Dana darurat menjadi salah satu istilah keuangan yang perlu kamu ketahui. Sesuai namanya, dana darurat adalah dana yang dikumpulkan dan akan digunakan untuk hal-hal yang sangat mendesak saja. Bagaimana jika dana yang telah dikumpulkan malah digunakan untuk hal-hal yang tidak terlalu penting? Maka, dana tersebut tidak tergolong dana darurat. Pengumpulan dana darurat bisa kamu lakukan dengan cara menabung atau diinvestasikan pada instrumen yang mudah dicairkan atau dijual.

Dana darurat begitu penting dan wajib dimiliki setiap orangnya, baik yang sudah berkeluarga, baru menikah, atau masih lajang sekalipun. Agar kamu bisa lebih paham mengenai dana darurat, maka kali ini MoneyDuck akan memberikan informasi seputar dana darurat, mulai dari definisi, manfaat, tempat penyimpanannya, tips mengumpulkannya, besar dana yang harus dikumpulkan, hingga kondisi apa saja yang boleh menggunakan dana darurat.

Pengertian Dana Darurat Adalah

Dana darurat mengantisipasi risiko finansial di masa depan

Dana darurat adalah dana yang sengaja dipersiapkan oleh seseorang untuk mengantisipasi hal-hal darurat yang memerlukan biaya tinggi. Dana darurat sangat penting untuk dimiliki karena kita tidak tahu kapan keadaan mendesak akan terjadi dan dengan adanya dana darurat akan memberikan rasa aman kepada pemiliknya. Siapa yang perlu menyiapkan dana darurat? Setiap orang perlu memilikinya apalagi jika kamu sudah berkeluarga dan telah memiliki anak.

Manfaat Dana Darurat Adalah

Dana darurat bisa digunakan untuk biaya pengobatan hingga renovasi aset

Orang-orang menyiapkan dana darurat bukan tanpa alasan, namun mereka sudah mengetahui bahwa dana darurat memiliki banyak manfaat. Manfaat dana darurat adalah bisa terhindar dari utang, bisa bekerja lebih produktif, siap menghadapi kondisi mendesak, serta tidak perlu khawatir meski sedang sakit.

1. Terhindar dari Utang

Pengeluaran tak terduga dalam hidup tidak bisa dihindarkan karena kamu tidak tahu apa yang akan dihadapi di kemudian hari. Jika kamu tidak menyiapkan dana darurat, biasanya kamu akan meminjam uang guna menangani keadaan darurat tersebut. Berbeda jika kamu telah memiliki dana darurat, maka kamu tidak perlu berutang, sehingga hidupmu lebih nyaman lagi.

2. Bekerja Lebih Produktif

Seseorang bekerja karena ada tujuan yang ingin dicapai, yaitu mendapatkan penghasilan. Namun, terkadang orang-orang mengalami kecenderungan bertambah bosan saat melakukan suatu pekerjaan karena kegiatan yang dilakukan monoton. Namun, jika ada tujuan lain yang ingin dicapai, yaitu menambah penghasilan untuk menyiapkan dana darurat, maka kamu merasa termotivasi dan akan bekerja lebih produktif agar tujuanmu tercapai.

3. Siap Menghadapi Kondisi Mendesak

Ketika dana darurat telah siap, kamu akan merasa siap untuk menghadapi hal mendesak apa pun. Misalnya, kamu terkena PHK, namun karena ada dana darurat, maka kamu bisa bertahan hingga menemukan pekerjaan yang baru atau bahkan memutuskan untuk membuka bisnis dengan dana darurat yang ada. Dana darurat juga akan membantu kamu dalam membayar tagihan ketika kamu tidak menerima pemasukan.

4. Tidak Perlu Khawatir Meski Sedang Sakit

Hal yang normal jika seseorang merasakan sakit, namun ada yang sakit parah dan perlu dirawat di rumah sakit beberapa hari, hingga kondisinya pulih. Selama sakit, kamu mungkin tidak bisa menghasilkan uang, namun masih harus membayar biaya rumah sakit. Dalam kondisi tersebut, dana darurat memiliki peran penting karena bisa membiayaimu saat sakit, sehingga kamu tidak perlu merasa khawatir lagi.

Baca Juga: Investasi Emas atau Reksa Dana, Mana yang Menguntungkan?

Tempat Menyimpan Dana Darurat yang Tepat

Kamu bisa kumpulkan dana darurat lewat investasi emas

Kamu bisa memilih tempat penyimpanan dana darurat yang paling tepat atau yang paling nyaman bagimu. Ada tiga rekomendasi tempat penyimpanan yang bisa digunakan, yaitu tabungan, reksa dana pasar uang, dan investasi emas. Berikut penjelasan dari setiap tempat penyimpanannya.

1. Tabungan

Tabungan mungkin tidak asing lagi bagi kamu karena biasanya sedari sekolah sudah dikenalkan dengan produk tabungan. Kamu bisa menyimpan setengah dana darurat yang dikumpulkan di tabungan. Perlu kamu ingat, jangan menyatukan dana darurat dengan dana biasa pada satu rekening tabungan. Jadi, kamu perlu membuat rekening khusus untuk dana darurat agar tidak terpakai.

2. Reksa Dana Pasar Uang

Tempat menyimpan dana darurat adalah reksa dana pasar uang (RDPU). Kali ini, kamu bisa menyimpan dana darurat pada instrumen investasi. Kenapa RDPU direkomendasikan? Karena jenis reksa dana ini tidak terlalu berfluktuatif seperti jenis reksa dana lainnya, misalnya reksa dana obligasi atau reksa dana pendapatan tetap. Namun, RDPU tidak selikuid tabungan.

3. Investasi Emas

Kamu juga bisa menyimpan dana darurat pada investasi emas. Kamu bisa membeli emas batangan. Meskipun harga emas berfluktuatif, namun harga emas cenderung naik di setiap tahunnya dan yang terpenting sangat mudah dijual, sehingga bisa dengan mudah ditukarkan ke uang rupiah. Penyimpanan dana darurat dalam bentuk emas juga sangat cocok agar dana tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak diperlukan.

Baca Juga: Apa Itu Tabungan Emas dan Keuntungannya yang Menjanjikan

Tips Menyiapkan Dana Darurat

Tentukan dana darurat sesuai tujuannya

Mengumpulkan dana darurat memang terlihat mudah, namun kenyataannya cukup sulit loh karena harus konsisten dan tidak tergoda untuk memakai dana tersebut untuk hal-hal yang tidak terlalu penting. Jadi, ada beberapa tips nih agar kamu bisa sukses mengumpulkan atau menyiapkan dana darurat.

1. Menentukan Jumlah Dana Darurat yang Diperlukan

Agar kamu termotivasi mengumpulkan dana darurat, maka perlu ada target yang dituju, jadi tentukan jumlah dana darurat yang diperlukan. Biasanya, jika kamu masih single, maka besar dana darurat yang diperlukan sebanyak 3x dari rata-rata pengeluaran bulananmu. Misalnya, setiap bulannya kamu mengeluarkan uang sebanyak Rp4.000.000, maka dana darurat yang perlu kamu kumpulkan adalah Rp12.000.000. Jika sudah bekeluarga, namun belum memiliki anak perlu mengumpulkan 6x dari pengeluaran bulanan. Beda lagi jika kamu telah berkeluarga dan memiliki anak, maka perlu mengumpulkan 9x dari pengeluaran bulanan.

2. Tentukan Jangka Waktu Pengumpulan

Tak hanya jumlahnya, jangka waktu pengumpulan dana darurat juga perlu kamu target. Kamu bisa mendahulukan pengumpulan dana darurat dibandingkan kebutuhan keuangan lainnya. Misalnya, kamu menargetkan pengumpulan dana darurat selama enam bulan hingga satu tahun. Hal terpenting adalah kamu harus konsisten dan jangan pernah menunda-nunda untuk mengumpulkan dana darurat karena kita tidak tahu kapan keadaan darurat akan datang.

3. Buat Rekening Khusus Dana Darurat

Membuat rekening khusus pengumpulan dana darurat adalah suatu keharusan. Agar pengelolaan keuangan menjadi lebih baik atau tidak tercampur dengan dana keperluan lainnya, sehingga dana darurat tidak akan terpakai. Tak hanya di rekening, kamu juga bisa menyimpan dana darurat di instrumen investasi seperti reksa dana.

Baca Juga: Inilah 9 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Ala Orang Sukses!

4. Mencari Penghasilan Tambahan

Jika kamu merasa gaji atau tunjangan pokokmu tidak cukup untuk mengumpulkan dana darurat, maka kamu bisa mulai mencari penghasilan tambahan, misalnya memulai bisnis atau mencari pekerjaan freelance. Hal tersebut dilakukan agar pengumpulan dana darurat bisa lebih cepat, tapi ingat tetap jaga kesehatan, jangan sampai kamu kelelahan karena terus-terusan mencari dana darurat.

5. Penggunaan Dana Harus untuk Hal Mendesak

Ada beberapa tipe orang yang ketika melihat uang di dompet atau di rekeningnya, maka ingin cepat-cepat menghabiskan uang tersebut dan langsung pergi berbelanja. Nah, hal tersebut jangan sampai terjadi pada dana darurat, ya! Pastikan kamu hanya menggunakannya untuk hal-hal yang memang benar-benar mendesak, jangan hanya untuk memenuhi keinginan saja, seperti dipakai liburan atau membeli gadget baru.

6. Jangan Merasa Terbebani

Mengumpulkan dana darurat adalah bukan hal yang mudah, tapi kamu jangan sampai merasa terbebani dalam mengumpulkan dana darurat. Kamu perlu menanamkan pada pikiranmu bahwa dana darurat adalah penolong ketika kamu kesusahan. Jadi, anggaplah pengumpulan dana darurat ini sebagai hobi dan kamu bisa berhenti ketika kamu merasa dana darurat yang dikumpulkan sudah lebih dari cukup.

7. Maksimalkan dengan Asuransi

Dana darurat digunakan saat ada hal mendesak, seperti masalah kesehatan. Jadi, tidak ada salahnya jika kamu memaksimalkan dana darurat yang ada dengan mengikuti produk asuransi kesehatan atau produk asuransi lainnya. Hal yang terpenting adalah tetap pilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, jangan sampai kamu malah terbebani dan terus memikirkannya.

Besar Dana Darurat adalah Sesuai Status Hubungan

Besar dana darurat untuk keluarga berbeda dengan lajang

Sebelumnya telah disinggung sedikit tentang besar dana darurat yang perlu dikumpulkan. Ternyata, status hubungan ikut mempengaruhi besaran dana yang diperlukan. Dana darurat orang lajang dengan dana darurat yang sudah menikah akan berbeda, apalagi dengan orang yang sudah menikah dan telah memiliki anak. Penjelasan mengenai besar dana darurat adalah sebagai berikut!

Dana Darurat untuk Lajang

Ketika lajang, pengumpulan dana darurat akan sedikit lebih mudah karena kamu tidak akan terlalu banyak memiliki tanggungan atau cicilan, sehingga pengeluaran terbesarmu hanya ada pada kebutuhan pribadi dan gaya hidup. Dana darurat yang perlu disiapkan untuk lajang adalah tiga kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Misalnya, jika kamu menghabiskan Rp4.000.000 per bulannya, maka dana darurat yang perlu kamu kumpulkan adalah Rp12.000.000.

Baca Juga: Asuransi Kesehatan untuk Lajang, Seberapa Penting Sih?

Menikah Belum Punya Anak

Suatu waktu kamu akan menikah, sehingga pasanganmu akan menjadi tanggunganmu. Nah, dana darurat yang perlu dikumpulkan menjadi lebih banyak dibandingkan saat kamu masih lajang. Besaran dana darurat yang perlu dikumpulkan adalah enam kali lebih besar dari pengeluaran rata-rata bulanan. Misalnya, pengeluaran bulanan keluarga sebesar Rp10.000.000, maka dana darurat yang perlu dikumpulkan minimal sebanyak Rp60.000.000.

Menikah Sudah Punya Anak

Ada saatnya kamu berkeluarga dan memiliki anak, menandakan tanggunganmu semakin banyak dan kamu perlu mengumpulkan dana darurat yang jauh lebih banyak. Dana darurat yang perlu dikumpulkan, yaitu sembilan kali lebih banyak dari rata-rata pengeluaran bulanan. Apabila pengeluaran bulanan keluargamu sebesar Rp20.000.000, maka dana darurat yang perlu dikumpulkan adalah Rp180.000.000.

Baca Juga: Asuransi Kesehatan Keluarga Premi Murah, Apa Faktornya?

Penggunaan Dana Darurat adalah Kondisi Mendesak

Gunakan dana darurat untuk biaya rumah sakit

Kamu mungkin bingung, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan dana darurat. Sesuai definisinya, dana darurat adalah dana yang dipersiapkan untuk digunakan di saat yang mendesak. Namun, hal mendesak apa yang dimaksud? Contohnya, kondisi ketika kamu atau keluargamu perlu berobat, menjadi korban bencana alam, kehilangan sumber penghasilan, perbaikan rumah atau kendaraan, hingga pendidikan.

1. Berobat

Dana darurat digunakan ketika kesehatan kamu atau keluargamu sedang memburuk dan perlu melakukan pengobatan demi pemulihan secepat mungkin. Harga obat memang beragam, namun biasanya obat yang digunakan dalam proses penyembuhan tidak hanya satu jenis saja, sehingga harganya mungkin akan lebih mahal. Kamu bisa menggunakan dana darurat untuk pembelian obat dan melakukan pemeriksaan.

2. Bencana Alam

Bencana alam tidak bisa dihindarkan oleh siapapun, mungkin kamu akan terkena musibah gempa bumi, tsunami, gunung meletus atau hal lainnya. Bencana alam akan membuat kondisi di sekitarmu menjadi kacau balau. Kamu bisa menggunakan dana darurat ketika bencana alam terjadi, hingga kondisi lingkungan atau sekitar pulih kembali.

3. Kehilangan Sumber Penghasilan

Ketika kamu kehilangan sumber penghasilan, misalnya bangkrut atau terkena PHK, maka kamu bisa menggunakan darurat terlebih dahulu. Kehilangan sumber penghasilan ini marak terjadi semenjak pandemi COVID-19. Namun, kini semua kondisi mulai berangsur pulih dan lowongan kerja mulai tersebar di mana-mana karena setiap perusahaan ingin lebih produktif lagi.

4. Perbaikan Kendaraan dan Rumah

Dana darurat juga bisa digunakan ketika kamu perlu memerbaiki rumah atau kendaraan yang tiba-tiba rusak atau memang sudah perlu di renovasi. Dana darurat juga bisa digunakan ketika kamu mengalami kerusakan akibat kecelakan, tabrakan, hingga kasus pencurian motor atau mobil. Perbaikan rumah yang perlu segera diperbaiki, misalnya genteng bocor, pipa bocor, atau cat yang sudah mengelupas perlu diganti.

Baca Juga: Tabungan Emas BNI: Cara Beli, Jual, Gadai, dan Tarik Fisik

Dana Darurat atau Asuransi?

Dana darurat bisa dicairkan sewaktu-waktu

Asuransi dan dana darurat adalah jenis keamanan finansial yang wajib dimiliki. Jika ditanya mana yang lebih penting, maka keduanya sama pentingnya karena berperan pada hal yang berbeda. Dana darurat bisa digunakan kapan pun asalkan tempat penyimpanan dana mudah dicairkan, sedangkan asuransi hanya bisa digunakan ketika tujuan dalam polis telah tercapai. Keuntungan asuransi dibandingkan dana darurat adalah pihak perusahaan akan menanggung biaya sesuai kesepakatan yang nilainya bisa melebihi pembayaran asuransi yang telah dilakukan.

Baca Juga: Asuransi Kesehatan Murni Terbaik: Jenis dan Keuntungannya

Dana Darurat adalah Pelindung Masa Depan

Cerdas atur keuangan dengan dana darurat

Membaca penjelasan di atas pasti membuat kamu mengerti bahwa betapa pentingnya menyiapkan dana darurat apalagi jika kamu telah berkeluarga. Dana darurat adalah penolong ketika kamu sedang terdesak. Bagi kamu yang ingin menanyakan seputar dana darurat, maka bisa konsultasi dengan Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis. Ketika terhubung, kamu juga bisa menanyakan perihal produk keuangan lain yang tersedia di MoneyDuck.