Kehamilan adalah momen yang paling membahagiakan bagi seorang perempuan dan keluarganya. Usia kehamilan dapat dihitung dari hari terakhir pasca menstruasi. Jika waktu menstruasinya tidak teratur, proses kehamilan akan membingungkan. Karenanya, penting untuk melakukan tes kehamilan apabila jangka waktu menstruasi sudah sangat terlambat.
Proses kehamilan sendiri akan diikuti dengan perkembangan janin dari waktu ke waktu. Mulai dari proses pembentukan anggota tubuh, panjang tubuh, dan bobot tubuh yang bertambah. Optimal atau tidaknya perkembangan janin di dalam kandungan dapat diketahui lewat usia kehamilan.
Nah, artikel MoneyDuck ini akan membahas tahap perkembangan janin. Diikuti dengan informasi seputar biaya konsultasi kehamilan, tips agar janin berkembang sehat, do’s dan don'ts saat kehamilan yang harus diperhatikan. Sehingga kamu akan lebih paham tentang kehamilan.
Apa itu Janin?
Janin adalah fetus yang berisi bibit muda yang akan mengalami masa perkembangan selama masa kehamilan. Janin akan terbentuk setelah melalui masa pembuahan yang umumnya terjadi dua minggu setelah hari terakhir menstruasi. Tanggal terakhir menstruasi biasanya dapat digunakan untuk menentukan tanggal persalinan, yaitu dengan menambahkan waktu 40 minggu.
Pada umumnya, jumlah janin yang berkembang di dalam rahim sebanyak satu atau disebut janin tunggal. Namun, dalam beberapa kasus jumlah janinnya justru dua atau lebih. Kondisi ini dapat diartikan bahwa seorang perempuan akan melahirkan bayi kembar.
Tahap Perkembangan Janin per Trimester
Setelah mengetahui kehamilan, kamu pasti bertanya-tanya seperti apa tahap perkembangan janin dari waktu ke waktu. Mulai dari “seberapa besar janin?”, “seperti apa rupa bayi di dalam perut?”, “berapa kali bayi akan menendang hari ini?”, dan masih banyak lagi. Ketahuilah bahwa perkembangan janin dapat diprediksi pada setiap trimester yang dilalui, yaitu trimester pertama, kedua, dan ketiga.
Trimester Pertama
Dalam trimester pertama, dilakukan pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui secara pasti letak kehamilan, usia kehamilan, dan mendeteksi ada atau tidaknya kelainan pada janin. Pemeriksaan dalam trimester pertama perlu dilakukan minimal sekali, jadi hindari pemeriksaan saat kondisi janin sudah membesar.
Adapun tahap perkembangan janin pada trimester pertama, yaitu:
1. Bulan ke-1
Bulan pertama adalah bulan awal pembentukan janin. Beberapa orang justru sering tidak sadar bahwa dirinya hamil, karena bentuk perut belum berubah. Berikut tahap perkembangan janin setiap minggu di bulan ke-1:
- 0-2 minggu sejak konsepsi. Ovum yang dibuahi oleh sperma di tuba fallopi akan membelah, lalu membentuk bola-bola sel yang tertanam di dalam rahim perempuan. Bola-bola sel ini akan membentuk lapisan dan rongga yang berisi cairan. Saat pemeriksaan USG dilakukan, embrio mulai terbentuk dengan ukuran 0,2 mm.
- 3-4 minggu post konsepsi. Di minggu ini mulai terjadi pembentukan organ tubuh. Mulai dari otak, saraf, dan jantung yang mulai berdenyut hingga 65 kali dalam satu menit. Di akhir bulan pertama, panjang embrio diperkirakan 6 mm atau lebih kecil dari butiran nasi. Gejala seperti mudah lelah dan payudara membesar adalah tanda kehamilan.
2. Bulan ke-2
Pada minggu ke-5 kehamilan atau minggu ke-3 setelah proses pembuahan, kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) akan meningkat. Peningkatan kadar hormon ini akan menghentikan siklus menstruasi yang sering kali menjadi tanda awal kamu mengetahui kehamilan. Tahap perkembangan janin pada bulan ke-2 adalah:
- 5-6 minggu. Plasenta sebagai saluran pengantar makanan ke janin akan terbentuk. Janin akan mengalami perkembangan yang begitu cepat. Otak dan sumsum tulang belakang janin akan berkembang dari tabung saraf. Dilanjutkan dengan perkembangan jantung dan pembentukan organ tubuh lainnya. Embrio yang tadinya berbentuk lurus akan berubah melengkung membentuk huruf C.
