sangat besar. Sehingga mahasiswa yang belum berpenghasilan merasa tidak sanggup untuk berinvestasi. Nah, dalam artikel ini, MoneyDuck akan membahas semua yang perlu kamu ketahui tentang betapa pentingnya investasi untuk mahasiswa, tips investasi untuk mahasiswa, dan 6 jenis investasi untuk mahasiswa dengan modal minim tapi tetap aman.

Pentingkah Investasi untuk Mahasiswa?

Kelola finansial sejak dini dengan berinvestasi

Pentingkah investasi untuk mahasiswa? Jawabannya adalah penting. Berinvestasi seringkali tampak seperti konsep yang kurang dipahami bagi kebanyakan mahasiswa. Lalu, muncul pertanyaan-pertanyaan, “Mengapa saya harus berinvestasi sekarang?”, "Bagaimana cara memulai investasi?", “Berapa banyak modal yang harus saya keluarkan untuk berinvestasi?”, dan pertanyaan lainnya.

Salah satu pentingnya investasi untuk mahasiswa adalah mendapatkan kemandirian secara finansial atau biasa disebut sebagai financial freedom. Cara memperoleh kemandirian finansial pribadi seringkali tidak diajarkan di perguruan tinggi. Oleh karena itu, kamu perlu belajar bagaimana cara mengelola uang sendiri, terutama ketika kamu sudah mulai bekerja sambil kuliah. Pemasukan uang bisa diinvestasikan. Jadi, mengapa kamu tidak mulai lebih awal untuk berinvestasi?

Investasi untuk mahasiswa dapat dimulai dengan belajar bagaimana melakukan riset keuangan, membaca neraca, dan menilai risiko. Memiliki kepentingan pribadi dalam berinvestasi dapat membantu kamu sebagai mahasiswa mencapai rasa bangga akan masa depan finansial kamu sendiri. Oleh karena itu, investasi untuk mahasiswa sangatlah penting. Untuk mengatasi pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan muncul terkait investasi, ada 6 tips investasi untuk mahasiswa yang harus kamu ketahui. Yuk, disimak!

Tips Investasi untuk Mahasiswa

Tips Investasi untuk Mahasiswa

Salah satu sumber daya yang harus dikelola dengan sebaik-baiknya adalah uang. Investasi adalah cara untuk mengelola uang secara cerdas. Melalui investasi, uang dapat digunakan untuk membeli aset yang nilainya dari waktu ke waktu diperkirakan akan meningkat. Investasi adalah proses menumbuhkan kekayaan melalui pertumbuhan aset dengan mengalikan aset.

Dalam situasi tertentu, alih-alih dijual, aset dibeli untuk memiliki sumber pendapatan potensial. Saham, reksadana, emas, deposito, forex, dan P2P lending adalah beberapa aset umum yang dapat dibeli dengan mudah. Pilihan investasi untuk mahasiswa ini adalah cara yang efisien untuk meningkatkan kekayaan pribadi.

Secara harfiah, dengan internet yang sudah menyediakan data tentang pasar perdagangan yang berbeda di seluruh dunia, semua orang dapat menginvestasikan uang yang dimiliki tanpa memandang usia. Lebih baik memulai investasi sejak dini, yakni ketika kamu masih berstatus sebagai mahasiswa. Berikut ini adalah 6 tips investasi untuk mahasiswa yang telah dirangkum oleh MoneyDuck.

1. Cek Alur Keuangan

Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum melakukan investasi adalah mengecek alur keuanganmu. Cobalah untuk mengkalkulasi jumpah pendapatan dan pengeluaran rutin setiap bulanmu. Sebagai contoh, kamu mendapatkan uang saku dari orang tua sebesar Rp1.500.000 per bulan, dan tambahan uang dari hasil kerja part-time sebesar Rp750.000 per bulan. Total pendapatanmu sebulan adalah Rp2.250.000.

Nah, setelah kamu berhasil menghitung pendapatanmu, hitunglah pengeluaranmu setiap bulan. Sebagai contoh, uang kos Rp500.000 per bulan, uang makan dan operasional Rp1.250.000, biaya lain-lain Rp300.000. Jadi total pengeluaranmu sebulan adalah Rp2.050.000. Sehingga, kamu masih memiliki Rp200.000 untuk diinvestasikan atau disimpan.

Buatlah detail alur keuangan sedetail mungkin, agar nantinya kamu bisa menentukan berapa Rupiah yang akan kamu investasikan setiap bulannya.

2. Sisihkan Uang Saku 50-30-20

Lalu, setelah kamu mengetahui secara detail alur keuanganmu, kamu bisa menentukan berapa Rupiah yang ingin diinvestasikan. Seperti contoh di atas, kamu memiliki sisa uang Rp200.000, kamu bisa menginvestasikannya semua.

Atau mungkin, jika ada pengeluaran yang tak terduga, kamu bisa berinvestasi Rp50.000 atau Rp30.000 atau mungkin Rp20.000 setiap bulannya. Investasi untuk mahasiswa tidak perlu terlalu besar jumlahnya. Sedikit demi sedikit, lama lama menjadi bukit.

3. Tentukan Tujuan Investasi

Hal ketiga yang harus kamu perhatikan terkait mulai investasi untuk mahasisawa adalah mengetahui tujuan investasi. Apakah tujuanmu untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu dekat? Untuk sekedar belajar dan mencoba investasi? Atau mungkin untuk mempersiapkan keuangan di masa depan?

Dirangkum dari beberapa sumber, Asosiasi Investor Australia merekomendasikan penggunaan format SMART saat menetapkan tujuan investasi. Berikut ini adalah elemen-elemennya:

  • Specific: Spesifik, artinya buat setiap tujuan jelas dan spesifik.
  • Measureable: Terukur, artinya membingkai setiap tujuan sehingga kamu tahu kapan telah mencapainya.
  • Achieveable: Dapat dicapai, artinya kamu perlu mengambil tindakan praktis untuk mencapai tujuan.
  • Relevant: Relevan, artinya tentukan apakah tujuan kamu berhubungan dengan hidup dan realistis.
  • Time-based: Berbasis waktu, artinya tetapkan kerangka waktu untuk setiap tujuan sehingga kamu dapat melacak kemajuan.

Jika kamu kebingungan menentukan tujuan investasi, kamu bisa menggunakan format SMART di atas. Menentukan tujuan investasi adalah hal yang penting agar kamu tidak berinvestasi karena ikut-ikutan atau fear of missing out (FOMO).

Baca Juga: Cara Main Saham untuk Pemula, Trik agar Dapat Cuan

4. Pilih Instrumen Investasi yang Sesuai

Hal keempat saat memulai investasi untuk mahasiswa adalah kamu perlu berinvestasi dengan benar dengan instrumen yang tepat untuk memastikan kamu mendapatkan income yang diinginkan dalam waktu yang telah ditargetkan. Ada banyak instrumen keuangan yang bisa dipilih, tetapi tidak semuanya cocok untukmu. Kamu perlu berinvestasi sesuai dengan kapasitas keuanganmu serta sesuai dengan profil risikomu.

5. Perhatikan Risiko Investasi

Semua investasi membawa beberapa tingkat risiko. Saham, obligasi, reksadana, dan modal yang diperdagangkan di bursa dapat kehilangan nilainya, bahkan semua nilainya, jika kondisi pasar memburuk. Bahkan investasi konservatif yang diasuransikan, seperti sertifikat deposito (CD) yang diterbitkan oleh bank atau serikat kredit, memiliki risiko inflasi.

Ketika berinvestasi, kamu membuat pilihan tentang apa yang harus dilakukan dengan aset keuanganmu. Risiko adalah segala ketidakpastian sehubungan dengan investasimu yang berpotensi memengaruhi kesejahteraan finansialmu secara negatif.

Misalnya, nilai investasimu mungkin naik atau turun karena kondisi pasar (risiko pasar). Keputusan yang diambil perusahaan milik saham yang kamu investasikan dapat memengaruhi nilai investasimu (risiko bisnis). Jika kamu memiliki investasi internasional, peristiwa di negara itu dapat memengaruhi investasimu (risiko politik dan risiko mata uang). Dengan lebih memahami sifat risiko dan mengambil langkah untuk mengelola risiko tersebut, kamu menempatkan dirimu pada posisi yang lebih baik untuk memenuhi tujuan keuanganmu.

6. Rutin Belajar Investasi

Jika kamu memutuskan untuk terjun ke dunia investasi, belajarlah investasi secara rutin. Ada beberapa cara yang telah dirangkum oleh MoneyDuck, yakni belilah dan baca buku investasi, pelajari terminologi investasi, ikuti dan baca situs keuangan pribadi, ikuti kursus investasi online, belajarlah dari simulator saham, mulai berinvestasi dengan sedikit uang, dan ikuti forum investasi. Investasi untuk mahasiswa dapat menguntungkan jika kamu tekun memelajari seluk beluk investasi.

Jenis Investasi untuk Mahasiswa yang Aman

Investasi emas cocok untuk mahasiswa modal kecil

Sebagai seorang investor, kamu memiliki banyak pilihan untuk menempatkan uangmu. Penting untuk menimbang jenis investasi dengan hati-hati. Ada tiga kategori utama dalam investasi yakni obligasi, saham, dan setara kas. Berikut adalah enam jenis investasi yang mungkin kamu pertimbangkan untuk pertumbuhan jangka panjang yang juga akan membahas mengenai keuntungan, risiko, modal yang dibutuhkan, dan mengapa cocok dijadikan investasi untuk mahasiswa.

1. Reksadana

Reksadana memungkinkan investor untuk membeli sejumlah besar investasi hanya dalam satu transaksi. Dana yang dikumpulkan berasal dari beberapa investor, kemudian ada manajer profesional yang akan menyalurkan dana tersebut untuk diinvestasikan dalam saham, obligasi, atau aset lainnya. Reksadana mengikuti strategi yang ditetapkan. Beberapa dana berinvestasi di saham dan obligasi. Seberapa berisiko reksa dana akan tergantung pada investasi dalam dana tersebut.

Mengapa reksadana menjadi instrumen investasi untuk mahasiswa yang patut dipertimbangkan? Pasalnya, salah satu keuntungan investasi di reksadana adalah bisa memulai dengan modal kecil. Beberapa investasi reksadana bisa dimulai dari Rp100.000 saja. Tentunya reksadana ini sangat cocok untuk mahasiswa, karena hanya dengan modal yang kecil, kamu sudah bisa mulai untuk berinvestasi.

2. Deposito

Deposito merupakan produk investasi bank dengan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan. Namun, kamu sebagai investor tidak dapat menarik dana dalam jangka waktu tertentu. Deposito cocok bagi kamu seorang investor yang berisiko rendah karena deposito ini termasuk dalam penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Ada beberapa keuntungan dari deposito, yakni keamanan uang yang terjamin, risiko deposito yang kecil, dan juga termasuk investasi yang menguntungkan. Meski risiko deposito rendah, kamu tetap harus membekali diri dengan pengetahuan terkait pergerakan harga di pasar saat terjun ke dunia investasi. Pasalnya, salah satu risiko dari deposito adalah peluang nilai investasi tergerus inflasi.

Namun, menariknya deposito sebagai instrumen investasi untuk mahasiswa adalah modal yang dibutuhkan cukup kecil. Setiap bank berbeda memang menetapkan aturan yang berbeda, tapi dan rata-rata modal deposito dimulai dari Rp1.000.000. Jika kamu seorang mahasiswa, dan mungkin belum memiliki uang sebanyak itu, kamu bisa menabung terlebih dahulu. Setelah uangnya terkumpul, kamu bisa memulai investasi deposito di bank pilihanmu. Tentunya, deposito ini cocok untuk mahasiswa karena memiliki risiko yang kecil.

3. Emas

Emas adalah salah satu barang berharga yang paling terkenal di dunia. Emas telah memainkan banyak peran mulai dari mata uang. Bagi banyak investor saat ini, emas mempertahankan daya pikatnya sebagai aset satu-satunya yang menawarkan alternatif untuk pasar saham dan obligasi konvensional.

Emas juga bertindak sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Seiring dengan naiknya harga barang secara umum, nilai emas juga ikut naik. Ini sebagian karena emas tersedia dalam jumlah yang terbatas dan karenanya pemilik emas dapat mempertahankan daya beli dengan lebih baik, bahkan saat suku bunga rendah menaikkan harga.

Investasi untuk mahasiswa dengan modal kecil bisa dimulai dengan berinvestasi emas. Jika kamu memulai dengan modal kecil, kamu bisa memilih jenis emas online yang tersedia di platform marketplace. Ya, saat ini sudah tersedia investasi atau tabungan emas online. Artinya, kamu tidak perlu lagi menyimpan emas fisik yang rentan hilang saat berinvestasi. Proses transaksi emas online juga lebih mudah dan praktis.

Baca Juga: Apa Itu Trading Emas: Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya

4. P2P Lending

Pembiayaan peer-to-peer (P2P) atau P2P lending memungkinkan individu untuk mendapatkan pembiayaan langsung dari individu lain, tanpa lembaga keuangan sebagai perantara. Situs yang memfasilitasi pembiayaan P2P lending telah meningkatkan adopsinya sebagai metode pembiayaan alternatif. P2P lending juga dikenal sebagai "pembiayaan sosial" atau "pembiayaan orang banyak."

Salah satu keuntungan P2P lending adalah alat pemasaran yang mampu membantu sebuah bisnis. Pembiayaan jenis ini adalah cara yang bagus untuk mengenalkan bisnis kamu ke pasar melalui platform berbasis online, dan masih banyak keuntungan lainnya.

Nah, jika kamu ingin melakukan pendanaan P2P lending, kamu bisa memulai dengan nominal yang kecil. Bunga efektif per tahun yang muncul juga berbeda-beda tergantung platform online yang digunakan. Tentunya P2P lending ini cocok sebagai investasi untuk mahasiswa karena tidak membutuhkan modal yang besar.

5. Trading Saham

Trading saham melibatkan pembelian dan penjualan saham di perusahaan tertentu. Jika kamu memiliki saham tertentu dari suatu perusahaan, itu berarti kamu memiliki bagian dari perusahaan tersebut. Seorang profesional atau individu yang berdagang atas nama perusahaan keuangan akan dikenal sebagai pedagang saham.

Pedagang saham berbeda dengan investor saham. Pedagang saham memperdagangkan sekuritas ekuitas, sedangkan investor saham menggunakan dananya sendiri untuk membeli sekuritas. Tujuan utama investor saham untuk menghasilkan pendapatan bunga atau keuntungan dari kenaikan nilai, juga disebut sebagai keuntungan modal.

Jumlah minimal saham yang harus dibeli dari suatu emiten (perusahaan yang menjual saham ke publik) adalah 1 lot = 100 lembar saham. Sedangkan harga minimal untuk sebuah saham yang diperdagangkan di BEI adalah Rp50 per lembar. Jadi dengan modal hanya Rp5.000, jika kamu membeli saham seharga Rp50, kamu bisa mulai berinvestasi di saham tersebut. Sangat cocok dijadikan investasi untuk mahasiswa, bukan?

6. Trading Forex

Forex merupakan kependekan dari foreign exchange atau valuta asing, mengacu pada perdagangan satu mata uang dengan mata uang lainnya. Hal ini juga dikenal sebagai FX. Forex diperdagangkan terutama melalui tiga tempat, yaitu pasar spot, pasar berjangka, dan pasar futures. Pasar spot adalah yang terbesar dari ketiga pasar karena merupakan aset “mendasar” yang menjadi dasar pasar berjangka dan futures.

Salah satu keuntungan terbesar dari perdagangan di forex adalah skala global transaksi pasar. Pasar valuta asing ada di seluruh dunia, memberi para pedagang banyak peluang untuk trading. Skala global forex juga memberikan pasar kemampuan untuk beroperasi 24 jam per hari selama setiap minggu perdagangan, biasanya Senin sampai Jumat. Jadi tidak peduli negara asing tempat pedagang membeli dan menjual, selalu ada pasar terbuka untuk transaksi valas.

Lalu, salah satu risiko trading forex adalah leverage yang lebih tinggi. Meskipun pedagang dapat memasuki transaksi valas dengan biaya rendah, leverage yang lebih tinggi ini juga dapat berarti potensi kerugian yang lebih tinggi jika fluktuasi nilai tukar mempengaruhi pendapatan. Trading forex ini cocok sebagai investasi untuk mahasiswa karena pasar forex terbuka 24 jam yang artinya bisa bertransaksi kapan saja. Kamu bisa menggunakan kapan saja waktu luang kamu untuk trading forex.

Baca Juga: Apa Itu Trading Forex: Cara Kerja, Keuntungan dan Risikonya

Yuk, Melek Investasi Sejak Usia Muda

Yuk, Melek Investasi Sejak Usia Muda

Investasi tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang sudah bekerja saja, lho! Bagi kamu yang masih berstatus mahasiswa dan memiliki uang saku atau pendapatan lebih, sudah bisa memulai berinvestasi. Yuk, melek investasi sejak usia muda demi masa depan yang cerah. Kamu ingin konsultasi lebih terkait investasi? Expert MoneyDuck siap membantumu kapan saja melalui tombol Konsultasi Gratis di bawah ini.