Banyak orang beranggapan biaya hidup di Jogja cenderung murah, apalagi jika dibandingkan dengan kota-kota besar lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan lain sebagainya. Selain itu, Jogja juga terkenal sebagai Kota Pelajar sehingga diprediksi biaya hidup keseharian akan ramah untuk kantong mahasiswa yang mengenyam pendidikan di kota ini.

Kenyataannya, biaya kuliah di Jogja sebenarnya merupakan yang paling tertinggi se-nasional. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata total biaya kuliah yang dikeluarkan mahasiswa di DI Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia, yakni sekitar Rp21,1 juta selama tahun ajaran 2020/2021.

Tidak hanya biaya kuliah, calon mahasiswa yang akan melanjutkan kuliah di luar kota, luar negeri, ataupun lokasi yang jauh dari rumah juga perlu memperhitungkan komponen biaya hidup selama tinggal di sana. Besaran biaya hidup mahasiswa per bulan pun bisa berbeda-beda, bergantung dari lokasi ia tinggal dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Meski berbeda-beda, berikut kisaran biaya hidup mahasiswa di Jogja yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.

Berapa Biaya Hidup di Jogja untuk Mahasiswa?

Kelompok mahasiswa sedang melihat handphone

Bila dibandingkan dengan yang sudah bekerja atau berkeluarga, biaya hidup di Jogja bagi mahasiswa cenderung lebih rendah. Itu karena biaya yang perlu dikeluarkan mahasiswa biasanya hanya berhubungan dengan kebutuhan kuliah. Berikut estimasi biaya hidup untuk pelajar di Jogja.

1. Biaya Kos Mahasiswa di Jogja

Mahasiswa yang bukan berasal dari kota Jogja dan sekitarnya, bisa menempati kos sebagai tempat tinggal sementara. Biaya kos di Jogja untuk mahasiswa berkisar mulai dari Rp300.000 sampai paling mahalnya Rp2.000.000 per bulan. Harga termahal ini umumnya untuk jenis kos premium, yang berukuran lebih besar dengan fasilitas lebih lengkap seperti asrama.

2. Pengeluaran Makan Sehari di Jogja

Sebagai mahasiswa perantau, kamu bisa memilih makanan yang lebih hemat dengan porsi besar. Makanan murah juga bisa ditemukan dengan mudah di area sekitar kampus. Makanan yang dijual bisa didapatkan mulai dari harga Rp10.000 saja per porsi. Jika harga tersebut dikalikan dengan tiga kali makan dalam sebulan, maka biaya makan per bulan sekitar Rp10.000 x 3 x 30 hari = Rp900.000.

3. Biaya Transportasi

Kalau jarak kos ke kampus cukup dekat, maka kamu tidak perlu terlalu khawatir perihal biaya transportasi. Namun, kalau masih perlu menggunakan transportasi, kamu bisa menggunakan angkutan umum untuk menghemat pengeluaran. Ada banyak sekali jenis transportasi umum di Jogja, mulai dari angkutan kota, bus Trans Batik, kereta, hingga ojek dan taksi online.

Harga transportasi umum seperti angkutan kota dan bus biasanya memasang tarif antara Rp5.000-Rp6.000. Sedangkan untuk kereta keluar daerah tarifnya mulai dari Rp8.000 untuk sekali jalan. Sementara untuk tarif ojek dan taksi online disesuaikan dengan jarak yang ingin kamu tuju. Sebagai estimasi, anggap saja sehari kamu membutuhkan Rp15.000 untuk biaya transportasi ke kampus. Jadi, ongkos dari kos ke kampus selama sebulan sekitar Rp450.000.

Agar lebih hemat, kamu bisa membawa kendaraan pribadi selama tinggal di Jogja. Disarankan untuk hanya membawa kendaraan pribadi berupa motor agar biaya bensin yang dikeluarkan tidak terlalu mahal. Adapun kisaran biaya bensin untuk motor, yaitu antara Rp200.000-300.000 per bulan.

4. Budget Hiburan di Jogja

Menghitung biaya hidup di Jogja tidak terlepas dari budget hiburan yang juga perlu dikeluarkan. Budget hiburan di Jogja bagi mahasiswa biasanya mencakup kegiatan seperti nongkrong di kafe, menonton bioskop, hingga mendatangi konser. Untuk budget hiburan ini, sebaiknya cukup keluarkan biaya sekitar Rp200.000-Rp300.000 per bulan. Namun, biaya ini tetap bisa kamu estimasikan lagi sesuai dengan gaya hidup dan uang yang dimiliki.

5. Biaya Pulsa dan Paket WiFi

Biaya pulsa dan paket WiFi dapat berbeda-beda sesuai jenis operator yang digunakan. Namun, kamu bisa mencari kos-kosan yang menyediakan gratis WiFi atau melakukan patungan dengan penghuni lain terkait pembayarannya agar hemat biaya. Estimasi untuk biaya pulsa dan paket WiFi berkisar antara Rp100.000-Rp200.000 per bulan.