- 7-8 minggu. Pada minggu ke-7, wajah janin akan mulai terbentuk disertai dengan pembentukan tangan dan kaki. Di minggu ke-8, pembentukan jari-jari dimulai. Begitu pula dengan bibir atas, hidung, dan batang leher. Ukuran janin pada minggu ini menjadi dua kali lipat dari sebelumnya.
3. Bulan ke-3
Bulan pertama dan kedua merupakan masa yang bisa dikatakan kritis pada bayi, karena harus melewati masa awal perkembangan struktur tubuh. Memasuki bulan ke-3 ini, bayi akan mulai bergerak dan kamu ikut merasakannya. Tahap perkembangan janin pada bulan ke-3 adalah:
- 9-10 minggu. Janin bertambah panjang dengan ukuran hampir 3 cm. Kepala bayi mulai terbentuk. Janin juga mulai dapat menekuk sikunya. Janin akan semakin banyak bergerak, dan terlihat seperti manusia.
- 11-13 minggu. Otak janin berkembang dengan pesat. Ginjalnya mulai mengeluarkan urin dan jari-jarinya mampu membentuk kepalan seperti tinju. Memasuki minggu ke-12, alat kelaminnya mulai terbentuk begitu pula dengan kukunya. Panjang janin pada akhir trimester pertama ini mencapai 8 cm.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Biaya Persalinan Caesar yang Murah
Trimester Kedua
Risiko keguguran dapat dikatakan menurun memasuki trimester kedua. Sebab, kondisi janin sudah jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Pada trimester ini, panjang dan bobot janin akan ikut bertambah. Sebaiknya lakukan pemeriksaan untuk memantau tahap perkembangan janin.
1. Bulan ke-4
Perkembangan janin sudah lebih pesat daripada sebelumnya. Kekuatan dan kemampuan janin dalam bergerak akan ikut meningkat pada bulan ke-4 ini. Perkembangan detail dari janin sebagai berikut:
- 14-15 minggu. Tulang dan tengkorak janin akan membesar dan mengeras. Kaki dan tangan dapat ditekuk, dapat bergerak bebas, jadi kamu akan mulai merasakan sensasi ditendang. Kemampuan pendengaran janin meningkat dan ekspresi wajahnya akan terlihat saat dilakukan pemeriksaan USG.
- 16-18 minggu. Pada minggu ini, janin sudah dapat bangun maupun tidur secara teratur. Indera perasa akan terbentuk, diikuti dengan kemampuannya untuk mendeteksi suatu cahaya. Mulutnya mulai melakukan gerakan menghisap, begitu pula dengan mata yang mulai bergerak.
2. Bulan ke-5
Seiring dengan bertambahnya waktu, ukuran janin akan bertambah panjang. Begitu pula dengan bobot tubuhnya bertambah berat karena sudah memiliki lemak. Tahap perkembangan janin sebagai berikut:
- 19-20 minggu. Ditandai dengan semakin sempurnanya pertumbuhan alat kelamin pada janin. Panjang janin menjadi 16 cm, dan berat badannya berkisar 320 gram ke atas. Memasuki minggu ke-19, janin sudah bisa mendengarkan suara. Kamu bisa mengajaknya berbicara dan mendengarkan respon yang diberikannya lewat pergerakan di dalam rahim. Memasuki minggu ke-20, janin mulai banyak menelan dan memproduksi kotoran.
- 21-22 minggu. Bayi yang tadinya berupa embrio perlahan-lahan akan terlihat seperti manusia kecil yang menggemaskan. Sudah mulai tumbuh rambut di tubuhnya. Mulai dari alis hingga kepala.
3. Bulan ke-6
Di bulan akhir dari trimester kedua ini, bobot janin akan bertambah karena terbentuknya lemak. Janin mulai mampu melakukan aktivitas seperti yang dilakukan manusia pada umumnya, meskipun masih berada di dalam kandungan. Berikut detail tahap perkembangan janin:
- 23-25 minggu. Adalah masa saat janin menjadi lebih aktif daripada sebelumnya. Tendangan demi tendangan akan kamu rasakan. Mata mulai mampu bergerak lebih cepat dan detak jantung yang semakin jelas terdengar lewat doppler.
- 26-27 minggu. Pada minggu ke-26, janin mampu menghirup dan mengeluarkan cairan plasenta. Cukup baik, karena hal ini menandakan bahwa janin sedang berlatih melatih pernapasannya. Memasuki minggu ke-27, janin mulai menghisap jarinya, membuka atau menutup mata, hingga cegukan. Kamu dapat merasakan semua hal ini dengan baik.
Trimester Ketiga
Pada trimester ketiga ini, terjadi penyempurnaan perkembangan otot dan paru-paru. Bobot janin ikut bertambah dan akan terus mengalami pertumbuhan yang bervariasi. Laju pertumbuhannya akan dipengaruhi oleh faktor nutrisi yang kamu konsumsi dan kondisi lingkungan di sekitar. Jadi, pastikan bahwa semuanya terjaga dengan baik agar pertumbuhan bayi menjadi optimal.
1. Bulan ke-7
Pertumbuhan rambut menjadi lebih banyak daripada sebelumnya. Berat badannya bisa menjadi sangat optimal pada bulan ini mencapai 3 kg dengan panjang 48 cm. Detail perkembangan janin adalah:
- 28-29 minggu. Si kecil di dalam perut mulai bisa tertidur bahkan bermimpi. Pada minggu ke-29, lemak di tubuhnya mulai bertambah dan ukuran rahim menjadi lebih sempit. Hal ini mulai menyusahkannya untuk bergerak bebas.
- 30-31 minggu. Lipatan-lipatan pada otak bertambah banyak dan besar. Pada minggu ke-31, sambungan antar sel saraf semakin banyak dan kompleks. Ini adalah cikal-bakal dirinya untuk mempelajari hal-hal di dalam kehidupan suatu hari nanti.
2. Bulan ke-8
Tendangan dari dalam perut menjadi lebih kencang karena ulah bayi. Perut akan kelihatan menonjol saat ditendang. Tak heran kalau kamu mulai merasa tidak nyaman dan sedikit sesak. Perhatikan tahap perkembangan janin berikut:
- 32-33 minggu. Kontraksi palsu akan terjadi. Bukan karena ingin melahirkan, tapi karena tendangan bayi yang sangat kencang. Pada minggu ini, kulit bayi semakin menebal dan tidak kelihatan transparan lagi. Antibodi kamu mulai mengalir ke janin yang akan membantunya untuk melawan kuman atau bibit penyakit.
- 34-35 minggu. Perkembangan sistem saraf dan paru-paru menjadi lebih sempurna. Akan terjadi pergerakan, tapi tidak separah sebelumnya. Janin di dalam kandungan mulai bergerak turun ke area pinggul. Perputaran posisi kepala dan kaki pun akan terjadi pada minggu ini.
3. Bulan ke-9
Merupakan bulan terakhir pada masa kehamilan. Berbagai kontraksi mulai dirasakan dan disarankan untuk lebih memperhatikan gejala yang dirasakan, khususnya preeklamsia atau komplikasi kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, pembengkakan pada kaki, dan adanya protein pada urin. Tahap perkembangan janin pada bulan ini adalah:
- 36-38 minggu. Sistem peredaran darah, otot, dan tulang-tulangnya sudah sempurna untuk menghadapi kehidupan di luar rahim. Namun, sistem pencernaannya belum begitu sempurna karena masih menerima asupan nutrisi dari kamu. Kamu akan lebih sering mengalami keputihan dan kontraksi. Pada minggu ini biasanya terjadi preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang harus diwaspadai.
- 39-40 minggu. Air ketuban kemungkinan besar akan pecah memasuki minggu ke-39 atau 40. Jika hal ini terjadi, itu artinya kamu sudah siap untuk mengikuti proses persalinan. Jika air ketuban belum juga pecah hingga usia 42, dokter akan menyarankan untuk mengikuti proses persalinan induksi.
Baca Juga: Jenis Asuransi Melahirkan Terbaik dan Biaya yang Diklaim
Biaya Konsultasi Kehamilan di Rumah Sakit
Selain memahami tahap perkembangan janin, calon ibu juga harus memperhitungkan biaya konsultasi kehamilan yang berbeda-beda, khususnya di rumah sakit tentu. Harga konsultasi kehamilan dipengaruhi popularitas rumah sakit, dokter yang menangani, dan lokasi pemeriksaan. Berikut kisaran biaya konsultasi kehamilan di rumah sakit beberapa kota besar di Indonesia.
1. Biaya Konsultasi Kehamilan di Jakarta
- MRCC Siloam Hospital Semanggi: Rp300.000
- RS Harum Sisma Medika: Rp180.000
- RSIA Bunda Jakarta: Rp440.000
- Rumah Sakit Umum YARSI: Rp250.000
- RS Bina Sehat Mandiri: Rp150.000
2. Biaya Konsultasi Kehamilan di Bekasi
- RS Karunia Kasih: Rp150.000
- RS Graha Juanda: Rp150.000
- RS Permata Bekasi: Rp175.000
- RS Mustika Medika: Rp200.000
3. Biaya Konsultasi Kehamilan di Cirebon
- RS Sumber Kasih: Rp125.000
- RS Muhammadiyah Kota Cirebon: Rp145.000
4. Biaya Konsultasi Kehamilan di Bandung
- Rumah Sakit Kebon Jati: Rp150.000
- Rumah Sakit Kartini: Rp220.000
5. Biaya Konsultasi Kehamilan di Tasikmalaya
- RSIA Respati Tasikmalaya: Rp170.000
- RSIA Bunda Aisyah: Rp175.000
6. Biaya Konsultasi Kehamilan di Surabaya
- RS PKU Muhammadiyah Surabaya: Rp135.000
- RSIA Lombok Dua Dua Surabaya: Rp175.000
- Mitra Keluarga: Rp215.000
7. Biaya Konsultasi Kehamilan di Medan
- Rumah Sakit Estomihi: Rp150.000
- RSIA Artha Mahinrus: Rp175.000
- RSIA Sri Ratu: Rp200.000
- RS Royal Maternity: Rp250.000
8. Biaya Konsultasi Kehamilan di Yogyakarta
- Rumah Sakit JIH: Rp125.000
- RSKIA Sadewa: Rp165.000
9. Biaya Konsultasi Kehamilan di Palembang
- RSIA Bunda Noni: Rp120.000
- Charitas Hospital Palembang: Rp175.000
- RSIA Mama: Rp180.000
10. Biaya Konsultasi Kehamilan di Makassar
- Rumah Sakit Umum Bahagia Makassar: Rp150.000
- Rumah Sakit Stella Maris Makassar: Rp200.000
- RSIA Sitti Khadijah Muhammadiyah Makassar: Rp250.000
- Ratulangi Medical Center: Rp350.000
Baca Juga: Info Biaya Persalinan Normal di Rumah Sakit
Tips Janin Berkembang Sehat
Sudah menjadi tugas ibu hamil untuk menjaga kondisi janin agar tetap sehat. Mulai dari awal pertumbuhan janin hingga pada akhirnya masa melahirkan tiba. Jika tahap perkembangan janin tidak dijaga dengan baik, akan berisiko keguguran. Untuk menghindarinya, lakukan tips berikut agar janin dapat berkembang sehat.
1. Menghindari Zat-zat yang Membahayakan Janin
Cara pertama adalah menghindari berbagai zat yang dapat membahayakan kondisi kesehatan janin. Misalnya, kafein dan alkohol yang dipercaya dapat memicu keguguran apabila dikonsumsi secara berlebihan. Hindari juga pemakaian obat-obatan tertentu, seperti nikotin yang berisiko menyebabkan kelahiran prematur dan bayi lahir cacat.
2. Kendalikan Emosional
Perubahan mood sering terjadi selama kehamilan. Dari bahagia dan bersemangat berubah menjadi lemas dan cemas yang bisa dipicu oleh berbagai hal, seperti masalah pekerjaan, rumah tangga, dan finansial. Namun, jangan biarkan kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama. Belajarlah mengendalikan emosi selama hamil demi kesehatan janin di dalam kandungan.
3. Hindari Aktivitas Berat
Bergerak aktif sangat disarankan selama masa kehamilan, tapi coba hindari aktivitas berat. Misalnya, berdiri dalam kurun waktu yang lama, mengangkat beban, atau duduk berjam-jam. Hal ini dapat menghambat sirkulasi darah dan membahayakan usia kandungan yang masih muda. Alihkan fokus dari aktivitas berat ke aktivitas ringan yang membuat kamu merasa rileks dan santai. Jangan lupa untuk beristirahat yang cukup saat merasa lelah.
4. Menjaga Asupan Nutrisi
Penting untuk menjaga asupan nutrisi selama masa kehamilan. Nutrisi ini baik untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin. Bila perlu, konsumsi susu yang kaya akan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan ibu dan janin selama masa kehamilan.
Baca Juga: Gejala Tipes pada Ibu Hamil, Penyebab, dan Cara Menanganinya
Do’s dan Don'ts Selama Masa Kehamilan
Kesempatan untuk menjalani masa kehamilan adalah suatu anugerah yang luar biasa. Perjalanannya memang tidak mudah, karena banyak perubahan yang terjadi. Mulai dari perubahan bentuk tubuh, bobot tubuh, hingga mood yang datang silih berganti. Selama masa kehamilan juga, terdapat do’s dan don'ts yang harus diketahui agar tahap perkembangan janin selalu sehat sampai saatnya melahirkan.
Do’s Selama Masa Kehamilan
Do’s atau disebut juga hal-hal yang boleh dilakukan selama masa kehamilan. Do’s ini tidak hanya baik untuk ibu hamil, tapi juga baik untuk janin di dalam kandungan. Ketika bayi lahir, tubuhnya ada dalam kondisi sehat walafiat seperti yang diharapkan.
1. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup ampuh untuk mengatasi perubahan hormon atau kecemasan yang terjadi selama masa kehamilan. Terutama memasuki trimester akhir, kamu sangat membutuhkan tidur untuk menjaga stamina tubuh. Setiap kali merasa lelah, baik di siang atau sore hari, segera tidur.
2. Rutin Berolahraga
Tidak semua ibu hamil suka berolahraga. Namun, olahraga perlu dilakukan untuk menjaga stamina dan mengatasi berbagai masalah yang muncul. Misalnya, insomnia, nyeri otot, hingga peningkatan berat badan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait olahraga yang pas sesuai kondisi kesehatan. Setelah itu, carilah guru olahraga sebagai pemandu selama sesi olahraga berlangsung untuk menghindari lelah yang berlebihan.
3. Mengatur Berat Badan dengan Cerdas
Selera makan pastinya meningkat selama masa kehamilan. Sebab, asupan yang dikonsumsi bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk tahap perkembangan janin dalam kandungan. Tapi, tetap jaga berat badan dengan cerdas karena berat badan yang berlebihan selama masa kehamilan dapat membahayakan janin.
4. Konsumsi Makanan Kaya Vitamin
Do’s yang terakhir adalah mengonsumsi makanan kaya vitamin. Perbanyak konsumsi sayur, buah, ikan, ayam, dan makanan lain yang mengandung protein, asam folat, kalsium, besi, omega 3, dan vitamin. Namun, tetap pada porsinya karena segala sesuatu yang berlebihan justru tidak baik bagi kesehatan selama masa kehamilan.
Baca Juga: Kado untuk Ibu Melahirkan Unik dan Ramah di Kantong
Don'ts Selama Masa Kehamilan
Jika di atas sudah membahas tentang do’s, sekarang waktunya untuk membahas tentang don'ts atau hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama masa kehamilan agar tidak menganggu kesehatan ibu dan janin.
1. Berhenti Mengonsumsi Alkohol
Alkohol adalah kandungan yang tidak baik untuk dikonsumsi selama masa kehamilan. Konsumsi alkohol dapat menimbulkan risiko bayi lahir dengan kondisi Fetal Alcohol Syndrome (FAS). Kondisi ini akan mempengaruhi berat badan, tingkat kemampuan belajar, perilaku anak, dan sejumlah hambatan terkait perkembangannya nanti.
2. Kurangi Konsumsi Kafein
Bukan hanya kopi, makanan lain yang mengandung kafein, seperti cokelat, minuman ringan, dan berbagai jenis teh juga perlu dihindari selama masa kehamilan. Kandungan kafein dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dada berdebar, mual, hingga tremor atau gemetaran. Konsumsi kafein yang berlebihan menyebabkan terjadinya refluks asam lambung pada ibu hamil, keguguran, anemia, kelahiran prematur, dan berat badan bayi yang rendah.
3. Hindari Konsumsi Makanan Mentah
Makanan mentah, seperti steak, telur setengah matang, atau sushi terasa nikmat di mulut. Tapi, menjadi makanan yang perlu dihindari selama masa kehamilan. Kecenderungan mengonsumsi makanan mentah berisiko memicu infeksi yang mengakibatkan muntah, mual, dan diare. Sementara pada tahap perkembangan janin, bakteri seperti listeria yang terdapat pada ikan mentah memicu kelahiran prematur, keguguran, meninggal di dalam kandungan, dan masalah terkait kesehatan lainnya.
Pastikan Janin Tumbuh Sehat untuk Tambah Kebahagiaan
Masa kehamilan adalah momen yang paling membahagiakan, sementara melahirkan adalah momen yang ditunggu-tunggu. Pastikan kamu benar-benar menjaga asupan makanan, mengatur gaya hidup, dan beristirahat dengan cukup agar janin tumbuh sehat.
Sudah siap menyambut kedatangan si buah hati? Jangan lupa lengkapi diri dengan produk asuransi kesehatan untuk wanita yang menawarkan manfaat biaya persalinan. Biaya persalinan menjadi ringan karena ditanggung asuransi. Kamu bisa bertanya mengenai produk asuransinya kepada para ExpertDuck dengan menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah. Semoga bermanfaat, ya!
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!