6. Kebutuhan Bulanan Mahasiswa

Mahasiswa tentu perlu membeli kebutuhan bulanan untuk menunjang proses belajar, misalnya membeli buku, fotokopi laporan, melakukan perbaikan laptop, dan lain sebagainya. Biaya untuk memenuhi kebutuhan bulanan ini pun berbeda-beda bagi setiap mahasiswa. Hal ini biasanya dipengaruhi juga oleh jurusan yang diambil, banyaknya SKS, hingga kegiatan kampus yang diikuti. Tapi, sebagai perkiraan, kamu bisa menyisihkan sekitar Rp100.000-Rp300.000 per bulan untuk biaya kebutuhan kuliah.

Baca Juga: Anak Kos Wajib Simak List Belanja Bulanan Berikut

Simulasi Biaya Hidup Mahasiswa di Jogja

Berdasarkan penjelasan di atas, biaya hidup di Jogja untuk mahasiswa bisa dikatakan relatif terjangkau. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi, berikut rincian biaya hidup mahasiswa di Jogja per bulan yang bisa kamu jadikan sebagai referensi:

  • Tempat tinggal (kost): Rp300.000-Rp2.000.000
  • Makan: Rp900.000
  • Transportasi (tanpa kendaraan pribadi): Rp450.000
  • Transportasi (dengan kendaraan pribadi berupa motor): Rp200.000-Rp300.000
  • Kebutuhan kuliah: Rp100.000-Rp200.000
  • Komunikasi (Pulsa dan internet): Rp100.000-Rp200.000
  • Hiburan: Rp200.000-Rp300.000

Tips Mengatur Uang untuk Mahasiswa Kos di Jogja

Mahasiswa memasak di rumah agar lebih hemat

Walau sudah menentukan budget untuk biaya hidup mahasiswa di Jogja, kamu tetap perlu mengatur keuangan agar semakin hemat dan bisa memiliki tabungan. Bagi yang kesulitan mengelola keuangan, berikut tips mengatur uang untuk mahasiswa kos di Jogja yang bisa kamu coba:

1. Pisahkan Uang Tabungan dan Konsumsi

Memisahkan uang tabungan dengan uang konsumsi merupakan hal yang wajib dilakukan apabila kamu sedang berada di perantauan. Berapapun jumlahnya, pastikan untuk selalu menabung setiap bulannya. Uang tabungan dapat kamu gunakan sebagai dana darurat. Selain itu, kebiasaan menabung juga akan membuatmu lebih menghargai uang dan tak mudah tergoda pada kegiatan yang konsumtif.

2. Jangan Boros untuk Nongkrong

Sebagai seorang mahasiswa, tentu kamu perlu bersosialisasi dengan teman-teman sebaya di tempat nongkrong. Nongkrong tidak jadi masalah, asalkan intensitasnya bisa dijaga. Dengan menjaga intensitas nongkrong, pengeluaran untuk biaya hiburan tidak akan menjadi boros. Sehingga uang untuk biaya hiburan bisa kamu tabung.

3. Coba Belajar Masak

Cara mengelola keuangan untuk mahasiswa kos yang berikutnya adalah dengan menyiapkan dan memasak makanan sendiri. Memasak pada praktiknya ternyata dapat menghemat pengeluaran daripada membeli makanan di luar setiap harinya. Selain lebih hemat, kamu juga bisa lebih menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Kamu bahkan bisa menakar sendiri gizi dan juga cita rasa yang sesuai dengan selera lidah. Bagi yang tidak bisa memasak, ini bisa jadi kesempatan emas untuk mulai memelajarinya. Tak perlu khawatir akan ribet saat belajar memasak, karena kenyataannya banyak sekali resep masakan ala anak kos yang sangat mudah dibuat dan juga ekonomis.

4. Sewa Kos Gratis WiFi

Biaya internet kini semakin mahal, baik beli dengan pulsa ataupun berlangganan WiFi. Supaya menghemat pengeluaran, kamu bisa cari kosan yang menyediakan layanan gratis WiFi untuk para penghuninya. Dengan begitu, kamu hanya perlu memakai data internet ketika sedang berada di luar kosan saja.

5. Cari Uang Tambahan sebagai Freelancer

Jika kamu memiliki keahlian di bidang tertentu, tidak ada salahnya untuk menjadi seorang freelancer. Saat ini sudah banyak platform freelancer yang bisa dimanfaatkan para freelancer untuk tempat promosi sekaligus menjual keahlian milik mereka. Tidak hanya mendapatkan penghasilan, menjadi freelancer juga bisa meningkatkan kualitas diri dan menambah portofolio kamu.

Baca Juga: Uang Cepat Habis? Mungkin Beberapa Hal Ini Penyebabnya

Kejar Mimpi Merdeka Finansial Sejak Muda

Menabung sejak dini untuk masa depan

Menjadi mahasiswa perantauan tentu harus disiplin, salah satunya dalam hal mengatur keuangan. Apalagi yang masih bergantung hidup dari uang kiriman orangtua, tentu kamu harus dapat menggunakannya dengan sebaik mungkin. Jangan sampai uang menipis, padahal baru mendapat kiriman beberapa hari lalu.

Agar tidak mengalami “kanker” alias kantong kering, kamu bisa konsultasi terkait cara mengelola keuangan sebagai mahasiswa perantauan dengan ExpertDuck. Caranya cukup dengan menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini.